Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Hindu

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th February 2010
C. Tsubasa's Avatar
C. Tsubasa C. Tsubasa is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jan 2010
Location: Mataram, NTB, Indonesia
Posts: 1,617
Rep Power: 19
C. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalaman
Default Sains Veda

Perkalian dengan 11 Sebagai contoh: 32 x 11
Langkah pertama pisahkan angka 3 dan 2 masing-masing di kanan dan di kiri.
Langkah kedua jumlahkan angka 3 dan 2, lalu hasilnya tempatkan di antara 3 dan 2.
Maka akan menjadi angka 352 dan inilah hasil dari 32 x 11.
Contoh di atas adalah angka puluhan, bagaimana dengan angkan ribuan dikalikan 11?
Contoh: 1234 x 11
Metode untuk menyelesaikan adalah adding to the beighbor (penjumlahan dengan tetangga). Angka 2 bertetangga dengan angka 1 dan 3; dan angka 3 bertetangga dengan angka 2 dan 4.
Langkah pertama:
0|1 2 3 4|0

Langkah kedua: 4+0=4

0|1 2 3 (4|0)

Langkah ketiga: 3+4=7

0|1 2 (3 4)|0

Langkah keempat: 2+3=5

0|1 (2 3) 4|0

Langkah kelima: 1+2=3

0|(1 2) 3 4|0

Langkah terakhir: 0+1=1

(0|1) 2 3 4|0

Telah didapatkan angka 13574.
Jadi 1234×11=13574.


Diterjemahkan oleh Agus Widodo


Reply With Quote
  #2  
Old 18th February 2010
C. Tsubasa's Avatar
C. Tsubasa C. Tsubasa is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jan 2010
Location: Mataram, NTB, Indonesia
Posts: 1,617
Rep Power: 19
C. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalaman
Default

Yoga Mempengaruhi Dunia

16 12 2009 Yoga kini telah menjadi gaya hidup masyarakat dunia. Tidak pintar namanya jika mengharamkan Yoga karena Yoga arti sebenarnya adalah “mendekatkan diri pada Tuhan”, karena jika mengharamkan Yoga sama saja mengharamkan pendekatan diri pada Tuhan. Dalam agama Hindu ada empat jenis Yoga, dan senam Yoga yang diterapkan di seluruh dunia sebenarnya disebut Yoga Banda (gerakan tubuh) dan khusus untuk Yoga yang dilakukan dengan cara duduk disebut Yoga Asanas dan keduanya merupakan bagian dari bagian dari Yoga itu sendiri. Begitu juga dengan meditasi, ini adalah bagian dari bagian Yoga itu sendiri yang disebut Pranayama Yoga (pernafasan). Dan Yoga yang diterapkan dengan gerakan tangan saja disebut Yoga Mudra dan sekali lagi ini juga adalah bagian dari bagian dari Yoga itu sendiri. Kesemuanya adalah bagian dari bagian dari Raja Yoga (olah bathin). Oiya, lihat film animasi Naruto, perhatikan gerakan-gerakan tangan ninja saat hendak mengeluarkan jurus. Itu adalah Yoga Mudra yang telah tersirat dalam Veda. Namun, sudah umum bagi dunia bahwa senam atau gerakan-gerakan Vedic itu disebut sebagai Yoga. Demikian pendahuluannya. Kini, ilmu pengobatan modern berada jauh di bawah kehebatan Yoga. Dengan melakukan Yoga, mampu menyembuhkan seseorang dari penyakit yang tidak tersembuhkan oleh penyembuhan medis modern. Banyak dokter Amerika dan Eropa telah mengakui keunggulan Yoga di atas pengobatan modern.
Sumbangan Yoga pada dunia tidak hanya itu. Kalau dipikir-pikir, masih ada seni gerakan lain yang dapat menyehatkan seperti Kung Fu dan Tai Chi yang sebagaimana kita ketahui keduanya adalah sumbangan seni bela diri dari negara Tirai Bambu alias negara Cina. Sumbangan itu telah terkenal di seluruh dunia bahkan dengan jujur saya katakan Kung Fu lebih dahulu tenar dan lebih tenar dari Yoga di dunia dan saya pribadi sangat menyukai Kung Fu. Kalau kita cermati dengan bijaksana, kita pasti akan bertanya mengapa gerakan Yoga mirip sekali dengan gerakan Kung Fu? Nah, saya katakan juga, atas sumbangan yang diberikan Cina itu sudah sepatutnya kita sebagai umat Hindu yang harus merasa bangga. Karena, sejarah Kung Fu dimulai ribuan tahun silam di mana seorang Brahmana dari India datang ke sebuah kuil di Cina untuk memberikan pelajaran spiritual. Pada saat pembelajaran, Brahmana dari India itu mendapati murid-muridnya sedang lemas tidak bergairah dalam belajar. Dengan demikian, Brahmana tersebut mengajarkan Yoga agar mereka bergairah kembali. Tetapi, Brahmana ini memberikan dengan cara berbeda, ia mencoba untuk melakukan Yoga lebih cepat dan berkembanglah menjadi Kung Fu.
Sumber: Majalah Liberty
Reply With Quote
  #3  
Old 18th February 2010
C. Tsubasa's Avatar
C. Tsubasa C. Tsubasa is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jan 2010
Location: Mataram, NTB, Indonesia
Posts: 1,617
Rep Power: 19
C. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalamanC. Tsubasa mempunyai banyak pengalaman
Default

Ilmu Pengobatan-Ayurvedic

1 01 2010 Ilmu Pengobatan-Ayurvedic

Kebudayaan Hindu kuno juga memiliki sebuah sistem yang sudah maju tentang obat-obatan. Beberapa referensi paling awal mengenai bangsa India dan obat-obatan herbal untuk menangani penyakit ditemukan di dalam Rig-veda (Buku Sepuluh, Bab 97, dan 145). Penyakit demam juga disebutkan di dalam Atharva-veda (5.22.12-14 & 7.116.1-2), dan uraian tentang berbagai jenis demam daftarnya disebutkan dalam Vajasaneyi-Samhita [White Yajur-veda](12.97). Taittiriya Samhita (2.3.5) menyebutkan pentingnya perhatian terhadap makanan dan pernafasan.
Pengetahuan tentang nadi dan arteri disebutkan di dalam Atharva-veda (1.17.1-4), dan pembedahan didiskusikan di dalam Rig-veda (1.116.15) yang mana Asvin memasang sebuah kaki palsu terbuat dari besi kepada Vispala, seorang yang buntung kehilangan kakinya dalam peperangan, dan membantu orang pincang untuk bisa berjalan dan orang buta bisa melihat (1.112.8), dan menangani patah tulang (10.39.2). Perkembangan Ayurveda membawa ilmu pengobatan pertama ke tatanan yang lebih baru.
Dalam ilmu pengobatan terdapat ilmu Embriology. Tulisan pertama yang membahas embriology ditemukan di dalam Rig-veda dan Atharva-veda. Walaupun bukan pembahasan yang berkembang, tetapi dalam Bab 31 dari Kanda Ketiga Bhagavatam Purana kita benar-benar menemukan penjelasan menyeluruh tentang bagaimana entitas kehidupan memasuki kandungan pada saat terjadi pembuahan, dan bagaimana sperma bercampur dengan sel telur lalu terbentuk embriyo, dan pertumbuhannya di dalam kandungan sampai saat kelahirannya. Bahkan membahas pikiran dan perasaan si jabang bayi semasih di dalam kandungan, dan bahkan bagaimana ia terpengaruh oleh perubahan emosi sang ibu dan jenis-jenis makanan yang dikonsumsi sang ibu, dan bagaimana ia merasa kesakitan saat ibunya makan makanan pedas.
Naskah-naskah lainnya, seperti Garuda Purana dan Manu-Samhita, membahas tentang cara meyakinkan apakah si jabang bayi laki-laki atau perempuan. Dengan bantuan buku-buku tersebut dan informasi tambahan dari naskah-naskah lain, seperti Aitareya Aranyaka dan Chandogya Upanishad, kita menemukan sebuah sistem yang benar-benar lengkap yang menguraikan terbentuknya semen dengan segala aspeknya sampain kelahiran sang bayi. Ini menunjukan bahwa para ilmuwan Veda di jaman dahulu mempunyai pemahaman tentang embriology bahkan ketika orang-orang dari bangsa-bangsa lain tidak mengetahuinya.
Dorothea Chaplin menyebutkan di dalam bukunya, Matter, Myth and Spirit, or Keltic and Hindu Links, (hal. 168-9), “Jauh sebelum tahun 460 B.C., saat Hippocrates, bapaknya obat-obatan bangsa Eropa dilahirkan, orang Hindu telah membangun sebuah pharmacopoeia besar dan telah melakukan penanganan terhadap berbagai jenis pengobatan dan pembedahan . . . Keajaiban pengetahuan orang-orang Hindu di bidang pengobatan dalam banyak hal sejauh mungkin menghindarkan si pasien dari tindakan pembedahan yang mengakibatkan kerusakan pada sistem pembuluh darah, yang mana sistem ilmu pengobatan mereka bisa mengatasinya, menghasilkan sebuah tindakan bahkan tanpa melalui krisis pendahuluan”.
Pentingnya kajian ini adalah bahwa Ayurveda sebagai sebuah sistem pengobatan Vedic adalah sebuah sistem ilahi dimana penanganannya didasarkan kepada hukum alam. Sistem ini juga tidak mahal, meminimalkan tindakan, sangat manjur, dan rasa sakit yang minimal. Sistem ini juga mengarah pada penanganan penyakit selain hanya menangani simpul saraf atau mengurangi rasa sakit. Tetapi, dalam kasus-kasus tertentu ketika perlu dilakukan pembedahan, ahli-ahli bedah India jaman dahulu sangatlah mahir.
Bahkan sejak jaman Rig-veda (1.116.15) nampaknya bahwa mereka mengetahui seni pembedahan untuk menangani luka-luka korban peperangan dan bahkan dapat membuat organ tubuh palsu dari bahan logam untuk dipasang di tubuh pasien. Seperti dijelaskan oleh A.L. Basham dalam bukunya, The Wonder That Was India (hal. 502), “Ilmu bedah bangsa India masih di depan bangsa Eropa sampai abad ke-18, ketika para ahli bedah East India Company (British) tidak malu-malu mempelajari ilmu bedah plastik (rhinoplasty) dari orang-orang India”.
Pada halaman 30-31 dari buku Bharat (India) As Seen and Known by Foreigners karya G.K. Deshpende (1950), Dr. Sir William Hunter mengamati, “Perawatan dokter-dokter bangsa India tempo dulu adalah sangat mahir dan ahli. Mereka melakukan tindakan amputasi, menghentikan pendarahan dengan tekanan, perban pembalut dan minyak mendidih, mempraktekan lithotomy, melakukan operasi pada organ bagian dalam dan uterus, menangani hernia, fistula files, memperbaiki tulang patah dan salah posisi dan cekatan dalam memisahkan unsur-unsur asing dari tubuh.
Sebuah cabang khusus ilmu bedah adalah ilmu bedah plastik (rhinoplasty), sebuah operasi untuk memperbaiki telinga dan hidung yang bentuknya tidak bagus dan membuat hidung baru, suatu tindakan operasi yang sangat bermanfaat yang mana sekarang ini dipinjam oleh bangsa Eropa. Ilmu bedah bangsa India kuno juga memberikan petunjuk tentang tindakan penanganan neuralgia, sama dengan cara-cara jaman modern dalam memotong saraf ke-lima di atas alis mata. Mereka ahli dalam kebidanan, tidak takut melakukan operasi yang paling kritis”.
Mr. P.N. Oak menjelaskan dalam bukunya World Vedic Heritage (hal. 360), “Operasi kantung prostat yang dilakukan di jaman modern, para ahli bedah Barat secara persis mengikuti tahapan-tahapan prosedur operasi yang dilakukan oleh Sushrut, ahli bedah Hindu, ribuan tahun yang lalu. Bahkan istilah kantung prostat adalah istilah Sanskrit Prasthita granthi, menunjuk kepada sebuah kantung (gland) yang terletak di depan kantung kemih”.
Ilmu bedah plastik juga dilakukan di India pada ratusan tahun yang lalu. Ini dijelaskan dalam sepucuk surat kepada editor majalah Gentlemen’s Magazine (tersedia di perpustakaan “Wellcome Institute for History of Medicine”, 183 Euston Road, London). Isi surat itu menjelaskan bahwa pernah ada seorang pengemudi bernama Cowasjee, yang membantu melayani tentara Kerajaan Inggris di India di tahun 1792. Sebelumnya, ia pernah dipenjara oleh tentara Tipu Sultan, dimana mereka mencopot hidungnya karena prilaku barbar penguasa Muslim dalam menyiksa dan melumpuhkan tawanan. Sekembalinya di rumahnya di Pune setahun kemudian, seorang ahli bedah Ayurvedic Hindu menanganinya dengan memasangkan sebuah hidung baru. Thomas Cruso dan James Trindlay, merupakan dua orang dokter Inggris yang menjadi saksi mata operasi bedah yang mencengangkan tersebut. Mereka menjadi saksi hidup atas operasi-operasi ajaib yang sangat umum dilakukan di India bahkan selama mereka di sana.
Pada halaman 360-70 dari buku World Vedic Heritage, Mr. Oak menyajikan sebuah daftar perbandingan kata-kata antara bahasa Inggris dan Sanskrit. Ini memperlihatkan seberapa banyak kebudayaan barat berasal dari pengetahuan Vedic/Sanskrit di bidang pengobatan begitu juga berapa banyak kata-kata Sanskrit telah diambil ke dalam bahasa Inggris.
English ================> Sanskrit
fever =================> jwar, kemudian menjadi jever, kemudian fever
entrails ================> antral
nasal or nose ============> naas
herpes ================> serpes
gland ==================> granthi
drip, drop, drops ==========> drups
hydrocephalus ============> andra-kapaalas (otak/kepala ber-uap air)
hiccups ================> hicca
muscle =================> mausal (gemuk)
malign, malignant =========> mallen
osteomalacia ============> asthi-malashay (kontaminasi tulang)
dyspepsia ==============> dush-pachanashay (pencernaan tidak baik)
surgeon ================> salya-jan (pemakaian peralatan tajam)
fertility ================> falati-lti (menghasilkan buah)
anesthesia ==============> anasthashayee (terbaring tidak sadarkan diri)
homeopathy =============> Samaeo-pathy (treatment parallel terhadap symptom)
allopathy ===============> alag-pathy (treatment yang berbeda dengan symptom)
Dalam buku World Vedic Heritage karya Mr. P.N. Oak menjelaskan : “Apabila kita menyimak lebih dekat tentang terminologi-terminologi allopathi, apakah itu jenis-jenis penyakit, organ-organ fisik, symptom, rehabilitasi, atau peralatannya ternyata bahwa semua itu didasarkan kepada Ayurveda karena semasa dunia masih bersatu di bawah naungan administrasi Veda hanya ada Ayurveda yang merupakan satu-satunya sistem pengobatan yang dipakai di seluruh dunia.
Dengan mandeknya sistem pengobatan dunia setelah Perang Mahabharata, penggalan-penggalan dari sistem pengobatan Ayurveda bisa bertahan di tempat-tempat tertentu di dunia yang dianggap sebagai bentuk cara-cara pengobatan tradisional atau sebagai sistem-sistem tandingan seperti homeopathy dan allopathy.
Hal yang sama terjadi pada theologi dan agama dimana setelah tercerai-berainya theologi peradaban Veda, muncul aliran-aliran yang mengkultuskan dewa dan dewi tertentu, seperti misalnya Mithraisme, Jainisme, Judaisme, Buddhisme, dan Shivaisme, yang pertama muncul secara damai dan masih sejalan atau mirip dengan peradaban Veda.
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:55 AM.