FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Cerita Horor Kumpulan cerita-cerita mistis yang dibagikan sesama ceriwiser. |
![]() |
|
Thread Tools |
#11
|
||||
|
||||
![]() Jabang Bayiku Dipelihara Mahluk Halus Kisah mistis ini adalah kisah nyata, kisah tentang seorang ibu rumah tangga yang sedang mengandung bayinya yang berusia sembilan bulan. Namun di saat kelahiran sang jabang bayi, tiba-tiba bayinya menghilang begitu saja seolah-olah ada makhluk gaib yang mengambilnya. Anehnya, bayi yang menghilang tersebut kembali ke rahim ibunya sepuluh tahun kemudian.... Mustahil dan tak masuk di akal memang. Namun kisah mistis ini benar-benar terjadi di daerah Bekasi, Jawa Barat. Dan cerita ini pun tak diberitakan di media massa manapun. Hanya kerabat dan sahabat dekat yang mengetahuinya, dan salah satu keluarganya ialah teman dekat dari penulis sendiri. Dalam penulisan nama-nama, sengaja disamarkan oleh penulis. Berikut ini kisah mistis lengkapnya...: Akhirnya, cita-cita untuk membentuk keluarga yang bahagia tercapai sudah dengan dikandungnya janin yang ada dalam kandungan sang isteri. Sungguh ini suatu kebahagiaan yang teramat besar bagi Hendra, pria yang selama ini begitu merindukan kehadiran seorang anak. "Jaga kandunganmu, Mah! Jangan kerja yang berat-berat. Biar Bibi Arum yang mengerjakan semua pekerjaan rumah. Apalagi mengingat usia kandungamu mendekati sembilan bulan," pesan Hendra, sang suami, dengan penuh kasih sayang. "Tentu, saranmu pasti kuperhatikan, Mas!" Ujar Nengsih, penuh kemanjaan. Namun, wajah Nengish kemudian berubah muram. Sepertinya, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. "Ada apa, Mah. Sepertinya kau menyembunyikan sesuatu. Katakan saja. Aku tak akan marah," bujuk Hendra. "Begini, semalam aku bermimpi aneh. Mimpi namun seperti nyata saja. Aku didatangi seorang kakek berjenggot dan berjubah putih, lalu dia mengatakan akan mengambil anak kita untuk sementara waktu. Hingga suatu saat nanti dia akan dikembalikan kembali. Aku takut, mimpi itu akan menjadi kenyataan, Mas!" Papar Nengsih dengan mimik yang berubah tegang. "Nengsih, isteriku! Mimpi itu hanyalah bunga tidur. Tak usah kau pikirkan, sebab mana mungkin mimpi bisa menjadi kenyataan. Jangan sampai mimpi itu mengganggu pikiran dan kesehatanmu. Ingat, jaga baik-baik bayi dalam kandunganmu!" "Tapi, Mas...!" "Sudahlah! Tak usah kau pikirkan mimpi tersebut, lebih baik kita tidur dan istirahat. Bukankah besok pagi kita kan pergi ke Puskesmas untuk memeriksa kandunganmu!" Nengsih pun terdiam, mengalah mengikuti anjuran Hendera sang suami. Pagi harinya, sekitar pukul 05.00, Nengsih perlahan-lahan menggeliat bangun. Dia membuka mata sambil menahan rasa kantuk yang tersisa. Dipandangi suaminya yang masih terlelap tidur. Matanya berpaling keperutnya sendiri sambil memeganggi dengan kedua tangannya. Tiba-tiba dia terkejut setengah mati. "Ah, tidak...tidak mungkin!" dia terpekik dengan air mata yang secepatnya menganak sungai. Apa yang terjadi? Ketika itu Nengish melihat perutnya sudah kempes seperti layaknya orang yang tidak hamil. Itulah yang rupanya membuat Nengsih histeris. Hendra yang mendengarkan teriakan isterinya spontan bangun. "Nengsih, ada apa?" Tanyanya dengan cemas. "Mas, perutku tiba-tiba mengecil. Anak kita...anak kita menghilang, Mas!" geragap Nengsih dengan air mata yang telah menganak sungai. Hendra menatap perut isterinya. Dia sendiri terbelalak heran, seakan tak percaya melihat apa yang terjadi dengan isterinya. Sambil menahan rasa bingung, dia bertanya kepada isterinya, "Nengsih mengapa ini terjadi?" Pertanyaan yang bodoh, sebab sang isteri pun tak pernah tahu apa yang telah terjadi sebenarnya. "Entahlah, Mas. Aku tak tahu mengapa ini terjadi padaku. Sewaktu aku bangun aku memeriksa perutku dan kudapati perutku sudah mengecil seperti ini. Anehnya, aku tak merasakan sakit baik di perutku maupun di rahimku," jelas Nengsih sambil menahan tangisnya. "Mas, mungkinkah kakek itu yang mengambil anak kita?" tanyanya kemudian. "Maksudmu? Kakek yang mana?" Hendra balik bertanya dengan heran. "Kakek berjenggot dan bersorban putih yang kuceritakan semalam. Kakek yang selalu muncul dalam mimpiku itu," jawab Nengsih. Hendra termangu antara percaya dan tidak. Akhirnya, mau tak mau dia harus mempercayai hal itu. "Aku jadi takut, bingung, juga resah dan tak mempercayai ini semua. Tapi kuharap kita harus bersabar atas cobaan ini. Dan andaikata kakek itu yang mengambilnya, kuharap dia mau mengembalikan anak kita nanti," katanya, getir. Akhirnya, mereka memberitahu keluarga yang letaknya memang saling berdekatan. Dan atas persetujuian keluarga, mereka pun mendatangi salah seorang Kyai terdekat. Sebutlah Kyai Abas. Menurut hasil teropong batin yang dilakukannya, anak mereka telah diambil secara gaib oleh salah seorang makhluk gaib penghuni salah satu gunung yang ada di Cirebon. Pak Kyai tersebut menasehati agar mereka tak usah khawatir karena yang mengambil anak mereka adalah makhluk gaib dari golongan yang baik-baik. Anak tersebut akan dididik dan digembleng agar menjadi orang yang berguna dan mumpuni. Setelah mendapat penjelasan dan nasehat dari sang Kyai mereka pulang dengan kegalauan yang sulit diobati. *** 10 TAHUN TELAH BERLALU "Nengsih, tolong buatkan aku kopi. Gulanya sedikit saja!' "Baik, Mas!" Tak lama kemudian, Nengsih membawa secangkir kopi, lalu disuguhkan kepada Hendra, suaminya. Nengsih lalu duduk di samping Hendra dan berkata, "Sudah dua bulan ini aku tak datang bulan, Mas!" Hendra pun memandang wajah isterinya. "Nengsih, coba kau katakan sekali lagi!" Hendra berkata seakan tak percaya dengan ucapan isterinya. "Saya sudah dua bulan ini tak datang bulan, Mas!" Nengsih menegaskan. "Berarti kamu hamil!" Ucap Hendra dengan nada gembira. "Puji syukur kepada Tuhan. Akhirnya setelah sepuluh tahun kita menunggu sejak kehamilanmu yang hilang, tercapai juga cita-cita untuk memiliki anak." "Saya juga merasa gembira, dan mensyukuri atas karunia Tuhan yang dilimpahkan kepada kita. Tapi, ada yang mengganjal hati saya, tentang kakek berjenggot itu. Mungkin Mas masih ingat sepuluh tahun yang lalu. Sewaktu saya hamil dan tiba-tiba anak kita yang masih dikandungan hilang secara gaib yang ternyata diambil oleh kakek itu. Semalam dia mendatangi saya lagi melalui mimpi dan dia berkata, bahwa anak yang saya kandung, yang ada di perut ini sebenarnya adalah anak yang sepuluh tahun lalu diambilnya. Dan selama sepuluh tahun dia mengajarinya dengan ilmu lahir batin. Kakek itu juga mengatakan anak kita dididik di salah satu gunung yang ada di Cirebon," jelas Nengish panjang lebar. Wanita kuning langsat itu melanjutkan, "Apa mungkin anak yang aku kandung saat ini adalah anak kita yang terdahulu, yang selama sepuluh tahun menghilang. Ya, dalam mimpiku, kakek berjenggot tersebut mengatakan agar kita tak usah bingung dengan fenomena gaib ini. Karena semua itu bisa saja terjadi atas kehendak Allah. Dia juga berpesan, agar anak ini dirawat dengan baik-baik." Hendra tertunduk, seakan mengingat kembali kejadian sepuluh tahun yang lalu. "Ah, sudahlah. Apapun yang terjadi, kita harus bersyukur dan kita harus merawat anak kita dengan baik agar menjadi anak yang shaleh!" katanya, mencoba menutupi kegusaran hatinya. Sembilan bulan pun telah berlalu. Kemudian lahirlah anak dari pasangan Hendra dan Nengsih. Mereka pun tentu sangat berbahagia. Memang aneh, semenjak kelahiran anak itu, ternyata nasib mereka berubah. Kehidupan mereka jauh lebih baik. Anak itu seolah selalu membawa keberuntungan bagi orangtuanya. Kehidupan mereka semakin membaik dan membawa berkah. Anak itu mereka namai Sukmajaya. Kelak anak itu dimasa yang akan datang akan menjadi orang yang mumpuni sebagaimana yang dikatakan kakek berjenggot putih yang berasal dari puncak Gunung Cirebon. **Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang diceritakan oleh paman Sukmajaya sendiri yaitu Pak Tarsum. My link |
#12
|
||||
|
||||
![]() Pengalaman Mati Suri Seorang Ateis Pada 1989, Dr. George Rodonaia imigrasi ke Amerika Serikat, sebelumnya dia adalah dokter penyakit jiwa di Uni Soviet, yang juga seorang ateis yang teguh. Dia pernah mengalami suatu "pengalaman klinis hampir mati" yang paling panjang pada 1976. Setelah George ditabrak mobil, ia dinyatakan mati. Jenazahnya diletakkan di ruang mayat selama 3 hari, hingga setelah seorang dokter melakukan autopsi di bagian perut baru bangkit kembali. Sejak itu, George beralih ke bidang penelitian mempelajari roh, dan meraih gelar doktor dalam bidang psikologi agama. Dan tidak lama setelah itu menjadi pendeta gereja Kristen ortodoks. Kini sebagai pendeta persekutuan pertama perlindungan gereja di Kota Nederland, Texas. Berikut adalah pengalamannya yang dicatat dalam karya Phillip L. Berman, "Perjalanan Pulang Kembali". Waktu itu, hal pertama yang saya ingat adalah mendapati bahwa diri saya berada di sebuah lingkungan yang gelap gulita. Saya tidak merasakan penderitaan jasmani, saya tetap masih ingat bahwa saya adalah George. Kegelapan ini adalah suatu hal yang belum pernah saya jumpai sebelumnya. Saya merasakan ketakutan yang mendalam, dan tidak pernah saya bayangkan bisa seperti ini. Terhadap diri sendiri, saya tetap merasa terkejut, namun tidak tahu di mana. Sebuah pikiran tiada hentinya terus bergulir dalam kesadaranku: Saat setelah saya mati bisa bagaimana keadaannya. Saya telah bisa mengendalikan perasaan saya, lalu mengingat kembali semua peristiwa yang pernah terjadi. Mengapa saya berada di tengah kegelapan ini? Saya harus bagaimana? Saya lalu teringat kata-kata mutiara termasyhur Dicolle, "Aku merenung, maka itu diriku ada". Kemudian saya merasa agak lega, karena di saat yang demikian saya baru meyakini bahwa saya masih hidup, meskipun berada di sebuah ruang dimensi yang berbeda. Kemudian saya berpikir, jika memang saya masih hidup, lalu mengapa saya tidak berpikir ke arah yang baik. Saya adalah George, dan saya berada di tengah kegelapan, namun saya tahu bahwa saya masih hidup, saya adalah diri saya. Dan saya tidak boleh berpikir ke arah yang buruk. Kemudian saya berpikir, kegelapan, bagaimana mungkin bisa baik. Jika baik seharusnya ada cahaya. Dan tiba-tiba saya lalu berada di tengah cahaya berkilauan, cahaya yang sangat terang benderang. Warna putih yang terang benderang, sangat menyilaukan mata. Seperti cahaya blitz kamera yang begitu menyilaukan, namun tidak berkerlipan. Mula-mula saya merasa bahwa cahaya yang menyilaukan mata ini bisa membuat orang menderita, namun perlahan-lahan saya bisa mengadaptasinya. Saya mulai merasa hangat dan nyaman, segalanya tiba-tiba berubah menjadi baik sekali. Selanjutnya saya melihat di sekeliling, molekul sedang terbang di mana-mana, atom, proton dan neutron ada di mana-mana. Di satu sisi, semua benda ini kacau balau tidak teratur, namun pada sisi lainnya, yang mendatangkan kegembiraan yang tiada tara pada diri saya adalah bahwa semua benda yang semrawut ini juga berada dalam simetri mereka sendiri. Simetri ini indah dan merupakan suatu kesatuan, Dia membuat segenap tubuhku penuh dengan kebahagiaan yang sangat. Metode keberadaan kehidupan dan kealamian yang menyeluruh hadir di depan mataku. Di saat yang demikian rasa cemas terhadap ragaku telah lenyap sama sekali, karena saya tahu bahwa saya sudah tidak membutuhkannya, pada kenyataannya dia justru merupakan rintangan bagiku dalam meninjau dunia. Segala hal yang saya alami semuanya berpadu menjadi satu, maka dari itu sangat sulit bagi saya untuk melukiskan dengan menurut urutan peristiwa yang terjadi. Waktu sepertinya telah terhenti, dulu, sekarang, dan akan datang bagi saya sama sekali sudah bersatu dalam kesatuan yang tidak ada konsepsi waktunya. Tidak tahu kapan, saya telah melihat perjalanan seumur hidup diri saya. Dalam sekilas itu saya telah melihat seluruh kehidupan abadi diri sendiri. Saya menyadari bahwa kehidupan ada di mana-mana, tidak hanya kehidupan dunia fana, melainkan juga kehidupan yang tak terbatas. Semua ini tidak hanya berhubungan bersama, lagi pula semuanya ini memang merupakan satu kesatuan. Saya bisa pergi ke tempat lain dalam sekejap waktu. Saya berusaha mencoba berkomunikasi dengan orang yang saya jumpai, di antaranya ada beberapa orang telah merasakan keberadaanku, namun tidak ada orang mempedulikan diriku. Saya merasa harus mempelajari filsafat dan Alkitab. Apa yang Anda inginkan, Anda bisa mendapatkannya. Dan akan datang dengan apa yang terlintas dalam pikiran Anda, saya pernah kembali ke kerajaan Romawi, Babilon, serta zaman Nabi Nuh dan Abraham (Nabi Ibrahim), semua nama zaman yang bisa Anda sebutkan, saya pernah ke sana. Saya telah meliputi semua peristiwa dan pengalaman yang indah ini, hingga saat mereka melakukan autopsi dan menoreh bagian perutku, saya merasakan sebuah kekuatan yang sangat besar telah memegang leherku dan ditekan ke bawah, kekuatan ini demikian besarnya, sehingga saya membuka sepasang mataku, dan merasakan sakit yang sangat. Tubuh saya dingin sekali, dan mulai menggigil, lalu segera dilarikan ke rumah sakit. My link |
#13
|
||||
|
||||
![]() Kuntilanak Mengincar Bayiku SEPEKAN lalu, suara tangis bayi melengkapi keluarga ini. Begitu senangnya. Aku jadi seorang bapak. Hidup pun kian sempurna. Meski, untuk mengeluarkan anak pertamaku dari rahim ibunya harus melalui operasi. Tak mengapa. Asalkan, keduanya selamat. Uang bisa dicari. Begitu prinsipku. Istriku melahirkan di sebuah rumah sakit di Lubukpakam, Deliserdang. Rumah sakit yang cukup dikenal masyarakat setempat. Untuk kenyamanan istri dan anakku, aku memesan ruang rawat inap yang bagus, kelas VIP. Di hari pertama kelahiran anakku, ruang rumah sakit yang kami tempati masih ramai dikunjungi sanak saudara. Beberapa tetangga juga datang untuk memberi selamat. Esoknya kami masih berada di rumah sakit. Kata dokter, istriku harus diopname karena kondisinya masih lemah. Aku manut. Tapi di malam kedua berada di rumah sakit, aku melihat penampakkan mahluk gaib. Menyeramkan. Terlebih saat tatapan matanya ke arahku. Begini ceritanya. Malam itu, sekitar pukul 2 dinihari, aku masih terjaga. Maklumlah, menjadi seorang jurnalis begitu rentan dengan insomnia atau susah tidur. Sementara istri dan anakku sudah terlelap. Begitu juga dengan kakakku yang sangat perhatian. Karena tak ada lawan bicara, aku jadi jenuh. Aku pun coba memejamkan mata. Tubuhku, kurebahkan di sofa. TV kumatikan, dan remotenya kuletak di atas lemari es. Kupaksa memejamkan mata. Tapi, baru saja memejamkan mata, tiba-tiba aku mendengar suara TV. Benda itu nyala sendiri. Aku pun gusar. Aku yang awalnya tak begitu percaya dengan hal mistis, mendadak ketakutan. Apalagi saat sepasang mata ini melihat sosok wanita berjubah putih yang mendekati anakku. Rasa takut luar biasa. Tubuh ini seakan tak mampu kugerakkan. Hanya kelopak mata yang sesekali berkedip. Mahluk halus yang lebih dikenal kuntilanak itu memandangi anakku. Dua tangannya yang berkuku panjang bergerak naik turun. Sepertinya, ia mengajak anakku bermain-main. Lalu, beberapa saat kemudian, kuntilanak itu memalingkan wajahnya ke arahku. Wajahnya tertutup rambut. Begitu menyeramkan. Seketika itu pula aku terlelap, tak sadarkan diri. Tak lama. Sesaat kemudian aku terjaga. Aku melihat sosok gaib itu melayang meninggalkan kamar kami, menembus pintu. Esoknya, penampakkan mahluk itu kembali kulihat. Saat itu sekitar pukul 1. Aku yang baru kembali dari beli makanan, melihat kuntilanak itu berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Pandangan matanya ke arah perawat yang mendapat tugas jaga. Sejenak ia berhenti memandangi perawat yang tidur lelap, lalu kembali ke lorong dan menghilang menembus pagar besi. Pagar yang membatasi kamar rawat inap yang ada di lantai 2. Rasa takut kembali menghampiriku. Dengan secepat kilat aku masuk ke kamar. My link |
#14
|
||||
|
||||
![]() Kisah Mistis Makam dari Mabar Makam ini telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Terletak di Mabar, KM 9,2, tak jauh dari jalan raya, Medan-Belawan. Dengan memasuki sebuah lorong kecil, kira-kira berjarak seratus meter, tampaklah sebuah makam yang sangat unik. Yang memiliki nisan yang berarsitektur kuno. Menurut sumber yang di dapat oleh www.metrogaib.com, makam tersebut, adalah sebuah makam dari seorang pengembara. Beliau berasal dari ujung Sumatera, Nangroe Aceh Darussalam. Masyarakat sekitar makam, tak ada yang mengetahui dengan pasti, nama dari orang yang disemayamkan dimakam itu. "Namanya aku tak tahu. tapi setahu aku, yang dikuburkan di situ, seorang yang datang dari Aceh," ujar seorang warga yang tak ingin namanya dikorankan. Dengan dilindungi sebuah pohon yang rimbun, makampun terlihat sejuk. Sinar mentari pun, tak tembus ke makam itu. Dengan nisan yang berbeda, dari makam-makam yang sering kita lihat, makam ini juga, memiliki cerita mistis. Cerita mistis yang ada, antara lain adalah, penghuni makam yang sering menampakkan wujudnya. Dan di sisi makam, terdapat sebuah lobang, menurut warga setempat, lobang tersebut dihuni seekor ular siluman. Walau tak berapa indah, namun makam ini tampak terlihat bersih. Jika ada yang mengotori makam ini, akan mendapatkan ganjaran. Berupa sebuah penyakit. Dan penyakit ini, tak mudah di obati. Seperti penuturan seorang nenek, yang telah bertahun-tahun tinggal di tempat itu. "Sekitar tahun delapan puluhan, masyarakat yang berdomisili di kawasan ini, selalu mematuhi peraturan, yaitu tak ada yang berani, mengotori makam yang bisa dibilang keramat," ucap nenek yang biasa dipanggil nek Ijah. Bagi yang melanggar larangan tersebut, pasti akan terkena musibah. Musibah yang datangpun, dapat menulat ke orang lain, atau orang yang terdekat. "Tak hanya yang mengotori saja yang kena, bisa juga keluarganya ikut kena penyakit," tambah Nek Ijah, yang tambah semangat bercerita. Biasanya, Sakit yang diderita, susah untuk mendapatkan obatnya. Karena sakit tersebut, datang dari hal yang ghaib. "Penghuninya adalah makhluk gaib, dan hanya ingin sekitar tempatnya terlihat bersih," ujar nek Ijah. Tak hanya orang lain, anak nek Ijah pun, pernah mengalami sakit. Sakit tersebut datang, setelah anaknya membuang sampah ke makam. Sebenarnya, anak nek Ijah tak sengaja membuang sampah. Saat itu, ia sedang menyapu rumahnya. Dan tanpa sadar, sampahnya di buang ke arah makam. Keesokan harinya, anak Nek Ijah, mengalami sakit panas tinggi. Dan mengerang-ngerang seperti orang kemasukan. Mengetahui sakit yang dialami anaknya, nek Ijah bertanya, "Apa yang engkau lakukan semalam," ucap nek Ijah kepada anaknya. "Mungkin karena sembarangan buang sampah mak. Tanpa sengaja, aku buang sampah ke kuburan itu," jawabnya. Nek Ijah pun, menyiapkan sesajen untuk permintaan maaf. Dengan sedikit ritual, Nek Ijah meminta maaf atas apa yang diperbuat anaknya. Yang ditujukan kepada penghuni makam tersebut. Dan meminta kesembuhan anaknya, dari penyakit yang dideritanya. Dan sesajen yang telah tersedia, diletakkan di atas makam. Kelang satu hari, keadaan anak nek Ijah, semakin membaik. Dan panas tinggi, yang dideritanya juga sudah menurun. Sejak saat itulah, nek Ijah memperingati keluarganya, agar tidak mengotori makam tersebut. Bertemu Dua Orang Berpakaian Kerajaan Melayu Jali yang tinggal tepat di samping makam, bercerita kalau ia sering didatangi dua orang, dengan berpakaian kerajaan Melayu. Dua makhluk gaib yang sering mendatangi Jali, datang dengan wujud laki-laki dan wanita. Jali juga sering bermimpi dengan kedua orang makhluk halus tersebut. Dan yang paling mengejutkan Jali adalah, kedua makhluk halus dengan wujud manusia, datang dan pergi dari makam yang ada di samping rumahnya. "Saat pertama aku didatangi oleh kedua orang itu, aku sungguh terperanjat, dan terdiam, sambil terus memandangi kedua orang itu. Hanya beberapa detik saja, berlalu meninggalkanku," ucap Jali yang seakan tak percaya. Keesokan harinya, kedua makhluk gaib itu, masih mendatangi Jali, setelah itu pergi lagi. Karena penasaran, Jali mengikuti kedua makhluk tersebut. Tak disangka oleh Jali sebelumnya, ternyata mereka berdua, hilang ditengah makam Kelang dua hari berikutnya, Jali yang sedang tertidur, terbangun dari tidurnya, karena mendengar suara ribut-ribut dari dapurnya. Suara yang berasal dari dapurnya itu, seperti suara sendok yang berlaga dengan piring. Ingin mengetahui apa yang terjadi di dapur rumahnya, Jali segera bangkit dari peraduannya. Dengan perlahan, ia melangkahkan kaki menuju dapur. Dan setelah tahu apa yang dilihatnya, darah Jali berdesir seketika. "Aku terkejut sekali, apa yang kulihat seperti mimpi. Aku melihat dua orang sedang asyik menyantap makanan," ujar Jali, yang melihat dua orang, yang mendatanginya sebelumnya. Jali yang tak berani mendatangi kedua makhluk tersebut, hanya mengintip dari kain pintu saja. Seakan tak mengetahui, kalau ada manusia yang mengintip, Kedua makhluk tersebut, masih tetap menyantap makanan Jali. Setelah menyantap makanan tersebut, sepasang makhluk gaibn itu, memandang kearah pintu, dimana tempat Jali mengintip. Sepasang makhluk gaib itu tersenyum dan pergi, dengan menembus dinding dapur yang terbuat dari kayu. Karena seringnya, didatangi makhluk halus, yang berpakaian kerajaan Melayu, akhirnya Jali mendatangi seorang paranormal. Dan menceritakan kejadian aneh yang telah dialaminya. Menurut keterangan dari Paranormal tersebut, sepasang makhluk gaib yang sering di jumpai jali, adalah jelmaan dari penunggu makam. Yang dapat merubah bentuk atau wujudnya. "Jangan khawatir, makhluk itu tak akan mengganggu, selagi masyarakat disini, tidak merusak tempatnya, makam keramat," ucap Jali, menirukan apa yang dikatakan paranormal yang ditanyai. Setelah konsultasi dengan Paranormal tersebut, hati Jali pun menjadi sedikit lega. Walaupun masih sering didatangi, Jali menganggapnya hal yang biasa. Hingga lama kelamaan, sudah jarang terlihat, sepasang makhluk yang sering mendatangi Jali. "Kalau sekarang, mereka sudah jarang mendatangiku," ujar Jali mengakhiri kisahnya, tentang penampakan yang pernah ia lihat. Tak hanya Jali yang mengalami kisah aneh, seorang tetangganya juga punya cerita, tentang makam misterius yang menjadi keramat. Ular Siluman Penunggu Makam Kisah ini, diceritakan oleh Iwan, seorang warga Mabar, yang tinggal tak jauh dari makam tersebut. Kala itu, Iwan sedang tak enak badan. jadi, iwan pun terpaksa minta cuti, tak masuk kerja. "Kalau dipaksa, takut nanti aku tak sanggup," ujar Iwan, yang bekerja disalah satu Pabrik di Kawasan Industri Medan. Pukul dua siang, Iwan bangkit dari tempat tidurnya. Dan memanggil Leli, Istrinya. "Tolong buatkan aku kopi," ujar Iwan kepada Leli. Karena tak ada air panas, Leli beranjak ke dapur, untuk memasak air. Setelah air untuk dimasak tersedia, Leli pun menuju kompor. Naamun, alangkah terkejutnya Leli saat ingin meletakkan baskom isi air ke kompor. Tepat diatas kompor, telah melingkar sebuah ular, yang berukuran tak begitu besar. Kira-kira sebesar pergelangan tangan anak bayi. Karena terkejut, Leli menjerit. Dan berlari kesuaminya. "Ada ular bang, di atas kompor," jerit Leli kepada Iwan. Mendengar jeritan Leli, Iwan mengambil sapu ijuk. Dengan perlahan mengangkat ular tersebut. Entah mengapa, ular itu tak bisa terangkat. Karena kesal, Iwan menghantamkan sapu ijuk, ke badan ular itu. "mungkin karena terlalu kuat, ular itu bangkit dan menyerangku," ucap Iwan. Saat ular tersebut menyerang, Iwan dengan sigap, mengayunkan sapunya. Dan terjadilah keanehan diluar akal manusia, ular tersebut lengket diasbes rumahnya. Iwan pun seakan tak percaya. Dengan segera, Iwan berlari ke rumah Tok Onde. Karena Tok Onde, salah satu warga yang telah lama menetap di kawasan itu. Iwan pun mengajak tok Onde ke rumahnya. Sementara di dalam rumah Iwan, adiknya yang bernama Budi, sedang berusaha menjolok Ular yang ada di asbes. Dan usahanya berhasil, ular tersebut jatuh ke lantai. Tak lama kemudian tibalah Iwan bersama Tok Onde. "Jangan ada yang menyentuh ular itu," ucap Tok Onde. Dengan mulut yang bergerak-gerak, Tok Onde menengadahkan tangannya. Secara tiba-tiba, ular tersebut kembali menggulungkan badannya. Namun masih berada di dalam ruang dapur Iwan. Lalu Tok Onde menyuruh Iwan, untuk mengambil beras kuning, garam, dan kembang tujuh rupa. Setelah apa yang diminta Tok Onde tersedia, dengan membaca doa-doa, Tok Onde menyiramkannya ke arah ular tersebut. Tak berapa lama, ular tersebut berjalan perlahan, menuju liang yang ada disamping makam. Menurut Tok Onde, ular tersebut, adalah penghuni makam yang keramat itu. Dan itu adalah ular siluman. Yang juga bisa merubah-ubah bentuk. "Ular tersebut, sekaligus menjaga kampung kita ini," ucap tok Onde kepada Iwan. Esoknya, keanehan pun terjadi. Budi yang baru bangun dari tidurnya, tak bisa menggerakkan kepala. Kepala Budi, teleng di sebelah kanan. Budi pun dibawa ke seorang paranormal. Dan paranormal itu pun, menyembuhkan derita Budi. Dengan terawangan yang dilakukan paranormal tersebut, diketahui, Budi terkena penyakit akibat kesalahan yang dilakukannya. Yaitu, dengan sembarangan memukul ular siluman. Itulah kisah mistis yang ada di makam yang terletak di KM. 9,2 Mabar. Makam tersebut, dihuni oleh makhluk halus yang dapat merubah bentuk. "Dulu, ada juga wartawan yang datang kemari, kemudian dia mengambil gambar kuburan ini. sayangnya, setelah dicuci cetak, hanya lembaran kosong yang tampak," ujar Iwan. My link |
#15
|
||||
|
||||
![]() Korban Bunuh Diri Gentayangan Alkisah diceritakan, seorang gadis yang baru pulang dari perantauan, Malaysia. Ia menetap di Brayan Bengkel, Medan. Ia memiliki seorang kekasih, pemuda yang berasal dari Tanjung Mulia. Karena terlalu mencintai pemuda ini, gadis tersebut rela menyerahkan mahkota berharga miliknya. Namun tak pernah disangkanya, setelah mengetahui hamil, pemuda tersebut tak mau bertanggung jawab. Karena tak tahan menanggung aib, gadis tersebut memilih jalan pintas. Ia bunuh diri dengan cara, tidur di rel kereta api. Dan dengan sekejap saja, nyawa dibadan pun menghilang. Sejak kejadian tersebut, peristiwa aneh sering terjadi di kawasan rel ini. diatas pukul dua belas malam, sering terlihat sosok putih, duduk di atas rel, dimana tempat terjadinya bunuh diri tersebut. Salah seorang yang pernah melihat penampakan di daerah itu, adalah seorang pemuda, yang biasa di panggil Pendi. Kira-kira pukul satu malam. Saat itu Pendi sedang melintasi rel. Lagi asyik berjalan, mata Pendi melirik kearah kanan. Dan ia melihat sosok wanita yang lagi duduk diatas rel. Pendi penasaran, dan mencoba mendekati sosok wanita tersebut. Sekitar berjarak lima langkah, Pendi dikejutkan dengan suara tangis, yang keluar dari mulut wanita tersebut. "Suara tangis itu, sangat memiawakkan telinga," ucap Pendi. Seketika saja, seluruh badan Pendi menjadi merinding. Tanpa pikir panjang, Pendi mengambil langkah seribu. Dan tak mau lagi melihat kebelakang. "Itu mungkin wanita yang mati bunuh diri, dan menjadi gentayangan karena mati gak wajar," ujar Pendi. "Memang sejak peristiwa bunuh diri itu, rel kereta api ini, terlihat angker," tambah Pendi. Tak hanya Pendi yang melihat sosok wanita itu, sejumlah warga yang tinggal tak jauh dari tempat itu, juga sering mendengar tangisan dari suara wanita. My link |
#16
|
||||
|
||||
![]()
Ini kejadiannya saat gue baru bgt msk SMA disalah satu rumah temen gue didaerah Cinere - Depok. Rumahnya emank gede banget (Rumah Gabungan ada rumah Nenek, Om, Budeh, n rmah temen gue ini jd satu, kyk komplek gt).
Nah, setiap malem minggu gue n temen2 (skitar ber5 termasuk teman gue yg pny rumah) pasti nongkrong dirmh teman gue itu (sebut aja si A). Emank sering banget ada suara2 aneh gt, maklum rumah si A emank udh kyk hutan, banyak banget pohon n untuk msk kedalam rumahnya tadi harus lewatin kebun yg luas and spooky banget. Waktu itu beberapa hari sebelum masuk SMA, masih liburan jd gue n temen2 mutusin buat nginep dirumah si A, tp pas malem jumat. Semua udah ngumpul didalam rumah si A, ngobrol2 n makan2 smp pas tengah malam, kami semua mutusin buat "NeKaD" diluar. Kami ber5 pergi ketengah2an kebun besar, kami duduk bentuk lingkaran, sebelah utara ada rumah om si A yg udh nda pernah ditempatin lagi, sebelah selatan pintu masuk kebun n banyak banget pohon2 gede, sebelah timur lapangan tenis, and sebelah barat agak jauh ada tempat parkiran mobil. Disitu bener2 nda ada cahaya, cm ada cahaya lampu taman dr kejauhan n kita pasang lilin besar ditengah2. Sekitar pukul 23.00, kami masih asik2 ngobrol n makan snack. Tapi semakin malam kok udara makin nda enak, dingin tp nusuk banget, nda wajar deh. Nah si A ini yg bisa "ngeliat" (emank sering sih, rumahnya sendiri), bilang "wah, udh mulai nih kayakna" (si A itu cewe). Anak2 yg lain masih blom liad apa2, cm ngerasain udara yg nda enak aja. Nah pas banget tuh jam 00.13 (gue pas banget lg liad HP). Si A, langsung pucet mukanya n nunduk trus, teman2 yg lain jg pada nunduk. gue panik donk ada apa, gue liat kiri kanan nda ada apa2, n gue baru sadar klo gue tuh satu2nya yg duduk madep utara. gue semakin merinding pas ngebayangin takutna ada apa2 dibelakang gue cus teman2 emank ketakutan semua pas ngeliat kearah gue. Tiba2 ada suara ayam berkokok tuh, bener2 aneh kok pagi2 gini ayam berkokok, udara semakin dingin n nda enak banget deh. Berapa menit akhirna temen2 gue dah santai lg, mereka bisikin gue pelan2, eh tadi diblakang lw ada yg nunjuk2. Otomatis gue langsung parno-lah, itu toh yg bikin mreka takut. Tp gue masih blom yakin banget cus gue blom ngeliat sendiri, tiba2 angin kenceng banget dr arah blakang gue. Lilin gede ditengah sampe langsung mati, dengan cahaya yg terbatas banget, dengan jelas gue liat di atas rumah Om si A itu ada kakek2 kakinya panjangnya dr atas loteng sampe ke tanah (itu rumah tingkat 2 !!). teman gue mendadak muntah2 nda jelas n si A tiba2 nangis ketakutan. Anginnya tambah kenceng n gue bener2 bingung mo ngapain, dari kami ber5 nda ada yg bs bangun (waktu itu kami semua duduk ditanah cm pake karpet). Kami cm bs ketakutan tp emank bener2 nda bs gerakin badan. Nda tau itu suara angin atau apa, tapi yg gue denger itu suara orang banyak lagi nangis, banyak ! Nah, ini yg buat gue sampe parno mampus !!!! Mendadak lagi angin berhenti (kali ini bener2 berhenti, nda ada angin sama skali). Kami semua langsung bs bangun n lari, gue yg bingung coba bantuin teman gue yg muntah2 tadi, dia udh lemes banget. Kami semua lari kearah selatan, tempat pintu kebun itu. Yang lain udh ngelewatin pintu, cm gue n teman gue yg muntah2 itu ketinggalan. Nah, pas gue sampe pintu...... Pas banget diatas gue, ada kuntilanak (tau kunti, kutil atau apalah, tapi kek kuntilanak gitu, rambut panjang kumel, baju putih sobek2 nda jelas, tapi gue yakin banget itu mukanya cowo cus gue bener2 bs liat jelas mukanya). Itu terbang pelan, bener2 pelan kek orang ngambang tp menuju kearah gue. Badan gue langsung kaku, darah kek ngumpul semua dikepala, n padangan gue langsung buyar (udh hampir pingsan gt). Tiba2 gue ditabok kenceng banget n gue langsung sadar lagi tuh kuntilaki udh nda ada. gue langsung lari, gue liat temen gue yg muntah tadi tuh pingsan diblakang gue, tp gue mo "egois" aja, suer gue mo nolong dia tapi gue dah parno sangad. Dia gue tinggal disitu aja dan gue langsung lari kearah rumahna si A. Pas gue sampe diruang tamu rumah si A, gue kaget banget, karena liad teman gue yg lg pingsan tadi kok ada disitu lagi duduk n kecapean, loh kok lebih cepet sampe dia drpd gue?? gue nda mo mikir apa2 lagi, gue langsung tiduran di sofa (badan gue terasa cape banget). Semua langsung maksain diri buat tidur. Pagi2 badan gue sakit banget n gue meriang, gue sewot donk ke teman2 gue yg ninggalin gue. "Lw pada gila kali, kabur nda nungguin gue !!!" "Lw yg gila, ngapain gue nungguin orang yg lagi gendong kuntilanak !!!" "??????" Serius gue bingung banget sama pernyataan mereka, yg setelah diceritain semua ternyata... Pas angin kenceng itu berhenti n kita semua udh pada bs gerak, mereka ber4 tuh langsung lari, n cm gue yg masih duduk2 nongkrong nda jelas (padahal waktu itu kan gue nolongin teman gue yg muntah itu). Mereka udh manggil2 gue buat kabur, mreka ngeliat gue tuh lg gendong kuntilanak !!! padahal pas itu yg gue bopong tuh teman gue yg muntah tadi. Pokokna gue bingung n nda tau siapa yg gue tolongin itu, tp yg jelas teman gue yg muntah tadi itu, lari lebih dulu drpd gue. Bingung kan?? lw aja bingung apalagi gue?? Seminggu lebih badan gue meriang. Skarang masih sering2 ngumpul tp nda se-extreme malam 4 tahun lalu itu. Kalo sekarang sih, gue bawa pulang tuh kuntilanak buat pajangan. Hehehe |
#17
|
||||
|
||||
![]()
pertama gue tinggal d sini g pernah berasa apa-apa... sampe suatu hari gue ngobrol ma teman yang asli anak komplek sini... (temen nongkrong).
ternyata mess yang gue tinggalin ini rumah angker yang dulunya bangunan setengah jadi yang gak kelar-kelar.. (cuma bangunan yg belum ada pintu jendela dan belum d plester halus tembokny dgn 1 lampu menyala d ruang utama) alhasil bangunan setengah jadi tadi di jadiin tempat buat pacaran ma tempat nongkrong yg g benar buat muda mudi sekitar maklum daerahnya agak di pojokan komplek jadi rada sepi dan bebas. tp setelah bberapa waktu kejadian aneh sering terjadi, pernah kejadian ada pasangan yang lagi d mabuk cinta janjian buat ketemuan di rumah ini nah mereka janjian jam 7 malam gt.. nah si co' manggilin pasangannya pas sampe d rumah itu... kirain dah sampe duluan gt.. pas d panggilin d jawablah ma si ce (suaranya d lantai 2) rupanya dah d tunggu ni... trus si co naik.. pas naik kosong g da sapa2.. trus turun lagi tu si co.. kirain salah denger pas d cari berkeliling g ada jg... wah.. si co ngirain dia d kerjain ce' nya... trus dia panggil lagi trus d jawab lagi dari atas...(btw gue g nanya jawabnya kyk apa mgkn suara ce' gt kl..) nah si co makin kesel... naik lagi donk dia k atas.. (di atas ada tiga kamar dengan 1 kamar yg punya balkon) trus kali ini dia mastiin buat keliling tu rumah... nah pas dia masukin kamar ke tiga.. yang punya balkon ke teras luar.. pas di depan pintu ke luar balkon (kondisi: chaya remang2 lampu jalan dari luar) dia melihat...... sosok wanita berbaju putih yang lagi berlutut bersimpuh dengan lututnya dengan menundukan kepala dengan rambut hitam di gerai kedepan menutupi wajah yang panjangna ampe ke lantai... kontan deh tu org kabur g pake basa-basi lagi... nah katanya sejak itu tu rumah emg sering penampakan gt d balkonnya mbk' kunti berambut panjang gt.. untung setelah bbrp taon tu rumah kelar n d kontrak ma missionaris gt... klw g salah dr Italy gt jadi di jadiin asrama susteran gt.. mgkn sejak itu tu rumah jadi bersih.. anjrit... pas d ceritain gt ma teman gue sempet jiper jg tgl d mess... |
#18
|
||||
|
||||
![]()
ini cerita nyata,di daerah Wb ke arah sanaan dikit kota Bnjr di dusun SuKry gw pernah liat asli mayat hidup lagi.
jangankan listrik,mau ke toilet aja masih di kali sodara2 sekalian jadi klo mau eek ya tahanin sendirilah. bersama alam liar huheuheuheue tapi ga papa kok... ceritanya ada seorang kakek yang sudah tua renta. beliau di katakan sakit batuk berdarah. pihak puskesmas udah angkat tangan,jadi dengan mobil taft seorang temen akhirnya aki aki tua renta ini di bawa pulang lagi kerumah. namun apa boleh buat,di kala malam telah berkalang dengan rerumputan liar almarhum menghembuskan nafas terakhirnya. pagi harinya semua orang mulai sibuk. semua bebersih dan membawa makanan dari rumah masing masing dan ada satu tradisi yang khas di sini, semua orang harus membawa kendi kecil di isi bunga. ga tau deh buat apaan,dan emang udah adatnya dari sana di sebut karaosan/di artiin bahasa sunda keenakan atau menghormati. nah saat mandi jenazah pukul 9 pagi, jenazah almarhum,di letakan di tengah rumah sebagai penghormatan bagi yang ingin melihat wajah jenazah. cuma ada kejadian seru.. ada kucing belang putih item... main main di luar rumah,ntah kenapa tiba2 kucing ini masuk dan melompati jenazah almarhum.. apa yang terjadi? jenazah mendehem,suasana jadi horror... gw aja takjub sambil ketawa2 getir tapinya... jenazah cuma bangkit sebentar dan bersuarah "khorrr...rrrrghhh..ghhh" kemudian tertidur lagi... dan semua orang langsung berdoa agar almarhum di ampuni semua dosa dosanya. salah seorang mencoba memegang denyut nadi jenazah,alhamdulillah kembali seperti semula hihihihihihihihihi,akhirnya jenazah almarhum di kuburkan di pemakaman yang agak jauh juga jalannya... dan nyampe di sini, gw percaya ma mitos ini... lo percaya ngga? |
#19
|
||||
|
||||
![]()
dulu klo ngga salah waktu smp atau sma gitu.... di rumah gw daerah tangerang punya tukang cuci sekalian juga buat temen nyokap ngobrol, tukang cuci gw tuch sebut ajah nama nya mba m, dia tinggal ngga jauh dari rumah gw.....
singkat cerita ternyata dia hamil dan lgs dinikahkan sama pacar nya dan lgs dicerai kan saat itu juga dan itu yg bikin dia stress kali yach. sampai akhir nya ketika usia kehamilan nya sdh mencapai 9 bulan dia nekat minum2an keras yg akhir nya mengakibatkan dia dan bayi dalam kandungan nya meninggal (kata nya sich semenjak itu dia jadi kuntilanak). pernah suatu hari gw lagi tidur dikamar gw yg samping tangga menuju ke kamar kamar atas tepat nya sekitar jam 2 malam gw denger suara orang mandi dikamar mandi belakang rumah gw, setalah itu gw denger suara yg persis bgt klo mba m abis nyuci dia jalan dan taro ember tepat ditangga samping kamar gw bukkk gitu bunyi nya wallauhualam tapi yang jelas sumpah gw takut banget denger nya secara dirumah cuma ada bokap nyokap sama gw doang trus bokap gw juga pernah ditemuin juga malem2, bokap keluar dan mba m lagi duduk dibangku taman rumah gw. bokap gw kaga ngeh klo mba m tuch udah meninggal, and then bokap ngomong ke dia " mba m ngapain diluar sendirian sini masuk kedalam, trus mba m cuma diem tersenyum ke bokap gw, baru dech bokap gw sadar klo ternyata mba m itu udah meninggal, langsung ngacir bokap ke dalam rumah |
#20
|
||||
|
||||
![]()
hai aku Dewi, yg cerita pengalaman prbadi di cium bukan sama suamiku. Sekarang aku mo cerita lagi semua cerita pribadi bukan ngarang lho hehheh.. walau mungkin ga rada serem.
Ceritanya begini, masih di Batam juga dan sekarang tepatnya di daerah Blok 4 ,sebelumnya aku tinggal di Bengkong dan aku dah dapet rumah kontrakan di blok 4 daerah Nagoya. Rumah yg aku tempati lumayan gede tiga kamar ,kebetulan aku kontrak rumah untuk 2 keluarga, aku dan suamiku, temen suamiku dan suaminya. Jadi yg tinggal di situ 4 orang, yg 1 kamarnya kosong. Rumah itu sih kayaknya "ga bersih" deh, soalnya waktu aku pulang kuliah (kebetulan aku pulang malem jam 11 an), aku naik ojek, dan suamiku nunggu di teras rumah. Sehabis aku turun dr ojek suamiku bilang "dik lihat anak kecil ga barusan?" ,aku bilang ga ada siapa2, tadi kan jalannya sepi cuma aku dan tukang ojek aja tadi. Langsung merinding deh jadinya, aku bilang cepatan masuk yuk... Trus habis beberes mandi trus makan langsung tidur. Uky dan suaminya sudah tidur, mau rebahan di ranjang kebetulan aku deket jendela, jendelanya ada teralis n sekat nyamuk + korden. Kebetulan kamarku di depan, di luar ada ayunan anak2 yg besi kursi 2 cukup untuk duduk berempat. Aku belum bener2 tidur dengar suara ayunannya di gerakin jadi bunyinya berdirit ngik...ngikk karena ayunannya rada berkarat jadi bunyi. Kan ga masuk akal dong ayunan besi bisa bergerak sendiri kena angin kan berat..... Waktu itu jam nunjukin 12 malem ,aku bilang ama suamiku mas denger ga kayak bunyi ayunan yg di gerakin ,suamiku bilang denger,dah bobo aja sambil berdo'a sambil berbisik di telingaku. Kamipun tidur berpelukan kayak teletabis sampai pagi ![]() Dan selanjutnya suami uky ini hobynya klo nelpon keluarganya malem2 antara jam 10 sampai 12 malem. Nah waktu itu mungkin dia telpon pas jam 12 malem kali ya, masalahnya yg di telpon ga angkat2, trus tiba2 ada yg angkat apa coba? suaranya besar sekali serak2 gitu deh bilang HALLLOOOOWWW....langsung suaminya Uky tutup telpon masuk kamar deh. Dan selanjutnya dah berganti bulan, tp bulannya aku lupa, aku dah hamil sekitar 2blnan. Uky juga hamil 8-9 blnanlah. Di kamar mandi, dia lagi mo masuk kamar mandi mau mandi. habis mandi dia bilang ama aku "Wie.....kamu lagi haid ya?" Aku bilang "Ya ga lah aku kan lagi hamil ...kenapa??" Dia bilang "Koq di kamar mandi ada darahhh?" ihhhh ngerii.... Aku kontrak 1 thn. Uky dan suaminya beli rumah. Kontrakannya masih 3 bln lagi tapi dia pilih nempati rumah barunya drpada nyelesaiin sisa yg 3 bln itu, mungkin krn sering ngalamin kejadian2 di rumah itu. Ya jadi aku tinggal cuma berdua ama suamiku menjalanin sisa kontrakan yg masih 3 bln itu, sayang klo aku tinggalin 1 thn 9 jt bo, jaman segitu juga dah mahal juga thn 1998. Tapi Alhamdulillah Allah masih melindungi aku dari segala godaan syetan, jadi Alhamdulillah kami berdua ga melihat dan mengalami hal2 yg aneh di rumah itu, cuma yg pertama suamiku lihat anak kecil dan aku denger suara ayunan yg di mainin itu aja semenjak tinggal di rumah itu. itu aja kiranya pengalaman ku waktu aku masih tinggal di Batam. |
![]() |
|
|