Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health > Tips kesehatan

Tips kesehatan Membantu sesama dengan berbagi tips-tips kesehatan. Bisa kamu baca dan kamu share disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 25th June 2011
DreamWorld's Avatar
DreamWorld DreamWorld is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 89
DreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis Prophet
Send a message via Yahoo to DreamWorld
Post Penggunaan "Inhaler" Berisiko Kematian

Penggunaan "Inhaler" Berisiko Kematian

Quote:



Sebagian besar penderita asma pasti sudah tidak asing lagi dengan inhaler atau obat hirup. Inhaler adalah alat kesehatan yang digunakan untuk mengantarkan obat ke dalam tubuh melalui paru-paru


Namun, penelitian terbaru dari British Medical Journal menunjukan, penggunaan inhaler dengan kandungan tiotropium bromida dapat meningkatkan risiko kematian pada penderita bronkitis atau emfisema. Hasil penelitian juga menunjukkan, sebanyak 52 persen dari mereka yang menggunakan inhaler tiotropium berisiko meninggal dibandingkan mereka yang menggunakan plasebo.


"Apa yang kita pikirkan adalah inhaler memberikan tiotropium dengan konsentrasi lebih tinggi daripada seharusnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko kematian," kata dr Sonal Singh dari Johns Hopkins University School of Medicine.


Menurut Singh, di Amerika Serikat dan tempat lain, obat ini tersedia dalam bentuk serbuk dan dijual dengan merek Spiriva. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit kronis obstruktif paru. Namun, di 55 negara lainnya, obat tiotropium dipasarkan dalam bentuk inhaler.



Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) belum memberikan persetujuan terhadap peredaran inhaler tiotropium tersebut. Namun, sebagian besar pasien justru telah menggunakannya.


Sigh menambahkan, penggunaan inhaler akan lebih berbahaya bila digunakan oleh orang yang menderita penyakit kardiovaskular. Pasalnya, tiotropium termasuk dalam kelompok obat antikolinergik, yang dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung (aritmia), terutama bagi mereka yang mempunyai riwayat serangan jantung.


"Saya sangat khawatir dengan penggunaan inhaler. Mereka tidak sepenuhnya mendapatkan informasi tentang risiko yang bisa ditimbulkan dari penggunaan benda itu," lanjut Singh.


Berdasarkan studi terbaru yang melibatkan 6.500 orang, hasil penelitian menunjukkan, setidaknya ada satu kematian setiap tahunnya, dari 124 pasien yang telah diobati menggunakan inhaler tiotropium.


Penyakit kronis obstruktif paru sejauh ini menempati peringkat keempat sebagai penyebab kematian di seluruh dunia, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis, yang umumnya disebabkan oleh kebiasaan merokok. Selama ini, penggunaan tiotropium secara rutin diberikan kepada pasien penyakit kronis obstruktif paru dengan gejala seperti sesak napas.


Menurut peneliti, sesak napas yang disebabkan oleh penyakit kronis obstruktif paru dapat diterapi menggunakan bronkodilator. Penggunaan bronkodilator disinyalir dapat mengurangi risiko penyakit paru-paru kronis dan jauh lebih aman.


Lebih lanjut, Singh mengatakan bahwa seharusnya pasien paru kronis melakukan konsultasi dengan dokter mereka, mengenai obat apa yang aman dan sebaiknya digunakan.

Sumber

Reply With Quote
  #2  
Old 16th August 2019
indah75's Avatar
indah75 indah75 is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Location: Klaten
Posts: 5,189
Rep Power: 15
indah75 mempunyai hidup yang Normal
Default

Saya sangat jarang pake sih...karna malah akan terasa gak enak kayak jadi iritasi gitu.
Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:24 AM.