Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Forex

Forex Diskusi apapun tentang Forex disini.

Reply
 
Thread Tools
  #241  
Old 23rd July 2019
whiteking's Avatar
whiteking whiteking is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 774
Rep Power: 8
whiteking mempunyai hidup yang Normal
Default

Pada pekan ini pergerakan USDCAD memberikan tekanan bullish pada pekan ini, pada tiga candle kebelakang telah terbentuk bullish candle dan sudah terjadi breakout pada area high daily sebelumnya, memungkinkan pergerakan bullish masih berlanjut pada pekan ini, ini dapat dilihat dari platform trading akun mikro Firewoodfx yang menawarkan fixed rate 1$ sama dengan Rp.10.000 untuk klien Indonesia
Reply With Quote
  #242  
Old 25th July 2019
djamirun_aje's Avatar
djamirun_aje djamirun_aje is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 3,095
Rep Power: 11
djamirun_aje mempunyai hidup yang Normal
Default

Akankah ECB Mengumumkan Tambahan Stimulus?

Dalam testimoninya di hadapan Kongres beberapa pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell mengekspresikan kewaspadaanya terkait rintangan dalam pertumbuhan global. Ia pun menegaskan bahwa FOMC siap bertindak dengan mengusung langkah Rate Cut sebagai "pengaman" untuk menjaga ekspansi ekonomi AS.

Menyusul pernyataan tersebut, beberapa anggota tetap FOMC menggaungkan kekhawatiran serupa dari Powell, terutama mengenai risiko-risiko dan ketidakpastian eksternal. Pasar pun terus meningkatkan ekspektasi mereka terhadap kebijakan Rate Cut yang akan diambil The Fed.

Ironisnya, ketika sejumlah pejabat The Fed "mendorong" para trader untuk menjual USD versus mata uang mayor lain, mayoritas rilisan data ekonomi AS yang berdampak tinggi justru sanggup melebihi ekspektasi. Beberapa contohnya adalah Retail Sales, Inflasi, dan pertumbuhan di sektor manufaktur.

Di lain pihak, European Central Bank (ECB) tidak didukung oleh data-data ekonomi yang meyakinkan jelang rapat dan pengumuman kebijakan moneternya. Di awal pekan ini, ekspektasi pasar untuk pemangkasan suku bunga ECB masih relatif merata, dengan peluang peningkatan stimulus berada di 25%. Dalam hal stimulus, ECB diproyeksi akan menaikkan pembelian assetnya, dari yang semula 20 miliar Euro menjadi 30 miliar Euro per bulan.

Flash PMI Manufaktur Jerman kemarin merosot ke 43.2, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan ke 45.00, seiring dengan terus melemahnya permintaan eksternal dalam 6 bulan terakhir. Biasanya, data aktual yang meleset sebesar itu, ditambah dengan rilis laporan senada dari negara-negara UE lainnya, dapat meningkatkan kemungkinan bagi ECB untuk mengumumkan lebih banyak stimulus dalam Statement kebijakan moneternya.



Namun jika dilihat dari sisi lain, ECB hampir tidak pernah menetapkan kebijakan baru tanpa mengiringinya dengan update forecast ekonomi, yang dalam periode ini baru akan dirilis pada pertemuan September mendatang. Oleh karenanya, Statement kebijakan ECB malam ini kemungkinan besar hanya akan berfokus pada penyesuaian Forward Guidance, dan konfirmasi resmi mengenai rencana bank sentral untuk melonggarkan kebijakan di bulan September.

Pada konferensi pers pasca pertemuan ECB, ACY meyakini jika Mario Draghi akan mengungkap kerangka paket stimulus, yang kemungkinan memuat berlanjutnya program pembelian asset, pemangkasan suku bunga deposit ke -50 basis poin, dan aturan pinjaman yang lebih longgar pada TLTRO baru.

Euro Lengser Setelah Tembus 1.1160

Jika kita mengkombinasikan semua faktor di atas, maka jelas bahwa outlook EUR/USD sekarang sedang tidak bullish. Pasangan mata uang ini bahkan sudah menguji level 1.1130 setelah rilis data PMI Jerman.

Dari perspektif jangka menengah, sinyal teknikal EUR/USD cenderung bearish. ACY pun memperkirakan jika break dari level 1.1100 bisa membuka ekstensi downside ke area 1.1040/50.

Terlepas dari ekspektasi tersebut, EUR/GBP telah mengalami bearish reversal setelah memuncaki level 0.9070 pekan lalu. Reli 10 minggu terakhir dari pair ini tampaknya sudah benar-benar berballik dan menargetkan penurunan ke area 0.8825.

Sterling Menguat Pasca Terpilihnya Boris Johnson Sebagai PM Inggris Baru

Kini setelah Boris Johnson menjadi Perdana Menteri Inggris secara resmi, GBP/USD tampak bergerak dalam reli. Meski nuansa Downtrend GBP/USD masih mendominasi, penutupan harga di atas 1.2540 pada sesi New York dapat memulihkan outlook teknikal jangka pendek pair tersebut.

Aussie Dibebani Data Domestik

Semenjak gagal menguat di atas 0.7080 pada pekan lalu, AUD/USD meluncur turun hingga sebesar 100 poin, dan diperdagangkan melemah dalam 4 sesi perdagangan terakhir. Data PMI domestik, ditambah dengan outlook bank-bank setempat yang meyakini Rate Cut di bulan September, semakin membebani pergerakan Aussie. Menurut ACY, chart Daily pair ini mengindikasikan area 0.6930/40 sebagai support berikutnya, dengan resistance dekat di 0.7010.

JPY Kokoh Jelang Rapat BoJ Pekan Depan

Dengan Bank of Japan yang sudah dijadwalkan menggelar rapat kebijakannya minggu depan, USD/JPY kesulitan bertahan di atas 108.00. Chart Daily pair ini menunjukkan area resistance di 108.30/40. Sementara itu, support terdekat terlihat di kisaran 107.60, dengan potensi Double Bottom di area 107.20.

Sumber : https://www.acy.com/category/market-...ffiliate=12229
Reply With Quote
  #243  
Old 2nd August 2019
djamirun_aje's Avatar
djamirun_aje djamirun_aje is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 3,095
Rep Power: 11
djamirun_aje mempunyai hidup yang Normal
Default

Proyeksi Pair Forex Mayor Setelah Gejolak FOMC

The Fed memang memangkas suku bunga sebesar 0.25% sesuai ekspektasi. Namun, penggerak utama yang lebih dominan adalah konferensi pers Jerome Powell. Dalam pidatonya, Powell mengindikasikan arahan kebijakan ke depan yang mengangkat USD. Pasalnya, ia menegaskan bahwa tidak ada jaminan bagi The Fed untuk memulai serangkaian Rate Cut lagi dalam beberapa waktu ke depan.

Apa Yang Bisa Diartikan Dari Pernyataan Fed?

Jawaban sederhananya adalah: arahan kebijakan The Fed mengarah pada mode data-dependent. Semisal terdapat penurunan dalam data-data ekonomi penting AS seperti pertumbuhan tenaga kerja, inflasi, dan tingkat upah, maka "pelatuk" Rate Cut akan kembali terpicu dan menyebabkan pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 0.25% lagi.

Intisari lain yang bisa dicerna dari nuansa pengumuman Fed terbaru adalah tidak ada komitmen untuk memulai siklus kebijakan Rate Cut, karena mereka "tidak terlalu khawatir dengan data-data (ekonomi)". Meski demikian, Fed juga mengutarakan jika mareka akan selalu siap bertindak apabila perang dagang global terus membebani ekonomi AS.

Seperti Apa Peluang Di Pasar Forex Dan Komoditas Pasca Pengumuman Fed?

Menurut ACY, EUR/USD dan GBP/USD menjadi 2 pair paling menjanjikan untuk di-short. Pertama-tama, ECB sadar jika Zona Euro kini sedang membutuhkan stimulus. Mereka hanya menunggu The Fed untuk bertindak lebih dulu. Jadi, walaupun proyeksi sebelumnya sudah menaksirkan penurunan EUR/USD, ekstensi pelemahan ke titik-titik harga yang lebih rendah dari area 1.10 saat ini masih mungkin terjadi.



Sementara itu, GBP/USD juga bernuansa bearish karena tekanan Hard Brexit yang menurut ACY bisa mendorong harga turun ke 1.2000. Emas juga menjadi komoditas menarik untuk dijual, karena secara teknikal, asset ini sudah Overbought.

Satu-satunya faktor yang dapat memutarbalikkan proyeksi di atas adalah rilis data ketenagakerjaan AS nanti malam (02/Agustus). ACY memperkirakan jika hasil data tersebut akan relatif sesuai ekspektasi.

Aussie Dan Kiwi Akan "Penuh Derita"

Pertengahan pekan ini, rilis data inflasi Australia menunjukkan pencapaian yang solid. AUD/USD yang sebelumnya menghadapi tekanan jual, menguat hingga 40 pips ke area 0.6900 pasca rilis laporan inflasi tersebut. Di lain pihak, NZD/USD sedang didominasi oleh outlook bearish karena kabar kesiapan RBNZ untuk memotong suku bunga lebih lanjut.

Normalnya, baik AUD/USD maupun NZD/USD akan melemah setelah The Fed mengeluarkan pernyataan yang mendukung bullish Dolar AS. Karena itu, ACY menilai jika Lower Low AUD/USD di 0.6840 bisa berubah dengan cepat menuju 0.6750. NZD/USD pun diprediksi bakal segera merosot dari 0.6550 ke 0.6500.

Dengan perkembangan konflik dagang yang bernada negatif di pekan ini, serta kecenderungan RBNZ untuk mengikuti bank sentral lain di jalur pelonggaran moneter, AUD/USD dan NZD/USD hanya akan bergerak di satu arah, yakni penurunan.

Russell Sandiford

Chief Market Analyst

ACY Securities (Sydney)


Sumber : https://www.acy.com/category/market-...ffiliate=12229
Reply With Quote
  #244  
Old 5th August 2019
djamirun_aje's Avatar
djamirun_aje djamirun_aje is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 3,095
Rep Power: 11
djamirun_aje mempunyai hidup yang Normal
Default

Data Ketenagakerjaan AS Stabil, Emas Bergerak Solid

Selain laporan ekonomi mengenai pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam, memanasnya tensi perang dagang AS-China di minggu lalu masih mempengaruhi sentimen pasar global. Perlu diperhatikan juga bahwa isu tersebut bisa memojokkan The Fed untuk melakukan pemotongan suku bunga lebih lanjut.

Apa Arti Data Ketenagakerjaan AS Bagi Pasar Forex?
Rilis laporan yang beragam memicu pergerakan signifikan bagi Dolar AS, dengan USD/JPY yang terdorong turun ke area 106.35, sementara emas menguat ke kisaran $1,448 sebelum akhirnya berkonsolidasi.

Tingkat upah pekerja di AS hanya naik sedikit, pengangguran gagal menunjukkan perbaikan, dan NFP dirilis sesuai ekspektasi. Sinyal dari ketiga indikator tersebut dianggap sebagai pemicu untuk melepas posisi Long USD di hari Jumat kemarin (02/Agustus).

Harga pembukaan hari ini menguntungkan aksi pelaku pasar forex di atas, karena USD dibuka melemah versus mata uang mayor lainnya. Namun Chart di bawah ini menunjukkan bahwa pada sisi downside, NZD/USD semakin dekat dengan support kunci di area 0.6480.


Di lain pihak, GBP/USD naik tipis di kisaran 1.2175, yang memberikan peluang entry menguntungkan bagi para trader untuk Short di pasangan mata uang yang masih digelayuti oleh masalah Brexit ini.

Pasar Ekuitas Global Menjauh Dari Level Tinggi
Kejutan dari rencana kenaikan tarif impor AS pada barang-barang China masih dirasakan oleh pasar saham di seluruh dunia. Indeks Dow (DJ30) turun dari level tingginya minggu lalu. Menurut pandangan ACY, harga akan segera membentuk Lower Low-nya. Imbas dari kembali panasnya tensi dagang AS-China akan paling dirasakan oleh pasar saham, termasuk pasar saham Asia yang masih memerah pasca tweet Presiden Trump Jumat lalu.

Sama sekali tidak ada peluang menjanjikan jika Anda berencana melakukan buy di level-level harga ekuitas saat ini. Probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September yang kini sudah mencapai 100%, disorot ACY sebagai katalis yang akan menekan harga saham secara global.

Setelah perubahan fundamental mayor yang datang dari rencana kenaikan tarif impor AS per 1 September mendatang, pasar meyakini bahwa The Fed perlu lebih agresif dalam memberlakukan serangkaian penurunan suku bunga. Prospek inilah yang akan senantiasa membebani ekuitas.

Event Kunci Minggu Ini
Pekan ini akan diramaikan dengan pengumuman suku bunga RBA dan RBNZ. Pasar mengekspektasikan jika kedua bank sentral tersebut akan mengikuti trend Rate Cut baru-baru ini.

Secara keseluruhan, berikut adalah rilis data dan peristiwa berdampak tinggi di sepanjang pekan ini:

PMI Non-manufaktur AS (Senin malam).
Data Ketenagakerjaan New Zealand (Selasa).
Pengumuman suku bunga RBA (Selasa).
Pengumuman suku bunga RBNZ (Rabu).
Pernyataan Kebijakan Moneter RBA (Jumat).
Data Manufaktur Inggris (Jumat).
Data Ketenagakerjaan Kanada (Jumat).
Untuk saat ini, USD/CAD masih menjadi pair yang masuk dalam radar buy ACY di area 1.3200; khususnya karena situasi fundamental saat ini cenderung membebani CAD, sementara nuansa risk-off terlihat akan bertahan untuk sementara waktu.

GBP masih diproyeksi sangat bearish, sehingga ACY memilih Short GBP/USD dari area 1.2200-1.2000 (atau bahkan 1.1800). Sementara itu, AUD/USD masih tertekan oleh isu-isu perang dagang yang saat ini masih negatif, sehingga waspadai penurunan harga ke area 0.6750 dalam waktu dekat.

Russell Sandiford
Chief Market Analyst
ACY Securities (Sydney)

Sumber : https://www.acy.com/category/market-...ffiliate=12229
Reply With Quote
  #245  
Old 6th August 2019
djamirun_aje's Avatar
djamirun_aje djamirun_aje is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 3,095
Rep Power: 11
djamirun_aje mempunyai hidup yang Normal
Default

Pasar Bernuansa Risk-Off, Emas Menguat Tajam

Menyusul komentar Departemen Keuangan AS yang menjuluki China sebagai "tukang manipulasi mata uang", safe haven Yen dan Gold semakin terangkat naik dalam sesi perdagangan overnight. Logam mulia mencapai level tinggi di kisaran $1.470, tertunjang kekhawatiran pasar yang kian meningkat terhadap risiko perdagangan global.

Reli Yen Dan Emas Semakin Kuat
Para trader belum melihat akhir dari nuansa risk-off yang mendominasi pasar saat ini. Perang dagang lagi-lagi menghebohkan kedua belah pihak, dengan AS yang baru-baru ini menilai China sengaja mendevaluasi Yuan sebagai senjata perang dagang.

USD/JPY konsisten tertekan setelah menyentuh Low di area 105.45 pada Senin lalu (05/Agustus). Di saat yang sama, Yen reli versus semua mata uang mayor lain.

Jadi, seperti apa proyeksi USD/JPY dan Emas selanjutnya?

Menurut ACY, USD/JPY berpeluang menyundul level 105.00 tak lama lagi. Peluang penurunan lebih lanjut ke 102/103 bahkan bisa terbuka, terutama jika eskalasi tensi AS-China terus meninggi di luar kendali. Untuk emas, target $1,500 menjadi level terdekat yang mungkin dicapai harga. Berikutnya, $1,560 akan menjadi target lanjutan setelah level 1500 terkonfirmasi ditembus.


Aksi Bank Sentral Pekan Ini: RBA & RBNZ
Data ketenagakerjaan New Zealand secara di luar dugaan rebound ke area positif, dengan Unemployment Rate yang turun ke 3.9%, lebih rendah dari proyeksi di 4.3%. Meski demikian, RBNZ masih diyakini bakal memotong suku bunga acuan dalam pengumuman kebijakannya besok.

Di sisi lain, RBA yang menyatakan kebijakan suku bunganya lebih dulu hari ini (06/Agustus) diekspektasikan menahan rate, meski Yield Obligasi 10-tahunannya sudah jatuh di bawah 1%. AUD/USD sendiri sudah kembali ke level kunci yang dipandang ACY berada di sekitar 0.6750. Aliran risk-off di pasar forex bisa dikatakan telah membantu RBA untuk melemahkan nilai Dolar Australia.

Saham-Saham AS Terjepit; Volatilitas Pair Forex Melonjak
Pasar ekuitas global merasakan dampak terburuk dari mode risk-off saat ini, dengan harga-harga di pasar saham Asia dan AS yang paling terimbas. Untuk meredam reaksi ekstrim pasar, peg rate USD/CHY sudah dinormalisasi oleh PBoC pada hari ini ke level 6.94%. Namun demikian, akankah level itu dipertahankan?

Peningkatan volatilitas di berbagai mata uang mayor kemungkinan akan berlanjut di sepanjang pekan ini. ACY menilai jika peluang terbaik akan muncul di pasangan mata uang berikut:

AUD/JPY
NZD/JPY
GBP/JPY
Tak lupa, EUR/USD juga diuntungkan oleh statusnya sebagai funding-currency ketika investor mencari aset aman untuk berlindung. Maka dari itu, tak heran jika EUR/USD rebound tajam dari level pekan lalu di 1.1100 ke 1.1235.

Russell Sandiford
Chief Market Analyst
ACY Securities (Sydney)

Sumber : https://www.acy.com/category/market-...ffiliate=12229
Reply With Quote
  #246  
Old 9th August 2019
djamirun_aje's Avatar
djamirun_aje djamirun_aje is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 3,095
Rep Power: 11
djamirun_aje mempunyai hidup yang Normal
Default

Tensi Dagang Terbaru Menunjang Emas Dan Yen

Harga emas terus terdukung seiring dengan berlanjutnya perkembangan dagang baru yang membuat trader was-was akan dampak buruknya. Kemarin (08/Agustus), AS menunda perizinan Huawei sebagai balasan atas tindakan China yang menghentikan pembelian produk pertanian AS. Aksi saling serang dengan demikian masih berlanjut.

Disamping perkara perang dagang, "adu cepat" berbagai bank sentral menuju suku bunga nol saat ini semakin nyata, dengan pemotongan suku bunga RBNZ pekan ini dan arahan kebijakan RBA yang mensinyalkan hal serupa.

Eskalasi Konflik Dagang Masih Meresahkan Trader
Penyesuaian midpoint USD/CNY yang lumayan negatif hari ini semakin menambah kekhawatiran pasar terkait perseteruan dagang AS-China. Outlook risiko ketidakpastian masih tak stabil antara Risk-On dan Risk-Off di setiap harinya, karena semua itu sangat bergantung pada headline terbaru dari ketegangan AS-China.

Untuk saat ini, berita terbaru mengenai penangguhan perizinan Huawei oleh AS telah menambah prospek negatif terhadap masalah perang dagang. Apalagi, manuver ini diluncurkan untuk membalas aksi China yang menghentikan pembelian-pembelian produk pertanian AS di masa depan.

Menurut ACY, tetap Long pada Yen merupakan cara paling simpel untuk mengambil keuntungan dari nuansa risiko saat ini. Secara khusus, Short AUD/JPY, NZD/JPY, dan EUR/JPY jelang Statement ECB pada 12 September mendatang menjadi langkah yang disarankan oleh ACY.

Apa Yang Bisa Dicerna Dari Testimoni RBA Hari Ini?
Pernyataan RBA pagi ini menyorot kesediaan bank sentral tersebut untuk menggunakan langkah-langkah non-konvensional jika diperlukan, guna menjaga ekonomi Australia tetap kompetitif di tengah kondisi perdagangan seperti sekarang.

Gubernur RBA Philip Lowe juga menekankan tentang risiko bagi perekonomian Australia di kuartal selanjutnya. Meski demikian, ia juga menyebutkan bahwa kebijakan moneter konvensional tetap menjadi tindakan paling tepat untuk dilakukan. Dengan kata lain, pemotongan suku bunga adalah aksi paling ideal menurut RBA.

Dengan AUD/USD yang berhasil melintasi 0.6800, ACY memperhitungkan bahwa saat ini adalah waktu paling tepat untuk Sell AUD/USD, sebelum pair tersebut turun lagi ke kisaran 0.6750.



Setelah Capai $1,505, Kemana Arah Emas Berikutnya?
Gold baru saja terangkat naik di atas $1,500 kemarin, dengan harga Emas Spot yang menyentuh $1,509, dan Emas Futures di $1,522. Pertanyaannya sekarang adalah, kemana emas bergerak setelah mencapai $1,505? Analis ACY memilih untuk mempertahankan outlook bullish seperti pekan lalu; menggunakan alasan fundamental sebagai landasan solid untuk entry, dan memanfaatkan level-level Fibonacci untuk mencari Exit secara teknikal di $1,560.

Mengingat angka inflasi AS akan segera dirilis dalam 3 hari trading mendatang, level $1,500 bisa menjadi support yang meyakinkan untuk menyambut publikasi data tersebut.

Sebagai pertimbangan lebih lanjut, cuitan-cuitan Presiden Trump di Twitter yang semakin agresif mengenai kecakapan dan tindakan Fed serta mensinyalkan intervensi, akan semakin mendukung penguatan harga emas.


Russell Sandiford
Chief Market Analyst
ACY Securities (Sydney)

Sumber : https://www.acy.com/category/market-...ffiliate=12229
Reply With Quote
  #247  
Old 10th August 2019
Donaldkes Donaldkes is offline
Newbie
 
Join Date: Jul 2019
Location: United Kingdom
Posts: 11
Rep Power: 0
Donaldkes mempunyai hidup yang Normal
Send a message via ICQ to Donaldkes Send a message via AIM to Donaldkes Send a message via Yahoo to Donaldkes Send a message via Skype™ to Donaldkes
Default unethost無限空間虛æ“� �主機 æŠ€è¡“åˆ†äº«éƒ¨è½æ ¼

unethost無限空間虛æ“� �主機 æŠ€è¡“åˆ†äº«éƒ¨è½æ ¼

http://blog.unethost.com/
Reply With Quote
  #248  
Old 12th August 2019
djamirun_aje's Avatar
djamirun_aje djamirun_aje is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 3,095
Rep Power: 11
djamirun_aje mempunyai hidup yang Normal
Default

Analisa Menyambut Serangkaian Data High Impact Pekan Ini

Pekan trading ini diawali dengan lanjutan optimisme negosiasi dagang yang muncul di akhir minggu sebelumnya, dimana AS dan China sama-sama sepakat bertemu di bulan September mendatang. Meski demikian, rangkaian Tweet dan pernyataan resmi terbaru dari kedua belak pihak masih memberikan bias negatif terhadap sentimen risiko pasar.

Sementara itu, harga komoditas dan pair forex kemungkinan bakal mulai tersentak pada hari Selasa (13/Agustus), dengan data penting dari China dan inflasi AS yang menjadi berita utama di kalender ekonomi. Fokus pasar akan senantiasa tertuju pada peg level USD/CNY yang disesuaikan PBoC setiap harinya, sejalan dengan tarik ulur perang dagang yang masih mendominasi sentimen pasar saat ini.


Mata Uang Risiko Tinggi Masih Tertekan
Satu chart harga yang menarik perhatian analis ACY pada akhir sesi trading pekan lalu adalah NZD/USD. Pemotongan suku bunga 0.5% dari RBNZ merupakan katalis yang bisa menentukan arah NZD dan AUD ke depan dalam kacamata ACY. NZD/USD dipilih menjadi sorotan utama, karena level harganya saat ini tampak sangat menjanjikan untuk entry ulang dalam posisi Short, utamanya setelah pair ini gagal mengisi gap pada pekan lalu.

Pasangan mata uang dengan risiko tinggi seperti AUD/USD dan NZD/USD diproyeksi kuat akan kembali melanjutkan penurunan, mengingat nuansa risiko belum juga membaik. Hal ini semakin diperparah dengan outlook kebijakan RBA an RBNZ yang cenderung dovish.

Peluang Trading Apa Saja Yang Bisa Diambil?
Ada beberapa katalis besar yang menurut ACY bisa menyediakan peluang trading hari ini (12/Agustus). Sebagaimana yang telah disiratkan pada analisa sebelumnya, EUR/GBP masih menanjak dan menembus level 93, seiring dengan semakin melunaknya keyakinan pasar terhadap Sterling.

Sementara itu, emas masih menjadi komoditas nomor satu untuk diperdagangkan, dengan level $1,500 yang terlihat sebagai batas atas terdekat. Perkiraannya, emas masih mungkin mencapai $1,560 jelang rilis data inflasi AS besok.

Secara keseluruhan, ide sell AUD/USD dan NZD/USD bisa menjadi prioritas tertinggi hari ini, begitu pula dengan mengikuti trend GBP/JPY yang masih mendukung aksi short-selling. Sebagai informasi, GBP/USD merosot tajam pada akhir pekan lalu, kemungkinan karena kekacauan Brexit masih terus membebani Pound. Menurut perhitungan ACY, isu tersebut juga akan konsisten membayangi pergerakan GBP versus mata uang mayor lainnya.

USD/JPY masih menjadi aset pengukur risiko di pasar forex, dan saat ini diketahui bergerak di bawah level 105.50. Jika inflasi AS meleset dari ekspektasi, maka pair-pair mayor akan bergejolak, dengan USD yang cenderung di-Short terutama versus GBP dan Euro yang saat ini sudah oversold. Khusus untuk Euro, kemana kira-kira harganya akan bergerak? Level 1.1205 menjadi target pilihan ACY, dengan peluang retest 1.1260 jika faktor risiko melemah atau penurunan USD berlanjut pekan ini.

Di lain pihak, USD/CAD menjadi sangat volatile pada sesi perdagangan akhir pekan lalu, setelah data ketenagakerjaan Kanada dirilis jauh lebih mengecewakan dari estimasi analis. ACY memperkirakan jika peluang buy USD/CAD hari ini bisa diambil dengan skenario sebagai berikut:

Entry: 1.3225
Target: 1.3300 (+75 pips)
Stop: 1.3175 (-50 pips)

Russell Sandiford
Chief Market Analyst
ACY Securities (Sydney)

Sumber : https://www.acy.com/category/market-...ffiliate=12229
Reply With Quote
  #249  
Old 13th August 2019
djamirun_aje's Avatar
djamirun_aje djamirun_aje is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 3,095
Rep Power: 11
djamirun_aje mempunyai hidup yang Normal
Default

Radar Trading Hari Ini: Euro, Dolar, Dan Emas

Data inflasi AS yang rilis malam nanti akan memiliki bobot pengaruh lebih besar dari biasanya, karena sentimen pasar kini tengah fokus pada siklus pelonggaran The Fed pasca Rate Cut bulan lalu. Mengingat ECB sudah santer dikabarkan bakal menjadi bank sentral berikutnya yang mengumumkan kebijakan longgar (pada 12 September), maka data ekonomi dari Jerman hari ini juga penting diperhatikan.


Outlook Pair Forex Mayor
Untuk Outlook pergerakan Euro, sebaiknya awasi rilis laporan ekonomi Jerman. Sementara itu, data inflasi AS bisa menjadi patokan untuk mengukur kekuatan laju harga emas, yang pada gilirannya dapat menjadi tolok ukur juga bagi pergerakan harga beberapa mata uang di pasar forex.

Selain itu, ACY juga mencermati adanya peluang dari pair USD/CAD, khususnya pada level 1.3260 (di sisi upside) yang bisa membuka prospek kenaikan lebih lanjut ke target 1.33.

USD/JPY masih menjadi pair penting untuk disorot sebagai pengukur risiko pasar. Saat ini, pergerakan di atas 105.60 atau di bawah 105.10 bisa menjadi indikasi yang patut diperhatikan sebagai parameter risiko.

Di lain pihak, penguatan Aussie semestinya melambat setelah kembali diperdagangkan di level kunci 0.6750. Untuk Dolar Kiwi, proyeksi pelemahan lebih lanjut masih mendominasi.

Level-Level Kunci Yang Penting Diperhatikan
Ada begitu banyak risiko ketidakpastian di pasar saat ini, sehingga sekarang adalah waktu yang tepat untuk menjadi trader aktif. ACY menyarankan trader Gold untuk mewaspadai break di level $1,525, jika ingin memanfaatkan momentum bullish logam mulia. Apabila inflasi AS dirilis mengecewakan (yang menurut ACY kemungkinannya kecil), maka awasi break down USD/JPY dari level 105.

Peluang lebih besar tercipta di EUR/USD, yang bisa menembus 1.1130 bila data inflasi AS bernada positif. Skenario ini bisa berdampak penurunan bagi EUR/JPY juga. Untuk saat ini, pergerakan EUR/USD masih bertahan di 1.1190, setelah gagal membangun support solid di atas 1.12.

Satu lagi kunci penting yang bisa berimbas besar bagi sentimen pasar forex adalah proyeksi kejatuhan GBP/USD di bawah 1.2000. Data upah Inggris akan dirilis sesaat setelah pembukaan pasar London dan sebelum inflasi AS, sehingga dalam 24 jam ke depan, gejolak harga pair ini akan menarik untuk diamati.

Saran Trading Hari Ini
Pasar forex sekarang bersiap untuk menyambut serangkaian data penting dari AS (inflasi), Jerman (sentimen ekonomi ZEW), dan Inggris (tingkat upah). GBP kemungkinan besar masih akan terus tertekan, karena faktor data yang dikombinasikan dengan risiko Brexit akan membuat investor tak tertarik membeli mata uang tersebut.

Karena laporan inflasi AS merupakan salah satu komponen penting bagi The Fed dalam mempertimbangkan kebijakannya, angka inflasi headline malam ini bisa menjadi katalis penting bagi trader yang ingin kembali buy USD/JPY. ACY merekomendasikan Long pair tersebut di atas 105.50, dengan target kenaikan ke 106 (+50 pips). Di sisi lain, EUR/USD diyakini kuat akan kembali ke pertengahan area 1.11 hari ini, jika data ZEW Jerman dirilis negatif.

Volatilitas harga telah kembali, jadi manfaatkanlah sebaik mungkin.


Russell Sandiford
Chief Market Analyst
ACY Securities (Sydney)

Sumber : https://www.acy.com/category/market-...ffiliate=12229
Reply With Quote
  #250  
Old 15th August 2019
djamirun_aje's Avatar
djamirun_aje djamirun_aje is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 3,095
Rep Power: 11
djamirun_aje mempunyai hidup yang Normal
Default

Pasar Saham Rontok Setelah Kemunculan Sinyal Resesi
Bukanlah suatu hal mengejutkan jika perlambatan global memukul mundur reli saham "tak masuk akal" yang berlangsung di periode 2018/19. Tema pasar masih bernuansa risk-off karena sinyal perlambatan yang meluas, salah satunya ditandai dengan pelemahan data Jerman dan China kemarin (14/Agustus).

Indeks saham Dow pun jatuh hingga 3% (800 points) secara overnight, seiring dengan pergerakan aset-aset lainnya yang merespon kondisi terbaru di pasar obligasi.

Sekilas Tentang Perkembangan Di Pasar Obligasi
Hari ini, newsfeed dari dunia trading dipenuhi oleh inversi Kurva Yield Obligasi AS. Penjelasan mudahnya, Yield Obligasi AS tenor 2-tahun dan 10-tahun "membunyikan" alarm peringatan yang diyakini para pelaku pasar sebagai pertanda resesi ekonomi AS. Inilah mengapa saham-saham AS dilanda gelombang jual, yang kemudian diikuti oleh lebih banyak aksi jual.

Pada akhirnya, ini akan semakin menekan dan mendorong The Fed untuk memotong suku bunga AS; senada dengan arah kebijakan berbagai bank sentral saat ini.

Aussie Menyambut Data Ketenagakerjaan
Kondisi pasar tenaga kerja Australia cukup menarik diperhatikan, terutama karena perekonomian global saat ini tengah diliputi oleh risiko perlambatan. Dengan tingkat pengangguran yang tetap di 5.2%, ACY memilih AUD/JPY sebagai pair ideal.

Hari sebelumnya, pair ini telah memenuhi proyeksi ACY yang memperkirakan jika penguatan harganya akan berbalik di pertengahan minggu ini. Pelemahan data ekonomi China-lah yang menjadi pemicu bearish Dolar Australia versus Yen Jepang kemarin.

Peluang Trading USD/JPY
Di titik ini, para trader forex seharusnya sudah paham jika Yen adalah mata uang safe-haven yang memanen keuntungan ketika pasar global dihadang risiko. Tekanan jual di seantero pasar saham kemarin akan menambah beban bagi USD/JPY, dan ACY mencermati level 105.10 sebagai area jual karena relatif dekat dengan Low pada hari Selasa lalu (13/Agustus).




Terdapat dua faktor yang akan semakin mendorong turun Dolar/Yen: pelemahan USD dan karakteristik Yen sebagai safe-haven. Namun apakah ini terus bertahan? Dan sampai kapan? Kita tunggu saja bagaimana perkembangan selanjutnya di pasar forex.

Russell Sandiford
Chief Market Analyst
ACY Securities (Sydney)

Sumber : https://www.acy.com/category/market-...ffiliate=12229
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:14 AM.