FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
Inilah 5 Cara Untuk Menghindari Impulse Buying
Melihat suatu barang, tiba-tiba merasa tertarik dan seketika membelinya. Namun, ternyata barang tersebut bukanlah sesuatu yang Anda butuhkan atau bukan sesuatu yang memang direncanakan untuk dimiliki. Rasanya hal ini pernah terjadi pada hampir semua orang.
Dorongan membeli barang secara tiba-tiba kerap meluluhkan banyak orang. Terlepas dari seberapa hemat Anda, kadang sulit sekali menghindari impulse buying. Dalam jangka pendek, mungkin impulse buying terlihat baik-baik saja. Keuangan Anda masih tetap baik-baik saja, meski berbelanja secara impulsif. Akan tetapi, jika hal ini menjadi kebiasaan, maka Anda tidak akan memiliki kondisi finansial yang baik dalam jangka panjang. Menyadari adanya tendensi untuk melakukan impulse buying tak hanya akan membantu Anda mengatasi persoalan tersebut, tetapi juga membantu Anda untuk mengambil keputusan finansial yang lebih baik. Memahami impulse buying Sejak tahun 1950an, impulse buying sudah mulai menyita perhatian para peneliti, hingga hari ini. Terdapat beberapa jenis pembelian impulsif, semuanya berpusat pada rangsangan atau trigger yang diterima konsumen selama berada di dalam toko atau pusat perbelanjaan. Selain itu, pemikiran seseorang saat berbelanja juga sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Orang mungkin datang ke gerai dalam kondisi senang atau marah. Lalu, termotivasi oleh materi pemasaran yang ada di toko untuk membeli barang atau layanan yang dirasa sesuai dengan emosinya saat itu, atau yang dianggap dapat memperbaiki emosinya. Terjadilah pembelian yang tidak dipertimbangkan konsekuensi jangka panjangnya, semata didorong oleh impuls untuk bertindak. Tindakan belanja yang tidak direncanakan tersebut biasa disebut sebagai impulse buying. Menghindari impulse buying Ada beberapa faktor yang memicu seseorang melakukan impulse buying, antara lain rasa senang, merasa rugi bila tidak membeli saat ada diskon, perasaan perlu memiliki stok barang tertentu, juga ada bias dalam mengevaluasi penggunaan suatu barang. Sementara itu, jika digali lebih dalam, faktor emosional pun turut berperan. Menurut para ahli, seseorang memiliki kecenderungan membeli sesuatu agar merasa senang. Seolah-olah rasa tidak bahagia dan keraguannya pada diri sendiri dapat hilang setelah membeli barang. Salah satu pertanyaan penting yang muncul, bagaimana menghindari atau menghentikan impulse buying ini? 1. Luangkan waktu untuk berpikir Sebenarnya meluangkan waktu untuk berpikir bukan berarti Anda harus mempertimbangkannya dengan rumit. Cukup memberi jeda dari waktu keinginan untuk membeli itu muncul, hingga benar-benar membeli barang tersebut. Langkah sederhana yang dapat dilakukan, tulislah barang atau jasa yang ingin dibeli, beserta nama tokonya. Jika dalam waktu satu bulan Anda masih mengingatnya, mungkin Anda benar-benar menginginkan atau membutuhkannya. 2. Ingat perasaan setelah melakukan impulse buying Bagi Anda yang pernah melakukan impulse buying, ingatlah perasaan setelah melakukan transaksi tersebut. Apakah Anda merasa senang dalam waktu yang lama atau justru menyesal setelahnya? Setiap kali tendensi untuk berbelanja secara impulsif muncul, ingat kembali perasaan tersebut. 3. Hanya datang ke pusat perbelanjaan saat dibutuhkan Cukup banyak orang yang menjadikan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan sebagai pengisi waktu luang. Sesungguhnya hal ini sangat berpotensi untuk memicu Anda berbelanja secara impulsif. Usahakan hanya datang ke gerai tertentu hanya saat Anda benar-benar membutuhkannya. 4. Miliki rencana Aturannya sederhana sekali, jika barang tersebut tidak ada dalam rencana belanja, jangan membelinya. Buatlah daftar belanja yang hanya berisi barang-barang kebutuhan Anda dan patuhi daftar belanja tersebut. Hanya kunjungi bagian-bagian toko yang memajang barang yang dibutuhkan. Melewati bagian toko yang memajang barang lain berisiko menggoda Anda untuk berbelanja secara impulsif. 5. Hindari berbelanja saat stres Salah satu strategi untuk menghindari impulse buying adalah tidak berbelanja ketika stres. Kondisi stres cenderung membuat orang sulit berpikir rasional. |
|
|