Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Food Beverage

Food Beverage Tempat mencari resep,tips dan diskusi makanan enak di berbagai tempat

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 1st February 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 47
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Seni Menikmati Hidangan "Robatayaki"

Dok. Gran Melia Jakarta Kushiyaki di Yoshi Izakaya-Gran Melia Jakarta

Pegawai kantoran di Jepang memiliki kebiasaan unik saat malam tiba, yaitu mengunjungi tempat makan dengan konsep robatayaki. Keda makan ini sederhana, biasa disebut Izakaya. Dahulu konsep robatayaki hanya ada di Izakaya yang kebetulan berada di pesisir. Penjajanya juga nelayan. Dengan konsep robatayaki, pengunjung bisa melihat langsung proses memanggang sate-sate khas Jepang atau yang biasa disebut dengan kushiyaki.

“Di Izakaya, pengunjung mengelilingi nelayan yang sedang memasak dengan proses robata. Nelayan memanggang lambat dengan arang panas di atas lubang pasir. Di depannya telah tersedia aneka varian sate. Mulai dari yang berbahan dasar ayam hingga seafood,” ungkap Japanese Chef Yoshi Izakaya-Gran Melia Jakarta, Tomoaki Ito pada Kompas Travel.

Karena sudah menjadi kebiasaan dan berakhir menjadi budaya, Izakaya selalu ramai saat malam tiba. Pengunjung biasanya pria, karena teman menikmati hidangan sate ini adalah sake. Mereka menikmati kushiyaki dan sake sampai mabuk. Saking populernya, Izakaya tidak hanya hadir di pesisir. Rumah makan berkonsep robatayaki menyebar di Jepang.

“Pulangnya pun bisa sampai tengah malam. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa rumah-rumah makan yang menawarkan konsep robatayaki hanya dibuka saat malam hari. Selain itu, pastinya pakaian akan bau asap,” terang Chef Ito.

Berbeda dengan di Jepang, restoran berkonsep robatayaki di Indonesia masih belum terlalu banyak. Walaupun diminati banyak orang, tempat khusus yang menawarkan hidangan ini masih terkesan eksklusif dan menawarkan harga yang sedikit mahal.

“Mungkin karena bahan dasar yang digunakan harus seafood segar dan belum banyak resto yang menyediakan menu ini. Jujur saja, karena bumbu yang dipakai sederhana, seafood harus benar-benar segar karena kalau tidak akan mempengaruhi rasa saat dinikmati,” tuturnya.

Bumbu yang dipakai saat memanggang sate memang tergolong sederhana, menurut Chef Ito bumbu yang digunakan hanyalah serai dan lemon agar seafood tidak terlalu amis. Belakangan ada tambahan cita rasa, beberapa kushiyaki dilumeri keju mozarela untuk menambah kaya cita rasa.

“Mungkin kalau di Indonesia varian kushiyaki masih terbatas karena paling hanya aneka seafood, daging ayam, dan sapi. Kalau di Jepang, variannya lebih kaya lagi. Apapun bisa jadi bahan dasar kushiyaki. Mulai dari aneka sayuran, lalu semua bagian tubuh ayam bisa dipakai. Misalnya jantungnya, ati ampela, sayap, kulit, leher, sampai buntutnya pun banyak yang suka. Kalau kushiyaki yang berbahan dasar seafood, kurang lebih sama dengan di sini,” tambahnya.

Perbedaan lain dengan Indonesia yaitu konsep restoran yang sudah mulai modern. “Kalau di Jepang datang ke restoran berkonsep robatayaki sudah pasti pakaian bau asap, tapi tidak dengan di Indonesia. Peralatan yang dipakai sudah modern, restorannya pun begitu. Mungkin ada tempat khusus yang memungkinkan pembeli duduk di depan dapur terbuka tempat proses memanggang, tapi kebanyakan pengunjung lebih pilih duduk di tempat biasa tinggal tunggu pelayan membawa hidangan robatayaki yang dipesan,” tutupnya.

Reply With Quote
  #2  
Old 8th August 2015
CowokBeriman CowokBeriman is offline
Member
 
Join Date: Jun 2015
Posts: 65
Rep Power: 0
CowokBeriman mempunyai hidup yang Normal
Default

Kalau di Indonesia itu semacam sate yah?


Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:25 AM.