Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 15
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Kecantikan yang Abadi

wajah seseorang sering menjadi daya pikat bagi orang lain. Seseorang tertarik kepada orang lain, biasanya pertama- tama karena wajahnya. Dari wajahnya pulalah seseorang dapat dikatakan : cantik, ganteng, galak, simpati, anti- pati, dan seterusnya. Wajah seseorang dapat menjadi modal utama untuk menjadi: bintang model, bintang iklan, aktris atau aktor, walaupun kemampuan aktingnya kurang meyakinkan. Iklan- iklan di televisi sebagian besar didominasi oleh wajah- wajah cantik dan ganteng. Pendek kata, wajah yang cantik atau ganteng dapat dijadikan modal untuk menjadi bintang layar kaca yang menjanjikan imbalan yang sangat berarti.
Wajah- wajah cantik yang menghiasi iklan- iklan di televisi tidak hanya terikat pada produk alat- alat kecantikan yang berhubungan dengan wajah saja, tetapi juga iklan mobil, kacang goreng, sepatu, permen, sampai pada iklan cat tembok. Kesimpulannya, wajah dapat dijadikan alat untuk menarik perhatian orang lain; dan pada umumnya orang lebih suka melihat iklan yang ditampilkan oleh wajah yang cantik dan menarik.
Dari gambaran di atas, kita melihat bahwa secara manusiawi wajah merupakan modal awal untuk menilai orang lain, sebelum melihat kelakuan, karakter ataupun tindak- tanduk dalam kehidupannya sehari- hari. Lalu, bagaimana penilaian Tuhan terhadap manusia, apakah Tuhan juga memandang dan menilai manusia dari segi wajahnya? Apakah ada hal lain yang lebih utama menurut pandangan Tuhan?
Dalam Amsal 16: 2 Dikatakan: "Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati". Kalau kita berbicara tentang kecantikan seseorang, maka hal itu dapat terwujud dalam dua bentuk, yaitu kecantikan jasmani yang secara konkret ditampilkan oleh wajahnya dan dapat dinilai oleh mata manusia, dan kecantikan rohani yang merupakan nilai iman kepada Tuhan. Kecantikan rohani hanya dapat dilihat dan dinilai secara benar oleh Tuhan, sedangkan manusia cenderung menilai kecantikan jasmani. 1 Samuel 16: 7 berbunyi : "Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: 'Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" .
Penilaian antara Tuhan dan manusia berpangkal dari sudut yang berbeda, oleh karenanya seseorang yang cantik dari sudut pandang manusia, belum tentu berkenan di hadapan Tuhan. Tidak sedikit orang yang berpenampilan cantik dari sudut jasmani, tetapi nilai akhlak, yaitu iman yang ada dalam hatinya, dapat membuat Tuhan murka. Lalu, dari uraian itu tindakan apa yang harus kita lakukan? Kecantikan mana yang harus kita utamakan?
Tuhan menciptakan manusia dengan wajah yang berlainan, bahkan ada yang mengatakan tidak ada seorang pun berwajah sama persis di dunia ini. Saudara kembar yang mirip pun masih memiliki perbedaan- perbedaan. Apa dan bagaimanapun wajah seseorang itu merupakan karunia dari tuhan dan patut disyukuri. Perbedaan kecantikan tidaklah perlu dipergunjingkan dan diperdebatkan, karena semua ciptaan Tuhan adalah indah.
Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk iri kepada orang lain yang diberikan wajah cantik, tidak perlu merasa rendah diri dan melampiaskan penyesalan karena wajah kita kurang menarik. Sebaliknya, kita harus mengingat bahwa ada yang lebih penting dari kecantikan luar, yaitu kecantikan rohani, yang memiliki peran utama dan penting di mata Tuhan. Bagaimana seseorang dapat memperlihatkan kecantikan hati dan imannya di hadapan Tuhan, inilah yang harus digumuli oleh umat Kristen.
Upaya- upaya apa yang harus ditempuh untuk lebih memperindah kecantikan rohani, yang selama ini telah terabaikan? Dalam zaman modern sekarang ini, orang akan lebih mementingkan nilai- nilai jasmani daripada kebutuhan rohaninya. Orang lebih suka kegembiraan duniawi yang bersifat sementara daripada harus bertekun dalam imannya. Warna- warna keindahan dan kenikmatan mudah mempengaruhi seseorang untuk semakin terjerumus dalam kecantikan duniawi yang banyak menjanjikan imbalan materi. Inilah wujud tantangan setiap orang Kristen, agar dapat memilah dan memilih bentuk- bentuk mana yang dapat menopang pertumbuhan iman. Pada akhirnya iman yang telah tertanam itu semakin kukuh sampai Tuhan berkenan memanggil umat-Nya.
Dunia menilai seseorang dari sudut wajahnya, tetapi Tuhan melihat dan menilai umat-Nya dari sudut iman, yaitu ketekunan dan ketaatannya kepada firman Tuhan yang telah disabdakan. Rasul Paulus dalam kolose 1: 23 mengatakan: "Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya". Tentunya akan menjadi lengkap, apabila seseorang dapat memiliki kedua- duanya, baik kecantikan jasmani maupun rohani. Alangkah mulianya seseorang yang telah dikaruniai wajah yang cantik secara duniawi, kemudian dilengkapi pula oleh kecantikan rohani berupa iman yang teguh kepada Tuhan.
Kecantikan wajah seseorang pada umumnya memerlukan perhatian khusus dan waktu untuk merawatnya, antara lain: dengan memakai obat- obatan modern, ramuan tradisional, kebugaran tubuh secara teratur, operasi bedah plastik, dan lain- lain. Semua itu dilakukan dengan penuh ketekunan dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Seseorang yang ingin memperindah kecantikannya dengan cara- cara tersebut, perlu diingatkan bahwa masih ada hal lain yang lebih patut diperhatikan, yaitu kecantikan hati yang senantiasa akan dinilai oleh Tuhan.
Kini, kita semakin jeli untuk mengutamakan yang paling utama, memilih yang terpenting di antara yang penting. Kita harus menghormati dan menghargai ciptaan Tuhan, yaitu, dengan mensyukuri karunia wajah dan wujud jasmani yang telah Tuhan ciptakan. Kemudian kita dapat melihat kebutuhan yang lain, yaitu hati dan iman yang merupakan modal yang harus dimiliki setiap manusia untuk menunjang kehidupan yang abadi. Memandang dan memperhatikan kehidupan duniawi semata, berarti kita tidak mempersiapkan diri akan bekal utama yang harus dimiliki pada saat kita harus menghadap kepada Tuhan Sang Pencipta.
Bagaimanapun, penampilan wajah dan kecantikan seseorang hanya akan bertahan selama usianya, mungkin 60, 70 atau 80 tahun atau mungkin hanya di bawah 50 tahun. Sedangkan hati dan iman yang berkenan di hadapan Tuhan memiliki nilai lebih dari semua nilai duniawi itu. Kehidupan abadi bersama Tuhan akan tersedia dan tak dapat dinilai secara materi atau dihitung berapa tahun, kekal abadi selama- lamanya.
Kecantikan rohani yang dipersembahkan berkenan di hadapan Tuhan. Mahkota dan karunia kehidupan abadi tidak dapat diukur atau dibandingkan dengan nilai kecantikan duniawi yang hanya bersifat sementara. Apa yang sebelumnya dinilai manusia sebagai sesuatu yang berharga, kini menjadi kurang berharga. Tuhan melihat lebih jauh daripada penilaian manusia yang sementara itu. Tuhan menilai dari segi kerohanian yang lebih hakiki, yakni iman seseorang. Manusia cenderung melihat kepentingan hanya untuk jangka pendek, tetapi Tuhan melihat kepentingan untuk jangka panjang. Kepuasan dan kenikmatan sementara yang sering dipilih oleh manusia, pada hakikatnya dapat mencelakakannya pada kehidupan mendatang setelah meninggalkan dunia ini. Tuhan menyediakan lebih dari perhitungan manusia, yaitu kehidupan abadi bersama-Nya.
Dari hari ke hari kehidupan diwarnai dengan berbagai tantangan, baik yang menyenangkan atau menyakitkan, berkat yang melimpah atau sedikit, cercaan atau pujian, yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat ataupun dalam tugas pelayanan gereja. Dengan iman yang telah kita miliki, dan kekuatan dari Tuhan, tentunya kita akan dapat menghadapi setiap tantangan yang muncul. Setelah tantangan dan masalah yang dihadapi, secara tidak langsung kita telah melukis wajah kerohanian melalui tingkah laku dan perbuatan sehari- hari. Bahkan, dunia di sekitarnya dapat melihat dan menikmati keindahan nilai rohani seseorang melalui kesaksian hidupnya yang nyata.
Menata kembali nilai rohani adalah sangat baik dan bijak. Wujud kesaksian insan- insan Kristen dari hari ke hari semakin sesuai dengan firman dan kehendak Tuhan. Sehingga wujud kecantikan rohani menjadi semakin menarik dan dipuji oleh orang- orang di sekitarnya dan menjadi semakin indah di mata Tuhan. Dan, pada saat Tuhan memanggil pulang hamba-Nya itu, iman dan kebersihan hati tetap berkenan kepada-Nya. Anugerah mahkota sorgawi patut diterimanya.

Reply With Quote
  #2  
Old 14th October 2013
cintadancintu's Avatar
cintadancintu cintadancintu is offline
Member Aktif
 
Join Date: Apr 2012
Posts: 269
Rep Power: 13
cintadancintu mempunyai hidup yang Normal
Default

Mau terlihat cantik? Kosumsi vitamin e secara rutin.
Reply With Quote
  #3  
Old 21st October 2013
jengnuri123's Avatar
jengnuri123 jengnuri123 is offline
Member Aktif
 
Join Date: Apr 2012
Posts: 253
Rep Power: 13
jengnuri123 mempunyai hidup yang Normal
Default

Quote:
Originally Posted by cintadancintu View Post
Mau terlihat cantik? Kosumsi vitamin e secara rutin.
Itu untuk vitamin kulit kan? Biar kulit jadi cerah
Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:33 AM.