Saat musim hujan tiba, bersiaplah untuk menghadapi risiko terburuk:
banjir. Bagi warga Jakarta dan kota lain dengan masalah drainase akut, banjir adalah ancaman laten sekaligus keniscayaan kala guyuran hujan deras datang. Belum lagi ancaman berbagai penyakit akibat banjir.
Tak hanya merusak bangunan dan harta benda lainnya, banjir juga mendatangkan ancaman bagi kesehatan. Ibarat rutinitas, tatkala air bah menggenang di mana-mana, muncul juga wabah kolera, disentri, dan penyakit berbahaya lain. Rata-rata dari penyakit itu menular dan muncul lantaran lingkungan yang tidak bersih.
Apa saja penyakit akibat banjir yang bisa serang keluarga Anda?
Air banjir umumnya terkontaminasi oleh berbagai polutan seperti kotoran manusia dan hewan, bahan kimia berbahaya, tumpahan minyak, limbah rumah tangga, hingga bangkai hewan yang umumnya rawan menyebarkan penyakit. Karena itu, sebelum banjir tiba, cermati risiko yang akan muncul dan cara mencegah dampak buruknya pada kesehatan.
1. Air kotor. Genangan air yang terkontaminasi bakteri, bahan kimia berbahaya, atau limbah rumah tangga membawa ancaman serius bagi kesehatan. Kotoran-kotoran tersebut bisa menginfeksi dan membahayakan tubuh Anda, karena bisa saja membawa bibit penyakit menular. Penyakit yang berpotensi muncul akibat air kotor mulai dari diare, disentri, penyakit kulit, hingga pes dan leptospirosis yang bisa membunuh manusia dalam waktu singkat. Untuk menghindarinya biasakan memakai pelindung tubuh seperti jas hujan dan sepatu bot tahan air saat melintasi daerah banjir. Hindari minum air di kawasan yang tergenang air bah, kecuali jika Anda bisa memastikan air tersebut steril atau sudah dimasak dengan benar.
2. Keracunan makanan. Akibat banjir, banyak pemukiman yang terisolasi. Warganya kesulitan untuk ke luar rumah. Bahkan banyak di antara mereka yang terjebak di atap atau loteng lantaran lantai bawah rumahnya tergenang air. Di tengah situasi seperti ini, muncul kerawanan pangan lantaran penghuni rumah tak bisa berbelanja. Banyak yang terpaksa memakan makanan basi, yang taka man bagi kesehatan. Untuk mencegah kondisi ini, biasakan menyimpan stok makanan tahan lama, jika rumah Anda berada di wilayah rawan banjir. Simpan stok makanan dan minuman itu di bagian rumah yang tak bakal tergenang air.
3. Satwa liar dan bangkai hewan. Selain menjijikan, bangkai hewan bisa menularkan beragam penyakit. Jika rumah Anda rawan banjir, rajin-rajinlah mengecek kondisi lingkungan sekitar. Jika menemukn bangkai hewan segera kubur atau buang ke tempat sampah besar. Satwa liar juga perlu dilokalisir, dengan cara menyerahkannya pada dinas kesehatan atau aparat setempat yang berwenang menanganinya. Jangan sampai hewan liar ini menularkan penyakit typhus, kudis, atau bahkan leptospirosis.
4. Ancaman nyamuk. Demam berdarah dan malaria adalah dua penyakit menular berbahaya yang ditularkan oleh nyamuk. Di kawasan banjir, nyamuk berkembang biak dengan pesat, termasuk spesies yang menularkan penyakit berbahaya ini. Sebuah riset menyebut banjir ekstrem meningkatkan risiko malaria 30 persen, justru setelah genangan air surut. Untuk mencegahnya, rajin-rajinlah membersihkan rumah dan saluran air. Buang benda yang bisa menampung air dan menjadi tempat nyamuk berkembang.
5. Risiko jaringan utilitas. Jaringan utilitas seperti kabel listrik dan pipa gas bisa jadi ancaman saat banjir tiba. Kabel yang terendam air bisa menghantarkan listrik ke mana-mana. Begitu pula pipa gas yang bocor, bisa menimbulkan ledakan atau kebakaran. Saat banjir tiba, biasakan untuk mematikan listrik dan gas. Kontak penyedia jaringan seperti PT PLN (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk untuk mengamankan infrastruktur yang mereka operasikan.
23rd August 2019
6 Penyakit yang Bisa Datang Akibat Banjir
