FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
#1
|
||||
|
||||
Cerutu Export Quality
Kondisi Barang : Baru
Harga : Lokasi Seller : DKI Jakarta Description : Cerutu Export Quality Sejarah Produk Tarumartani [/spoiler][spoiler=open this] for Sejarah: Pabrik cerutu PD Taru Martani yang kini berusia 92 tahun (1918-2010) memiliki sejarah penting bagi industri rokok di dalam negeri. Perusahaan rokok cerutu peninggalan Belanda yang berlokasi di Yogyakarta ini sempat menikmati masa kejayaan dan juga cukup lama kembang kempis dalam perjalanannya. Namun, di tengah berbagai badai yang menimpa, PD Taru Martani tetap berdiri, bahkan ada tanda-tanda mulai bangkit. taru_martaniTaru berarti daun, sementara Martani berarti kehidupan. Jadi, Taru Martani adalah daun yang memberi kehidupan. Itulah nama yang diberikan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX untuk pabrik cerutu yang berlokasi di Baciro, Yogyakarta. Nama itu tak sia-sia. Meski tak luput dilanda krisis yang menerpa Indonesia dan pernah pula menghentikan ekspor ke mancanegara, dan yang hebat lagi dengan masih memakai alat-alat kuno peninggalan Belanda, toh pabrik cerutu ini masih eksis hingga kini dengan mempekerjakan sekitar 356 karyawan Didirikan tahun 1918 dengan nama Firma (Fa) Negresco dengan 25 pekerja, pada awalnya produksi cerutu Taru Martani hanya untuk konsumsi orang-orang Belanda di Yogya--yang tetap ingin menikmati cerutu--setelah bertahun-tahun kekurangan akibat Perang Dunia I. Namun dalam perkembangannya, cerutu ini juga dijual ke daerah Hindia Belanda dan ketika itu mendapat sambutan yang cukup baik. Dan di tahun 1930, Fa Negresco melakukan ekspansi dengan menambah pekerja menjadi 1.000 orang yang sebagian besar untuk membuat cerutu buatan tangan. Tak lama kemudian, Jepang masuk Indonesia, dan ini menimbulkan perubahan besar. Nama Negresco berubah menjadi Jawa Tobacco Kojo. Pabrik inipun dilengkapi pula dengan mesin pembuat rokok sigaret hasil sitaan dari British American Tobacco (BAT) yang terletak 200 mil barat laut kota Cirebon. Bermodalkan mesin hasil sitaan ini, dan melibatkan 2000 pekerja, pabrik ini membuat cerutu Momo Taro dan dua merek sigaret yakni Mizuo dan Koa. Kesemua ini untuk konsumsi Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang. Setelah PD II berakhir, HB IX mengambil inisiatif untuk mengambil alih dan mengganti nama perusahaan ini menjadi Taru Martani. Namun pada tahun 1949, Belanda kembali menguasai Yogya, dan pabrik pun jatuh ke tangan Negresco, pemilik lama. Meski begitu, pabrik tak bisa beroperasi karena terjadi kekacauan politik. Dan pada tahun 1951, BAT memboyong kembali mesin-mesinnya ke Cirebon. Akibatnya, pabrik di Yogya dibiarkan kosong begitu saja. Selang setahun kemudian, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Bank Indonesia membeli perusahaan ini dan namanya kembali menjadi PT Taru Martani. Ada tiga merek cerutu yang diproduksi, yakni Mundi Victor, Senator dan Elomercio. Sementara untuk kertas sigaret adalah Chaveaux Blancs. Dan pada tahun 1957, menambah lagi produknya berupa tembakau shag dan dua merek rokok kretek, yakni Roro Mendut dan Roro Jonggrang. Nama PT Taru Martani kembali berubah menjadi Perusahaan Negara Perindustrian Rakyat Budjana Jasa. Ini terjadi ketika pemerintah menetapkan policy untuk merasionalisasi semua perusahaan Belanda. Dan ketika ada pergantian rezim Soekarno ke rezim Soeharto, perusahaan ini mengalami kembang kempis dan hanya bisa mempekerjakan sekitar 100 orang. Tahun 1972, HB IX--kala itu menjabat wakil presiden--kembali mengambil peranan. Perusahaan ini lagi-lagi menjadi milik pemerintah DIY. Nama pun berubah lagi menjadi PT Taru Martani Baru Ukuran Cerutu KATALOG PRODUK: Ramayana 10 Description : Lenght 4 – ring gauge 42 – packing 10 Packaging : Pack Priced : Rp.58.000,-/Pack Ramayana 5 Description : Lenght 4 1/2 – ring gauge 36 – packing 5 Packaging : Pack Priced : Rp. 40.000,-/box Adipati Half Corona 5 Description : Lenght 4 1/2 – ring gauge 36 – packing 5 Packaging : Pack Priced : Rp. 38.000,-/box Adipati Panatella 10 Description : Lenght 5 – ring gauge 32 – packing 10 Packaging : Pack Priced : Rp. 50.000,-/box Adipati Panatella 25 Description : Lenght 5 – ring gauge 32 – packing 25 Packaging : Wooden Priced : Rp. 100.000,-/box Adipati Slim Panatella 5 Description : Lenght 7 – ring gauge 28 – packing 5 Packaging : Pack Priced : Rp.38.000,-/Pack Adipati Super Corona (10) Description : Lenght 8 1/4 – ring gauge 42 – packing 10 Packaging : Wooden Priced : Rp. 90.000,-/box Mundi Victor (10) Description : Lenght 4 – ring gauge 48 – packing 10 Packaging : Pack Priced : Rp.57.000,- /Pack Mundi Victor (5) Description : Lenght 4 – ring gauge 48 – packing 5 Packaging : Pack Priced : Rp.39.000,- /Pack Senator Royal (10) Description : Lenght 4 1/4 – ring gauge 48 – packing 10 Packaging : Pack Priced : Rp.55.000,-/pack COD : *Depok *Pasar Rebo *Fatmawati *Lenteng Agung *Cilandak *Cibubur *dan Sekitarnya Jika Berminat : |
|
|