Perdana Menteri (PM) Moldova, Chiril Gaburici. (Reuters)
Chisinau - Perdana Menteri (PM) Moldova Chiril Gaburici mundur dari jabatannya setelah penyidik menanyakan keaslian ijazahnya. Penyidik menemui kejanggalan dalam foto dan tanda tangan di dua ijazah Gaburici. Pernyataan mundur Gaburici yang baru terpilih pada Februari disiarkan melalui televisi, Sabtu (12/6). Dalam pidatonya ia menyampaikan ingin membentuk pemerintah yang bersih dan transparan. "Agenda utama saya adalah membasmi korupsi dan memberikan keamanan dalam dunia perbankan dan investasi," jelasnya.
Moldova merupakan negara merdeka pecahan dari Uni Soviet (
Rusia sekarang, red) dan sebagian besar rakyatnya masih hidup dalam kemiskinan dan konflik dengan warga pro Rusia. Negara yang berbatasan dengan Ukraina menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Uni Eropa yang membuat Rusia berang.
Mundurnya Gaburici diikuti oleh sejumlah pejabat bank, setelah uang sejumlah US$ 1 miliar hilang dari tiga bank. Uang tersebut yang berjumlah 1/8 dari GDP Moldova masih ditelusuri oleh penyidik.
Sementara itu di sejumlah pendemo di Ibu Kota Chisinau menuntut Gaburici membuktikan kata-kata dalam kampanyenya yang mengusung soal martabat dan kebenaran.