FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Amanat suci Tuhan Maha Esa,
Aku, Tuhan Yang Maha Esa, Bunda Alam Semesta Datang bersama pasukan ke dunia fana. Sekilas saat memandang putra-putriKu Hati kian hancur sambil menahan rasa Bertemunya Bunda dan Anak Betapa berbahagia Hati wajah asaliah (Watak Nirvana) AnakKu pun muncul Dahulu, Bunda dan Anak-anak semua berkumpul di Gunung Rohani Nirvana Namun Anak pnya maksud berkelana, pergi dan tersesat, dan tak pernah kembali lagi. Enam puluh ribu tahun telah berlalu didalam arus roda samsara Memakan pahit lautan penderitaan yang tiada tepi Aku terus menantikan dan menunggu Melihat sunyinya pemandangan* Nirvana Kapan Anak didalam roda samsara dan kembali Kini telah sampai masa pancaran ketiga Jalan menuju Aku telah disebarluaskan Segenap Roh dapat kembali ke Asaliah Dan bertemu wajah dengan Bunda Aku memiliki kata-kata yang tiada habisnya Putera dan PuteriKu, bersungguhlah mendengar PesanKu ini. Bunda tidak tahan dan segera menahan tangis Teriris oleh keperihatinan yang dalam. Air mata kasihKu mengalir seperti mutiara dan permata Aku melihat memandang Putera Puteri semua Sesungguhnya mampu memancarkan nurani Kasih karunia secara penuh Hendak menuliskan suara Kalbu dari relung Lalu bagaimana bisa bila tidak menyampaikan pesan penting ini? Putera-Puteri, perlihatkanlah watak sejati asaliah Bertemu dan bersatu Hati dengan Ibu. Sebab Ibu selalu memperhatikan dan menyayangi. Setiap kali melihat Anak didalam kesesatan dan penderitaan, Ibu juga merasa sedih dan pilu Ibu turut larut apa yang dialami AnakKu, Didepan Pintu Ibu masih terus menunggu Namun sedikit sekali Anak-Ku yang kembali Saat ini, Maha bencana telah bersarang didunia Bencana dan peperangan yang sangat tragis pecah ditiap sudut kota Putera PuteriKu sedang terancam dalam bencana air dan api, kelaparan, kemarau dan kekeringan, Sungguh menyayat, Setiap masyarakat negara dalam bencana malapetaka, Jarang ada tempat aman Orang-orang terkena bencana peperanagan dan wabah penyakit ganas. Dunia akan memasuki perubahan yang besar, tidak terbayang. Dan lebih besar lagi, adalah saat tiba bencana terbesar sepanjang zaman, Bencana angin terdahsyat (Nuclear) menerjang langit dan hempaskan bumi. Dalam sekejap seluruh isi dunia tampak hancur dan musnah Bumi dan langit berawan pekat dalam kekelaman Kedahsyatan bencana diatas dunia ini sungguh parah dan tragis Kepiluan tangisan terdengar dimana-mana Semua setan dan dewa-dewi juga turut merintih dalam kesedihan Segenap penjuru dunia sarat luka dan air mata Betapa tak snggup mendengar jeritan rintihan itu tidak tahan melihat suasana demikian peristiwa puncak dan terakhir ini adalah perhitungan total dan pembersihan total (atas seluruh karma buruk) segala hutang karma dan dosa kejahatan, akan terlunasi karma yang telah ditanam pada masa lalu, sepenuhnya akan matang tibalah di masa stadium ketiga, saat langit mengadakan penyaringan dan pemilihan perkara naik selamat dan turun celaka itu berkaitan dengan satu niat. Setan yang berasal dari kesesatan dalam dan luar datang terus menjerumus Sekali salah niat dan serong, iblis setan menjerat Penyaringan dan pemilihan akan menentukan ke Nirvana dan ke jurang neraka Sekali Wadah ditentukan, akan selamanya*tidak dapat berubah Ini adalah maha bencana, dan didalam ketetapan menuju keselamatan dan kemusnahan. Ini adalah saat terpenting, dan penentuan, dalam menanggung duka derita selamanya* atau mencapai kebahagiaan abadi Putera PuteriKu, seharusnya paham akan maksud Ibu Yang Ibu khawatirkan dan sedihkan adalah tibanya saat seperti itu Jika tidak lepas dari penyaringan dan samsara lahir dan mati Sekali jatuh dan terjerumus, susah lagi menjumpai hati terang untuk terselamatkan. Thien En Mi Lek Fuo Yen, 28 Juli 1988. |
![]() |
|
|