FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Investasi dan Keuangan Segala tentang Investasi dan keuangan dikupas disini |
|
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
Terkena Sindrom Dubai
Gelegar pesta kembang api menandai peresmian Burj Dubai atau Burj Khalifa, Senin (4/1/2010). KOMPAS.com - Banyak orang yang silau dengan kesempatan di Dubai. Bagaikan semut yang menghampiri gula, warga Arab lainnya berbondong-bondong ke Dubai. Sayangnya, keadaan saat ini sudah berbalik. Tidak sedikit pekerja migran yang terpaksa meninggalkan Dubai tercinta karena krisis finansial yang menerpa Dubai. Teman-teman Mahmoud Tamimi mengatakan hal itu sebagai sindrom Dubai. Tamimi (31) memiliki apartemen dan pekerjaan bagus di Dubai. Apartemen mewah, gajinya sebesar 3.700 dollar AS per bulan atau sekitar Rp 35 juta. Jumlah itu puluhan kali lebih banyak dibandingkan gaji yang dia terima di kampung halamannya, Jordan. Keadaan menjadi terbalik tahun lalu. Krisis finansial membuat Tamimi kehilangan pekerjaan. Karena apartemen tersebut harus dikembalikan ke perusahaan, ketika dia diberhentikan, Tamimi pun harus keluar dari apartemen itu. Saat ini dia berdesak-desakan di apartemen kecil bersama istri dan dua anaknya serta tujuh anggota keluarga lain di kawasan kumuh di Amman, Jordan. Dia kini mencari pekerjaan yang gajinya jelas jauh lebih kecil daripada yang diterima di Dubai. Kejatuhan Dubai tidak hanya memengaruhi keadaan di negara kota itu. Janji-janji besar orang-orang di sektor keuangan mengenai keajaiban finansial Dubai juga semakin diragukan. Bahkan, sebelum terjadinya krisis finansial di Dubai, kendurnya pertumbuhan ekonomi di Dubai telah memaksa para pekerja migran seperti Tamimi kembali ke kampung halamannya. Kembali ke negara asal bagi Tamimi berarti kembali menerima gaji kecil dan menghadapi kelangkaan lapangan kerja di negerinya. Kiriman menurun Keadaan tersebut memengaruhi keluarga-keluarga di Timur Tengah yang sangat tergantung pada kiriman dari para pekerja migran di kawasan Teluk Persia dan keemiratan seperti Dubai. Tentu saja kabar buruk dari Dubai menjadi kabar buruk pula bagi dunia Arab yang mengalami stagnasi ekonomi, pengangguran tinggi, dan gaji rendah yang telah membuat frustrasi para pemuda di sana. Menurut perkiraan Bank Dunia, uang kiriman dari luar negeri yang dikirimkan para pekerja migran atau remitansi diperkirakan akan turun tujuh persen tahun ini di seantero Timur Tengah dan negara Arab di Afrika Utara. Penurunan ini merupakan yang pertama dalam satu dekade terakhir. Di beberapa negara, keadaan bahkan lebih buruk lagi, remitansi dari pekerja migran ke Mesir telah merosot menjadi hanya seperempat pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Demikian laporan dari Dana Moneter Internasional (IMF), Oktober lalu. Para pekerja Arab bekerja di mana-mana termasuk ke Eropa. Akan tetapi, negara-negara Teluk yang kaya telah menjadi sumber remitansi ke Timur Tengah. Dubai merupakan salah satu mesin penggeraknya. Dubai dibangun dari booming perdagangan dan pariwisata hasil keringat pekerja migran seperti Tamimi. Hanya satu dari 10 penduduk Dubai yang berjumlah 1,5 juta adalah warga asli Dubai. Dampak ke mana-mana Tidak hanya ekspatriat Arab saja yang terkena dampak dari penurunan ekonomi di Dubai. Dampak itu juga dirasakan oleh pekerja kasar dari India dan Asia Selatan berbayaran rendah yang biasanya bekerja di bidang konstruksi, seperti pembangunan menara tertinggi dunia, Burj Khalifa. Orang Filipina yang mengisi banyak pekerjaan di bidang jasa pun merasakan dampaknya. Mereka semua terancam kehilangan pekerjaan di Dubai. Bahkan, pekerja yang masih selamat dan tinggal di Dubai diperkirakan akan mengirimkan uang lebih sedikit ke kampung halamannya. Demikian perkiraan ekonom Bank Dunia, Dilip Ratha. Kini Tamimi hanya bisa mengenang masa-masa indahnya di Dubai. (AP/joe) Terkait:
Last edited by KaranKacamata; 19th January 2010 at 02:31 PM. |
#2
|
||||
|
||||
ada kejayaan ada kehancuran ndan....
Spoiler for bukax ajax:
|
#3
|
|||
|
|||
--- hmmmmmm
--- peningkatan cepet bangettt --- dan penurunan juga dalam waktu sekejap --- hal ini kalo tidak salah ditandai dengan Dubai World yg gagal bayar atas hutang²nya yg telah jatuh tempo |
#4
|
||||
|
||||
Quote:
Tapi Dubai kan juga jadi kota termodern 2009 ... |
#5
|
|||
|
|||
Quote:
--- kalo dari kekuatan yg ga terlihat yg membangun Dubai ???? --- kekuatan yg ga terlihat itulah yg bergolak saat ini di sana |
#6
|
||||
|
||||
Kayaknya saya harus banyak belajar dari kk nih ... !
|
#7
|
||||
|
||||
emang deh ya dubai itu maju bangett..
tapi denger2 disana biaya hidup mahal ya... di jakarta aja udah mahal apa lagi disana... |
#8
|
||||
|
||||
Quote:
Pasti mahal kalau biaya hidup disana ... |
#9
|
|||
|
|||
--- waduhhhhh ane juga banyak bertanya ama mass koq
Quote:
--- sebelum ke Dubai, besok ane ke Bandung dolo mak nyuzzzz --- kalo jadi tukang sapu di Burj Dubai, gajinya berapa yakk ??? hehehehe |
#10
|
||||
|
||||
Quote:
Bisa nih main ke rumah saya sekarang ... Jadi pengemis disana aja dah bisa naik Pesawat ke Indonesia ... |
|
|
|