Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Forex

Forex Diskusi apapun tentang Forex disini.

Reply
 
Thread Tools
  #531  
Old 31st January 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

Apa Rutinitas Tradingmu?


Rutinitas menjadi faktor penting dalam kesuksesan dan sering tidak diperhatikan. Begitu pula dalam trading, bila rutinitas trading yang benar terbentuk, kita bisa terhindar dari melakukan kegiatan yang sia-sia dan aktivitas trading akan menjadi bagian dari diri Anda sehingga kesuksesan trading bisa didapat secara auto-pilot.

Berikut tujuh rutinitas trading paling umum yang menentukan kesuksesan trading :
  • Cukup tidur, biasanya 7 – 8 jam.
  • Mengidentifikasi tren grafik harian produk yang ditransaksikan di awal pekan.
  • Mengidentifikasi level support dan resisten di awal pekan.
  • Cek grafik produk di pagi hari dan periksa sinyal dari price action atau indikator yang berhubungan dengan tren grafik harian dan/atau level support atau resisten.
  • Jika ada peluang trading yang memenuhi kriteria rencana trading Anda, eksekusi transaksi tersebut dan selalu menempatkan level Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL).
  • Cek kembali grafik pada malam hari, jika posisi terbuka belum mencapai TP/SL dapat menutup posisi tersebut atau mempertahankan hingga TP/SL tercapai.
  • Selalu buat catatan jurnal trading.
Tentu saja rutinitas trading akan berbeda karena aktivitas harian yang berbeda pada tiap trader. Jadi apa rutinitas trading Anda?

Facebook ForexChief Indonesia
Reply With Quote
  #532  
Old 1st February 2019
whiteking's Avatar
whiteking whiteking is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 774
Rep Power: 8
whiteking mempunyai hidup yang Normal
Default

Sikulus yang dilakukan oleh para trader selalu berputar dan berulang, dengan membuat jurnal perdagangan tentu saja ini akan menjadikan seorang trader terlihat lebih profesional dan memungkinkan akan mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan profit dari trading dimana dengan adanya jurnal trading akan membuat proses evaluasi lebih mudah
Reply With Quote
  #533  
Old 1st February 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

3 Isu Yang Menekan Turun Dolar AS Di Akhir Pekan Ini

Dovish-nya Fed, tertundanya rilis data AS gara-gara Shutdown, dan penangkapan Roger Stone menekan turun nilai tukar Dolar AS terhadap mata uang lainnya di hari Jumat ini.

Tiga isu politik ekonomi yang sedang melanda AS menyebabkan Dolar merosot signifikan terhadap mata uang-mata uang komoditas di sesi perdagangan Jumat (25/Januari) malam ini. Salah satu pair yang paling memperlihatkan kondisi tersebut adalah USD/CAD, yang malam ini turun 0.66 persen ke 1.3258.

Ada tiga isu yang menyebabkan Dolar AS melemah pada akhir pekan ini, di antaranya adalah:

The Fed Makin Dovish
Wall Street Journal melaporkan bahwa para pembuat kebijakan di The Fed sedang membahas rencana diakhirinya pengurangan Balance Sheet dalam waktu lebih cepat dari ekspektasi. Jika benar demikian, maka hal itu merupakan langkah putar balik haluan kebijakan paling signifikan yang dilakukan Ketua The Fed Jerome Powell.

Meski demikian, dalam pernyataan kebijakan moneternya yang terbaru, Powell sempat mengatakan bahwa program pemangkasan Balance Sheet akan dilanjutkan secara "autopilot". Para analis memperkirakan, jika The Fed akhirnya mengumumkan perubahan kebijakan ke depannya, maka Dolar AS akan terdevaluasi.

Government Shutdown AS
Hingga kabar ini ditulis, Government Shutdown AS masih berlangsung. Penutupan sebagian divisi pemerintahan AS gara-gara masalah anggaran ini malah makin berlarut-larut dan membawa dampak negatif. Penasihat Ekonomi Gedung Putih memprediksi jika pertumbuhan ekonomi AS kuartal pertama terancam hanya 0 persen, jika Shutdown terus berlarut-larut.

Sebagian lembaga pemerintah yang tutup gara-gara belum diputuskannya anggaran negara ini sudah kehabisan dana untuk beroperasi. Departemen Perdagangan, Departemen Agrikultur, dan Departemen Keuangan terancam mengundurkan rilis data pentingnya. Census Bureau bahkan sudah memasang pengumuman di situs resminya mengenai penundaan rilis sebagian data gara-gara Shutdown.

Penangkapan Roger Stone
Mantan penasihat Donald Trump, Roger Stone, ditangkap di di Florida, dengan tuduhan memberikan keterangan bohong terkait kerjasamanya dengan Wikileaks; khususnya, dalam kasus penerbitan materi kampanye yang melawan Hillary Clinton. Stone juga dicurigai berbohong tentang hubungannya dengan kampanye Trump. Penangkapan Stone ini menambah panjang masalah hukum yang berhubungan dengan terpilihnya Trump sebagai Presiden AS. Mantan juru kampanye Trump, Paul Manafort, juga akan hadir di pengadilan hari ini.

SUMBER :www.seputarforex.com


Reply With Quote
  #534  
Old 1st February 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

Termasuk Tipe Trader Yang Manakah Anda?

Apakah Anda termasuk tipe trader Scalper, Day Trader, Position Trader, atau Swing Trader? Sesuaikan gaya trading dengan kecenderungan pribadi Anda.

Pada umumnya, dikenal empat tipe trader, yaitu Scalper, Trader Harian (Day Trader), Position Trader dan Swing Trader. Masing-masing tipe trader dibedakan berdasarkan frekuensi trading dan target posisi saat masuk pasar. Karena frekuensi trading dan target posisi tidak sama; maka umumnya mereka menggunakan timeframe, manajemen risiko, dan sistem trading berbeda-beda pula. Berikut rincian selengkapnya mengenai karakteristik setiap tipe trader.

Tipe Trader

Scalper
Scalper adalah sebutan bagi trader pengguna teknik Scalping. Pada umumnya, frekuensi trading seorang scalper jauh lebih sering dibanding trader lainnya. Dalam trading forex, kegiatannya masuk (entry) dan keluar (exit) pasar secepatnya, meraup beberapa pip setiap trade sebagai targetnya, dan sering kali mematok risiko yang lebih besar dibanding Target Profit-nya.

Pemahaman mengenai konsep tren dalam forex tidak begitu penting bagi Scalper, karena mereka hanya mengincar pergerakan harga dalam range yang sangat sempit, sehingga tidak harus mempertimbangkan arah tren pada timeframe tinggi. Biasanya, Scalper akan trading pada timeframe yang sangat rendah (di bawah H1), bahkan seperti 5 menit (M5) atau 1 menit (M1).

Agar bisa menjalankan aktivitas trading dengan lancar, tipe trader Scalper membutuhkan:

Platform trading handal dengan eksekusi order yang presisi (tidak banyak slippage atau requote).
Kuotasi harga dengan spread rendah agar meminimalkan biaya trading per transaksi.
Broker yang mengijinkan penggunaan teknik Scalping, karena tak semua broker memperbolehkannya. (Baca juga: Broker Terbaik Untuk Scalping)


Day Trader

Cara trading yang setingkat di atas Scalping berdasarkan jarak waktu entry dan exit yang digunakan adalah Trading Harian (Day Trading). Pengguna teknik ini masuk dalam tipe trader Day Trader. Tujuan seorang Trader Harian pada umumnya adalah masuk dan keluar pasar dalam satu hari perdagangan saja, dengan Risk/Reward Ratio minimal 1:1.

Pada prinsipnya, seorang Day Trader memiliki cara trading yang mirip dengan seorang Scalper, yaitu masuk dan keluar pasar secepat mungkin karena mengharapkan kepastian profit atau loss dengan cepat. Hanya saja, Day Trader lebih fokus pada arah tren dan cenderung trading searah dengan tren yang sedang terjadi (trend-following). Biasanya, timeframe yang digunakan tipe trader ini juga tak serendah Scalper, tetapi tak sampai setinggi W1 (Weekly).

Position Trader
Dibandingkan dua tipe trader sebelumnya, Position Trader lebih jarang masuk dan keluar pasar, karena jangka waktu trading lebih panjang. Pada umumnya, mereka menahan sebuah posisi trading hingga beberapa hari atau beberapa minggu.

Sebagian Position Trader masuk pasar hanya berdasarkan analisa fundamental, tetapi pada umumnya mereka menggabungkan analisa teknikal dan fundamental. Sebagai contoh, seorang Position Trader akan masuk sell setelah memastikan bahwa pasar akan bearish berdasarkan suku bunga yang turun, keadaan ekonomi global sedang resesi, dan faktor-faktor lainnya. Biasanya tipe trader ini menentukan level Stop Loss yang besar, bisa hingga ratusan pip dengan Risk/Reward Ratio minimal 1:1.

Swing Trader
Swing Trading adalah cara trading jangka menengah dengan mengambil titik-titik entry dan exit pada level-level tertinggi dan terendah dalam sebuah arah tren, baik ketika terjadi uptrend ataupun downtrend. Swing Trader menggunakan timeframe yang berubah-ubah tergantung dari timeframe mana yang paling jelas memberikan informasi titik-titik entry, serta titik-titik reversal dan koreksi (retracement).

Waktu trading tipe trader ini tidak pasti; kadang bisa jangka pendek jika kriteria entry dan exit sudah terpenuhi, atau jangka panjang bila masih menunggu level target profit tercapai. Pada umumnya, Swing Trader menerapkan berbagai indikator teknikal termasuk Fibonacci Retracement, garis dan Channel tren, serta Pivot Point.

Untuk menunjang keberhasilan dalam trading, Anda mesti tahu kepribadian serta tipe trader apakah Anda sebelum menentukan gaya trading yang akan diterapkan. Trader pemula yang baru mengenal teori dan belum pernah mencoba trading sungguhan mungkin akan kesulitan memahaminya. Namun, sistem dan rencana trading yang handal biasanya perlu didesain dengan memperhitungkan tipe trader yang menggunakannya.

SUMBER :www.seputarforex.com


Reply With Quote
  #535  
Old 4th February 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

3 Kesalahan Fatal Saat Mengatur Money Management

Target, pips, dan modal adalah 3 hal yang dapat menyesatkan Anda saat mengatur money management. Bagaimana bisa? Simak uraian lengkapnya di sini.

Sudah menjadi rahasia umum jika money management merupakan salah satu komponen terpenting dalam trading forex. Tidak mempunyai money management bahkan bisa dikatakan sebagai dosa terbesar trader.

Tanpa pengelolaan dana trading, strategi sebaik apapun tak akan menjamin kelangsungan trading Anda. Probabilitas keuntungan tinggi tak menjamin besar keuntungan dan tak bisa meminimalisir risiko. Jika tak percaya, coba pelajari masalah ini di artikel Untuk Bisa Profit, Tidak Harus Benar.

Dalam penggunaannya, money management bisa diterapkan dengan beragam aturan dan dalam berbagai cara. Setiap trader bebas memilih metode mana yang terbaik dan paling sesuai dengan gaya, preferensi, juga pengaturan risikonya. Ada yang cukup mengikuti aturan 1% rule, menggunakan rasio Risk/Reward, hingga mengaplikasikan teknik Position Sizing. Apapun pilihan Anda, tak ada metode money management yang lebih baik atau lebih buruk, karena semua bergantung pada kondisi penggunanya.

Kesalahan fatal mengatur money management
Selain itu, Anda sebaiknya menghindari 3 kesalahan fatal berikut saat mengatur money management:

1. Mengatur Money Management Dengan Target


Memiliki target ada kalanya bagus, tapi dalam trading forex, terlalu fokus pada target justru cenderung berbahaya. Beberapa contoh target yang biasa dibuat trader amatir adalah:

  1. Keuntungan sekian persen dalam sebulan.
  2. Berapa banyak profit yang dihasilkan dalam sekian kali trading.
  3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sekian Dolar.


Meski berbeda-beda, ketiga target di atas sebenarnya didasari hal yang sama: keinginan menghasilkan uang dalam waktu singkat. Padahal kenyataannya, dalam trading tak ada jawaban definitif yang bisa menjamin tercapainya target-target tersebut secara konsisten.

Mengapa demikian? Coba lihat chart trading Anda, lalu perhatikan betapa fluktuatifnya pergerakan harga yang terbentuk. Selain dinamis, harga tak bisa diprediksikan secara pasti.

Para teknikalis boleh saja mengatakan bahwa pola harga akan selalu berulang. Tapi kenyataannya, harga tidak hanya digerakkan oleh faktor teknikal, tapi juga isu fundamental yang mempengaruhi sentimen pasar.

Karena itu, adalah hal yang mustahil untuk mematok target keuntungan sekian persen dalam satu bulan dan berharap agar standard tersebut bisa selalu terpenuhi. Sayangnya, hal tersebut masih saja dilakukan banyak trader.

Tuntutan kejar target sebenarnya bermula dari kesalahan dalam mengatur money management. Sebelum memilih metode yang sesuai, banyak trader menetapkan target yang diinginkan lebih dulu. Akibatnya, mereka akan menjalankan strategi dan metodenya untuk mengejar target tersebut, yang pada akhirnya bisa mengarah pada pelanggaran aturan trading hingga menyebabkan overtrading.

Saat mengatur money management, sebaiknya jangan tetapkan target di awal trading. Gunakan skala pertumbuhan profit yang dihitung di akhir periode trading sebagai indikator kesuksesan. Sebagai contoh, setelah 6 bulan trading Anda mampu menghasilkan pertumbuhan 15%, dan di 6 bulan berikutnya, pertumbuhan meningkat jadi 20%.

Dengan demikian, Anda tidak dituntut untuk memenuhi target yang ditetapkan di awal, tapi hanya mengevaluasi performa di akhir periode trading. Jika dirasa kurang baik, maka Anda bisa memperbaiki kesalahan untuk meningkatkan pertumbuhan profit di periode trading berikutnya.

Cara di atas akan menghindarkan Anda dari gaya trading kejar target, karena dari awal tak ada standard keuntungan yang ditentukan.

Kejar target profit

Teknik seperti itu juga sesuai dengan prinsip para trader berpengalaman yang tak memaksakan trading saat kondisi pasar tidak mendukung. Saat tak ada target yang dikejar, Anda tak akan mencari-cari peluang di pasar yang sebenarnya tidak kondusif. Penerapan strategi bisa lebih maksimal, jerat overtrading pun dapat dihindari.

2. Menggunakan Satuan Pips


"Sinyal Sell EUR/USD, Dapatkan Peluang Profit 100 Pips!"

"Ikuti Strategi Trading Penghasil 1000 Pips Ini!"

"Trader A Loss 200 Pips Dalam Semalam"

"Trader B Cetak Keuntungan 300 Pips Pasca Berita XXX"


Pernahkah Anda mendengar kalimat-kalimat di atas? Jika ya, maka jangan mudah termakan dengan banyaknya pips yang disebutkan, karena profit dan loss masih bersifat sangat relatif jika diukur dalam satuan pips.

Hanya karena Anda terbiasa mendengar analis atau trader lain mengutarakan profit dan loss dalam satuan pips, bukan berarti Anda juga disarankan untuk menggunakannya ketika mengatur money management. Faktanya, pips hanya merefleksikan besar pergerakan harga, bukan jumlah keuntungan yang sebenarnya.

Money management dengan pips
Satu pip bagi seorang pengguna lot standard tentu berbeda dengan satu pip trader micro. Trader yang mengklaim bisa profit 500 pips tanpa menyebut besar keuntungan dalam Dolar tidak benar-benar bisa diperhitungkan kredibilitasnya, karena bisa jadi ia hanya menggunakan lot kecil. Jika benar, maka konteksnya tidak bisa disetarakan dengan trader yang bisa profit 500 pips dengan lot besar.

Bagaimanapun juga, volume trading sangat berpengaruh pada aspek psikologis. Trader lot kecil bisa dengan mudah mengambil risiko 500 pips, tapi pengguna lot besar butuh keberanian luar biasa untuk menanggungnya.

Belajar dari perbedaan tersebut, ada baiknya Anda mulai meninggalkan satuan pips saat mengatur money management. Sebaliknya, biasakanlah untuk menghitung profit dan loss langsung dalam satuan Dolar. Ketika Anda merencanakan Rasio Risk/Reward misalnya, jangan hanya memperhatikan berapa pips yang ditentukan, tapi perhitungkan juga berapa jumlahnya jika dikonversikan dalam Dolar.

Mengetahui secara langsung besar profit dan loss tersebut juga mempermudah Anda menerapkan aturan 1%. Misalnya modal Anda $5000, berarti setiap posisi seharusnya tidak dibebani dengan risiko loss lebih dari $50. Untuk memenuhi aturan tersebut, jelas Anda tak bisa memperhitungkan Stop Loss dalam bentuk pips saja. Harus ada konversi ke dalam satuan Dolar agar Anda dapat merealisasikan aturan 1%.

Menghitung nilai Dolar per pips cukup rumit karena melibatkan lot, jenis pair, dan mata uang dasar (base currency) yang digunakan. Anda bisa mempelajari rumus konversinya di sini, atau memanfaatkan kalkulator pips untuk mendapatkan hasil perhitungan secara otomatis.

3. Sesuaikan Dengan Kemampuan Modal


Trading forex memang bisa dimulai dengan $10 saja. Namun realistiskah jika Anda menggunakannya untuk trading dengan lot standard? Bahkan dengan leverage 1:1000, uang tersebut masih kurang dari margin yang diperlukan untuk membuka satu posisi EUR/USD.

Agar tidak keliru menentukan lot dan membatasi kesempatan, maka sesuaikanlah besar lot dengan ukuran modal Anda. Hal itu penting untuk memastikan ketahanan dana yang cukup. Jangan sampai free margin yang tersisa begitu minim hingga MC bisa terpicu saat harga baru bergerak sedikit melawan trading Anda.

Jika modal Anda masih kecil, gunakan lot kecil seperti mini, micro, atau bahkan nano (di broker yang menyediakan) untuk mendapatkan ketahanan dana yang cukup. Bila Anda nantinya berhasil mengumpulkan pengalaman dan profit konsisten, maka lot bisa mulai ditingkatkan sedikit demi sedikit untuk menumbuhkan keuntungan.

Menumbuhkan profit
Kebanyakan trader berpengalaman yang menggunakan lot standard saat ini juga memulai trading dengan risiko kecil. Jika risiko berhasil diminimalisir, maka kelangsungan dana jadi lebih terjamin dan membuka peluang bagi mereka untuk menumbuhkan profit secara bertahap. Seperti kata-kata bijak di luar sana, trading itu seperti lari marathon, bukan lari sprint.

Tips Penting: Utamakan Disiplin

Apapun metode money management yang Anda gunakan, hindari 3 kesalahan di atas saat mengaturnya. Prioritaskan disiplin saat menerapkan money management, karena tanpa konsistensi semuanya tak akan berarti.

Untuk apa merencanakan Stop Loss dan Take Profit sesuai Rasio Risk/Reward jika pada akhirnya Anda masih sering menutup posisi lebih awal? Apa gunanya merencanakan ukuran lot sesuai 1% rule jika nantinya masih tergoda untuk memperbesar posisi saat melihat harga 'sedang bagus'?

Jelas, kurangnya disiplin trading membuat Anda mudah melalaikan aturan money management. Agar tetap sesuai pedoman, budayakanlah sikap disiplin dalam trading. Untuk mempermudah hal tersebut, belajarlah mengontrol emosi dengan lebih baik. Bagaimanapun juga, keingininan menutup posisi lebih awal atau mengubah ukuran trading di luar rencana timbul karena ketakutan dan keserakahan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara mengendalikan emosi trading, ikuti ulasan selengkapnya di artikel Sistem Manajemen Emosi.

SUMBER :www.seputarforex.com

Reply With Quote
  #536  
Old 4th February 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

Resiko Leverage Tinggi Dalam Trading Forex

Tahukah Anda kalau leverage itu sangat berbahaya? Simak bahasan lengkap tentang risiko leverage tinggi pada artikel berikut.

Konsep leverage memang sangat menguntungkan dalam trading forex, tapi juga bisa berbahaya jika Anda kurang berhati-hati dalam menggunakannya, terutama bila Anda menggunakan leverage yang sangat tinggi (over-leverage). Leverage yang tinggi akan menyebabkan margin minimum atau jaminan minimum yang dibayarkan setiap kali transaksi makin sedikit. Disadari atau tidak, resiko leverage sering menyerang pemula yang bercita-cita ingin cepat kaya dari trading.

Leverage tinggi pada dasarnya menguntungkan, karena nilai margin minimum yang Anda bayarkan setiap transaksi semakin sedikit. Contohnya, jika Anda ingin membuka posisi 1 lot pada pasangan EUR/USD dengan leverage 1:1000. Anda hanya membutuhkan Margin sebesar 100 USD. Menarik bukan?

Yah inilah trading forex dengan segala kemudahan yang teknologi pendukungnya saat ini. Banyak broker forex memberikan fasilitas seperti minimal deposit yang sangat kecil ditambah dengan leverage tinggi. Hal ini tentu saja sangat menarik bagi para pemula bermodal kecil. Dengan modal 10 USD dan leverage 1:1000, mereka sudah bisa transaksi forex dengan ukuran besar. Bahkan saat ini, ada broker yang menyediakan leverage hingga 1:3000.

Resiko Leverage Berhubungan Dengan Emosi Trading

Leverage tinggi memang menggiurkan, tapi juga bisa menjerumuskan trader karena berdampak buruk bagi emosi trading. Dengan menggunakan leverage yang kelewat tinggi, trader pemula mudah meremehkan resiko karena "merasa" didukung dengan modal besar untuk membuka banyak posisi. Padahal, semakin besar Volume dan semakin banyak posisi trading, jelas semakin tinggi resiko kerugian yang ditanggung. Inilah yang disebut dengan risiko leverage tinggi.

Anggap saja Budi dan Ani baru saja memulai bisnis tradingnya. Budi dan Ani membuka akun pada broker yang sama dan dengan jumlah deposit yang sama pula. Hanya risiko leverage yang digunakan keduanya-lah yang berbeda.

Di akhir trading tersebut, Budi dan Ani sama-sama meraih keuntungan 200 USD. Jadi, jumlah leverage tidak ada pengaruhnya dengan perolehan keuntungan mereka.

Suatu saat, posisi Budi dan Ani mengalami floating besar. Mengikuti saran dari beberapa orang, mereka akhirnya melakukan Averaging Minus. Hingga pada suatu ketika, ketahanan dana Budi sudah tidak cukup digunakan untuk kembali menambah posisinya. Ani yang menggunakan leverage tinggi, tentu saja masih bisa menambah posisinya. Mengetahui ini, Ani terus saja menambahkan posisi pada hampir setiap kesempatan.


Setelah terseret posisi cukup panjang. Budi dan Ani akhirnya berkonsultasi pada ahlinya di forum tanya jawab Seputarforex. Dengan tegas, keduanya diperintahkan untuk Cut Loss semua posisi loss dan memulai kembali belajar lebih banyak lagi soal trading.

Budi yang hanya bisa membuka 3 posisi karena keterbatasan marginnya, hanya mengalami kerugian sebesar 1200 USD. Sementara Ani yang bisa membuka lebih banyak posisi, mengalami kerugian hingga 1500 USD.

Leverage tinggi memberikan Ani kesempatan untuk membuka banyak posisi dan mendapatkan keuntungan lebih. Namun, perlu diingat bahwa posisi yang berlebihan juga bisa berakibat fatal jika salah dalam menganalisa.

Secara psikologis, semakin tinggi leverage, maka Anda akan semakin berani dalam membuka posisi trading. Hal ini disebabkan karena nilai Margin minimum yang Anda pinjam dari broker semakin sedikit. Jika Anda melihat tabel di bawah, hanya dengan modal 10,000 USD saja, Anda sudah bisa trading dengan ratusan bahkan ribuan lot. Mencengangkan bukan? Itulah kekuatan leverage.

SUMBER :www.seputarforex.com

Reply With Quote
  #537  
Old 4th February 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

Ekspektasi Vs Realita Dalam Trading Forex

Mulai dari mitos cepat kaya hingga penggunaan robot trading, berikut adalah macam-macam ekspektasi vs realita trading forex yang menarik untuk disimak.

Apa motivasi yang pertama kali membuat Anda terjun ke dunia trading forex? Keuntungan besar dalam waktu singkat? Bisa menghasilkan uang hanya dengan bersantai di rumah? Menjadi miliarder dengan cara termudah? Punya ekspektasi tidaklah keliru, asalkan Anda menyadari realita di balik itu semua. Untuk itu, artikel ini akan mengungkap apa saja ekspektasi vs realita yang biasa terjadi di dunia trading forex, untuk membantu Anda menyusun ekspektasi yang realistis dalam mengarungi pasar forex sebagai trader retail.

1. Trading Forex Adalah Jalan Cepat Kaya
Ekspektasi:

Saat pertama kali mencoba trading forex, Anda mungkin banyak mendengar penawaran bombastis. Bisa mendapatkan $10,000 per bulan, langsung kaya hanya dengan modal $1, adalah kalimat-kalimat yang umum dipakai untuk menarik trader pemula. Terlebih lagi, tawaran-tawaran seperti itu sangat "difasilitasi" oleh kemudahan trading retail saat ini, seperti keringanan membuka akun dengan $1 saja, bonus tanpa deposit, leverage tinggi, dan masih banyak lagi.

Realita:

Sayangnya, produk-produk dan layanan forex yang ditawarkan dengan promosi bombastis biasanya berujung scam. Bukannya mendapat $10,000 per bulan seperti yang diharapkan, modal Anda justru ludes tak bersisa.

Menurut Dale Woods dari The Forex Guy, fenomena penawaran promo yang terlalu berlebihan berawal dari tujuan utama trading forex: untuk mendapatkan keuntungan. Para penyedia jasa trading yang bernafsu menggaet klien sebanyak-banyaknya, tak akan segan memelintir fakta hingga melebih-lebihkan potensi profit yang bisa didapatkan dari bidang pekerjaan ini. Jika yang membuat banyak orang tertarik masuk ke forex adalah mendapatkan profit banyak dalam waktu singkat, maka itulah daya tarik yang akan dimaksimalkan sedemikian rupa.

Agar tak mudah terjebak skema penipuan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang suka mengadakan promosi menggiurkan, maka selalu tanamkan ini di benak Anda:

Quote:
Trading forex itu tidak ada bedanya dengan berbisnis. Orang-orang yang membuka usaha tidak pernah berharap bisa sukses dalam semalam, demikian pula adanya dengan memulai trading forex. Ada proses belajar dan jatuh bangun yang perlu dijalani sebelum Anda benar-benar bisa dikatakan sebagai trader sukses. Maka dari itu, jangan pernah terjun ke dunia trading dengan ekspektasi ingin cepat kaya. Akibatnya akan jauh lebih buruk ketimbang kerugian trader pemula pada umumnya.
Lantas apakah setiap broker atau penyedia layanan trading yang menarik klien dengan janji-janji manis selalu scam? Nyatanya, strategi pemasaran setiap pelaku usaha memang begitulah adanya; jadi kurang realistis juga kalau Anda mencari broker yang langsung memperingatkan risiko trading tanpa menawarkan keuntungan apa-apa. Untuk bisa memilah mana broker yang bisa dipercaya atau tidak, sebaiknya belajarlah untuk mengenali cara memilih broker ideal.


2. Semakin Sering Trading, Semakin Besar Profitnya

Ekspektasi:

Pepatah mengatakan: sehari selembar benang, lama-lama jadilah selembar kain. Artinya, suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan dedikasi waktu akan memberi hasil yang memuaskan. Hal ini mungkin berlaku di kehidupan sehari-hari, tapi tidak bisa diterapkan dalam trading forex. Misalnya saja, Anda mungkin bisa mengharapkan gaji yang lebih tinggi dari jam kerja yang lebih panjang, seperti mengambil lembur atau masuk di hari libur. Namun dalam trading forex, lama waktu mengamati chart sama sekali tak ada pengaruhnya dengan besar keuntungan.

Mereka yang masih terjebak ekspektasi ini senantiasa mencari peluang trading dari waktu ke waktu, mengais-ngais kesempatan entry di setiap hari, jam, bahkan menit. Harapannya? Tentu saja agar bisa mendapat keuntungan lebih besar setiap harinya. Misalnya saja, Budi baru saja buka akun dan mendapat profit $10 dari posisi pertamanya. Ia kemudian membuka posisi lagi di hari itu, dan bisa mendapatkan profit yang sama, sehingga total keuntungannya di hari itu berjumlah $20. Budi pun kemudian berkomitmen untuk membuka posisi 5 kali per hari, dengan harapan bisa meraup keuntungan $50 setiap harinya.

Sering trading tidak selalu sering profit

Realita:

Apa yang didapatkan Budi di hari pertamanya trading ternyata tidak bertahan di hari-hari berikutnya. Bukannya konsisten mendapat $50 per hari, Budi justru sering merugi karena open posisi hanya untuk memenuhi targetnya, bukan sesuai peluang yang ada di market. Akibatnya, modal Budi justru ludes di hari kelima trading.

Perbandingan ekspektasi vs realita dalam hal ini sangat berkebalikan, karena kunci trading forex itu bukan tentang seberapa sering Anda open posisi atau melakukan analisa, tapi seberapa jeli Anda bisa mengenali dan memanfaatkan peluang trading yang potensial. Jika sedang tidak ada peluang bagus, ya jangan entry.

Selain itu, trading forex juga memerlukan penyesuaian Risk (risiko) dan Reward (keuntungan). Banyaknya faktor tak terduga yang berpengaruh di pasar forex menjadikan peluang profit bukanlah hal yang bisa dipastikan 100%. Karena itu, Anda wajib mengatur manajemen risiko dengan seksama.

Strategi jangka pendek yang frekuensinya begitu sering memang ada, tapi tidak disarankan untuk pemula, karena mereka belum benar-benar paham jika inti menjadi Scalper atau Day Trader adalah untuk mendapatkan profit kecil tapi sering, bukan untuk meraih profit besar setiap hari.


3. Indikator Adalah Petunjuk Trading Paling Ampuh

Ekspektasi:

Memasang indikator memang sangat mudah dan seringkali dianggap menguntungkan. Tinggal pasang di chart dan ikuti grafik-grafiknya, lalu ambil posisi entry. Misalnya jika menggunakan MA, maka tunggu saja sampai terjadi crossing. Atau apabila pakai RSI, maka mudah saja. Tinggal ambil peluang saat harga sampai di level 30 atau 70 untuk buka posisi.

Karena masing-masing indikator sudah disetel untuk "menghaluskan" pergerakan harga dan melakukan perhitungan berdasarkan data historis harga, maka tentu saja sinyalnya bisa diandalkan. Namun apakah benar setiap sinyal indikator selalu bisa dijadikan patokan entry?

Bergantung pada indikator teknikal

Realita:

Jawabannya tidak juga. Meskipun indikator mampu memberikan gambaran naik turun harga dengan visual yang menarik dan mudah dicerna, tapi sinyalnya cenderung lagging dan mudah dipengaruhi oleh noise pasar di time frame kecil. Selain itu, perhitungan indikator sama sekali tidak memperhitungkan pengaruh fundamental dan sentimen pasar. Sifat lagging indikator sering berisiko membuat trader terlambat entry; bisa saja harga sudah lama bullish reversal, baru indikator menunjukkan sinyal buy.

Kenyataannya, indikator hanyalah alat yang menampilkan visual di chart setelah menghitung data harga sebelumnya. Jika Anda menginginkan analisa teknikal yang lebih bisa diandalkan dalam hal kecepatan, maka gunakan juga metode analisa Price Action dan pola chart. Dalam hal ini, Anda benar-benar mengamati pergerakan harga sebagai dasar analisa, bukan lagi grafik-grafik tertentu yang "hanya" merespon pergerakan harga.


4. Robot Trading Akan Melakukan Semuanya Untuk Anda

Ekspektasi:

Tak ingin repot mencari peluang di chart atau sibuk menentukan posisi Entry, Stop Loss, dan Take Profit secara manual? Robot trading (Expert Advisor atau EA) bisa jadi jawaban. Karena canggihnya alat ini, Anda bahkan tak perlu lagi memantau platform dan membiarkan semuanya dieksekusi secara otomatis oleh robot trading. Singkat kata, Anda tinggal membeli dan memasang robot, lalu membiarkannya bekerja untuk mengumpulkan profit buat Anda. Selain bisa berjalan otomatis, robot trading juga menghindarkan masuknya pengaruh emosi dalam transaksi trading.

Realita:

Bagaikan solusi ajaib yang bisa memecahkan semua masalah trading, robot banyak dianggap sebagai alat yang bisa melakukan semuanya untuk trader. Padahal, pergerakan harga di pasar forex terus berubah dan bersifat dinamis, sementara robot trading hanya bekerja sesuai algoritma yang disetel dengan seperangkat aturan tertentu. Artinya, ketika terjadi gejolak tak terduga di pasar forex, robot trading akan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Hal itu bisa mengakibatkan kerugian besar atas posisi trading yang dipasang secara otomatis oleh robot trading. Ingat, pergerakan harga di pasar forex tidak hanya dipengaruhi oleh keputusan-keputusan teknikal, tapi juga berita-berita berdampak dan sentimen para pelaku pasar.

Selain itu, ada biaya ekstra yang mesti dikeluarkan jika Anda ingin mendapatkan manfaat optimal dari penggunaan robot trading, yakni biaya yang digunakan untuk menyewa VPS. Memasang robot juga butuh pengetahuan (meskipun tidak harus banyak) tentang bahasa pemrograman MQL4, karena dari situ Anda bisa mengetahui bagaimana robot bekerja dan melakukan penyesuaian jika ada perubahan kondisi pasar. Satu lagi hal yang membuat ekspektasi vs realita robot trading begitu kontras adalah: Anda juga perlu rutin memantau kinerja robot trading.

Jadi intinya, menggunakan robot trading sebenarnya hampir sama kompleksnya dengan trading sendiri. Masih ada pekerjaan-pekerjaan yang perlu Anda lakukan secara rutin, meskipun robot trading memang berperan mengeksekusi transaksi Anda secara otomatis. Selain itu, pikirkan pula biaya tambahan yang perlu Anda siapkan untuk membeli robot dan sewa VPS. Ini pun belum termasuk persiapan belajar memilih robot trading yang bisa diandalkan.

Sekedar informasi, pasar robot trading merupakan salah satu yang paling banyak dipenuhi oleh para penipu dengan iming-iming profit setinggi langit. Jadi, sebaiknya jangan gunakan robot trading saat Anda masih pemula dan ingin ambil gampangnya saja.

5. Sistem Trading Bisa Dicari Di Forum Online
Ekspektasi:

Trading forex itu tidak harus dipusingkan sendiri. Ada begitu banyak rekan-rekan sesama trader di seluruh dunia yang siap berbagi ilmu. Bukan cuma pelajaran, diskusi ini juga bisa membagikan sistem trading terpercaya yang siap coba. Jadi kalau bergabung di forum-forum trading online, ada sangat banyak sistem gratis yang bisa dipakai, tanpa kita perlu repot-repot menyusun sistem sendiri. Toh sistem dari trader-trader di forum itu pastinya sudah teruji, karena menurut kesaksian mereka, sistem itu mendatangkan profit yang menjanjikan bagi trading mereka. Kita juga bisa diajarkan langsung tentang cara terbaik menggunakan sistem itu.

Ekspektasi vs Realita forum trading online

Realita:

Ada begitu banyak alasan mengapa mengharapkan efektivitas sistem trading dari forum-forum online itu bisa menyesatkan. Enam di antaranya adalah:

    1. Masing-masing trader memiliki gaya dan pendekatan trading yang berbeda-beda. Apa yang berhasil diterapkan oleh seorang trader, belum tentu cocok digunakan oleh trader lainnya.
    2. Karena hanya berkenalan secara online, Anda belum tentu bisa mengetahui ataupun memastikan apakah trader yang memasarkan sistem tradingnya adalah sosok berpengalaman, atau justru pendatang baru yang sekedar suka pamer.
    3. Kecuali si trader yang mengaku punya sistem trading mau secara sukarela memajang History Trading-nya, Anda tidak bisa mengetahui bagaimana sebenarnya performa sistem trading tersebut.
    4. Sistem trading yang disiarkan di forum-forum biasanya tidak lengkap atau memiliki bagian yang dipalsukan.
    5. Anda pada akhirnya tetap akan belajar menggunakan sistem itu sendiri, karena diskusi secara online tidak bisa memfasilitasi sharing ide dan proses pengajaran yang mendalam layaknya belajar face to face.
    6. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Jikapun ada, maka kualitasnya perlu sangat dipertanyakan, mengingat sistem trading itu sendiri bisa dijual dengan harga selangit pada trader-trader yang
    memerlukannya.


Saran kami, jika Anda memang gemar menjelajah dan berdiskusi di komunitas trading, jangan terlalu berpatokan pada sistem ataupun sinyal trading yang di-posting di forum tersebut. Ekspektasi vs realita dari tindakan ini begitu jauh berbeda. Sebagai rekomendasi, Anda bisa membandingkan sistem tersebut dengan hasil analisa sendiri, sehingga Anda dan trader terkait bisa bertukar pikiran dan sama-sama belajar untuk memahami pasar dengan lebih baik. Bukankah tujuan utama dari komunitas trading adalah untuk mewadahi para trader yang ingin saling bertukar ide dan sama-sama belajar?

SUMBER :www.seputarforex.com

Reply With Quote
  #538  
Old 5th February 2019
whiteking's Avatar
whiteking whiteking is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 774
Rep Power: 8
whiteking mempunyai hidup yang Normal
Default

Dalam tradimg forex memang kadang antara harapana dan kenyataan berbeda jauh, setiap traderf akan mengharapkan keuntungan yang konsisten, tapi ternyata tidak mudah untuk mendapatkan keuntungan yang konsisten ini, seringkali trader terjebak dalam harapan yang besar tapi dinamika market membuat harapan itu pudar, maka sebaiknya mengelola akun mikro Firewoodfx dengan risk manajemen

Firewoodfx FIX Rate deposit and withdrawal IDR 10.000/USS for Indonesian clients, via Fasapay and Local Exchanger.
Reply With Quote
  #539  
Old 5th February 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

Apakah Analisa Teknikal Bisa Dipercaya?

Analisa teknikal memang diandalkan banyak trader. Namun apakah penggunaannya masih seampuh dulu? Simak ulasan menarik berikut.

Setidaknya minimal satu kali, setiap orang yang mendalami investasi berbasis platform seperti perdagangan forex dan saham, pasti pernah mempelajari analisa teknikal. Karena itu, dalam perjalanan Anda di dunia investasi, akan ada sebuah pertanyaan yang mengganggu setidaknya sekali seumur hidup:

"Jika analisa teknikal memang mudah, lalu mengapa tidak semua orang mempelajarinya dan langsung kaya? Saya sendiri Cut Loss dan terus kehilangan uang..."

Kenyataannya, penggunaan analisa teknikal dengan seni garis-menggaris, ribuan indikator, juga sinyalnya yang tersedia di luar sana, masih saja dianggap kurang untuk dijadikan pedoman saat para trader menjelajahi belantara market yang tak kenal ampun.


Pernahkah Anda bertanya-tanya juga, bahwa semakin banyak orang yang terjun ke market, maka semakin tinggi pula kemungkinan semua trader untuk menggunakan teknik yang sama? Padahal, kerugian Anda adalah keuntungan bagi orang-orang yang memiliki posisi terbalik dari Anda.

Pada forex misalnya, Anda hanya akan bisa untung apabila posisi Anda adalah termasuk posisi mayoritas yang menentukan trend secara umum. Misalnya saya Buy dan Anda Sell, tiba-tiba harga naik lalu anda Cut Loss sedangkan saya Take Profit, maka otomatis kerugian Anda akan masuk ke saya. Hal yang sebaliknya berlaku.

Pada saham, Market Maker akan memiliki "barang" sebelum Anda. Ketika harga naik dan Anda ikut beli, maka Market Maker dan orang-orang yang sudah membeli sebelumnya akan untung duluan karena mereka menjual kepemilikan saham mereka. Dengan kata lain, Anda sudah terlambat beli.

Keraguan Pada Analisa Teknikal

Saat ini, ada fenomena menarik yang bisa diperhatikan: saat Anda sudah susah payah menggaris-garis sesuai dengan kaidah pola tertentu, lalu Anda menggunakan indikator mantap yang dipercayai dan menemukan titik Buy atau Sell (berikut Buy Stop/Cut Loss/Trailing Stop, dll.), tiba-tiba harga tidak kunjung sampai ke target Anda. Harga kadang malah terbang atau jatuh jauh melebihi ekspektasi Anda. Biasanya, Anda langsung menyalahkan diri sendiri (atau orang lain jika Anda membeli jasa sinyal) atas garis-garis Anda yang mungkin tidak pas.

Kalau kita kilas balik ke zaman tahun 1990-an, kita akan mendapati seorang trader sukses mantan pendeta yang dipanggil Bapak Tumeon. Beliau mengatakan bahwa pada saat itu, tidak banyak orang yang mengerti dan terjun ke dunia forex. Saat itu seperti surga dimana dengan analisa sederhana saja, beliau bisa meraup keuntungan USD5000 dalam semalam. "Market seperti mudah ditebak, tidak seperti sekarang dimana market lebih susah ditebak," ujar Bapak Tumeon dalam cuplikan kisahnya di majalah lawas Intisari terbitan tahun 2000-an. Beliau mengatakan hal demikian saat mengenang kejayaannya di tahun 1990-an.

Sulitnya market untuk ditebak saat ini adalah karena semakin hari, semakin banyak orang yang berkecimpung di market dan setiap market player memiliki arah serta tujuan masing-masing. Kalau Anda (dan ribuan orang yang menggaris-garis seperti Anda di luar sana) menduga akan bisa profit di titik tertentu, maka akan ada orang-orang dengan dana raksasa yang berusaha agar harga tidak berdiam di titik tersebut. Mereka berniat agar banyak orang nyangkut dan Floating Loss lalu Cut Loss, sehingga posisi orang banyak itu tadi menjadi keuntungan mereka. Setelah proses yang melibatkan mental dan psikologi ini, tiba-tiba harga kembali ke jalurnya semula.

Hal ini sudah sering terjadi dan banyak yang memang Cut Loss, lalu para "korban" berkoar-koar di luar sana bahwa forex dan saham itu tak lain hanyalah judi. Bagi penulis pribadi, situasi di atas tak lain hanyalah perubahan pada market yang tidak lagi sederhana. Lalu pertanyaannya, apakah analisa teknikal tidak lagi berguna?

Teknikal Jaman Now

Mayoritas pemain saham dan forex adalah trader, baik trader individual maupun trader besar seperti bank, Hedge Fund, dll. Seperti yang kita ketahui, trader menggunakan analisa teknikal sebagai strategi tempurnya. Namun sekarang, semakin banyak orang yang bisa analisa teknikal sehingga titik Buy/Sell suatu instrumen investasi juga sudah banyak diketahui bersama.

Walau persentase yang kurang paham analisa dibandingkan dengan yang sudah pandai pastinya jauh lebih banyak, tapi seiring dengan bertambahnya populasi penduduk dunia, maka bertambah pula-lah jumlah analis. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya lembaga-lembaga keuangan investasi yang pastinya setiap lembaga memiliki expert minimal seorang.

Kalau titik Buy/Sell sudah menjadi rahasia umum yang bisa didapatkan dengan mudah (baik dengan membeli sinyal, atau belajar garis-menggaris sendiri), maka para trader dengan dana raksasa yang disebut Market Maker akan memutar otak, bagaimana caranya agar mereka juga bisa profit.

Quote:
Contoh:

Saham FREN akhir-akhir ini naik merangkak dari harga 78 ke 140-an, dimana sebelumnya jatuh di 127/lembar saham. Sejak naik ke 120 ke atas, diprediksi menggunakan analisa teknikal bahwa FREN dapat mencapai 173 dengan target minor di harga 150. Apakah dari harga 120-an FREN akan langsung ke 150? Ternyata tidak. Harga naik-turun dahulu ke 125, lalu melemah ke 118, besoknya menguat ke 128, kemudian turun lagi menguji iman para trader serakah yang ingin langsung kaya dalam semalam. Di periode naik-turun inilah broker AK dan empat sekuritas lain yang sebelumnya sudah membeli dalam jumlah besar untung banyak.
Kalau sudah banyak yang bisa menebak dimana harga akan berlabuh, maka kini Market Maker akan membuatnya sedikit lebih tidak mudah. Saat harga diprediksi akan menyentuh 150, maka market jaman now akan memperlihatkan adanya perlawanan sehingga harga akan berhenti di 147 saja. Lalu keesokan harinya, harga malah turun ke 141, sehingga trader-trader harian yang tidak sabaran akan menduga inilah saatnya untuk melepas posisi.

Perlu diperhatikan, setelah banyak trader melepas posisi, maka trader dengan dana besar atau yang disebut Market Maker akan membeli lagi dalam jumlah besar, dan mengundang trader kecil untuk membeli lagi. Proses terbentuk sebuah harga kini tidak lagi sederhana, dikarenakan semakin ramai dan banyak orang yang berkecimpung di dunia investasi.

Kalau begitu, apakah teknikal masih bisa dipercaya di jaman sekarang?

Karena banyak orang yang masih percaya teknikal, maka harga akan cenderung bergerak hampir akurat sesuai prediksi teknikal yang kita (atau analis kita) buat. Maka jawabannya adalah masih, masih bisa dipercaya. Namun karena banyaknya pemain yang berkecimpung, maka disarankan untuk menurunkan target profit yang sudah diprediksi, agar lebih mudah mendapatkan untung.

Kalau Anda sekiranya lelah memprediksi market yang cenderung sulit ditebak, mungkin analisa teknikal tidak cocok bagi Anda karena memang tidak diwajibkan untuk semua orang. Secara jangka pendek, kenaikan harga hanyalah mesin voting dimana mayoritas akan menentukan arah, tapi secara jangka panjang, semua akan kembali ke nilai fundamentalnya. Mau terlibat secara jangka pendek atau panjang, kembali lagi ke pilihan Anda sendiri.

SUMBER :www.seputarforex.com

Reply With Quote
  #540  
Old 5th February 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

5 Hal Penting Tentang Rights Issue Di Pasar Modal

Rights Issue di pasar modal bisa merugikan maupun menguntungkan investor. Kuncinya ada pada kelima hal penting berikut ini.

Seorang investor atau pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, jadi investor bisa mempunyai beberapa hak tertentu dan salah satunya adalah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam aksi korporasi rights issue. HMETD dalam pasar modal ini merupakan hak yang diperoleh pemilik saham untuk membeli saham baru pada periode dan harga yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

5 Hal Penting Tentang Right Issue Dalam Pasar Modal

1. Alasan Perusahaan Melakukan Rights Issue

Pada dasarnya, alasan perusahaan melakukan rights issue adalah untuk mengumpulkan dana sebagai tambahan modal lagi. Biasanya perusahaan yang rights issue masih dalam tahapan pertumbuhan tinggi dan dana segar yang terhimpun akan digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman, atau untuk modal kerja. Jika rights issue dilaksanakan untuk keperluan ekspansi usaha, maka aksi korporasi perusahaan bisa dipandang positif.

Beberapa perusahaan melakukan rights issue dengan tujuan untuk menambah porsi kepemilikan pemegang saham atau meningkatkan jumlah saham beredar agar nantinya saham menjadi lebih likuid. Selain itu, perusahaan bisa juga rights issue agar kapitalisasi pasar perusahaan menjadi lebih besar. Rights issue ini sebenarnya hampir mirip dengan stocksplit, tapi bedanya kalau rights issue bisa menambah dana dari investor sekaligus dapat menaikkan kapitalisasi pasar perusahaan.


2. Manfaat Rights Issue


Mengingat tujuan suatu perusahaan melakukan aksi rights issue adalah untuk mengumpulkan dana tambahan, maka manfaat dari rights issue bagi perusahaan adalah perusahaan bisa menggunakan dana tersebut sebagai sumber modal usaha baru selain pinjaman dari bank. Hal ini bisa saja terjadi ketika terjadi pelemahan ekonomi dan membuat perusahaan sulit meminjam dana dari bank.

Sementara itu, manfaat rights issue bagi investor pemegang saham perusahaan tersebut adalah harga pelaksanaan saham baru rights issue yang ditawarkan biasanya di-diskon karena berada di bawah harga pasar. Selisih harga eksekusi dan harga saham di pasar terkadang cukup signifikan dan bergantung pada seberapa besar suatu perusahaan itu ingin mendorong minat investor untuk berpartisipasi dalam aksi korporasinya.

3. Sisi Negatif Rights Issue

Aksi korporasi rights issue perusahaan umumnya tidak disukai oleh investor karena akan memberikan dampak negatif pada kepemilikan saham investor. Hal ini terjadi karena rights issue akan menimbulkan saham emiten mengalami dilusi. Dilusi saham adalah penurunan komposisi kepemilikan saham investor akibat dari adanya penambahan saham baru.

Penerbitan saham baru ini akan merugikan investor saham jika investor ini tidak berbuat apa-apa karena persentase kepemilikan sahamnya otomatis berkurang. Akan tetapi, dampak negatif ini bisa diatasi dengan melaksanakan HMETD, yakni melakukan pembelian saham baru yang ditawarkan oleh emiten. Sedangkan apabila tidak memiliki dana untuk melakukan transaksi pembelian saham tersebut, pemegang saham dapat menjual HMETD saham baru kepada investor lain yang berminat. Hasil penjualan HMETD ini kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk menutupi kerugian dari efek dilusi harga saham.


4. Hal-hal Yang Harus Dilakukan Sebelum HMETD

Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan rights issue, jumlah saham perusahaan tersebut akan bertambah. Apabila jumlah saham perusahaan yang melakukan rights issue bertambah dan dana yang masuk ke perusahaan sama dengan pasar saham, maka tidak terjadi dilusi sehingga aksi perusahaan untuk rights issue ini tidak merugikan bagi pemegang saham. Apabila Anda masih bingung untuk memutuskan apakah akan menggunakan HMETD, sebaiknya perlu melakukan beberapa hal berikut.


Melakukan Valuasi Harga Pelaksanaan (Eksekusi)

Pertama, Anda harus menimbang harga pelaksanaan yang ditawarkan perusahaan apakan wajar atau mahal. Untuk mengetahui apakah harga eksekusi ini wajar atau tidak, sebaiknya lakukan valuasi harga saham tersebut. Perlu diperhatikan bahwa harga saham pelaksanaan yang bagus dan ideal adalah bukan harga saham yang murah, hanya karena harga saham itu berada di bawah harga pasar. Oleh karena itu, lakukanlah valuasi harga dengan menghitung jumlah total kapitalisasi pasar saham emiten tersebut dan menimbang rasio PER serta kinerja perusahaan.

Perhatikan Kemungkinan Terjadinya Efek Dilusi

Aspek kedua yang harus dipertimbangkan investor saham sebelum melaksanakan HMETD adalah efek dilusi yang kemungkinan terjadi. Maka dari itu, sebaiknya Anda amati perbedaan jumlah saham baru yang diterbitkan dengan jumlah saham lama. Ketika suatu emiten melakukan rights issue dengan jumlah saham yang tidak jauh melebihi jumlah saham lama, maka aksi korporasi emiten ini dapat dikategorikan wajar.

Sebagai contoh, emiten A mempunyai saham di pasar sebanyak 2 miliar. Apabila emiten A ini melakukan right issue saham baru tidak melebihi 2 miliar tersebut, maka hal ini masih dianggap wajar. Sebaliknya, jika emiten A ini melakukan rights issue sebesar 4 atau bahkan bisa 5 miliar saham, sebaiknya tidak diambil karena efek dilusi yang terjadi bisa melebihi 50 persen.

Cari Tahu Tentang Calon Pembeli Saham Dan Kebijakan Rights Issue

Langkah selanjutnya yang perlu diambil sebelum HMETD adalah menyelidiki siapa saja calon pembeli saham baru. Ini harus dilakukan untuk menghindari ketidakjelasan calon pembeli siaga dan potensi tidak adanya calon pembeli, sehingga saham baru itu langsung begitu saja dijual ke publik. Hal tersebut bisa sangat berdampak negatif terhadap harga saham di pasar.

Di samping itu, cari tahu juga tentang kebijakan rights issue, apakah aksi korporasi ini dilaksanakan menggunakan HMETD atau tidak. Jika perusahaan tidak menawarkan HMETD kepada investor, hal ini akan memunculkan spekulasi bahwa dana hasil rights issue akan dimanfaatkan emiten tidak untuk ekspansi usaha, melainkan untuk membayar utang perusahaan.


5. Mekanisme Rights Issue Emiten

Mekanisme pelaksanaan rights issue suatu emiten biasanya diawali dengan pengumuman perusahaan terkait hal-hal penting berikut:

Rencana Penggunaan Dana

Pengumuman dalam hal ini sangat penting untuk disebarkan ke investor saham agar investor mengetahui tujuan rights issue emiten. Para pemegang saham perlu waspada apabila rencana penggunaan dana rights issue adalah untuk melunasi utang. Biasanya perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan dalam melakukan pelunasan utang-utangnya dan tidak dapat meminjam uang dari lembaga keuangan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan harga saham turun. Sebaliknya, jika perusahaan akan memanfaatkan dana hasil rights issue untuk ekspansi usaha maka langkah emiten rights issue kemungkinan besar akan memberikan manfaat bagi pemegang saham, baik dalam bentuk pemberian dividen atau harga sahamnya.

Informasi Terkait Rasio HMETD

Informasi ini sangat bermanfaat bagi pemegang saham untuk mengetahui rasio jumlah saham lama dan jumlah saham baru. Kedua data ini selanjutnya juga digunakan dalam perhitungan harga teoritis dari harga saham eksekusi HMETD ini. Dengan mengetahui harga teoritis, para pemegang saham dapat melakukan kalkulasi terhadap capital gain pembelian saham baru.

Setelah pengumuman dari emiten terkait, pemegang saham dapat mengambil haknya dan membeli sahamnya. Di sisi lain, pemegang saham juga dapat mengabaikan penawaran tersebut dan memilih untuk tidak mengeksekusinya. Namun, agar tidak merugi karena persentase kepemilikan saham terdilusi, maka pemegang saham juga bisa menjual saham baru kepada pihak lain.

SUMBER :www.seputarforex.com

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:24 PM.