Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Ulama Ulama is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 1,239
Rep Power: 16
Ulama mempunyai hidup yang Normal
Default Wanita dalam Islam dan Feminisme

sebelum nya maaf kalau dah repost

Ada segelintir orang yang menuduh Islam sebagai agama yang menindas perempuan. Menurut mereka Islam membuat perempuan menjadi gologan kelas dua (setelah laki-laki). Buktinya laki-laki boleh berpoligami, laki-laki mendapat warisan dua kali lebih besar dari perempuan plus bukti-bukti lain yang kadang kala justru tidak diajarkan Islam. Padahal jika kita melihat perempuan dalam bingkai sejarah, Islam memiliki peran yang besar dalam pembebasan perempuan.

Bab pertama buku ini mengulas kedudukan perempuan sepanjang sejarah. Sejarah kelam penindasan wanita pada berbagai peradaban sebelum peradaban Islam seperti pada peradaban Yunani dan Romawi, peradaban Yahudi, Hinduisme, Arab sebelum Islam (jahiliyah), Eropa, agama Nasrani, dan sejarah masyarakat Inggris. Saat itu wanita dijadikan golongan kasta terendah dalam penggolongan manusia. Lucunya bahkan sampai ada perdebatan panjang mengenai apakah perempuan itu manusia atau bukan(!!?).

Bab selanjutnya memperlihatkan potret buram keadaan perempuan saat ini. Perempuan menjadi objek eksploitasi masyarakat barat yang memiliki budaya� laissez faire. Kisah sedih ini justru merupakan buah ‘pembebasan’ feminisme. ‘Pembebasan’ yang malah menghasilkan angka yang tinggi pada pembunuhan janin, prostitusi, pemerkosaan, perceraian dan� single parent (baca:� single mother). Penindasan kuno yang tetap lestari dalam kemasan baru.

Lalu pada bab ketiga dibahas ajaran Islam mengenai peran, kedudukan, dan integritas kaum perempuan. Bagian inilah yang akan menjawab berbagai tuduhan terhadap Islam mengenai wanita. Seperti masalah kesetaraan perempuan dalam urusan spiritual, masalah perkawinan, masalah poligami, masalah perceraian, masalah kesopanan dan masalah ekonomi (termasuk di dalamnya masalah warisan).

Kemuliaan perempuan dalam Islam setidaknya bisa kita ketahui dengan bagaimana Islam menempatkan posisi seorang ibu. Dalam Islam seorang anak yang mesti patuh pada kedua orang tuanya, namun ketaatan kepada ibu harus didahulukan. Hadits yang populer yang juga dikutip buku ini menyebutkan bahwa pelayanan terbaik seorang anak didahulukan kepada ibunya tiga kali dibanding kepada ayahnya. Bahkan pada hadits lain disebutkan bahwa surga terletak di telapak kaki ibu.

Di bab terakhir diulas mengenai konsep dan teori dari beberapa gerakan feminis seperti gerakan feminisme marxis, feminisme liberal, feminisme radikal, dan liberalisasi seksual yang sebenarnya tidak memuaskan akal dan tidak sesuai dengan fitrah manusia.

Ada beberapa hal yang membuat buku ini menarik, misalnya pada bab kedua mengenai kondisi yang dialami perempuan di barat memuat angka-angka statistik yang mengejutkan yang membuat buku ini� greget untuk terus dibaca.

Misalnya tentang pemerkosaan, “Amerika Serikat, negara yang memproklamirkan dirinya sebagai negara terbesar yang menjamin hak-hak asasi manusia, ternyata negara dengan angka pemerkosaan tertinggi di dunia. Angka pemerkosaan di AS mencapai 4 kali lipat angka pemerkosaan di Jerman, 18 kali lebih besar dari angka pemerkosaan di Inggris, dan hampir 20 kali lipat angka pemerkosaan di Jepang. Di negara bagian Utah saja, angka pemerkosaan mencapai 44,6 per 100.000 jiwa penduduk. Pada tahun 1995, 2.071 anak-anak di Utah yang berusia di bawah 18 tahun menjadi korban penganiayaan seksual; 633 di antaranya adalah anak-anak berumur kurang dari 6 tahun. Angka statistik nasional menunjukkan, bahwa 1,3 perempuan diperkosa tiap menitnya di AS. Ini berarti 78 pemerkosaan setiap jamnya, atau 1.872 pemerkosaan tiap harinya, atau 683.280 pemerkosaan setiap tahunnya!”(hal. 23)

Juga masih banyak angka-angka lain yang akan membuat para pengagum feminisme akan menyesal. Angka-angka tersebut memang angka-angka lama karena di Inggris, dari tempat asalnya, buku ini diterbitkan tahun 1997. Namun apakah saat ini angka-angka tersebut akan turun? Peresensi yakin angka-angka tersebut malah akan terus naik. Selain itu, analisis yang tajam mengenai angka-angka tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri.

Buku ini mungkin bisa jadi penjelasan mengapa tujuh dari sepuluh orang barat yang masuk Islam adalah perempuan. Tema-tema yang dipilih plus judul asli dari buku ini “Islam The Choice of Thinking Women” membuat peresensi berkesimpulan buku ini bertujuan menawarkan Islam ke kalangan perempuan khususnya para feminis.

Buku ini kalau tidak bisa membuat para pejuang feminisme berubah menjadi pejuang Islam setidaknya dapat membungkam tuduhan-tuduhan mereka terhadap Islam.[]

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:38 PM.


no new posts