Warta Jemaat 18 Maret 2007

Pendeta · **Warta Jemaat 18 Maret 2007**

Shalom Keluarga Allah yang sangat diberkati Tuhan.

Kita bersyukur Tuhan banyak membukakan banyak firman Tuhan bagi kita supaya kita bisa memiliki hidup yang penuh dengan anugrah dan di berkati Tuhan. Salah satu yang dibukakan Tuhan bagi kita adalah tentang betapa pentingnya kita bisa berkata-kata dengan hikmat. Ternyata, kita bisa berkata-kata dengan hikmat atau tidak, itu sangat menentukan apakah hidup kita bisa dipenuhi dengan anugrah Tuhan atau justru dipenuhi dengan kegagalan.

Perkataan kita mempunyai kuasa dan bisa mempengaruhi orang lain serta lingkungan disekitar kita dan juga sangat mempengaruhi diri kita sendiri. Kalau kita bisa berkata-kata yang baik terhadap anak kita, keluarga kita, pekerjaan/usaha kita dan lain-lain, maka saudara bisa melihat sendiri hasilnya, keadaan saudara akan dibawa semakin baik, semakin baik dan menjadi lebih baik lagi. Kalau kita tidak bisa berkata-kata yang baik atau berkata-kata yang jelek tentang anak kita, keluarga kita, pekerjaan/usaha kita, maka lambat laun tak terasa keadaan disekeliling kita juga akan semakin bertambah buruk. Jadi tergantung apa yang kita ucapkan, maka keadaan kita akan jadi baik atau jadi makin buruk.

Dalam perkataan kita sehari-hari, kita harus senantiasa belajar untuk berkata-kata dengan hikmat Tuhan. Kadang-kadang tanpa sadar kita mengucapkan perkataan-perkataan yang bisa menimbulkan sakit hati, tersinggung, atau bahkan perkataan kita tidak percaya/digubris sama sekali oleh orang lain. Maka ada hal-hal penting yang harus kita lakukan supaya perkataan kita bisa diterima oleh orang lain dengan baik.

Yang pertama adalah saat persiapan sebelum bertemu. Kita harus mempersiapkan hati yang penih damai sejahtera, sukacita dan tulus. Sebab hati kita kalau sedang kacau, maka perkataan kita cenderung akan bisa menyakiti orang lain. Setelah kita memiliki hati yang damai, kita perlu mempelajari latar belakang dan kesukaan dari orang yang akan kita temui sehingga kita bisa memiliki bahan pembicaraan yang menyenangkan. selanjutnya kita juga perlu mencari waktu yang tepat untuk bisa menyampaikan maksud kita kepada orang lain. Jangan pada saat orang lain sedang dalam keadaan lelah, masalahnya sedang banyak, dan lain-lain tetapi carilah waktu pada saat orang yang akan kita ajak berbicara itu sedang longgar, sukacita, dan lain-lain sehingga perkataan kita bisa diterima dengan baik. setelah mempersiapkan waktu, kita juga perlu mempersiapkan penampilan kita dengan baik. Dan yang paling penting dari semuanya itu, persiapkan diri dengan doa supaya Tuahn tolong kita bisa berkata-kata dengan baik.

Pada saat bertemu kita harus memakai kata-kata yang sopan dan menghargai. Sedapat mungkin kita belajar untuk mengucapkan perkataan-perkataan yang menyenangkan misalkan bercerita tentang hobbynya, daerah asalnya dan lain-lain. Pakailah juga kata-kata yang lemah lembut dan kadang-kadang disertai dengan pujian yang tulus. Jangan sampai kita mengucapkan perkataan-perkataan yang tidak disukai oleh orang yang sedang kita ajak berbicara. Kita juga harus senantiasa menjaga supaya perkataaan kita adalah perkataan ajakan bukan ejekan karena bisa membuat orang lain tersinggung dan justru tidak mau melakukan seperti yang kita katakan. Kita juga jangan sampai mengucapkan perkataan yang menuduh tetapi sebaiknya gantilah dengan perkataan yang bertanya. Kalau ada orang lain yang meminta bantuan kita atau meminta kita melakukan sesuatu yang tidak bisa kita lakukan, maka kita harus menjawab dengan halus dan jangan membuat orang lain hati atau tersinggung. Dalam setiap perkataan kita hendaklah kita selalu memperkatakan perkara yang positif, meyakinkan dan memberkati orang yang sedang kita ajak bicara sehingga melalui perkataan kita, kitapun bisa menjadi berkat.

Mari saudara, saya ajak setiap jemaat dan pelayan Tuhan Keluarga Allah untuk senantiasa mengucapkan perkataan dengan hikmat Tuhan sehingga anugrah Tuhan datang dalam hidup kita dan kita bisa hidup dalam keberhasilan dan berkat Tuhan. Tuhan Memberkati.

Salam Penggembalaan,
Pdt Obaja Tanto Setiawan
GBI " Keluarga Allah "
Solo

Terkait:

Menu