FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Surat Pembaca Posting ataupun baca komentar,keluhan ataupun laporan dari orang-orang dengan pengalaman baik/buruk. |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
Pasti Seru Jika Pemilik MNCTV, MetroTV dan TV One Bersatu
Dalam pilpres (pemilihan presiden) lalu kita disuguhi ‘pertarungan media’ pendukung kubu Prabowo dan Jokowi. Kita pun ikut menikmati dan membiarkan itu terjadi, karena kita sebagai masyarakat juga terpolarisasi mendukung salah satu calon presiden.
Namun, kini pilpres sudah usai. Dan tidak ada musuh dan teman abadi di politik, yang ada hanyalah kepentingan abadi. Apa yang akan terjadi di negeri ini, seandainya nanti, setelah Jokowi dilantik menjadi presiden, tiba-tiba saja para pemilik media massa besar, yang juga dekat bahkan terlibat dengan partai politik, itu kemudian bersatu di mendukung Jokowi? Hampir dapat dipastikan fungsi kontrol sosial media massa sebagai pilar demokrasi ke-4 akan roboh. Kita akan jatuh ke dalam kondisi yang lebih buruk dibandingkan Orde Baru. Mungkinkah, pemilik media yang saling berlawanan di saat kampanye pilpres lalu itu tiba-tiba bersatu? Mungkin saja, karena memang tidak ada yang abadi dalam politik. Terlebih, selama kampanye pilpres kemarin media mereka juga diuntungkan dengan gelontoran uang belanja iklan capres di media massa. Menurut website http://www.iklancapres.org, sebanyak 92,78 persen belanja iklan capres digelontorkan ke media-media massa (televisi, radio, dan media cetak) yang ada di Jakarta. Dan kita tahu Group Bakrie, MNC dan Media Group adalah bagian dari konglomerasi media yang ada di Jakarta itu. Saya prihatin dengan konglomerasi media di negeri ini. Untuk itulah saya mencoba langkah kecil untuk membuat petisi online di link https://www.change.org/petitions/kom...a-di-indonesia. Jika para pembaca juga memiliki keprihatinan yang sama dengan saya terhadap kondisi konglomerasi media di Indonesia, silahkan gabung di petisi online tersebut. Ayo LAWAN KONGLOMERASI MEDIA MASSA di Indonesia. Terkait:
|
|
|