FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Surat Pembaca Posting ataupun baca komentar,keluhan ataupun laporan dari orang-orang dengan pengalaman baik/buruk. |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
Namanya Saja Kurikulum, Harusnya Berpihak Pada Pendidik
Hampir dalam tiap tahun, pergantian kuriku*lum kerap ter*ja*di. Itulahsalah satu persoalan klasik di dunia pendidikan kita. Sudah jadi rahasia umum, ganti periode pemerintahan, ganti menteri pendidikan, maka berganti pula kurikulum pen*di*dikan nasional kita. Bahkan, dalam periode yang sama de*ngan menteri yang sama pun, kurikulum bisa berubah-ubah. Yang menjadi pertanyaan kita adalah wajah pendidikan seperti apakah yang diinginkan penguasa dengan gonta-ganti kuri*kulum semacam itu? Dulu kita memakai kurikulum dengan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Yang ter*anyar adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini mulai ber*laku Juli 2013. Kurikulum ini pun menuai pro dan kontra. Penolakan terbesar datang dari kalangan pendidik atau guru itu sendiri. Pada kurikulum 2013 ini beberapa jam pelajaran dikurangi. Ini menimbulkan masalah bagi guru yang sudah bersertifikasi. Mereka yang sudah bersertifikasi harus memenuhi jam wajib 24 jam. Jika kekura*ngan jam, maka guru harus mencari jam di sekolah lain, baik sekolah negeri maupun swasta pada satu jen*jang pendidikan. Jika kekurangan jam, maka tunjangan sertifikasi tidak akan cair. Berbeda dengan guru yang mata pelajarannya dikurangi, guru yang mata pelajarannya dihapus nasibnya makin tidak jelas. Mereka sangat resah karena selama ini mata pencaha*rian sebagai pendidik pupus sudah. Pada pemilu capres yang baru saja selesai kemarin, berdasarkan data yang telah dihimpun oleh www.iklancapres.org, total sudah lebih dari 120 miliar yang keluar dari kantong masing – masing kandidat. Uang sebanyak itu lebih baik digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi para guru yang menganggur dan menyerap tenaga kerja sehingga masyarakat menjadi sejahtera. Maju-mundurnya kualitas peradaban bangsa sangat bergan*tung bagaimana kualitas pen*di*dikan dise*leng*garakan oleh bangsa itu sendiri. Sejarah membuktikan, hanya bangsa-bangsa yang menya*dari dan mema*hami makna strategisnya pendidikanlah yang mampu meraih kema*ju*an dan menguasai dunia. Pendidikan merupakan alat terefek*tif bagi perubahan masyarakat dan pencapaian kema*juan dalam berbagai dimensi kehidupan. Untuk guruku: Terima kasihku akan kuukir di dalam hatiku... Terkait:
|
|
|