Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Fitness & Body Building

Fitness & Body Building Diskusi mengenai Body building, fitness, yoga dan tanya jawab suplemen dibicarakan disini

Reply
 
Thread Tools
  #11  
Old 7th April 2013
reiyazine reiyazine is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 32
Rep Power: 0
reiyazine mempunyai hidup yang Normal
Default Tak Ingin Mati karena Serangan Jantung, Rosemarie Pangkas Bobot 48 Kg



Rosemarie sudah kelebihan berat badan hampir di sepanjang hidupnya. Ia masih berumur 9 tahun sejak pertama kali gemuk. Kini di usia 48 tahun, karena takut mati akibat serangan jantung seperti ayahnya, ia pun bertekad menurunkan berat badan dan sukses memangkas 48 kg.

Rosemarie Hernandez Jeanpierre (48 tahun) gemuk mulai di usia 9 tahun. Di Filipina, tempat ia dibesarkan, sangat jarang anak-anak yang kelebihan berat badan. Tumbuh menjadi gadis gemuk, tak pelak ia pun sering menjadi bahan bullying.

Sekolah merupakan tempat yang benar-benar trauma baginya. Setiap hari adalah mimpi buruk. Teman sekelas selalu mengolok-oloknya, bahkan ada yang sampai menusuknya dengan peniti karena berpikir badannya akan mengempis seperti balon.

Kondisi ini membuatnya mengalami inferiority complex, ia kehilangan kepercayaan diri untuk berbicara. Saking seringnya menekan emosi, ia kerap mengalami migrain parah. Hal ini berlangsung dari SD hingga SMA.

"Saya merasa begitu sendirian dan terisolasi. Makanan adalah satu-satunya kenyamanan yang saya punya. Saya tidak akan berhenti makan. Meskipun saya membenci diriku untuk itu, saya masih mencoba untuk mengisi kesenjangan emosional melalui makanan. Bahkan orang tua saya tidak bisa menghentikan saya," ujar Rosemarie.

Sebenarnya Rosemarie merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya, ia bahkan muak melihat bayangan dirinya sendiri di cermin. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Usaha pertamanya untuk menurunkan berat badan adalah pada usia 20 tahun, tapi itu pun dengan cara yang sangat tidak sehat. Ia berusaha membuat dirinya kelaparan dan berolahraga terlalu berat. Bobotnya memang berhasil susut hingga 23 kg, hingga akhirnya menikah dan pindah ke Amerika Serikat.

Namun rindu akan keluarga dan kampung halaman membuatnya kembali beralih ke makanan. Bobotnya kembali naik, bahkan melebihi berat badan sebelumnya dan masuk dalam kategori morbidly obese (obesitas yang membahayakan) dengan angka mencapai 100 kg.

"Rasanya seperti saya selalu lapar. Saya ngidam hamburger dan kentang goreng, shake, es krim dan cokelat," tutur Rosemarie.

Namun keinginannya untuk benar-benar menurunkan berat badan muncul setelah memikirkan nasib hidupnya. Penyakit jantung dan diabetes menurun di dalam keluarganya. Ayahnya meninggal karena serangan jantung. Tubuhnya yang gemuk pun sudah sering merasakan gangguan kesehatan, seperti nyeri sendi, migrain, kelelahan.

Pada usia 39 tahun, ia mulai berpikir tentang kesehatannya. Ditambah lagi, kunjungan pertama ke dokter membuat ketakutan terbesar dalam hidupnya. Dokter mendiagnosisnya dengan hipertensi, pre-diabetes dan kadar kolesterol tinggi. Rosemarie berisiko tinggi untuk penyakit jantung.

"Saya tahu gaya hidup tidak sehat saya bukan tanpa konsekuensi. Pada saat itu saya menyadari bahwa saya harus memilih untuk menjadi sehat dan mengubah cara hidup saya," tambahnya.

Pada awalnya, benar-benar sulit baginya untuk melangkah keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan. Tapi ia tidak menyerah. Ia mulai pergi ke gym dan melakukan latihan kardio, beban dan makan sehat.

Konsumsi makanan yang sebelumnya sekitar 6.000 sampai 7.000 kalori yang terdiri dari makanan berminyak, gorengan, permen, manis dan nasi, diganti dengan 1.500 sampai 1.800 kalori per hari. Ia mulai mencoba diet tinggi protein, rendah lemak dan karbohidrat. Ia makan lebih banyak buah dan sayuran, ayam panggang atau tuna, roti gandum, dan es krim tanpa gula.

Dalam beberapa bulan, ia telah kehilangan setengah dari bobot semula. Dan setelah aktif maraton, tubuhnya berada pada bentuk terbaik. Bahkan 1 tahun terakhir, ia menetapkan tujuan untuk berpartisipasi dalam 52 maraton dalam 52 minggu.

"Dan cukup luar biasa, saya menyelesaikan 62 maraton atau ultra-maraton. Memulai perjalanan ini sangat menantang, tetapi melalui rahmat Tuhan, dedikasi dan kerja keras, saya akhirnya memenuhi tujuan ini," tutupnya.

Reply With Quote
  #12  
Old 8th May 2013
reiyazine reiyazine is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 32
Rep Power: 0
reiyazine mempunyai hidup yang Normal
Default Takut Kena Sakit Jantung, Ibu 2 Anak Ini Pangkas 46 Kg Bobotnya



Katey Dyck (32) sejak remaja hingga kehamilan pertamanya memiliki bobot yang stabil yakni sekitar 80 kg. Karena bobotnya stabil, Katey merasa belum perlu melakukan diet, meskipun terkadang dia malu dengan badannya yang besar.

Saat Katey hamil putri pertamanya, ia mulai tidak bisa mengontrol makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Setelah putri pertamanya lahir, bobot Katey bertambah menjadi 107 kg. Pada saat menyusui, bobotnya terus bertambah dan mencapai 110 kg, seperti dikutip dari Huffington Post, Selasa (7/5/2013).

Katey kemudian hamil dan melahirkan anak keduanya. Setelah beberapa kali diet hanya untuk mengejar kecantikan, ia menyadari bahwa mengejar penampilan luar tidak akan cukup memotivasinya. Katey pun merasa butuh motivasi yang lebih.


Saat itu kebetulan 2 temannya memposting tulisan di Facebook tentang orang gemuk yang meninggal di awal usia 30-an lantaran serangan jantung dan komplikasi diabetes. Mengingat tubuhnya begitu besar, dia pun takut mengalami nasib serupa.

Katey pun memulai dietnya dengan perlahan. Ia mengurangi konsumsi gula, mulai rutin berjalan, dan bersepeda statis. Dengan perubahan gaya hidup ini, Katey bisa menurunkan bobot 27 kg. Sayangnya, setelah kehilangan bobot itu, Katey sempat merasa lelah dan bosan melanjutkan aktivitas ini. Untunglah, Katey menemukan motivasinya kembali dan bahkan jauh lebih disiplin dari sebelumnya.

Butuh waktu kurang lebih 1 tahun untuk menghilangkan total 46 kg bobotnya. Katey menyadari tahap penurunan berat badan terpenting adalah pengaturan pola makan dan olahraga yang konsisten. Meskipun menyebalkan, Katey merasa usaha kerasnya ini layak diperjuangkan.

Kini Katey bahagia bisa menutup bagasi mobilnya tanpa meletakkan belanjaan, ia juga bisa bisa melepaskan stresnya hari itu dengan melakukan latihan dan olahraga. Bahkan akhir-akhir ini Katey menularkan aktivitas olahraganya kepada putrinya. Kini mereka sering berlari bersama.

Targetnya untuk menurunkan bobotnya sebanyak 46 kg membuat Katey bersemangat untuk berbagi melalui blognya. Ia ingin menginspirasi orang lain untuk menemukan kondisi terbaik mereka. Di blognya Katey menulis banyak tentang perjalanannya dengan harapan bisa mendorong orang lain. Ini karena menurutnya jika ia bisa melakukannya, maka siapapun juga bisa.

Katey pun kini tidak lagi bersembunyi dari tempat suaminya bekerja. Katey menikah dengan seorang pelatih pribadi di sebuah gym. Selama ini ia tidak pernah mau pergi ke tempat suaminya bekerja karena malu dengan ukuran tubuhnya. Kini, bobot Katey sudah stabil di angka 64 kg.

Sumber:Takut Kena Sakit Jantung, Ibu 2 Anak Ini Pangkas 46 Kg Bobotnya
Reply With Quote
  #13  
Old 13th May 2013
reiyazine reiyazine is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 32
Rep Power: 0
reiyazine mempunyai hidup yang Normal
Default Dalam 5 tahun terakhir berat badan Joan Minnery berubah cukup drastis.



Dalam 5 tahun terakhir berat badan Joan Minnery berubah cukup drastis. Ia terus makan dari siang sampai malam, banyak mengonsumsi karbohidrat, fast food dan makanan berminyak lain yang akhirnya membuat berat badannya mencapai 136 kg.

Profesinya sebagai pengajar teater musikal kadang membuatnya stres, terlebih ia adalah ibu tunggal dengan anak remaja yang juga turut menjadi pemain teater. Ia pun sudah diberitahu oleh banyak ahli kesehatan bahwa kondisinya seperti bom waktu berjalan yang bisa membahayakan dirinya sendiri.

Hingga akhirnya pada Agustus 2010, dokter memberikannya pilihan untuk terus menjalani kehidupan seperti sekarang atau memilih hidup sehat. Ketika itu pula anaknya memaksa Joan untuk memilih junk food atau dirinya. Di antara pilihan tersebut akhirnya ia memilih sang anak dan mulai berjanji mengubah pola hidupnya.

Ketika melakukan diet, Joan tidak mengonsumsi pil, minuman shake, operasi atau tindakan medis lainnya. Ia mulai dengan merencanakan pola makan terkontrol seperti lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat.

Ia mengonsumsi karbohidrat di pagi dan sore hari, lalu ia banyak makan ayam dan ikan. Namun ia tidak mengonsumsi apapun pada saat malam hari, jadi ia membatasi makan terakhir di sore hari.

Joan pun tak lupa mengimbangi programnya ini dengan melakukan olahraga secara teratur, dan prestasi yang paling membanggakan baginya adalah pada Desember 2011 ia mendapat sertifikat sebagai instruktur Zumba Fitness.

Dengan sertifikat tersebut Joan mulai mengajar 6 kelas per minggu dan terkadang 3 kelas, selain itu ia juga berjalan setidaknya 9-10 km untuk menunjang kebugaran tubuhnya.

Semua hal yang dilakukannya ternyata membuahkan hasil, berat badan yang dimiliki Joan turun sebanyak 73 kg. Kini dengan tinggi badan 157,5 cm, Joan memiliki bobot tubuh 63 kg.

Joan pun kembali bisa menari, akting, mengajar dan melakukan berbagai hal lainnya untuk melanjutkan hidup. Ia telah benar-benar mengubah hidupnya dan merasa seperti terlahir kembali.

Reply With Quote
  #14  
Old 15th May 2013
reiyazine reiyazine is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 32
Rep Power: 0
reiyazine mempunyai hidup yang Normal
Default Tak Ingin Stroke Seperti Sang Ibu, Janaye Turunkan Berat Badan 55 Kg


Janaye Murphy (27 tahun) mulai mengalami kenaikan berat badan saat SMA. Kala itu beratnya mencapai 84 kg, tapi ia benar-benar tidak khawatir dengan berat badan tersebut sampai akhirnya sesuatu menimpa ibunya.

Setelah lulus SMA ia berkata pada dirinya sendiri untuk menurunkan berat badan dengan cara mendaftar di pusat kebugaran serta membuat rencana pola makan yang lebih sedikit. Tapi kenyataannya ia hanya pergi sekali ke pusat kebugaran dan kebiasaan makannya tetap sama.

Ketika berusia 21 tahun, sang ibu mengalami stroke sehingga ia harus pulang ke Hawaii dan membantu ayahnya merawat. Sebagian besar waktunya dihabiskan dengan duduk di sekitar ibunya dan ia menghibur diri dengan makanan, hingga akhirnya pada April 2009 ia tidak bisa mengenali dirinya sendiri karena bobot tubuhnya mencapai 130 kg.

Beberapa bulan kemudian kesehatan ibunya semakin parah, ia mulai mengalami masalah jantung, gagal ginjal, diabetes, Alzheimers awal dan meninggal pada Agustus 2010 saat berusia 47 tahun.

Saat itu Janaye terus berpikir bahwa dirinya telah menempatkan risiko menjadi kelebihan berat badan dan ia tidak ingin hidupnya berakhir seperti sang ibu. Itu salah satu motivasi terbesarnya untuk menurunkan berat badan.

Langkah pertama yang dilakukan Janaye adalah olahraga 6 hari seminggu dengan melakukan berjalan, yoga, bersepeda dan juga aerobik. Pada awalnya ia hanya mampu berolahraga 15-20 menit lalu merasa seperti kehabisan napas.

Terkadang ia harus berhenti selama beberapa menit untuk beristirahat sebelum kembali berolahraga. Namun kondisi ini tidak menghentikannya, setiap minggu secara bertahap ia menambah waktunya dan mendorong dirinya untuk mampu melangkah lebih jauh.

Hal lain yang juga dilakukannya adalah berhenti mengonsumsi makanan cepat saji, makanan olahan serta soda, dan menggantinya dengan makanan alami serta sehat. Ia juga mengikuti aturan 80:20, yang mana 80 persen waktunya makan dengan benar dan 20 persen waktu membiarkan ia menikmati.

Janaye menyadari jika ia membatasi diri terlalu banyak maka kemungkinan untuk kembali ke kebiasaan makan yang lama akan lebih besar. Untuk itu ia memberikan 20 persen waktunya untuk menikmati diri sendiri.

Ada kalanya ia merasa bosan dan malas untuk berolahraga atau berpikir ingin makan lebih banyak dari yang seharusnya. Tapi kemudian ia mulai berpikir tentang ibunya dan ia tahu sang ibu ingin ia hidup panjang umur serta sehat.

Perjuangan yang dilakukan oleh Janaye tidaklah sia-sia, berat badannya berhasil turun sebanyak 55 kg. Kini dengan tinggi badan 162,5 cm, Janaye memiliki bobot tubuh 75 kg.

Banyak orang yang bertanya padanya bagaimana ia bisa melakukan hal tersebut tanpa pil maupun operasi. Janaye menyadari pola hidup yang berubah ini membutuhkan banyak motivasi, ia makan sehat dan olahraga untuk hidup yang lebih lama dan tidak ingin hidupnya berakhir seperti sang ibu.

Reply With Quote
  #15  
Old 25th May 2013
reiyazine reiyazine is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 32
Rep Power: 0
reiyazine mempunyai hidup yang Normal
Default Tak Ingin Stroke Seperti Sang Ibu, Janaye Turunkan Berat Badan 55 Kg



Janaye Murphy (27 tahun) mulai mengalami kenaikan berat badan saat SMA. Kala itu beratnya mencapai 84 kg, tapi ia benar-benar tidak khawatir dengan berat badan tersebut sampai akhirnya sesuatu menimpa ibunya.

Setelah lulus SMA ia berkata pada dirinya sendiri untuk menurunkan berat badan dengan cara mendaftar di pusat kebugaran serta membuat rencana pola makan yang lebih sedikit. Tapi kenyataannya ia hanya pergi sekali ke pusat kebugaran dan kebiasaan makannya tetap sama.

Ketika berusia 21 tahun, sang ibu mengalami stroke sehingga ia harus pulang ke Hawaii dan membantu ayahnya merawat. Sebagian besar waktunya dihabiskan dengan duduk di sekitar ibunya dan ia menghibur diri dengan makanan, hingga akhirnya pada April 2009 ia tidak bisa mengenali dirinya sendiri karena bobot tubuhnya mencapai 130 kg.

Beberapa bulan kemudian kesehatan ibunya semakin parah, ia mulai mengalami masalah jantung, gagal ginjal, diabetes, Alzheimers awal dan meninggal pada Agustus 2010 saat berusia 47 tahun.

Saat itu Janaye terus berpikir bahwa dirinya telah menempatkan risiko menjadi kelebihan berat badan dan ia tidak ingin hidupnya berakhir seperti sang ibu. Itu salah satu motivasi terbesarnya untuk menurunkan berat badan.

Langkah pertama yang dilakukan Janaye adalah olahraga 6 hari seminggu dengan melakukan berjalan, yoga, bersepeda dan juga aerobik. Pada awalnya ia hanya mampu berolahraga 15-20 menit lalu merasa seperti kehabisan napas.

Terkadang ia harus berhenti selama beberapa menit untuk beristirahat sebelum kembali berolahraga. Namun kondisi ini tidak menghentikannya, setiap minggu secara bertahap ia menambah waktunya dan mendorong dirinya untuk mampu melangkah lebih jauh.

Hal lain yang juga dilakukannya adalah berhenti mengonsumsi makanan cepat saji, makanan olahan serta soda, dan menggantinya dengan makanan alami serta sehat. Ia juga mengikuti aturan 80:20, yang mana 80 persen waktunya makan dengan benar dan 20 persen waktu membiarkan ia menikmati.

Janaye menyadari jika ia membatasi diri terlalu banyak maka kemungkinan untuk kembali ke kebiasaan makan yang lama akan lebih besar. Untuk itu ia memberikan 20 persen waktunya untuk menikmati diri sendiri.

Ada kalanya ia merasa bosan dan malas untuk berolahraga atau berpikir ingin makan lebih banyak dari yang seharusnya. Tapi kemudian ia mulai berpikir tentang ibunya dan ia tahu sang ibu ingin ia hidup panjang umur serta sehat.

Perjuangan yang dilakukan oleh Janaye tidaklah sia-sia, berat badannya berhasil turun sebanyak 55 kg. Kini dengan tinggi badan 162,5 cm, Janaye memiliki bobot tubuh 75 kg.

Banyak orang yang bertanya padanya bagaimana ia bisa melakukan hal tersebut tanpa pil maupun operasi. Janaye menyadari pola hidup yang berubah ini membutuhkan banyak motivasi, ia makan sehat dan olahraga untuk hidup yang lebih lama dan tidak ingin hidupnya berakhir seperti sang ibu.

Reply With Quote
  #16  
Old 27th May 2013
reiyazine reiyazine is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 32
Rep Power: 0
reiyazine mempunyai hidup yang Normal
Default Frustasi Selalu Dikira Ibu-ibu, Gadis Ini Turunkan Berat Badan 48 Kg



Usianya baru 25 tahun, tapi tubuhnya yang tambun seringkali membuat Madiha Tariq dikira ibu dari teman sebayanya. Frustasi selalu dikira ibu-ibu, ia pun sukses menurunkan berat badan hingga 48 kg.

Tubuh Madiha Tariq (25 tahun) memang tidak terlalu ramping sejak kecil, tapi berat badannya semakin gemuk setelah kematian ayahnya. Ketika ia masih duduk di bangku kelas 12, ia jatuh sakit selama setahun. Hanya tinggal di rumah selama setahun membuat tubuhnya semakin bengkak.

Selama setahun tersebut, Madiha mengaku makanan adalah satu-satunya teman. Ia terisolasi dari dunia luar. Ia tak pernah keluar rumah, bahkan untuk membeli bajunya sendiri. Itu adalah waktu terburuk dalam hidupnya.

Setelah bisa keluar rumah, ia menyadari bahwa dunia tidak terlalu baik pada orang gemuk. Karena bertubuh gemuk, ia sering dikira sudah ibu-ibu di usia yang masih muda. Bahkan seseorang pernah mengiranya ibu dari sahabatnya sendiri yang berusia sama.

"Insiden seperti ini membuat saya sadar bahwa saya perlu untuk menurunkan berat badan," tuturnya.

Ia mulai program penurunan berat badan dengan makan makanan sehat, dengan makan telur rebus, ayam panggang dan buah-buahan. Madiha pun mulai melakukan olahraga secara perlahan, tapi itu bukan hal yang mudah baginya. 10 menit jalan kaki saja sudah dianggap berat. Lututnya terasa sakit sepanjang waktu.

Namun ia tak mau menyerah. Setelah satu bulan lebih, rasa sakit tersebut tidak terlalu terasa dan staminanya pun makin meningkat. Berat badannya pun mulai turun hampir 7 kg. Ia sempat berhenti diet, namun tak lama kemudian kembali melanjutkannya.

Ia mulai pun melakukan sit-up, membeli sepasang dumbbell, dan secara bertahap berlari di dataran tinggi. Ia juga menjauhi minuman ringan dan gorengan. Dulu ayam goreng adalah temannya, tapi sekarang makanan tersebut tak lagi terasa enak baginya. Dalam waktu 7 bulan setelah berhenti diet, berat badannya sudah turun 41 kg. Total kini berat badan Madiha sudah turun hingga 48 kg.

Reply With Quote
  #17  
Old 21st July 2014
reiyazine reiyazine is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 32
Rep Power: 0
reiyazine mempunyai hidup yang Normal
Default Ingin Masuk Sekolah Perwira, Marsa Sukses Turunkan Bobot 35 Kg



Jakarta - Berat badan Marsa Soemargo yang mencapai 125 kg sering membuatnya menjadi bahan ejekan teman-temannya. Meski begitu ia tak mau ambil pusing. Sampai saat lulus SMA, Marsa berniat berdiet karena ingin masuk ke sekolah tinggi keperwiraan.

Dengan tujuan tersebut, ia rajin melakukan olahraga dan mengatur pola makan yang sehat. Meski tak lolos masuk ke sekolah idaman, ia tetap rajin menjalani diet dan berhasil menurunkan bobotnya sebanyak 35 kg dalam 10 bulan. Berikut paparannya kepada detikHealth, Rabu (16/7/2014):

Semasa SMA, saya adalah makhluk paling besar di antara teman-teman saya.
Terkadang ada rasa minder dan malu. Selain itu saya pun selalu jadi bahan ejekan dengan menggunakan objek hewan yang bertubuh besar. Tetapi saya tidak ambil pusing saya berbaur saja dengan candaan mereka.

Setelah lulus saya berniat masuk sekolah tinggi keperwiraan dengan harapan saya akan memiliki badan tegap dan proporsional. Setelah saya selesai mendaftar, saya mendapat kabar bahwa badan yang overweight tidak akan bisa lulus di sekolah tersebut. Meski begitu dalam waktu dua bulan saya berjuang menurunkan berat badan.

Saya pun mulai melakukan fitnes di kantor mama saya. Karena waktu yang sempit saya mati-matian makan makanan rendah karbohidrat seperti kentang direbus dan nasi merah. Lauk pauk makanan saya digoreng dengan olive oil dan terkadang saya makan makanan rebusan. Berkat itu semua, berat badan saya turun 5 kg dalam sebulan.

Setelah menjalani seleksi masuk, ternyata saya gagal pada ujian kedua. Meski begitu saya tetap bisa melanjutkan kuliah di tempat lain dan terus menurunkan berat badan. Selama saya kuliah, saya hanya makan nasi merah dengan lauk pauk. Saya makan hanya 2 kali sehari.

Saya juga rutin lari sore selama 20 menit setiap 4 kali seminggu. Sebelum tidur saya rutin sit-up, side plank, push-up, dan lompat tali. Terkadang saya melakukan senam di kos. Karena tidak ada kendaraan dan jarak yang jauh, saya selalu jalan kaki dari kos ke kampus. Setelah 9 bulan saya kuliah berat badan saya menjadi 90 kg, dari yang semula 120 kg.

Spoiler for Sumber:
Reply With Quote
  #18  
Old 19th December 2014
SherlyLin's Avatar
SherlyLin SherlyLin is offline
Newbie
 
Join Date: Nov 2014
Posts: 34
Rep Power: 0
SherlyLin mempunyai hidup yang Normal
Default

Semangat juang yang membara






http://bit.ly/10X488h

Last edited by SherlyLin; 19th December 2014 at 10:03 PM.
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:54 PM.