Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Travel, Wisata, Liburan > Domestik

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 30th January 2011
metamorfosis's Avatar
metamorfosis metamorfosis is offline
Member Aktif
 
Join Date: Dec 2010
Posts: 221
Rep Power: 0
metamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophetmetamorfosis is Ceriwis Prophet
Default Hari Minggu di Victoria Park


Becak tradisional Hongkong yang menggunakan tenaga manusia masih menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke The Peak, Hongkong. Hingga awal tahun 1900-an, becak yang dikenal sebagai The Sedan ini masih digunakan untuk naik ke puncak dengan ketinggian sekitar 550 meter di atas permukaan laut.


KOMPAS.com - Hari terakhir, matahari cukup bersahabat. Hanya punya waktu satu jam untuk bergegas sarapan dan meninggalkan hotel menuju Hongkong International Airport. Satu jam harus dimanfaatkan untuk mengunjungi Victoria Park.

Menyusur jalur pedestrian yang nyaman di Great George Street, di belakang hotel tempat rombongan menginap, dalam waktu kurang dari 15 menit taman itu sudah ada di depan mata.

Taman yang dibangun untuk menghormati Ratu Victoria asal Inggris itu menjadi perbincangan hangat setelah digunakan untuk judul film. Minggu Pagi di Victoria Park, film besutan Lola Amaria, sineas muda Indonesia, berkisah tentang percintaan dan kehidupan para tenaga kerja Indonesia di Hongkong, yang mayoritas bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Di taman seluas 19 hektar ini para buruh migran berkumpul dan berceloteh. Taman ini juga menjadi ajang fashion show mini para buruh migran. Berbagi suka duka.

Waktu masih menunjukkan sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Di sekitar plaza, sisi barat taman yang dilengkapi dengan air mancur, terlihat aktivitas warga. Senam taichi, membaca koran, hingga kelompok perempuan yang sedang berlatih dansa terlihat di sana. Tidak terganggu oleh lalu lintas yang mulai padat. Sekilas, taman ini menyerupai Taman Cisangkuy dan Cikayapang di Bandung, tapi lebih tertata rapi.

Taman yang semula dikenal sebagai Causeway Bay Typhoon Shelter ini terletak di sisi timur World Trade Center dan persis berhadapan dengan Causeway Bay yang terletak di Hongkong Island. Berbatasan dengan Gloucester Road di barat, Causeway Road di selatan, Hing Fang Street di timur, serta Island Eastern Coridor di utara, taman ini adalah satu dari empat taman kota utama yang ada di Hongkong.

Dua lainnya adalah Wan Chai Park dan Hongkong Park di Hongkong Island. Satu lagi, Kowloon Park, berada di kawasan Kowloon, utara Hongkong Island.

Menyusuri taman berlawanan arah jarum jam, menemukan spanduk yang dipasang oleh pemerintah kota. Selain dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin, pemerintah kota menuliskannya dalam bahasa Indonesia. Pemerintah kota Hongkong mungkin menyadari, pengunjung taman itu pada hari-hari tertentu adalah warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di Hongkong. Di situ tertulis peraturan tentang larangan merokok dan buang sampah sembarangan, lengkap dengan ancaman denda dalam jumlah tertentu, sesuai dengan peraturan pemerintah kota setempat.

Keamanan
Sebagai tempat berkumpul, Pemerintah Hongkong juga menyediakan berbagai fasilitas hiburan hingga olahraga. Lintasan joging dengan beberapa lapisan, terdalam untuk orang yang lebih suka berjalan santai dan lapisan sebelahnya untuk orang yang suka berlari, jadi sarana pelengkap. Bila kedua lintasan penuh, satu lintasan lagi bisa digunakan untuk joging atau hanya berjalan, tapi berbaur dengan orang-orang yang melakukan kegiatan lain, seperti membaca koran, senam taichi, dansa, atau bahkan petugas kebersihan yang sedang membersihkan rumput di sela-sela lantai taman.

Di selatan taman, berbatasan langsung dengan kawasan pameran, pemerintah kota menyediakan beberapa sarana umum, seperti lapangan basket dan lapangan tenis. Lima lapangan olahraga disediakan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar taman. Arena untuk bermain rollerskate atau sejenisnya juga tersedia.

Jimmy Lee, warga Hongkong, menuturkan, setiap hari Minggu taman itu dipenuhi warga Indonesia, terutama pekerja sektor informal. Mereka berkumpul, berceloteh dalam bahasa ibu. ”Kalau bukan hari Minggu, sepi. Jarang warga Indonesia datang ke situ di luar hari Minggu,” ujarnya.

Untuk melengkapi kenyamanan pengunjung taman, pemerintah menyediakan lokasi khusus bagi para pedagang untuk berjualan. Beberapa kios makanan berdiri di sisi utara taman. Bagi yang ingin ke kamar mandi, disediakan kamar mandi umum yang selalu terjaga kebersihannya.

Keamanan jadi faktor penting. Menurut Jimmy, jarang terdengar kabar adanya kriminalitas di taman itu. Pemerintah pun telah menempatkan puluhan kamera pengamat (CCTV) yang dipasang di seluruh penjuru taman.

Dua kali mengelilingi taman hampir satu jam membantu menghangatkan badan di tengah dinginnya cuaca Hongkong. Berharap bertemu dan mendengar cerita dari pekerja asal Indonesia di Victoria Park tak kesampaian karena hari itu bukan hari Minggu.... (Mahdi Muhammad)



Reply With Quote
  #2  
Old 26th June 2019
indah75's Avatar
indah75 indah75 is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2016
Location: Klaten
Posts: 5,189
Rep Power: 15
indah75 mempunyai hidup yang Normal
Default

Apakah sampai sekarng masih ....becak yang ditarik manusia?
Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:35 PM.