FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Tips kesehatan Membantu sesama dengan berbagi tips-tips kesehatan. Bisa kamu baca dan kamu share disini |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
Alergi Setelah Mewarnai dan Toning Rambut? Ini Penyebabnya
Ketika seseorang memiliki alergi setelah mewarnai atau toning rambut, biasanya mereka alergi terhadap salah satu bahan kimia yang ada di produk tersebut, alih-alih keseluruhan produk. Penyebab utama reaksi alergi tersebut adalah para-phenylediamine, atau lebih mudahnya disingkat PPD. PPD banyak ditemukan di produk-produk pewarna rambut komersial. PPD ini biasanya dicampur dengan peroksida yang ada di pewarna rambut untuk merubah warna rambut. Bahan kimia lain yang umum dijumpai di produk-produk pewarna dan toning rambut adalah para-toluenediamine atau disingkat PTD, yang mana lebih mudah ditoleransi penggunaannya dibandingkan dengan PPD namun masih dapat menyebabkan reaksi alergi bagi sebagian orang.
Gejala alergi pewarna dan toning rambut Dermatitis kontak alergi merupakan sebuah reaksi yang disebabkan oleh kulit terpapar suatu zat yang menyebabkan alergi. Saat kulit peka akan suatu alergen, kulit tersebut akan meradang dan berubah warna menjadi merah. Kulit kepala, telinga, wajah, dan leher dapat berwarna merah dan meradang. Mata dapat terasa gatal dan kelopak mata dapat membengkak saat reaksi terjadi. Kebanyakan kasus dermatitis kontak alergi yang berhubungan dengan pewarna dan toning rambut diklasifikasikan sebagai hypersensitivitas tipe 4, dalam arti biasanya akan membutuhkan waktu berjam-jam hingga gejala muncul setelah mendapatkan paparan terhadap suatu alergen. Gatal-gatal juga dapat muncul setelah penggunaan pewarna rambut. Gejalanya berupa benjolan-benjolan timbul dan kecil yang terasa sangat gatal di seluruh tubuh. Dalam kasus yang parah, seseorang yang menderita alergi dapat mengalami kesulitan menelan dan gangguan pernapasan. Meskipun jarang terjadi, sangat mungkin seseorang untuk mendapatkan reaksi alergi anaphylactic atau hypersensitivitas tingkat 1 terhadap pewarna dan toning rambut, yang kemudian dapat berujung syok anaphylactic. Gejala yang ditimbulkan termasuk gatal-gatal, pembengkakan pada wajah dan saluran pernapasan, sesak napas, turunnya tekanan darah dengan detak jantung cepat, dan hilangnya kesadaran. Syok anaphylactic ini dapat menjadi sebuah kondisi yang fatal, sehingga siapa saja yang menderita gejala-gejala tersebut perlu mendapatkan bantuan medis secepatnya. Diagnosa Salah satu hal yang sulit dalam mengidentifikasi reaksi PPD adalah gejala yang ditimbulkan tidak muncul hingga detik pertama penggunaan produk. Tubuh akan menjadi sangat peka terhadap zat tersebut setelah pertama kali penggunaan. Saat digunakan pada kedua kalinya, reaksi alergi baru akan mulai muncul. Reaksi alergi juga akan bertambah parah semakin banyak tubuh Anda terpapar alergen PPD. Intoleransi pewarna dan toning rambut Sangat mungkin pula bagi orang-orang yang tidak alergi terhadap pewarna rambut dan produk toning rambut mengalami dermatitis kontak non-alergi dan gejala-gejala lain. Beberapa jenis kulit lebih sensitif terhadap paparan zat-zat kimia, termasuk PPD. Reaksi jenis ini lebih umum dijumpai, terutama ketika seseorang mengganti merek produk tertentu dengan formulasi pewarna yang berbeda. Banyak orang akan menyadari kulit mereka menjadi lebih kering dan pecah-pecah. Kulit kepala juga terasa seperti terbakar. Gejala-gejala iritasi biasanya akan muncul dalam waktu 48 jam. DI waktu yang sama, orang-orang dengan intoleransi pewarna rambut juga akan mendapatkan reaksi PPD dan senyawa pewarna rambut lainnya. Zat-zat kimia, baik yang berasal dari pewarna rambut atau produk toning rambut, yang berpotensi menimbulkan alergi perlu dihindari. Anda perlu mendapatkan tes terlebih dahulu utnuk memastikan tubuh tidak alergi terhadap zat-zat kimia tertentu di produk-produk pewarna dan toning rambut guna mencegah reaksi. Menghindari penggunaan produk tertentu merupakan cara kunci mencegah reaksi alergi muncul kembali. |
|
|