Tips dan Kisah 48 Hari 'Traveling' Asia Tenggara yang Menakjubkan oleh Pasangan Trave

awangumilang

Perkenalkan nama kami Filip dan Anita. Kami adalah sepasang kekasih yang sudah bersama selama beberapa tahun dan memiliki passion yang sama, yaitu traveling.

Jika kami memiliki uang lebih atau banyak, yang terlintas seketika di benak kami adalah pergi ke tempat-tempat baru. Kalau bisa tanpa henti.

Tapi, banyak hal yang pastinya membuat kami tak bisa melakukan itu sesuka kita. Sama sepertimu dan kebanyakan orang pada umumnya. Kami memiliki hal lain yang harus dilakukan sehari-hari dan juga keluarga.

Ketika kita sama-sama melihat peta kemudian menyadari bahwa betapa luasnya bumi yang kami tinggali dan sebagian besarnya belum kami kunjungi, kami pun merencanakan mengunjungi tempat-tempat yang menarik bagi kami.

Kami merasa terpanggil untuk mendatangi setiap sudut tempat yang ada di dunia. Kami pun merangkum kisah perjalanan kami di sebuah akun Instagram dan menamai perjalanan kami dengan perjalanan 'Itchy Feet Couple'. Tiap perjalanan menyisakan banyak kesan dan cerita bagi kami berdua.

Tempat yang terakhir kali kami datangi adalah Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Perjalanan menjelajahi negara-negara tersebut kami habiskan selama 48 hari dan bagi kami pengalaman ke negara-negara tersebut sangat luar bisa.

Kami tak bisa melupakannya. Kami memilih negara-negara ini karena kami belum pernah mengunjungi negara-negara tersebut.

Menjelajahi Thailand

Banyak hal yang kami lakukan secara spontan. Salah satunya adalah ketika sebelum keberangkatan, yang kami tahu hanyalah kami hanya punya tiket untuk 3 hari pertama di Bangkok, awal perjalanan menjelajah Asia Tenggara.

Tapi, betapa terkejutnya kami ketika sampai di Bangkok, kami menghadapi banyak tantangan. Tidak hanya perbedaan budaya, tapi juga udara yang panas yang tak biasa kami hadapi di negara kami.

Di sana kami menyewa sebuah apartemen yang cukup nyaman dengan kolam renang di rooftop dan kami bisa memandangi keindahan kota. Banyak pengalaman yang berbeda yang kami temui selama perjalanan.

Pengalaman yang tak pernah kami hadapi sebelumnya, tapi tetap kami nikmati sebagai bumbu sebuah perjalanan dan petualangan. Seperti misalnya aturan lalu lintas, kualitas makanan yang kami makan, sampai karakter masyarakat yang kami temui di sana.

Pemandangan biksu dengan menggunakan iphone dan penjaja makanan yang menjual makanannya di bawah jembatan juga menjadi hal yang tak biasa bagi kami.

Beberapa hari kemudian, kami naik kereta menuju Ayutthaya. Di sana kami menikmati suasana kota yang dipenuhi dengan candi, makanan-makanan yang nikmat, dan juga ketenangan yang membuat kami betah tinggal lebih lama di sana.

Setelah itu, kami menjelajah Thailand bagian selatan dan mengunjungi Koh Samui, Krabi, dan Phi Phi.

Koh Samui bagaikan tempat-tempat yang ada di novel yang pernah kami baca. Di sana damai, dengan pemandangan pantai dan lautan yang indah. Krabi sangatlah berbeda. Di sana dipenuhi dengan restoran dan pertokoan.

Sedangkan Phi Phi lebih alami dengan banyaknya monyet yang siap membangunkan kami dari balkon kamar hotel kami. Tak ada kemacetan. Yang ada hanyalah tempat bersenang-senang, anak muda, pantai yang indah, dan juga batu karang. Nikmatnya hidup!

Petualangan di Malaysia

Kami ke Malaysia setelah kami selesai menjelajahi Thailand. Perjalanan kami dari Thailand ke Malaysia sangatlah melelahkan karena kami berganti-ganti kendaraan sebanyak 5 kali.

Tempat yang pertama kali kai kunjungi adalah Langkawi yang sangatlah bersih. Kebudayaan Hindu dan Budha yang selalu kami temukan selama di Thailand berganti menjadi budaya yang kental dengan Islam di sini. Kami berusaha agar bisa hidup dengan budget 30â‚¬/hari.

Selama di sana, kami menikmati keindahan pemandangan dari Skybridge. Dengan ini kami bisa menikmati keindahan sekitar dari cable car dari ketinggian 700 meter dan dari atas gunung Machinchang.

Di sana kami tinggal di sebuah apartemen di pusat Kuala Lumpur dengan pemandangan kota dari kolam renang yang ada di lantai 37. Selama beberapa hari di Malaysia, kami mengunjungi Menara Petronas, pusat-pusat perbelanjaan, dan Batu Caves.

Walaupun kotanya sangat ramai, tapi di sini adalah surganya para pecinta belanja karena ada banyak pusat perbelanjaan.

Yang paling kami sukai selama di sini adalah Batu Caves. Di tempat ini dipenuhi budaya Hindu yang kental, monyet-monyet yang berkeliaran, dan juga patung emas Murugan setinggi 43 meter.

Untuk mencapai atas, kami harus melalui 272 anak tangga. Melelahkan, tapi sangat menyenangkan buat kami.

Indonesia yang Menawan

Setelah mengunjungi Malaysia, kami terbang menuju Bali, Indonesia. Kedatangan kami di Bali disambut dengan pertunjukan musik yang dilakukan oleh para pramugara pesawat.

Sehari pertama di Bali, kami habiskan di Kuta. Tempat ini adalah surganya para peselancar. Sebagai pecinta selancar, kami tentunya mencoba berselancar di sana.

Betul memang bahwa bahagia itu sederhana. Sesederhana ketika kami bisa menikmati pemandangan melepaskan kawanan kura-kura ke alam bebas. Kami pun tak melewatkan berkunjung ke Ubud.

Kami ke sana karena kami mendengar dan mendapatkan banyak informasi bahwa Ubud adalah tempat yang terkenal akan keindahannya dan wajib dikunjungi jika sedang di Bali. Suasana Bali di sini sangatlah kental.

Kami sangat menikmati berkunjung dan mengelilingi sawah, perkebunan kopi, hutan, studio yoga, dan juga tempat-tempat seni yang tersebar di sana.

Karena hanya tinggal beberapa hari tersisa yang kami miliki dan kami ingin menjelajah Bali, kami menyewa mobil dan menjelajah Bali. Kami mengunjungi Gunung Batur, yang merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Setelah itu, kami kami menuju utara, menuju Lovina, dan menikmati keindahan pantai di sana.

Kami menginap di mobil yang kami sewa dan bangun jam 6 di pagi hari. Disambut pemadangan kawanan lumba-lumba di lautan. Lalu, kami juga mengunjungi Danau Beratan, Candi Ulun Danu, Uluwatu, dan tentunya tak melupakan snorkelling di Pantai Sanur.

Kenangan Indah dan Singapura

Dari Bali, kami terbang ke Singapura. Kami tiba di Singapura jam 3 dini hari dan rela tidur di bandara demi menghemat uang. Suasana di negara ini sangatlah berbeda dengan di Bali. Di sini banyak sekali turis dan kotanya dipenuhi dengan bangunan-bangunan berarsitektur megah.

Tempat yang pada umumnya dikunjungi oleh wisatawan adalah Marina Bay Sands, Gardens by The Bay, dan Merlion. Kotanya pun sangat cantik ketika di malam hari.

Ketika kami akan pulang ke negara kami, bandara Changi pun masih menyisakan kenangan indah bagi kami, dengan pemandangan kebun bunga, kupu-kupu, dan juga bioskop 24 jam yang ada di lantai 3.

Banyak yang bertanya pada kami negara mana yang paling disukai selama kami mengunjungi Asia Tenggara.

Kami pun tak bisa menjawab. Bagi kami, tiap tempat menyisakan cerita dan keindahannya masing-masing. Yang berbeda dan unik. Bagi kami, senja di Koh Samui sama indahnya dengan senja yang ada di Kuala Lumpur. Kami tak pernah membanding-bandingkan keindahan satu tempat.

Kami merasa yang harus kami lakukan adalah menikmati tiap detik yang kami lalui berbeda dan menyisakan satu kenangan baru yang kami dapatkan dan miliki di tempat yang baru kami kunjungi.

Kami tak mau menakut-nakuti diri kami dengan keadaan jalanan yang macet, kondisi politik di satu negara, penyakit menular, terorisme, kecelakaan, dan sebagainya yang membuat kami berhenti untuk menjelajah dunia. Kami pun berharap kamu begitu. Let's travel and explore the world!

Sumber Thread:

iowajournalist.org

Terkait:

Menu