for :
Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku
sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada
usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda.
Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan
ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika.
Lebih dasyat lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisa
menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah
bahasa secara keseluruhan dalam sehari !!!!
Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang
seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang
lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia
kemudian memberi nama pada anaknya) Boris memang menjadikan anaknya
sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang
sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi
kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang sangka William Sidis
kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat
dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis
meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis.
Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas
dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa.