24th November 2010
|
 |
Senior Ceriwiser
|
|
Join Date: Jun 2010
Location: ██
Posts: 7,919
Rep Power: 243
|
|
∞∞∞Mobil Listrik Isi Ulang Tanpa Kabel∞∞∞
Quote:
DALAM beberapa tahun terakhir terdapat sejumlah pengisi baterai tanpa kabel beredar di pasaran, seperti Powermant dan WildCharge. Mereka dirancang untuk menjaga peralatan bergerak seperti ponsel agar selalu terisi dan siap digunakan tanpa harus memikirkan sambungan kabel.
Teknologi ini telah dilirik untuk mengisi ulang baterai kendaraan saat parkir tanpa harus menancapkan kabel ke sumber listrik. Di sisi lain ada juga yang mengupayakan agar baterai kendaraan dapat diisi ulang pada kondisi bergerak lewat konduktor listrik yang tertanam di bawah jalanan.
Saat ini sekelompok mahasiswa di Jerman dari Karlsruhe University of Applied Sciences (HSKA) tengah melakukan ujicoba teknologi tersebut. Mereka membuat mobil listrik yang mereka namai E-Quickie dengan memanfaatkan penyaluran daya nirkabel.
Kendaraan yang lebih mirip sepeda dengan pengendara dalam posisi berbaring ini digunakan untuk meneliti kepraktisan kendaraan bertenaga listrik tanpa kabel. Energi listrik didapat melalui jaringan listrik di bawah jalan melalui alat penerima (receiver) yang ada di kolong kendaraan. Alat ini mampu mengambil energi listrik di bawah jalan menggunakan prinsip induksi yang kemudian langsung disalurkan ke motor listrik.
Proyek ini dibagi dalam beberapa kelompok kerja. Satu kelompok menyiapkan lintasan balap yang didukung oleh perusahaan bernama SEW di Bruchsal. Dua kelompok lainnya menitik beratkan pada sistem penyerapan energi pada kendaraan dan faktor keselamatan seluruh sistem.
Mereka merancang sendiri komponen kendaraan mereka, mulai dari sistem kendali, pengereman dan sasis menggunakan material berteknologi tinggi. Serat karbon dimanfaatkan untuk menekan bobot kendaraan. Selain itu mereka juga meneliti aerodinamika kendaraan yang dianggap salah satu faktor penting.
Untuk mengoptimalkan seluruh fungsi dan bentuk kendaraan, mereka menggunakan ujicoba menggunakan terowongan angin virtual menggunakan program komputer. Setelah itu baru mereka membuat konstruksi kendaraan. Alhasil jadilah kendaraan roda tiga yang memiliki bobot hanya 60 kg.
Meskipun sudah sangat ringan, Profesor Jurgen Walter dari fakultas jurusan Mechanical
Engineering and Mechatronics sekaligus sebagai kapala proyek, merasa yakin bahwa kendaraan ini masih bisa dibuat lebih ringan menjadi 40 kg melalui pengembangan lebih lanjut.
"Dengan kendaraan jenis lain, Anda akan mendapatkan perbandingan bobot antara pengendara dan penumpang dengan rasio 1:10/1:15. Kami akan mengejar untuk mendapatkan rasio 1:2 lewat pengembangan lanjutan dari E-Quickie," sambung Walter.
Meskipun motor listrik kendaraan hanya mampu menghasilkan tenaga sebesar 2 kW (2,68 hp), berkat bobotnya yang ringan, kendaraan ini mampu meraih kecepatan maksimal hingga 50 km/jam.
Kendaraan ini juga tetap menggunakan baterai, meskipun ia bisa mengambil daya dari energi listrik di bawah lintasan. Fungsi baterai di sini hanyalah sebagai buffer. Oleh karena itulah ukuran baterai yang digunakan memiliki ukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan baterai pada kendaraan listrik lain yang mengandalkan sumber daya listrik hanya dari baterai bersangkutan.
"Tujuan kami tidak hanya untuk menunjukkan seberapa cepat Anda bisa bergerak menggunakan E-Quickie, tapi lebih kepada seberapa efisien energi kendaraan ini. Kami mulai berjalan dengan baterai terisi setengahnya kemudian kami kembali dengan kondisi baterai terisi penuh," jelas Walter.
Jadi, untuk apa mereka masih menggunakan baterai jika kendaraan ini mampu menerima transfer energi dari bawah jalan?
"Ketika kendaraan keluar dari jalur konduktor kelistrikan yang ada di jalan, suplai tenaga ke motor akan terputus. Di sinilah fungsi baterai kecil berperan menggantikan daya yang terputus sebagai buffer energi pada E-Quickie. Misalnya ketika kita mengendarai ke dalam
garasi," papar Walter.
Penelitian dan pengujian ini telah mencapai sukses gemilang pada tanggal 19-20 Mei tahun ini, dan mereka akan mengambil bagian di Karlsruhe E-Meile untuk menyelesaikan 40 lap di atas lintasan konduktor sepanjang 222 meter.
Mereka berencana untuk memanfaatkan lintasan uji di kampus HSKA utuk mengoptimalkan kendaraan untuk mereduksi pemakaian energi serta bobotnya.
|
|
sebagai bentuk apresiasi.
