Masuki tahun 2015, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) yang selama ini bergerak dalam bisnis konstruksi dan pondasi menaikkan target pendapatan 2015 naik sekitar 20 persen meskipun target tahun ini belum tercapai per kuartal ketiga lalu. Sampai dengan bulan September lalu ACST baru memperoleh pendapatan sekitar 65 persen dari target 1,33 Triliun di tahun 2014.
Belum pastinya jumlah target tahun depan disebabkan penantian waktu pengambilalihan sahamnya oleh PT. United Tractors Tbk meskipun kedua perseroan sudah menyepakati MOU penjualan 50,1 persen saham ACST. Untuk target 2015 nanti, ACSET menargetkan bisnis konstruksi menyumbang 60% dan sisanya berasal dari bisnis pondasi.
Untuk capex tahun 2015, ACSET tidak mengubah jumlahnya dari tahun 2014 yaitu sebesar 60 Miliar, dan hingga akhir September lalu perseroan baru menyerap 70 persen sebesar
Rp 42,5 miliar. Dan untuk perolehan kontrak baru, ACST baru mencapai sepertiganya target kontrak baru sebesar 1,5 Triliun tahun ini.
Menilik perdagangan sahamnya di lantai bursa saham Indonesia pada perdagangan kemarin (17/12), harga saham ACST di buka dan ditutup pada harga
Rp 3.400 per saham dalam kisaran harga
Rp 3.325 hingga Rp 3.405 per sahamnya dengan total volume perdagangan hingga saat ini sebesar 350 ribu lot saham.
Dan untuk pergerakan harga saham perdagangan hingga akhir pekan ini, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan harga saham ACST akan konsolidasi dan cenderung menurun oleh asumsi teknikal yang bersiap masuki zona overboughtnya. Saham ini akan bergerak dalam kisaran Rp 3.350 hingga
Rp 3.410.
Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Quote:
Program-program kelas forex
Vibiz Forex Academy memperkenalkan rangkaian program terintegrasi yang dapat membawa setiap peserta kepada pemahaman yang lebih baik mengenai apa itu transaksi Forex.
|
18th December 2014
Target Pendapatan Terhambat Oleh Proses Akuisisi, Saham ACST Bersiap Overbought
