Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 23rd August 2011
VIP's Avatar
VIP
Member
 
Join Date: Dec 2009
Posts: 82
Rep Power: 0
VIP sebentar lagi akan terkenalVIP sebentar lagi akan terkenal
Default Kota Beragama

Kota Beragama

Jumat pekan lalu tersiar berita bahwa Wali Kota Bogor Diani Budiarto melarang gereja dibangun di jalan yang bernama islami — sebuah larangan yang terlalu dibuat-buat dan tidak masuk akal.



Tetapi yang menarik adalah informasi yang saya dapatkan dari Twitter sepanjang Jumat (19/8) malam hingga Sabtu dini hari. Ada berpuluh-puluh twit mengenai keberadaan masjid, pura, kelenteng, dan gereja di berbagai kota di seluruh Indonesia.



Selama puluhan, bahkan ratusan tahun, rumah ibadah di kota-kota Indonesia selalu berada dekat satu sama lain, sebagaimana sarana-sarana lainnya. Di negeri lain, hal itu sudah berlangsung ribuan tahun.

Sebab, demikianlah fitrah kehidupan kota: bertumpu pada kepadatan yang beragam. Orang ke kota untuk mengalami dan memperoleh manfaat dari itu.

Inilah sebagian informasi dari Twitter itu:

Quote:
 
1) Masjid Istiqlal beralamat di Jalan Katedral, karena Gereja Katedral Katolik yang lebih dulu berada pada jalan itu, yang kemudian diberi nama demikian. Tentu saja kita juga punya pengetahuan umum, bahwa arsitek perancang Masjid Istiqlal adalah Silaban, seorang Kristen.
2) Mesjid Al Azhar di Kebayoran Baru terletak pada Jalan Sisingamangaraja — nama seseorang yang bukan muslim.
3) Di Palu, Gereja Kristen Sulawesi Tengah beralamat “Jalan Mesjid Raya No 15”.
4) Di Jogjakarta, Masjid Syuhada dan gereja katedral katolik berada di Jalan I Dewa Nyoman Oka, dan Jalan Abu Bakar Ali ada di sisi selatan gereja.

Banyak rumah ibadah bukan sekedar beralamat di jalan-jalan dengan beragam nama — yang secara indah mencerminkan kebesaran bangsa Indonesia — tetapi secara apa-adanya benar-benar berada berdekatan, bahkan bersebelahan.

Di Manado dan Jakarta ada gereja dan masjid yang dindingnya benar-benar menempel satu sama lain. Dari Twitter saya juga mengetahui keadaan serupa di Denpasar, Palu, Surabaya, Solo, Medan, Pekalongan, Nias, Kudus, Malang, Jogya, Palopo, Tangerang, Palembang, Magetan, Muntok, Makassar, Ungaran, Padang, Batam, Palangkaraya, dan lain-lain.
Fakta ada begitu banyak orang mengetahui dan dengan kesungguhan hati mau memberitahu adanya informasi di atas bagi saya mencerminkan betapa bangsa kita biasa, bangga, dan menghargai keberagaman dan keberadaan bersama itu.



Yang menyesatkan adalah sikap Menteri Dalam Negeri yang mendukung keinginan Wali Kota Bogor untuk memindahkan GKI Yasmin ke tempat lain. Alasannya: menjaga ketertiban dan menghindari konflik. Ini selintas tampak rasional, tetapi sebenarnya tidak.

Sebab, bila dilakukan maka akan berarti mengalah konyol kepada tekanan sekelompok kecil orang yang salah dan justru harus ditindak! Itu bukan solusi lestari, karena mengingkari fitrah (kehidupan) kota.

Setiap orang, setiap kelompok, perlu dan harus belajar untuk hidup berdampingan dalam ruang dan waktu perkotaan yang terbatas. Kalau tidak, penduduk kota justru akan kehilangan nafas emansipasi, pertumbuhan dan kedewasaannya sendiri: keragaman itu.



Saya kira kita perlu mengimbau Menteri Dalam Negeri untuk melihat soal ini melampaui agama, dan bahwa fitrah kekotaan adalah dasar yang kokoh untuk masa depan. Terhadap Wali Kota Bogor, kita perlu mengingatkan agar tahu diri dalam mengeksploitasi agama.



Last edited by V.I.P; 23rd August 2011 at 12:56 AM.
  #2  
Old 5th November 2011
yunitaananda
Member
 
Join Date: Oct 2011
Posts: 91
Rep Power: 0
yunitaananda mempunyai hidup yang Normal
Default

Nice inpo ndan
  #3  
Old 5th November 2011
zabrigs
Member
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 96
Rep Power: 0
zabrigs mempunyai hidup yang Normal
Default

mungkin bhineka tunggal ika sudah harus dirubah gan ...
  #4  
Old 6th November 2011
pinkerbell
Member
 
Join Date: May 2010
Posts: 99
Rep Power: 0
pinkerbell mempunyai hidup yang Normal
Default

Nih orang harus ke Saudi, di Dammam ada nama jalan Umar Ibn Khattab dan dijalan tersebut ada gereja besar berdiri
  #5  
Old 6th November 2011
dmox
Newbie
 
Join Date: Aug 2011
Posts: 35
Rep Power: 0
dmox mempunyai hidup yang Normal
Default

emang ga ada hal lain yg mesti di urus p walkot????????
  #6  
Old 7th November 2011
jeffjhon
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 89
Rep Power: 0
jeffjhon mempunyai hidup yang Normal
Default

prihatin atas meninggalnya rasa pesaudaraan antar umat beragama di indonesia ini.
  #7  
Old 7th November 2011
dengtata
Member
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 97
Rep Power: 0
dengtata mempunyai hidup yang Normal
Default

semangat..semangat..
  #8  
Old 7th November 2011
wakak
Member
 
Join Date: Jun 2011
Posts: 89
Rep Power: 0
wakak mempunyai hidup yang Normal
Default

RIP nationality
  #9  
Old 8th November 2011
likupang
Member
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 99
Rep Power: 0
likupang mempunyai hidup yang Normal
Default

hmmmmm,,,,
  #10  
Old 8th November 2011
kutamus
Member
 
Join Date: Oct 2011
Posts: 53
Rep Power: 0
kutamus mempunyai hidup yang Normal
Default

prihatin gan ... engga enak kalau konflik gan ... enak kayak gini aja ... enjoy aja kale ..
Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts