Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rokok mentol membuat seseorang lebih sulit berhenti merokok dibandingkan rokok biasa, terutama pada penduduk dengan pendapatan yang rendah.
Penelitian ini menemukan bahwa orang negro dan Hispanic lebih menyukai rokok mentol dibanding rokok biasa.
Pada penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa rokok mentol menyebabkan kadar nikotin dalam darah meningkat lebih tinggi daripada rokok biasa.
Diketahui bahwa mereka yang menggunakan rokok mentol menghisap lebih banyak nikotin dan toksin dibandingkan pengguna rokok biasa.
Orang dengan penghasilan yang rendah menghisap rokok lebih dalam agar rokok tidak terbuang sia-sia. Mentol membuat hal ini lebih mudah karena mentol dapat mengurangi rasa tidak nyaman yang diakibatkan oleh nikotin dan toksin-toksin lain yang terkandung dalam rokok.
Penelitian pada pengguna rokok mentol menunjukkan bahwa hanya 1/3-nya yang dapat berhenti merokok dalam 1bulan dan hanya sedikit yang dapat berhenti dalam waktu 6 bulan.
Pengguna rokok mentol lebih banyak mengalami ketergantungan walaupun jumlah rokok yang mereka hisap per harinya sedikit. Tanda kuat terjadinya ketergantungan adalah terbangun pada malam hari untuk merokok dan merokok selama ½ jam setelah bangun pagi.
18th September 2010
Rokok Mentol Pemangsa Sejati
