Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Travel, Wisata, Liburan > International

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 22nd December 2010
didittrek's Avatar
didittrek didittrek is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2010
Posts: 871
Rep Power: 19
didittrek tau seluk beluk forumdidittrek tau seluk beluk forumdidittrek tau seluk beluk forumdidittrek tau seluk beluk forumdidittrek tau seluk beluk forumdidittrek tau seluk beluk forumdidittrek tau seluk beluk forumdidittrek tau seluk beluk forum
Default Gothenburg, Jalanan Tertib Tanpa Polisi

KOMPAS/ANDY RIZA HIDAYAT
Suasana Kota Gothenburg, Swedia.

KOMPAS.com - Gothenburg adalah kota terbesar kedua di Swedia. Terletak di bibir Laut Utara Eropa, kota ini menjadi salah satu destinasi wisata dunia.
Bagi sebagian orang, Kota Gothenburg juga disebut sebagai kota festival . Betapa tidak, sedikitnya terdapat 18 festival internasional, terutama di musim panas yang t ahun ini jatuh mulai 1 Juni hingga 31 Agustus.

Meskipun demikian, kota ini tidak pernah kerepotan menerima tamu dari beraneka macam bangsa di dunia. Nyaris tidak ada titik kemacetan di kota ini meskipun dikunjungi puluhan ribu tamu. Lalu lintas di jalanan berjalan tertib walaupun nyaris tanpa ada polisi lalu lintas yang mengatur.

Saya dapat memastikan salah satu kunci nihilnya kemacetan karena keberadaan angkutan publik yang memadai. Kota berpenduduk 507.330 ini memiliki 237 angkutan tram yang tersebar di 13 jalur. Di kota ini juga terdapat angkutan air yang melintasi kanal di dalam kota dengan menggunakan kapal feri.

Angkutan tram listrik pertama kali hadir di kota ini sejak 1902. Adapun angkutan feri di kanal dalam kota sudah ada hampir dua abad silam, ketika arsitek Belanda Johan Wan Lingen menata kota ini. Seiring dengan perubahan zaman, sarana angkutan publik ini mengalami modernisasi hingga mampu memenuhi kebutuhan warganya.

Baik tram maupun feri menjangkau pusat kota menuju ke kawasan pemukiman warga. Jadwal kedatangan tram sangat tepat yang dapat terpantau di papan elektronik di setiap halte. Hal ini memudahkan warga yang tidak ingin terlambat datang ke tempat kerja.

Keberadaan a ngkutan publik ini membuat warga kota enggan menggunakan kendaraan pribadi, jika tidak benar-benar penting. Di sisi lain untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) di tempat ini susahnya ninta ampun. Hal inilah yang dialami oleh Reza Talberg (28) , warga negara Indonesia (WNI) di Gothenburg.

Rez a, pria asal Pangkalan Brandan, Sumatera Utara ini baru mendap at SIM setelah ujian yang keempat kalinya. Adapun mem bayar biaya ujian, katanya, sama nilainya dengan biaya pulang kampung satu keluarga.

Kamera di mana-mana

Reza mengatakan agar jangan sekali-kali mencoba mencuri kesempatan ngebut di jalanan Gothenburg. Meskipun tidak ada polisi di jalan, namun pemerintah setempat memasang banyak kamera di ruas jalan. Sehingga pergerakan pengemudi dapat terpantau.

Pekerja pabrik susu ini pernah mencoba ngebut dan menyalip kendaraan di depannya. Dia tidak sadar jika kamera tengah merekam gerak-geriknya di jalan. Dua hari setelah kejadian itu, polisi mendatangi rumahnya menahan SIM dan meminta denda. Saya tidak bisa mengelak, tutur Reza yang juga bermarga Simargolang ini.

Tommy Forssen (43) , warga Swedia mengaku takut berbuat salah ketika mengemudi di jalan. Menurutnya, kesalahan mengemudi di jalan dapat berbuntut panjang sehingga menghabiskan waktu dan biaya untuk menyelesaikannya.

Selain menjaga perilaku di jalan, tutur Tommy, memiliki kendaraan pribadi, harus siap menanggung biaya opreasional yang lumayan tinggi. Berbeda dengan di tanah air, bahan bakar premium di kota ini tiga kali lipatnya yaitu 13,50 Kronor atau sekitar Rp 15. 500 per liter. Tidak hanya itu, pengguna kendaraan mesti langganan biaya parkir yang nilainya Rp 700.000. Sementara biaya langganan parkir di dalam kota bisa mencapai dua kali lipat.

Tommy mengatakan biaya parkir di dalam kota mencapai Rp 10.000 sampai Rp 45.000 per jam . Sementara ketertiban perparkiran selalu terpantau pengawas parkir yang berkeliaran memeriksa kendaraan. Kalaupun kedapatan ada pemilik kendaraan yang mencuri kesempatan, maka petugas parkir akan menjatuhkan denda mulai 400 Kronor (Rp 493.000) sampai 1. 000 Kronor (Rp 1,23 juta).

Reply With Quote
  #2  
Old 22nd December 2010
dikzzz's Avatar
dikzzz dikzzz is offline
Moderator
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 4,960
Rep Power: 57
dikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophet
Default

wah keren g ada polisi nya..pantes aja denda nya besar gt
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:36 PM.