|
|
| Post Reply |
| Tweet | Thread Tools |
|
#1
27th November 2011
|
|||
|
|||
rubuhnya jembatan mahakam II
 Rubuhnya jembatan Mahakam II bisa diakibatkan beberapa faktor. Tetapi, tetap saja faktor manusia lebih dominan dibandingkan dengan faktor alam. http://data.tribunnews.com/foto/bank...rban_Jiwa_.jpg Dari sisi alam, sangat kecil kemungkinan bila di Kalimantan terjadi pergeseran tanah karena bukan berada di jalur gunung api. Sehingga, faktor kecerobohan manusia lebih masuk akal menjadi penyebab rubuhnya jembatan yang menghubungkan Samarinda dan Tenggarong. Biasanya sebuah jembatan dibangun untuk umur 30-50 tahun, kecuali dalam penggunaannya ada perubahan beban. Contohnya bila seharusnya truk tronton dalam sehari lewat 20 kemudian Baca Selengkapnya |
|
#2
27th November 2011
|
||||
|
||||
|
faktor keamanan untuk perhitungan konstruksi jembatan sangat tinggi.... jadi kemungkinan terbesar adanya "sunatan" massal sehingga material menjadi berkurang mutunya
__________________
 |
|
#3
27th November 2011
|
||||
|
||||
|
ditambah pula dng pencurian scrub dan material lainnya...
|
|
#4
27th November 2011
|
||||
|
||||
|
Quote:
Originally Posted by Copetuitter
ditambah pula dng pencurian scrub dan material lainnya...
jadi inget waktu suramadu baru di resmikan.. ternyata banyak baut2nya yang ilang
__________________
|
|
#5
27th November 2011
|
||||
|
||||
|
Quote:
Originally Posted by me_R
hahahaha...... emang gitu sih, kadang2 masyarakat kita juga punya andil ....
jadi inget waktu suramadu baru di resmikan.. ternyata banyak baut2nya yang ilang 
|
|
#6
27th November 2011
|
||||
|
||||
|
Quote:
Originally Posted by Copetuitter
it berarti masyarakat tlalu kreatif dalam kerajinan tangan mrk.
... karena apapun yang terjadi si mantri "sunat" tidak mau disalahkan semua juga tau kok dalam proyek2 pemerintah sekarang jumlah setoran semakin meningkat, termasuk alasan setoran "pak A, mau ke jakarta nih, tolong di bantu ........ "
__________________
Last edited by me_R; 27th November 2011 at 08:31 AM. |
|
#7
27th November 2011
|
||||
|
||||
|
Quote:
Originally Posted by me_R
yup benar ..... kebanyakan bangunan konstruksi di "sunat" dari atas (pejabat, spt bupati,DPR, kadis, polisi, jaksa dll) dan dari bawah (masyarakat, spt LSM, wartawan, dll) .... ujungnya2 ya roboh... kalo udah roboh baru di cari siapa yang bakal jadi "kambing" buat korban acara "sunatan" massalnya
... karena apapun yang terjadi si mantri "sunat" tidak mau disalahkan semua juga tau kok dalam proyek2 pemerintah sekarang jumlah setoran semakin meningkat, termasuk alasan setoran "pak A, mau ke jakarta nih, tolong di bantu ........ " Yahh... Ujung2nya alam yg disalahkan. Entah it kontur tanah yg mengalami pengikisan atau yg lainnya.. 
|
|
#8
27th November 2011
|
||||
|
||||
|
Quote:
Originally Posted by Copetuitter
kalo udah spt ini pasti main lempar tanggung jawab dan tdk mau di salahkan.
Yahh... Ujung2nya alam yg disalahkan. Entah it kontur tanah yg mengalami pengikisan atau yg lainnya..
__________________
|
|
#9
27th November 2011
|
||||
|
||||
|
Quote:
Originally Posted by me_R
itu lah sifat umum masyarakat kita yang emang doyan "kambing" apalagi kambing yang warnanya hitam........ sebab kalo terjadi apa2 selalu di cari sehingga harga "kambing hitam" tinggi di pasaran per-kambing-an
tp miris liat kalimantan, trutama kutai kartanegara. It provinsi terkaya tp masyarakatnya sngsara. Makanya SDM pnduduk asli makin mrosot. 
|
|
#10
27th November 2011
|
||||
|
||||
|
Quote:
Originally Posted by Copetuitter
iya. Bnr bgt miss
tp miris liat kalimantan, trutama kutai kartanegara. It provinsi terkaya tp masyarakatnya sngsara. Makanya SDM pnduduk asli makin mrosot.
__________________
|
| Sponsored Links | |
| Space available | |
| Post Reply |
| Thread Tools | |
|
|
