Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
pingpong's Avatar
pingpong pingpong is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,888
Rep Power: 21
pingpong mempunyai hidup yang Normal
Default :: Mengenang Tragedi Superga 4 Mei 1949 - 4 Mei 2012 ::

::Mengenang Tragedi Superga::










[/spoiler][spoiler=open this] for Penting:




Thread buat para Interisti yang belum tau , walau ane Milanisti ..

tapi ane cinta Perdamaian , dan ane cinta Sepak Bola ..

Satukan Hati , Satukan Jiwa , Agar Indonesia tidak Terpecah Belah dengan Konflik-konflik tentang masalah Perbedaan Fans Sepak Bola











[/quote]
Quote:





Pada Tanggal 4 Mei 1949 silam menjadi hari paling menyedihkan buat sepakbola Italia. Kini tepat 63 tahun sudah Tragedi Superga berlalu, namun duka mendalam sepertinya tak pernah hilang.



Tragedi Superga adalah sebuah tragedi yang melibatkan IL Grande Torino, Peristiwa yang terjadi pada pukul 17.04 waktu Italia, 4 Mei 1949 tersebut, merupakan lembar buram sejarah sepak bola Italia. Tak sekadar merenggut 31 jiwa. Lebih dari itu, kecelakaan itu juga memutus rantai sebuah generasi emas.



Bayangkan, 18 dari 31 penumpang yang tewas tersebut merupakan skuad inti Torino, tim tertangguh di Italia dan salah satu tim terkuat di Eropa. Pada saat itu, Torino adalah raja. Inter,Juventus atau Milan tak berkutik. Torino berhasil menobatkan diri sebagai juara sejati Italia dengan mengangkangi takhta Serie A dari 1943 sampai 1949 tanpa putus.



Ya, kecelakaan pesawat yang menelan korban jiwa semua penumpangnya ini memang mengakhiri kejayaan La Grande Torino. 63 tahun sudah tragedi terburuk dalam sepakbola Italia itu berlalu. Kini duka itu kembali terkuak seiring dengan peringatan 63 tahun kepergian bintang-bintang Torino.



Sebelum kejayaan La Grande Inter di era 1960an dan La Grande Juventus pada akhir 1990an, jauh sebelumnya telah bercokol La Grande Torino yang memiliki skuad mengagumkan. Torino menjadi tim terbaik di era 1940an.



Dipimpin sang kapten Valentino Mazzola, ayah dari legenda Inter Milan, Sandro Mazzola, Torino menjadi tim paling disegani di daratan Italia. Lima gelar beruntun direbut sejak 1943-48. Sebuah rekor yang hanya bisa disamai Juventus.



Yang lebih tragis, 70 persen kekuatan Timnas Italia juga ada di Torino. Klub berjulukan "El Toro" itu menyumbang 7 pemain untuk "Gli Azzurri". Salah satunya, Valentino Mazzola, kapten dari segala kapten, ayah dari legenda Inter Milan, Sandro Mazzola.



Valentino merupakan pemain paling karismatis di Italia. Pria yang telah mencetak 100 gol di Serie A sebelum umurnya menginjak 30 tahun ini dianggap seperti jenderal oleh teman-temannya. Nakhoda kapal "Gli Azzurri" ada di tangannya.







Quote:





Akhiri Masa Keemasan Torino



Setelah satu tahun kemudian Mazzola ikut mempersembahkan gelar buat Torino. Namun, undangan ke Lisbon dari Benfica pada 1949 rupanya menjadi akhir dari kejayaan Torino. Hampir semua skuad Granata tewas saat kembali memenuhi undangan Benfica di partai perpisahan legenda Portugal, Jose Ferreira.



Dalam perjalanan pulang dari Portugal, pesawat Fiat G212 yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan setelah sempat mengisi bahan bakar di Barcelona. Semua punggawa kebesaran Torino kecuali Sauro Toma akhirnya meninggal.



Toma memang tak ikut dalam rombongan karena cedera. Kini tragedi paling menyedihkan itu selalu dikenang tifosi Torino.



Korban Tragedi Superga:

Skuad Torino: Valerio Bacigalupo (Goalkeeper), Dino Ballarin (Goalkeeper), Aldo Ballarin (Defender), Emile Bongiorni (Forward), Eusebio Castigliano (Midfielder), Rubens Fandini(Midfielder), Guglielmo Gabbetto (Forward), Ruggero Grava (Forward), Giuseppe Grezar (Defender), Ezio Loik (Defender), Virgilio Maroso (Defender), Danilo Martelli (Midfielder), Valentino Mazzola (Forward), Romeo Menti (Winger), Piero Operto (Defender), Franco Ossola (Forward), Mario Rigamonti (Midfielder), Julius Schubert (Attacking Midfielder).



Direktur Torino: Arnaldo Agnisetta, Ippolito Civalleri, Andrea Bonaiuti

Staf Pelatih: Egri Erbstein Leslie, Lievesley, Osvaldo Cortina

Jurnalis: Renato Casalbore (pendiri Tuttosport), Renato Tosatti (La Gazzetta Dello Sport), Luigi Cavallero (La Stampa).









[quote]





Hikmah dari Tragedi Superga



Anak dari Valentino Mazzola legenda Itali dan Torino bernama Sandro Mazzola, hanya mau bermain di Inter Milan, apakah ini merupakan bentuk terima kasih Sandro Mazzola terhadap Inter atas scudetto Torino dan penghormatan terhadap Inter terhadap ayahnya. Dan Sandro Mazzola menjadi salah satu legenda Inter.



Tahun 2006 Inter mendapatkan gelar scudetto yang ke 14 sebuah gelar yang didapat dengan cara tidak biasa beberapa media menyebutnya dengan "Scudetto of Honesty" karena tidak terlibat skandal memalukan liga italia yang melibatkan Juventus dan AC Milan



Para fans yang pada waktu itu (1948-49) saat terjadinya tragedi superga menerima dengan tabah keputusan sang presiden, kecintaan terhadap klub Kasih Sayang, Kejujuran dan Keiklasan lebih penting dari pada sebuah juara, dan para fans pada masa dekade dan sekarang itu tidak pernah menuntut scudetto tersebut seperti apa yang kita dengar saat sekarang ini.













Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:59 PM.


no new posts