23rd November 2010
|
|
Senior Ceriwiser
|
|
Join Date: Jun 2010
Location: ██
Posts: 7,919
Rep Power: 243
|
|
∞∞∞Lima Alasan Takut Komitmen∞∞∞
Quote:
SEBUAH hubungan kasih tidak akan berhasil jika kedua pihak yang terlibat tidak memiliki tingkat komitmen yang seimbang di dalamnya. Satu-satunya cara menjamin kesuksesan hubungan adalah menetapkan tekad yang sama kuat untuk berkomitmen terhadap satu sama lain.
Akan tetapi, tidak sedikit orang yang merasa fobia terhadap komitmen. Umumnya, hal-hal di bawah ini yang menjadi alasan ketakutan:
Quote:
Orang yang salah
Sejumlah orang merasa fobia terhadap komitmen karena mereka tahu tidak bersama orang yang tepat. Tidak ada yang salah dengan hal ini, kecuali jika Anda sengaja terus menggantungkan hubungan. Jangan membuat janji-janji kepada seseorang jika Anda tidak melihat masa depan bersamanya.
Takut terikat
Para lajang mencintai kebebasannya. Banyak di antara mereka, terutama yang telah melajang sekian lama, menganggap berkomitmen dalam suatu hubungan dapat mengancam kebebasan mereka. Melaporkan segala gerak-gerik dan meminta persetujuan pasangan sebelum mengambil setiap keputusan, mungkin terdengar kurang menyenangkan dan mencekik bagi para pecinta kebebasan.
Namun, membuat keputusan bersama merupakan bagian dari cinta dan komitmen. Jika Anda masih kesulitan melepaskan sedikit kebebasan, itu tandanya Anda belum siap untuk berkomitmen.
Punya prioritas lain
Berkomitmen terhadap seseorang membutuhkan upaya ekstra keras. Bukan tak mungkin, Anda harus menyisihkan sejumlah hal dalam hidup dan menentukan prioritas.
Tapi, mungkin saja ada prioritas-prioritas lain yang ternyata lebih penting dan harus didahulukan. Misalnya menyelesaikan pendidikan, merawat orang tua, dan lain sebagainya. Jika demikian, berkomitmen dalam hubungan mungkin menjadi urutan kesekian dalam daftar prioritas. Jadi, pastikan Anda membenahi kehidupan terlebih dulu sebelum memulai suatu hubungan serius.
Takut dikhianati
Sumpah setia sekali pun tidak menjamin Anda tidak akan dikhianati. Ketika Anda menyerahkan hati sepenuhnya, ada kemungkinan bahwa pasangan suatu saat nanti bertindak mengecewakan.
Bagi sejumlah orang, kekhawatiran akan dikhianati sudah cukup untuk membuatnya menolak berkomitmen penuh pada seseorang. Dengan demikian, sebuah pengkhianatan tidak akan terasa terlalu menyakitkan dibandingkan jika dirinya menyerahkan hati sepenuhnya.
Belum siap
Tidak ada yang salah dengan tidak merasa siap untuk berkomitmen terhadap siapa pun. Kadang, kondisi, jalan pikiran, usia, dan prioritas lain berkolaborasi menjadi faktor yang membuat Anda merasa belum siap.
Jangan terlalu memaksakan diri. Jika Anda merasa belum siap untuk sebuah komitmen, lebih baik berikan waktu untuk mengenal diri sendiri lebih jauh lagi. Dengan menemukan jati diri yang sesungguhnya, Anda akan memiliki pondasi kuat untuk membangun hubungan sehat di masa depan
|
|
|