FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
Waspadai PT Tanpa Akreditasi
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengingatkan kepada masyarakat luas, khususnya kepada orang tua dan calon mahasiswa, agar berhati-hati memilih jurusan program studi di perguruan tinggi (PT) yang belum terakreditasi. Mendiknas mengharapkan orangtua dan calon mahasiswa tidak tergiur oleh iklan semata. Mendiknas menjelaskan, langkah pertama yang harus dilakukan calon mahasiswa adalah memastikan apakah program studi di perguruan tinggi yang dituju sudah terakreditasi atau belum. Pasalnya, dari status tersebut dapat diketahui apakah program studi yang dituju di kampus tersebut berkualitas atau tidak. Mendiknas juga mengingatkan calon mahasiswa agar tidak tergiur dengan iklan dan promosi tentang perguruan tinggi yang belum tentu sesuai dengan kenyataanya. “Oleh karena itu cari informasi sebanyak-banyaknya,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (27/6). Dalam kesempatan sama Mendiknas juga mengingatkan bahwa seluruh perguruan tinggi, baik negeri ataupun swasta, sudah diharuskan mengumumkan program studi yang sudah terakreditasi maupun yang belum. “Perguruan tinggi harus fair. Jika belum, bilang saja belum. Jangan membohongi masyarakat dalam mencari pendidikan yang berkualitas,” tukasnya. Menurut Mendiknas, status akreditasi sangat penting. Disebutkan, UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) mewajibkan setiap satuan pendidikan harus mempunyai izin dari pemerintah. Selain itu, ada pula Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang mengatur bahwa akreditasi harus dilakukan pada satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program suatu satuan pendidikan. Untuk proses memperoleh status akreditasi, lanjut Mendiknas, tidak akan dipersulit. Sebab, pihak yang bertanggung jawab dalam hal akreditasi perguruan tinggi adalah Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Akan tetapi, perguruan tinggi yang ingin memperolah akreditasi harus memenuhi persyaratan seperti kelengkapan fasilitas dan jumlah dosen. “Begitu dipenuhi persyaratanya langsung diverifikasi dan otomatis akan terakreditasi,” jelas Mendiknas. source |
#2
|
||||
|
||||
Last edited by kusnia; 28th June 2010 at 09:20 PM. |
#3
|
||||
|
||||
wew HT koq coment cm 1?
nice info ndan, tpi sorry ane ga baca ane rate aja ndan _________________ |
#4
|
|||
|
|||
nice info ndan...
|
#5
|
||||
|
||||
makin sulit dah kuliah... tapi memang harus waspada juga sih.. tau2 tu almamater ga diterima dimana2... :araara:
|
#6
|
||||
|
||||
ada yg tau AKATEL gak?
yg didaerah cengkareng,,,itu ada akreditasinya gak sih? |
#7
|
|||
|
|||
Perlu perhatian khusus tuh dari menteri pendidikan, kasian khan kalau sudah cape2 kuliah tapi susah cari kerjaan hanya karena PT mereka dimana mereka sekolah dulu ga jelas statusnya !!!
|
#8
|
||||
|
||||
betul ndan....
klo pilih PT jangan lihat murah nya aja yg penting akreditasi no. 1 |
#9
|
||||
|
||||
untung dulu tempat gw udah terakreditasi
|
#10
|
||||
|
||||
kalo pendidikan ajah dah di bisnisin dengan money oriented,
gimana bangsa ini bisa maju??? |
|
|