| FAQ |
| Calendar |
| SEARCH |
| Today's Posts |
|
|
|||||||
| Business Segala topik apapun tentang bisnis di bahas di dalam sini |
 |
|
|
Thread Tools |
|
#1
28th July 2010
|
||||
|
||||
Pekerjaan, uang & kebahagiaan
Seorang manajer yang melihat bawahannya tidak semangat dalam bekerja memanggil si bawahan ke ruangannya. "Saya merasa gaji saya kurang memadai Pak. Saya akan bekerja lebih keras kalau gaji saya diting-katkan," ujar si karyawan.
"Tapi apa alasan saya menaikkan gajimu?" tanya manajer. "Mudah saja," jawab si karyawan. "Supaya saya lebih semangat dan berkonsentrasi dalam pekerjaan. Selama ini saya tidak bisa berkonsentrasi karena gaji saya tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup." "Itu bukan alasan yang benar," ujar si manajer. "Bagaimana saya bisa menaikkan gajimu kalau engkau bermalas-malasan seperti ini. Untuk bisa naik gaji satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah bekerja lebih keras lagi." Pembaca yang budiman, apakah yang sesungguhnya kita dapatkan dari pekerjaan? Apakah kita bekerja semata-mata demi uang? Lantas apakah Anda masih akan bekerja kalau ada orang yang memberikan uang dalam jumlah yang sangat besar kepada Anda? Banyak orang yang hanya bekerja demi uang, padahal ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari bekerja. Namun, manfaat-manfaat tersebut sering kali tertutup karena kita cenderung hanya melihat sesuatu yang tampak, yang kasat mata. Kita baru benar-benar menghayati manfaat yang diberikan pekerjaan kalau kita kehilangan pekerjaan tersebut. Coba bayangkan apa yang akan Anda rasakan kalau Anda tidak bekerja? Bila itu terlalu sulit bagi Anda, coba Anda tanyakan pada orang-orang yang belum mendapat pekerjaan. Seorang rekan saya yang di PHK merasa harga dirinya hancur walaupun ia mendapatkan banyak uang pesangon. Itu menjadi sebuah bukti bahwa banyaknya uang yang diterimanya tidaklah sepadan dengan rusaknya harga diri. Tahukah Anda apa yang paling membebani teman saya itu? Ia tidak berani bertemu dengan orang lain semata-mata demi meng-hindari pertanyaan, "Kerja di mana sekarang?" Padahal, bukankah pertanyaan tersebut adalah pertanyaan pertama yang ditanyakan orang ketika bertemu dengan kita. Inilah sesungguhnya manfaat terbesar yang diberikan oleh sebuah pekerjaan: Harga Diri. Manfaat ini seringkali dilupakan oleh orang yang sudah bekerja bertahun-tahun. Lebih dari apapun, pekerjaan sesungguhnya memberikan kepada kita sebuah identitas. Dengan bekerja kita dapat menjelaskan kepada orang lain mengenai siapa diri kita, seberapa pentingnya kita dan seberapa berharganya kita bagi orang lain. Sekarang marilah kita perdalam lebih jauh. Identitas seperti apakah yang membuat kita merasa berharga? Apakah Anda merasa bangga bila Anda bekerja di sebuah perusahaan besar, dan terkenal? Ataukah Anda lebih merasa bangga dengan apa yang Anda lakukan terlepas dari Anda bekerja di perusahaan mana pun? Pertanyaan di atas sangat penting untuk Anda renungkan. Bila rasa berharga Anda disebabkan oleh nama besar perusahaan Anda maka rasa berharga ini bersifat semu. Anda sesungguhnya tidak bangga dengan diri Anda sendiri. Anda bangga dengan nama perusahaan yang sesungguhnya bukan milik Anda. Karena itu kebanggaan ini hanya bersifat permukaan dan tidak akan pernah berkembang menjadi perasaan berharga apalagi bermakna. Anda ibarat semut yang menempel pada gajah. Ketika berada di badan seekor gajah semut itu sesungguhnya tidak kelihatan sama sekali, tetapi ia merasa besar karena terbawa badan sang gajah. Dengan contoh di atas saya sama sekali tidak ingin mengatakan bahwa kebanggaan pada perusahaan itu tidak perlu. Kita perlu bangga terhadap perusahaan tempat kita bekerja, tetapi jangan kita letakkan harga diri kita di sana. Orang yang sungguh-sungguh berharga adalah orang yang menemukan identitasnya dari pekerjaan yang ia lakukan. Dengan melakukan pekerjaan kita merasa berharga, berguna dan bermanfaat. Termasuk ketika berbicara mengenai manfaat, kita sedang berbicara mengenai manfaat yang kita berikan kepada orang lain. Hanya ketika kita berorientasi pada orang lainlah kita bisa menemukan arti pekerjaan kita. Karena itu orang-orang yang gagal menemukan arti dan makna pekerjaannya sesungguhnya adalah mereka yang tidak mengetahui makna pekerjaan mereka bagi orang lain. Inilah identitas kita yang hakiki. Pekerjaan sesungguhnya adalah sarana untuk menemukan identitas kita. Penemuan identitas itulah yang membantu kita untuk menjadi manusia seutuhnya. Pembaca yang budiman, bukan hanya identitas dan perasaan bermakna yang kita dapatkan dari bekerja. Dengan bekerja kita juga akan mendapatkan banyak teman. Pekerjaan memberikan kepada kita persahabatan dan lingkungan pergaulan. Orang yang tidak bekerja seakan tercerabut dari pergaulan sosial. Padahal sebagai manusia kita membutuhkan teman, lingkungan yang setara, dan perasaan dimiliki oleh sebuah kelompok. Bukankah banyak orang yang bergabung dalam kelompok-kelompok sosial untuk mendapatkan banyak teman? Bahkan untuk bergabung ke dalam kelompok tersebut bukankah banyak orang yang rela membayar? Bukankah ini merupakan bukti nyata bahwa perasaan dimiliki dalam sebuah kelompok itu jauh lebih penting ketimbang uang itu sendiri? Satu manfaat lain dari bekerja adalah pertumbuhan dan perkembangan. Dengan bekerja kita mendapatkan pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan pendewasaan. Orang yang bekerja senantiasa tumbuh dan update dengan perkembangan terbaru. Dengan demikian hidupnya akan penuh dengan warna dan tidak membosankan. Bukankah pertumbuhan sesungguhnya identik dengan hidup itu sendiri? Bekerja sesungguhnya adalah esensi kehidupan itu sendiri. Hanya dengan bekerjalah hidup kita akan benar-benar menggairahkan. Ada saat-saat yang sulit, penuh dengan tekanan, berkejaran dengan deadline, tetapi segala kesulitan inilah yang akan membuat hidup kita menjadi lebih berwarna. Kita mengalami kesulitan, tetapi justru kesulitan itulah yang membuat kita tak berhenti tumbuh. Yang menarik, semakin banyak kesulitan yang kita atasi, semakin banyak jugalah ilmu dan keahlian yang kita dapatkan dan dengan demikian semakin tinggilah nilai jual kita sebagai seorang profesional. Semakin tinggi nilai jual kita maka semakin banggalah kita kepada diri kita sendiri dan semakin solidlah identitas diri kita. Inilah yang akan mendatangkan kepuasan dan kebahagiaan yang sejati. sumber Terkait:
|
|
#2
30th July 2010
|
||||
|
||||
|
Setuju ndan, kalo hanya utk cari uang yg bnyk,ga cukup tuh bekerja d satu tmpat. Ane pnh pny pngalaman,kluar dr kerjaan hny krn duitny g sbrapa,padahal d tempat itu ane yakin dpt bljr bnyk. Ya smp hr ini nyesel, cr kerjaan itu sulit, jd ya syukurin aja pkrjaan qta skg dgn brbuat yg terbaik.
salam senyum Posted via Mobile Device
|
|
|
|
