Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Forex

Forex Diskusi apapun tentang Forex disini.

Reply
 
Thread Tools
  #31  
Old 18th November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta – IHSG diprediksi bertahan pada teritori negatif hingga penutupan seiring faktor global. Untuk sesi dua, saham sektor pertambangan, perbankan dan perkebunan layak jadi pilihan.Analis dari Capital Bridge Indonesia Aji Martono memperkirakan, indeks bakal bertahan pada zona negatif hingga penutupan sore nanti. “Indeks cenderung melemah dalam kisaran support 3.742 dan ada juga peluang rebound ke level resistance 3.812,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (18/11).
Menurutnya, pelemahan indeks hari ini masih dipicu oleh faktor eksternal di mana global market mengalami pelemahan. Setelah Dow Jones ditutup negatif 1,13%, busa Asia seperti bursa Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina pun melemah termasuk juga IHSG. “Semuanya berdarah-darah pada perdagangan di sesi pertama hari ini,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Aji, pada sesi kedua, indeks saham domestik masih berpeluang melemah 30-an poin. Penurunan masih mendera saham-saham bluechip terutama pada saham PT Astra Internasional (ASII) dan PT Telkom (TLKM) yang jadi market mover. “Itulah yang menyebabkan indeks bakal bertahan di zona merah,” tandas Aji.
Tapi, ia menggarisbawahi, dengan posisi IHSG yang sudah di level 3.760-an dan nilai transaksi yang sudah mencapai di atas Rp1 triliun di sesi pertama, beberapa saham bluechips di sektor pertambangan dan perbankan kemungkinan akan mulai diakumulasi kembali pada sesi dua sehingga menahan koreksi indeks lebih dalam. “Jadi, peluang penurunan indeks lebih dalam sudah terbatas,” ucapnya.
Di atas semua itu, Aji merekomendasikan positif saham-saham di sektor pertambangan, perbankan, dan perkebunan yang menurutnya bakal diburu kembali oleh pelaku pasar. Saham-saham pilihannya adalah akumulasi beli PT Indo Tambang Raya (ITMG), speculative buy saham pendatang baru PT Golden Energy Mines (GEMS), dan buy PT Bumi Resources (BUMI) dan PT Medco Energi (MEDC).
Lalu, buy on support PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI). “Di sektor perkebunan saya rekomendasikan buy saham PT London Sumatera Plantation (LSIP),” imbuh Aji.
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp4.jpg
Views:	0
Size:	3.4 KB
ID:	5596  
Reply With Quote
  #32  
Old 18th November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Bandung - Hingga Oktober 2011, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,4 triliun dari target Rp1,5 triliun.

Demikian dikatakan Direktur AALI, Santosa dalam Workshop Wartawan Pasar Modal di Bandung, Jumat (18/11). "Capex yang telah kami keluaran saat ini sebsar Rp1,4 triliun atau naik 32% dibanding Oktober 2010," tukasnya.

Lebih jauh Antosa menuturkan, 15% dari capex tersebut digunakan untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan yang luasnya sebesar 45 ribu hektar. "Lahan itu jadi tambahan income growth kami ke depannya," tukasnya.

Selain itu, 33% capex digunakan perseroan untuk membangun pabrik baru. "Saat ini kami sedang membangun 2 pabrik baru. Dan untuk lahan 15 riibu hektar yang baru kami membangun 4 pabrik lagi," ucapnya.

Selanjutnya, 22% dari capex dialokasikan untuk perbaikan jalan kebung yang panjangnya 20 ribu kilometer dan juga merawat 25 rumah. "Tiap tahun rata-rata kami bangun 1.000 unit rumah," tuturnya.

Dari data per September 2011 AALI telah membukukan penjualan sebesar Rp7,936 triliun atau naik 38,7% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,722 triliun. Sementara pendapatan bersih sebesar Rp1,86 triliun naik 51,5% dinading triwulan III 2010 yang sebesar Rp1,228 triliun.
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp9.jpg
Views:	0
Size:	4.5 KB
ID:	5597  
Reply With Quote
  #33  
Old 21st November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Default Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta - Pada perdagangan Jumat (18/11) Indeks Dow Jones ditutup naik 25 point (+0.22%) 11,796.16 setelah rilis beberapa data positif seperti belanja konsumen yang kuat, optimisme bisnis secara keseluruhan yang lebih besar dan inflasi melambat.

Minyak light sweet diperdagangkan di level US$98 ditengah perselisihan tentang krisis ekonomi Eropa dan AS serta pembicaraan pengurangan utang AS yang tampaknya menuju kebuntuan.

IHSG kemarin (18/11) ditutup turun 38 point (-1%) ke level 3,754.5 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp290 miliar dengan saham yang paling banyak di jual a.l. BMRI, BBCA, INDF, UNTR dan BBNI.

Mata uang Rupiah kemarin (18/11) terapresiasi 20 point ke level 9,020 per Dollar AS. Secara teknikal, IHSG kemarin (18/11) kembali terkoreksi dan telah break dari garis Support minor uptrendnya. Dari pergerakan indicator, waspadai MACD yang telah membentuk deathcross dan Stochastic yang bergerak downtrend setelah membentuk deathcross.

Pada perdagangan hari ini (21/11), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3686-3784 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. INDY, MYOR, dan INKP. Sentimen negatif indeks regional diperkirakan akan berdampak pada pergerakan IHSG hari ini.
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp4.jpg
Views:	0
Size:	3.4 KB
ID:	5600  
Reply With Quote
  #34  
Old 21st November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta - Trader diharap mewaspadai PT Visi Media Asia (VIVA) menjadi saham gorengan baru, di tengah isu oversubscribed yang tidak normal. Benarkah?Peringatan untuk berhati-hati pada saham VIVA ini muncul seiring kabar oversubscribed saham VIVA pada proses penawaran umumnya beberapa waktu lalu yang telah mencapai 50 kali lebih hingga menjelang pencatatan sahamnya di bursa.
Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu menyebut oversubscribed hingga 50 kali pada saham VIVA sungguh aneh. Sebab, perusahaan sebagus Krakatau Steel (KRAS) saja yang ditawarkan dengan harga IPO kelewat murah hanya mengalami kelebihan permintaan sembilan kali.
Analis menilai kinerja keuangan VIVA tak bagus. Berdasarkan laporan keuangan 2010, earning per share (EPS) perseroan hanya 0,22, sehingga dengan kisaran harga penawaran Rp260-285 per saham, PER perseroan berkisar 1.184-1.298 kali, jauh di atas rata-rata industri yang PER-nya di kisaran 86 kali.
Yang membuat kontroversial adalah pencapaian kelebihan permintaan yang bisa menyentuh 50X untuk perusahaan dengan valuasi yang 10X lebih mahal dari industrinya.
Investor disarankan menghindari saham VIVA yang melantai hari ini, Senin (21/11), karena belum cocok untuk jangka panjang meskipun prospek perusahaan media bagus, apalagi jelang perhelatan pemilu 2014. Media menjadi ujung tombak untuk mempengaruhi opini publik.
Trader harian dan jangka pendek juga disarankan berhati-hati mencermati pergerakan liar harga saham VIVA di hari pertama listing. Biasanya jika IPO mengalami kelebihan permintaan, terjadi lonjakan harga. Situasi inilah yang kadang membuat trader dan investor tergoda mengikuti gerakan naik saham.
Setelah itu harga saham akan ditekan ke bawah alias terjadi distribusi barang yang tidak laku waktu IPO. Membuat seolah permintaan saham IPO oversubscribe mudah saja dilakukan dengan modus pesanan fiktif tanpa ada dana yang keluar.
Hal ini biasanya dilakukan agar menarik minat pembeli di pasar sekunder ketika saham IPO mulai dicatatkan di bursa. Namun jika trader tidak tergoda membeli di pasar sekunder, bandar akan frustasi karena sulit untuk mendistribusikan barang.
Irwan menduga sebenarnya kelebihan permintaan tidak mencapai 50 kali. Bisa saja pada masa penawaran saham VIVA tidak laku. Bisa saja pemilik perusahaan atau afiliasinya menggunakan nama lain, sebagai investor institusi misalnya. “Kemudian memesan sendiri saham tersebut hingga terkesan mencapai oversubscribed 50 kali,” ujarnya saat diwawancarai, kemarin.
Kondisi inilah yang patut diwaspadai karena jika benar oversubscribed tidak mencapai 50 kali. Bahkan, bisa saja saham VIVA tidak laku di pasar perdana. Maka investor dan trader di pasar sekunder akan menjadi sasaran pemasaran saham IPO yang tidak laku tersebut.
Jika saham VIVA tidak laku di pasar perdana, underwriter dan standby buyer lainnya, misal pemilik mayoritas saham VIVA melalui investor institusi yang sudah diatur, akan berada dalam posisi kelebihan IPO. Posisi posisi ini memungkinkan mengatur pergerakan harga saham di pasar sekunder.
Untuk menarik investor di pasar sekunder, mereka bisa mengatur kenaikan harga di hari-hari pertama listing. Hingga akhirnya investor dan trader tergoda membeli saham VIVA dan tanpa disadari, barang yang tidak laku di IPO itu berhasil dijual di pasar sekunder.
Investor dan trader diharapkan melihat dulu perkembangan harga saham VIVA di hari pertama listing. Jangan langsung tergoda melakukan pembelian meski terjadi kenaikan harga saham yang bisa mengarah ke batas atas sistem auto-rejection bursa. Pertarungan mental trader dan bandar pun akan terjadi. Investor disarankan tidak membeli saham VIVA karena kebutuhan refinancing utang perusahaan yang begitu besar diserap melalui proses IPO ini.
IPO untuk bayar utang
Direktur Utama PT Visi Media Asia (VIVA) Erick Thohir menyebut sebanyak 40 % Dana hasil IPO VIVA akan digunakan untuk merefinance utang kepada Credit Suisse yang saldonya mencapai 54 juta dolar AS dengan tingkat bunga 7,5% + Libor 3 bulan.
Sebelumnya juga beredar rumor, dana hasil IPO sebagian akan digunakan untuk menyelamatkan JakTV dan Alif TV, perusahaan media yang dimiliki oleh Erick Thohir. Banyak analis mencium aroma tak sedap dari kepentingan direksi perseroan dalam proses IPO ini.
Sebelumnya diketahui pada Maret 2011, PT CMA Indonesia selaku pemegang saham perseroan menandatangani Mandatory Exchangeable Bond Subscription Agreement dengan PT Trinugraha Thohir Media Partners.
Berdasarkan perjanjian tersebut, CMA memiliki kewajiban untuk mengkonversi utang pokok pada PT Trinugraha Thohir Media Partners sebesar US$20 juta yang dapat dikonversi menjadi saham perseroan pada tanggal pencatatan atau satu hari kerja setelah pencatatan saham di BEI dengan harga penawaran saat penawaran umum.
Saham hasil konversi tersebut merupakan saham perseroan yang sebelumnya dimiliki oleh CMA. Komposisi pemegang saham PT Visi Media Asia Tbk terdiri dari PT CMA Indonesia 92,13%, PT Bakrie Capital Indonesia 0,37%, Fast Plus Limited 7,50%.
Refinancing utang perseroan dengan menggunakan obligasi konversi saham VIVA akan membuat PT Trinugraha Thohir Media Partners memiliki kepemilikan cukup mayoritas.
Jika IPO 20 % saham VIVA benar tak laku di pasar perdana dan tak diminati investor pasar sekunder, maka ada peluang bagi PT Trinugraha menambah kepemilikan sahamnya di Visi Media Asia yang memiliki aset perusahaan media penyiaran nasional TV One dan ANTV, serta portal berita Viva News.
Siapakah di balik investor institusi yang disebut-sebut telah menyerap 99% saham VIVA yang ditawarkan di pasar perdana? Mengapa masih terjadi kelebihan permintaan 50X jelang pencatatan saham VIVA di pasar sekunder?
Banyak pertanyaan yang muncul dari oversubscribed 50 kali saham IPO VIVA. Investor dan trader disarankan untuk wait and see, mencermati perkembangan perdagangan saham ini di hari-hari awal pencatatannya.
Pada listing perdananya Senin (21/11), saham VIVA dibuka naik 33,33% ke level Rp400. Harga saham melanjutkan kenaikan sebesar 50% hingga perdagangan pukul 09.40 WIB ke level Rp450. Volume perdagaan saat itu sebanyak 32.743 saham dengan nilai transaksi sebesar Rp7,19 miliar untuk 495 kali perdagangan. [Disarikan dari wawancara dengan sejumlah trader dan analis]
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp4.jpg
Views:	0
Size:	3.4 KB
ID:	5601  
Reply With Quote
  #35  
Old 21st November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta – Secara historis, saham-saham sektor properti selalu atraktif pada penghujung tahun. Apalagi, dengan pemangkasan BI rate hingga 6%. Inilah target harga BKSL, ASRI dan ELTY.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (21/11) saham PT Bukit Sentul City (BKSL) ditransaksikan turun 15 poin (6%) ke level Rp235; PT Alam Sutera Realty (ASRI) turun Rp10 (2,24%) ke level Rp435; dan PT Bakrieland Development (ELTY) turun Rp1 (0,89%) ke level Rp111.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, saham-saham sektor properti akan bergerak aktif pada Desember 2011 karenafaktor penghujung tahun. Apalagi,menurutnya, kinerja emiten juga cukup cemerlang hingga kuartal III-2011.

Karena itu, Willy menegaskan, saham-saham sektor properti layak dicermati untuk arah market selanjutnya. “Jadi, selain, pengaruh positif dari penurunan BI rate, juga karena faktor penghujung tahun. Secara historis setiap Desember, saham sektor ini selalu menarik, di Jakarta, Senin (21/11).

Di sektor properti, Willy menjagokan saham BKSLyang bakal jadi kota mandiri dan sangat ditakuti di masa depan dengan lahan yang sangat luas. Lalu, ASRIyang kinarja keuangannya sangat positif, danELTYyang juga menjadi salah satu pemilik BKSL.

Target harga BKSL di level Rp350 hingga akhir 2011. ASRI Rp550, dan ELTY Rp185. Dalam 1,5 bulan ini, harga sahamnya akan bergerak ke target-target tersebut. “Sekarang sudah saat tepat untuk masuk setelah IHSG mengalami koreksi dua hari berturut-turut. Strong buy saham-saham tersebut,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, analis Panin Securities Purwoko Sartonomenilai, pemangkasan BI tidak signifikan pengaruhnya pada saham-saham di sektor properti. “Kita lihat, tidak ada transaksi yang signifikan pada saham-saham di sektor ini pascapemangkasan BI rate. Sebab, pasar masih menunggu dan tetap khawatir atas krisis utang di Eropa,” timpalnya.

Sebenarnya,lanjut Cece, dalam kondisi normal, pemangkasan BI jadi berita bagus bagi emiten di sektor ini. Tapi, saat ini, situasi market tidak normal sehingga lajunya tidak pasti. “Meski secara fundamental diuntungkan BI rate, tidak akan segaris lurus dengan kenaikan gain pada saham di sektor ini,” kata Purwoko menandaskan.

Purwoko memperkirakan, ketidakpastian dari Eropa bakal berlangsung lama. Apalagi, karakteristik investor lokal, juga terpengaruh investor asing sehingga apa yang terjadi di Eropa sangat menentukan. “Meskipun, kontribusi investor lokal sudah mulai meningkat. Jadi, sejauh ini, pengaruh BI rate terhadap saham sektor properti masih netral. Jika kondisi market membaik, saham-saham properti bisa juga naik,” imbuhnya.
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp4.jpg
Views:	0
Size:	3.4 KB
ID:	5602  
Reply With Quote
  #36  
Old 23rd November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta - Sejumlah sekuritas dikabarkan memberikan rekomendasi buy untuk saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dengan target harga jangka pendek Rp500.

Katalis penguatannya adalah keberhasilan Perseroan memenangkan megaproyek infrastruktur di Surabaya. Selain itu, Grup Rajawali dikabarkan bakal menambah kepemilikan saham META.

Pada perdagangan kemarin saham META ditutup naik Rp2 ke level Rp199.
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp4.jpg
Views:	0
Size:	3.4 KB
ID:	5605  
Reply With Quote
  #37  
Old 28th November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Default Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta - Indeks Dow Jones pada hari Jumat (25/11) ditutup turun 25.7 poin (-0.23%) ke level 11,231.7 seiring pemangkasan peringkat Belgia satu level menjadi AA oleh S&P terkait dengan jaminan perbankan, ketidakstabilan politik, dan pertumbuhan ekonomi yang melambat dan berpotensi menyulitkan Belgia untuk mengurangi beban utang negara.

Minyak light sweet diperdagangkan di level US$98 per barel ditengah spekulasi bahwa langkah Eropa dalam menangani krisis akan mengurangi ancaman pada perekonomian kawasan tersebut. ujung-ujungnya, permintaan minyak tidak akan terganggu.

Pada perdagangan Jumat (25/11) IHSG ditutup turun 58.84 point (-1.59%) ke level 3,637.19 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp299 miliar dengan saham yang paling banyak di jual a.l. ITMG, BMRI, TLKM, UNTR dan CPIN. Mata uang Rupiah kemarin (25/11) terdepresiasi 65 poin ke level 9,058 per Dollar AS.

Secara teknikal, IHSG bergerak terkoreksi disertai dengan volume cukup besar di atas rata-rata 20 harinya. Support terdekat IHSG sementara berada di 3622, waspadai apabila level tersebut berhasil ditembus karena IHSG berpotensi melanjutkan penurunnya ke Support selanjutnya di 3580.

Pada perdagangan hari ini (28/11), IHSG diperkirakan berpotensi rebound dan akan bergerak dikisaran 3580-3684. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ISAT, BSDE dan GZCO.
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp4.jpg
Views:	0
Size:	3.4 KB
ID:	5606  
Reply With Quote
  #38  
Old 28th November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan sore diprediksi melemah seiring koreksi bursa AS dan pelemahan nilai tukar rupiah. Rekomendasi positif saham-saham grup Astra dan sektor bank.Pada sesi pertama perdagangan Senin (28/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 11,15 poin (0,31%) ke level 3.626,041. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,74 poin (0,43%) ke angka 638,685.
Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,065 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,425 miliar. Sementara itu, nilai transaksi hanya mencapai Rp1,278 triliun di pasar regular dari total Rp1,355 triliun dan frekuensi 51.273 kali. Sebanyak 76 saham menguat, sedangkan 105 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Pelemahan indeks, juga diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp 410.7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp441,5 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp852,3 miliar.
Mayoritas sektor saham, mendukung pelemahan indeks. Saham-saham sektor pertambangan memimpin koreksi 0,85%, disusul keuangan 0,77%, industri dasar 0,63%, infrastruktur 0,40%, konsumsi 0,30%, properti 0,26%, dan perdagangan 0,21%. Hanya tiga sektor yang menguat, aneka industri 1,48%, perkebunan 0,41% dan manufaktur 0,22%.
Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik bakal melemah hingga penutupan sore. “Indeks akan mengarah ke level support 3.609 dan resistance 3.695,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (28/11).
Menurutnya, pelemahan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh pelemlahan bursa regional terutama AS yang menutup libur Thanksgiving Day pekan lalu di zona merah. Investor enggan untuk membeli saham menjelang akhir pekan. “Apalagi, Dow dan S&P mencetak pekan Thanksgiving terburuk sejak Great Depression,” ujarnya.
Dari internal, indeks domestik mendapat tekanan dari faktor pelemahan nilai tukar rupiah yang jelang siang sudah mencapai 9.120 per dolar AS. “Meskipun, nantinya pasti ada intervensi dari Bank Indonesia,” papar Cece.
Hanya saja, menurutnya, pasar tetap melihat hantaman negatif pada mata uang garuda ini terutama dari sentimen pelemahan euro sehingga otomatis memperkuat dolar AS. Euro merosot ke level terendah 7 pekan terhadap Dollar AS akhir pekan lalu.
Koreksi tersebut, lanjutnya, masih berpotensi terus terjadi menyusul belum tercapainya kesepakatan mengenai langkah-langkah penyelesaian krisis hutang. Kondisi itu telah melambungkan biaya pinjaman beberapa negara zona Euro ke rekor tertinggi sepanjang sejarah kawasan itu.
Di lain pihak, kata Cece, memburuknya situasi di zona Euro juga telah mendorong investor beralih untuk memburu aset-aset yang dinilai lebih likuid seperti US Treasury sehingga jadi topangan bagi dolar AS.
Pada saat yang sama, kembali melonjaknya yield Italia dalam lelang obligasi bertenor 6 bulan akhir pekan lalu, juga kian menambah penderitaan Euro. Akibatnya, European Central Bank (ECB) terpaksa mengeluarkan pernyataan. “Bank Sentral siap melakukan intervensi guna coba meredam gejolak yang terjadi pada pasar obligasi kawasan Eropa,” imbuhnya.
Di atas semua itu, Cece merekomendasikan positif saham-saham yang sudah melemah signifikan pada saham-saham grup Astra dan sektor perbankan. Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractor (UNTR), PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT Astra Otoparts (AUTO).
Di sektor perbankan, dia rekomendasikan saham PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Bank Central Asia (BBCA). “Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham-saham bank dan buy untuk grup Astra. Sebab, level harga saat sudah menarik untuk diakumulasi,”
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp4.jpg
Views:	0
Size:	3.4 KB
ID:	5607  
Reply With Quote
  #39  
Old 28th November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta - Sektor saham perbankan, semen, ritel, batu bara, perkebunan, dan alat berat diperkirakan memiliki prospek menarik pada 2012.

Demikian seperti dikutip dari siaran pers yang diterbitkan PT Trimegah Securities Tbk, Senin (28/11). Senior Advisor PT Trimegah Securities Tbk Fajar Hidajat menuturkan, pergerakan bursa saham akan terbagi dalam dua bagian pada 2012.

Pada semester pertama, perhatian pelaku pasar saham akan terfokus pada kebijakan-kebijakan yang menyangkut penyelesaian krisis utang di Eropa yang akan berimplikasi pada kebijakan-kebijakan yang akan diambil negara lain. Pada fase tersebut, volatilitas akan lebih tinggi dan pasar diperkirakan akan mencapai titik bawah. "Sementaar itu, semester kedua akan dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental perekonomian dan fundamental emiten. "Di semester kedua 2012, volatilitas diperkirakan akan menurun, dan market akan mencapai puncaknya," ujar Fajar.

Lebih lanjut ia mengatakan, IHSG akan fully supported di level 2.700 yang merupakan level support kuat dari tren jangka panjang yang meningkat. Sedangkan target IHSG mencapai 4.150-4.250 pada akhir 2012.

untuk sektor saham yang menjadi pilihan pada 2012 antara lain sektor saham perbankan yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), sektor saham semen yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), sektor saham batu bara yaitu PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), saham sektor perkebunan yaitu PT BW Plantation Tbk (BWPT) dan PT London Sumatera Tbk (LSIP), dan sektor saham alat berat yaitu PT United Tractor Tbk (UNTR).

Berdasarkan riset PT Trimegah Securities Tbk, bursa saham akan memiliki volatilitas tinggi pada semester pertama 2012 di mana indeks saham ada kemungkinan melemah dengan range 2.800-3.900. Strategi investasi yang dapat dilakukan dengan meningkatkan dana tunai dan investasi di beberapa sektor saham seperti bank, ritel, semen,tambang batu bara, perkebunan dan alat berat.

Sementara pada semester kedua 2012 diperkirakan indeks saham akan memiliki volatilitas rendah dan didorong fundamentel sehingga indeks saham diperkirakan di kisaran 3.400-4.200. Strategi investasi untuk semester kedua 2012 dengan mengurangi dana tunai, memperhatikan saham berhubungan dengan infrastruktur dan saham memiliki nilai baik
Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp4.jpg
Views:	0
Size:	3.4 KB
ID:	5608  
Reply With Quote
  #40  
Old 29th November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Market Prediction
Indeks Dow Jones pada hari Senin (28/11) ditutup menguat 291.36 point (+2.59%) ke level 11,523 didorong rekor penjualan selama libur Thanksgiving dan kabar baik mengenai upaya yang melibatkan Prancis dan Jerman untuk kontrol anggaran yang lebih ketat pada negara-negara anggota zona Eropa.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$98 per barel ditengah spekulasi tentang "bailout" Italia dan sebuah kesepakatan baru krisis zona euro secara keseluruhan.
Pada perdagangan Senin (28/11) IHSG ditutup naik 9.85 point (+0.27%) ke level 3,647.04 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp747 miliar dengan saham yang paling banyak di jual a.l. BMRI, BBRI, ITMG, HRUM dan CPIN.
Mata uang Rupiah kemarin (28/11) terdepresiasi 60 poin ke level 9,118 per Dollar AS.
Secara teknikal, pada perdagangan Senin (28/11) IHSG tutup diatas Supportnya di 3622 dengan candlestick membentuk pola Spinning Top. Sementara dari pergerakan indikator, IHSG telah berada di area oversoldnya, indikator stochastic berada di area oversold dan RSI bergerak downtrend memasuki area oversold.
Pada perdagangan Selasa (29/11), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3580-3679 dengan kecenderungan menguat. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BNGA, MAPI dan BBRI.

• News & Analysis
ASRI : Incar Kenaikan Pendapatan 53%
ROTI : Targetkan Laba Bersih Tumbuh 20% di 2012
SMGR : Prediksi Dana Akuisisi KKA Capai Rp 800 Miliar

• Economy & Strategy
Economy: Krisis Zona Euro Serius, Negara-negara Maju Terancam Depresi

Attached Thumbnails
Click image for larger version

Name:	yp4.jpg
Views:	0
Size:	3.4 KB
ID:	5609  
Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:15 PM.