
28th November 2011
|
 |
Enthusiast
|
|
Join Date: Jul 2010
Location: PIC & LEV #55
Posts: 2,382
Rep Power: 32
|
|
[Kesaksian] Saya Kira Ini Akhir Hidup Saya...
Saya Kira Ini Akhir Hidup Saya...
Quote:
Quote:
KOMPAS.com - Jembatan Kartanegara yang runtuh pada Sabtu (26/11/2011) sekitar pukul 16.15 Wita menjadi peristiwa tak terlupakan bagi Yaya Harina (42). Meskipun tak berhenti mengucap syukur, peristiwa itu menyisakan rasa traumatik mendalam baginya.
�Kejadiannya cepat sekali, mungkin hanya hitungan detik. Saya kira ini akan jadi akhir hidup saya,� ujar Yaya terbata-bata dengan kaki kiri terbalut perban saat terbaring lemas di salah satu ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit, Tenggarong, Kalimantan Timur, Minggu (27/11/2011) siang.
Yaya adalah salah satu dari 40 korban luka-luka yang selamat dari peristiwa runtuhnya Jembatan Kartanegara, Tenggarong. Selain itu, terdapat 5 orang tewas dan 33 orang dinyatakan hilang.
Saat kejadian, Yaya yang diboncengkan sepeda motor oleh Nursiyamah (34) melewati Jembatan Kartanegara sepulang dari kuliah di Universitas Terbuka Kutai Kartanegara. Begitu tiba di Jembatan Kartanegara, Nursiyamah memperlambat laju kendaraan karena jembatan sedang diperbaiki. Tanpa ada pertanda apa pun, tiba-tiba kawat penahan jembatan bergoyang diikuti suara gemuruh kencang bak gempa bumi. Blaammm�!!!!
Yaya terenyak. Jembatan yang semula kokoh itu tiba-tiba miring ke arah utara dan ambruk. Serentak semua kendaraan yang sedang berada di atas jembatan pun turut terperosok meluncur ke dasar Sungai Mahakam, termasuk sepeda motor bebek Yamaha Jupiter satu-satunya milik Nursiyamah.
Tanpa sempat berbuat apa-apa, tubuh Yaya sudah terempas ke dalam Sungai Mahakam. Dia hanya bisa pasrah dan mengira peristiwa ini menjadi akhir hidupnya. �Yang saya ingat langsung keluarga. Saya sudah tidak sempat berbuat apa-apa,� ujarnya.
Namun, Yaya tak menyerah begitu saja. Dia berusaha sedapat mungkin berenang dan mencari panduan keluar ke permukaan sungai. Hingga akhirnya dia mendapati bagian kerangka jembatan yang terlepas. Dia memanjat kerangka itu dan berhasil mendarat ke tepi sungai. �Yang saya heran ternyata Bu Nursiyamah ada di kerangka jembatan itu. Ajaib rasanya,� kata Yaya.
Ibu dua anak ini lalu berteriak minta tolong. Tak lama, datang warga yang membawa keduanya ke RSUD AM Parikesit. Setiba di RSUD, Yaya baru sadar bahwa kaki kirinya robek dan harus dijahit. Namun, rasa sakit akibat luka tak seberapa dengan rasa syukur dapat kembali bertemu keluarganya.
Nursiyamah juga serasa tak percaya bisa mengalami kejadian ini. Dengan nada bicara gemetar, dia mengaku tidak mau memejamkan mata saat badan jembatan runtuh diikuti kendaraan yang berjatuhan dari atas jembatan. �Saya harus bisa bertahan hidup. Iktikad saya hanya itu, makanya saya tak mau memejamkan mata,� katanya.
Saat matanya belum memejam, tubuh Nursiyamah sudah masuk ke Sungai Mahakam karena dia melepaskan diri dari sepeda motornya, yang dia biarkan hanyut dalam sungai. Mulutnya kemasukan air dan tubuhnya pun terbentur sejumlah benda asing yang campur aduk berada di dalam sungai. Akibatnya, Nursiyamah menderita pendarahan cukup serius di bagian perut sehingga harus menjalani operasi. Selain itu, terdapat luka lebam di bagian wajah dan cedera di tulang tangan. �Kemungkinan pendarahan karena terbentur setang atau benda keras lain. Saya tidak tahu,� kata Nursiyamah yang siang itu dibesuk murid-muridnya di TK RA Miftahul Jannah, Tenggarong.
Saat diselamatkan dan sudah berada di tepi sungai, Nursiyamah mengaku lemas. Namun, dia tetap tidak mau menyerah sampai kemudian tiba di RSUD. Jamaludin (40), korban lain yang selamat, mengaku tak menyangka masih bisa berkumpul dengan istri dan dua putranya. Jamal sempat tenggelam di dalam air selama sekitar 2 menit. �Setelah berhasil berenang keluar, saya langsung berteriak minta tolong. Ajaibnya, ada seorang warga yang menghampiri saya dengan perahu ketinting. Ini mukjizat,� ujar Jamal yang jatuh bersama Suzuki Smash. Sepeda motor itu dia biarkan hilang di dasar sungai.
Jembatan Kartanegara sepanjang 710 meter yang melewati Sungai Mahakam dibangun sejak 1995 dan mulai beroperasi tahun 2001. Proyek senilai Rp 150 miliar tersebut digagas oleh Bupati Kutai Kartanegara AM Sulaiman dan diresmikan oleh penerusnya, M Syaukani. Sejauh ini belum ada bukti terkait penyebab runtuhnya jembatan.
Saat runtuh, lalu lintas di atas jembatan dalam kondisi macet karena dibuat satu jalur terkait adanya perbaikan jembatan. Namun, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto belum dapat menyimpulkan perbaikan tersebut berpengaruh terhadap runtuhnya jembatan. �Saya belum menerima laporan teknis,� kata Djoko, Minggu pagi, di tempat kejadian.
Selain dirawat di RSUD AM Parikesit, korban luka-luka juga dirujuk ke RSUD AW Sjahranie, Samarinda, dan RSUD Dirgahayu, Samarinda. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang berkunjung ke RSUD AM Parikesit menjamin bahwa seluruh biaya perawatan korban jembatan runtuh ditanggung negara.
Jembatan yang kerap disebut �Golden Gate�-nya Kalimantan itu kini hanya tinggal kenangan. Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari mengaku telah diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera mengajukan lagi proyek pembangunan jembatan untuk memulihkan perekonomian Kutai Kartanegara. Namun, Presiden minta agar jembatan baru dibangun tidak di lokasi yang sama.
|
|
|