7th February 2011
|
|
Ceriwiser
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: [TM #92]
Posts: 986
Rep Power: 18
|
|
Bandara Hasanuddin Perlu Sentuhan Lokal
Quote:
Angkutan udara memegang peranan penting dalam kepariwisataan di Makassar. Direktur Promosi Dalam Negeri Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata M Faried mengungkapkan hal tersebut di hadapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan Syuaib Mallombassi, pelaku industri pariwisata Sulawesi Selatan, dan budayawan Sulawesi Selatan, Sabtu (5/2/2011) di Hotel Clarion, Makassar.
Faried memaparkan jumlah pengunjung ke Makassar melalui udara dari segi pasar domestik. "Dari sisi kapasitas kursi angkutan udara, nomor satu dari Jakarta dan nomor dua dari Surabaya. Ini pasar dominan," ucapnya.
Ia menambahkan, penerbangan domestik meningkat secara tajam sejak kemunculan maskapai penerbangan murah pada tahun 2000. Sementara itu, walaupun Bandara Sultan Hasanuddin bertaraf internasional, satu-satunya jalur penerbangan luar negeri hanya ke Kuala Lumpur, Malaysia. "Kalau melihat kondisi kehadiran Bandara Sultan Hasanuddin, luar biasa. Sangat kentara bandara yang modern dan internasional," katanya.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata memiliki sebuah pemikiran agar bandara tersebut menunjukkan ciri khas lokal. Contohnya, segi interior yang menampilkan suasana khas budaya Makassar.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Bandara Sultan Hasanuddin, Jumat (4/2/2011), selintas Bandara Sultan Hassanuddin memang mengingatkan pada Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Desain modern sangat kental, mulai check-in counter, ruang tunggu, tempat pengambilan bagasi, sampai lobi bandara. Sayangnya, desain modern ini tidak dibarengi dengan tampilan interior yang bernuansa budaya setempat.
|
|