Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Surat Pembaca

Surat Pembaca Posting ataupun baca komentar,keluhan ataupun laporan dari orang-orang dengan pengalaman baik/buruk.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 31st August 2014
andar's Avatar
andar andar is offline
Newbie
 
Join Date: Aug 2014
Posts: 20
Rep Power: 0
andar mempunyai hidup yang Normal
Default Televisi Jakarta Tak Berimbang



Pemilihan presiden (pilpres) 2014 sudah usai. Ada sebuah pelajaran penting dari pilpres 2014 yang bisa dipetik dari rangkaian pilpres lalu. Salah satunya adalah tercemarnya pilar demokrasi ke-4 yaitu, media massa di Jakarta dangan kepentingan para pemilik modal di media yang mendukung salah satu calon presiden (capres).


Dulu saat rejim Orde Baru berkuasa, media massa digunakan untuk propaganda kepentingan rejim militeristik itu. Tidak boleh ada media massa yang mengkritisi kebijakan pemerintah. Bila ada media massa yang kritis terhadap pemerintah maka, sebagai hukumannya adalah pencabutan ijin dari media massa tersebut.


Rejim Orde Baru telah runtuh pada 1998 di Indonesia. Kebebasan pers pun terbuka lebar. Pemilik modal pun berlomba memiliki media massa. Kebebasan pers yang semasa Orde Baru menjadi impian kelompok pro-demokrasi justru diambil alih secara berlahan oleh para pemilik modal. Dan sebagian dari pemilik modal itu di media massa itu ternyata memiliki kedekatan dengan partai politik. Di pilpres 2014 itu sebagian dari pemilik modal itu mendukung salah satu capres. Dukungan para pemilik modal itu pun tercermin dalam pemberitaan di media massa yang bersangkutan.


Bahkan bukan hanya dalam pemberitaan, dukungan dari media massa juga tercermin dari iklan-iklan capres. Temuan SatuDunia yang dipublikasikan melalui website www.iklancapres.org misalnya menunjukan bahwa kubu Prabowo-Hatta lebih banyak beriklan di MNC TV Group (MNCTV, RCTI, dan Global TV) dan televisi milik Group Bakrie (ANTV dan TV One). Dan sudah menjadi pengetahuan publik bahwa pemilik modal media massa Group MNC dan Group Bakrie lebih mendukung kubu Prabowo-Hatta.


Temuan SatuDunia itu mencatat, hingga 23 Juni, presentase iklan pasangan Prabowo-Hatta di RCTI sebesar 26,86 persen, Global TV sebesar 8,70 persen, MNC TV sebesar 12,77 persen, TV One 17,78 persen, ANTV sebesar 6,63 persen dan sisanya baru iklan di televisi lain. Belum jelas benar apakah hal itu berkaitan dengan discount tarif iklan dari media massa yang pemilik modalnya mendukung capres terntentu itu.


Sementara itu, sebuah media massa menyebutkan bahwa Partai Nasdem menyumbang pasangan Jokowi-JK sebanyak Rp 42.1 miliar, dalam bentuk iklan media televisi dan cetak. Pertanyaan berikutnya, kemudian adalah, apakah yang dimaksud sumbangan dalam bentuk iklan itu di media massa dalam naungan media group, MetroTV dan Harian Media Indonesia? Lantas, jika benar demikan, apakah media group telah menjadi milik Partai Nasdem?


Sudah pasti dengan tercemarnya media massa di Jakarta dengan kepentingan politik para pemilik modalnya itu, berita-berita yang menyangkut kepentingan rakyat jelata di pelosok nusantara terabaikan. Di tangah media-media massa di Jakarta yang terseret kepentingan pemilik modalnya itu ternyata masih ada secercah harapan dari media-media massa lokal yang didirikan oleh para aktivis media di daerah.


Di Pontianak, Kalimantan Barat, para aktivis merasa bahwa selama ini media massa mengabaikan pemberitaan menganai masyarakat akar rumput, termasuk masyarakat adat di Kalimantan Barat. Setiap ada persoalan yang menyangkut masyarakat adat media-media massa di Jakarta selalu dipahami dengan kacamata orang Jakarta. Pemberitaan pun akhirnya bias Jakarta. Untuk itulah mereka mendirikan RuaiTV. Bukan hanya memberitakan persoalan masyarakat akar rumput. RuaiTV juga memperkuat masyarakat akar rumput untuk menjadi jurnalisme warga.


Hingga saat ini tercatat sudah 600 masyarakat akar rumput, termasuk masyarakat adat, telah dilatih jurnalistik oleh RuaiTV. Untuk menampung konten dari para jurnalis warga yang telah mendapatan pelatihan itu, RuaiTV mempublikasikannya dalam acara Warta CJ. Warta CJ itu ditayangkan di RuaiTV setiap hari Selasa jam 18.30 Wib. Selain melaluai sms (Short Message Service), konten dari warga juga dikirimkan dalam bentuk video. Hingga kini rata-rata ada 2-3 video dari warga yang ditayangkan di acara Warta CJ (Citizen Journalist) RuaiTV.


Media-media lokal yang lurus seperti RuaiTV itu pantas mendapat apresiasi. Media-media lokal itu adalah harapan masyarakat kita ditengah ancaman robohnya pilar demokrasi ke-4 kita. Saatnya berpaling ke media-media massa lokal yang masih jernih. Saatnya meninggalkan media-media massa di Jakarta yang telah tercemar kepentingan para pemilik modalnya.



sumber: http://www.iklancapres.org/








Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	tv jakarta.jpg
Views:	35
Size:	17.8 KB
ID:	38600  
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:15 PM.