Quote:
Originally Posted by VHIENSKI
hari ini aku mau berbagi kisah yang menimpaku dan teman2ku.
Awalnya, sekolah kami mengadakan piknik ke Yogyakarta. Kami berangkat dengan menggunakan mobil bus. Singkat cerita, kami sudah sampai di Yogyakarta. Karena sudah malam kami menginap di salah satu hotel/penginapan di Yogyakarta, sebut saja "Rama Shinta Hotel". Dalam satu kamar terdapat 4 orang siswa. Kebetulan aku sekamar dengan seorang anak yang bisa melihat makhluk halus, namanya "Karista". Kami mendapat kamar no.114. Sudah malam kami tidak bisa tidur, soalnya udaranya panas sekali. Tak lama kemudian, ada 4 orang siswa lainnya yang mengetuk pintu kamar kami. Mereka adalah siswa kelas lain yang juga ikut dalam perjalanan ini. Mereka lari terbirit-birit menuju kamar kami dengan membawa bantal dan guling mereka. Setelah mereka jelaskan apa yang sedang terjadi, kami pun mempersilakan mereka untuk ikut tidur di kamar kami. Mereka takut bila mereka harus tidur di kamar no.112 yang sangat dekat dengan kamar no.111 yang sengaja dikosongkan. Kami pun tidur, walaupun tidak pulas. Pukul 01:00 WIB aku terbangun. Aku pun membangunkan teman2. Tak lama kemudian, ada teman2 lainnya yang mengetuk pintu kamar kami lagi. Ternyata mereka adalah teman sekelas kami, salah satunya adalah "Sri". Mereka juga memiliki pengakuan takut tidur di kamar mereka. Akhirnya, mereka menjelaskan bahwa salah satu dari mereka mendengar suara yang aneh berasal dari kamar mandi mereka. Aku sebagai seorang yang tidak takut hantu, penasaran sekali dengan cerita mereka. Akhirnya, aku dan Karista datang ke kamar teman kami. Di sana kami ngobrol2 seperti biasa. Secara tak sadar Karista pun mengatakan, "Mana suaranya, penasaran banget!" Tak lama kemudian, suara itu pun terdengar, secara otomatis semuanya lari terbirit-birit keluar dari kamar tersebut. Entah kenapa aku sebagai seorang yang tidak takut hantu pun ikut lari. Tapi, itu semua tanpa aku sadari. Tapi, ada salah seorang teman kami yang masih tidur di kamar tersebut, ia adalah Sri. Dia itu adalah orang yang susah untuk dibangunkan, ia pun masih tidur hingga kami memberanikan diri untuk membangunkannya. Setelah ia bangun ia masih tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Akhirnya, kami pun menceritakan apa yang telah terjadi. Ia pun langsung ketakutan meski masih merasa ngantuk. Semuanya masih tidak mau pergi lagi ke kamar tersebut, hingga adzan subuh terdengar. Mereka pun masih mengungsi di kamar kami. Mereka masih tidak berani untuk kembali ke kamar mereka. Tetapi, barang2 mereka masih ada di sana. Akhirnya kami antar mereka mangambil barang2 mereka. Tapi, Sri masih tidak tahu apa yang kami dengarkan. Lalu, kami pun menjelaskan bahwa kami mendengar suara orang yang sedang mencuci baju dan suara air yang menetes dari kamar mandi tersebut, padahal airnya tidak dinyalakan. Kami pun, masih berusaha untuk melupakan kejadian tersebut.