FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
Tidak Semua Ibu Hamil Bisa Mendapatkan Anestesi Epidural
Ada sebuah upaya “rekayasa†medis yang membuat persalinan tidak terasa menyakitkan. Ya, yang dimaksud adalah dengan melakukan anestesi epidural sesaat sebelum melahirkan berlangsung.
Dengan menyuntikkan obat bius tertentu, biasanya dalam kelompok anestesi lokal, seperti bupivacaine, chloroprocaine, atau lidocaine, ibu yang akan melahirkan bakal mengalami “mati rasa†pada tubuh bagian bawahnya, utamanya di sekitar area vagina dan organ reproduksi lainnya. Berdasarkan berbagai keuntungan yang bisa didapat ibu yang akan melahirkan, banyak dokter atau pasien yang ingin memanfaatkan metode ini. Namun, pelaksanaan metode ini tidak sesederhana itu. Dibutuhkan observasi dan penilaian yang tepat dan matang sebelum mengaplikasikan metode anestesi epidural ini. Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil yang ingin melahirkan tidak dapat memanfaatkan metode ini. Salah satu faktor yang mutlak adalah mereka yang pernah menjalani operasi caesar kemudian ingin melahirkan normal. Selain kondisi itu, berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan anestesi epidural tak mungkin lagi diterapkan kepada ibu yang akan melahirkan: 1. Kondisi Medis Tertentu Jika seorang ibu hamil memiliki riwayat medis yang kompleks, kemungkinan besar dia tak dapat “menikmati†layanan anestesi epidural ini. Anestesi epidural tidak bisa diberikan kepada mereka yang memiliki pembekuan darah abnormal, misalnya. Kondisi neurologis tertentu seperti aneurisma tulang belakang, infeksi kulit sistemik, kondisi jantung tertentu, dan volume darah rendah, juga menyebabkan ibu hamil tak bisa mendapatkan anestesi epidural. Tenaga medis juga akan biasanya akan mengalami kesulitan menempatkan epidural pada pasien yang memiliki kelainan tulang belakang seperti skoliosis atau penyakit rematik. Belum lagi ibu yang memiliki riwayat operasi tulang belakang atau trauma. Ahli anestesi mungkin tidak dapat memasukkan jarum ke dalam ruang di antara vertebra jika kondisinya sempit atau lebih kecil dari biasanya. 2. Durasi Proses Persalinan Kondisi janin dan kandungan sebelum hingga saat persalinan juga memiliki pengaruh besar tehadap bisa atau tidaknya seseorang mendapatkan anestesi epidural. Mungkin, pasien dan dokter telah sepakat akan menggunakan anestesi, tetapi jika keadaannya berkata lain, itu tetap tidak dapat dipaksakan. Misalnya ketika persalinan berjalan lebih cepat dari perkiraan. Bayi datang dengan jadwal mereka sendiri dan kadang-kadang persalinan bergerak terlalu cepat sehingga epidural tidak efektif. Jika dilakukan, kadang-kadang tidak sepadan dengan risikonya. 3. Tidak Tersedianya Ahli Anestesi Fasilitas kesehatan tempat seseorang melahirkan juga berpengaruh dengan bisa tidaknya anestesi epidural dilakukan. Jika seseorang berencana untuk melahirkan di rumah sakit yang lebih kecil, ada kemungkinan ahli anastesi tidak tersedia untuk memberikan epidural meski pasien benar-benar membutuhkan. Oleh karenanya, pemilihan tempat bersalin harus dilakukan secara cermat jika seseorang telah berniat menggunakan metode anestesi epidural sebelum melahirkan. Konsultasikan juga dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah di tempat Anda berencana melahirkan tersedia ahli anestesi atau tidak. 4. Kelasahan Teknis Selain itu, kesalahan yang sifatnya teknis juga bisa membuat seseorang tak bisa mendapatkan anestesi epidural. Sering terjadi saat proses injeksi, obat bius tidak berada di tempat yang seharusnya. Hal ini mengakibatkan obat tidak mencapai saraf yang seharusnya sehingga anestesi epidural ini tidak berfungsi. Oleh karenanya, kompetensi tenaga medis dalam hal ini amat penting. Pastikan fasilitas medis tempat melahirkan memiliki ahli anestesi yang telah terbukti keahliannya. Jangan sampai kesalahan teknis ini terjadi. Sebenarnya penggunaan anestesi epidural saat melahirkan sah-sah saja. Namun, kebijaksanaan semua pihak yang terlibat amat dibutuhkan dalam situasi ini. Jangan sampai apa yang diupayakan justru kontraproduktif dengan hasil yang diharapkan. Apalagi, metode ini terbilang memiliki efek samping yang bisa menjadi bahan pertimbangan ulang. |
|
|