Penanaman dan Produksi Lidah Buaya di Lingkungan Rumah

nairin

GLOBAL Warming telah menjadi ancaman buat dunia, khususnya untuk manusia. Maka harus dilakukan suatu usaha agar global warming ini tidak bertambah buruk. Salah satunya Melakukan penanaman merupakan salah satu bentuk aksi global warming. Seperti yang diketahui bahwa tanaman dan tumbuhan menyerap CO2 (karbon dioksida) dan menghasilkan O2 (Oksigen).

Penanaman berupa berbagai macam tanaman dan tumbuhan. Oleh karena itu, aktivitas penanaman tumbuhan dan tanaman selalu diutamakan untuk bumi yang lebih baik, yaitu bebas dari ancaman global warming dan salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup. Selain itu, banyak berbagai tanaman yang memiliki kegunaan yang luar biasa, tidak terkecuali Tanaman Lidah buaya yang memiliki kegunaan yang sangat banyak sekali. Lidah buaya berguna untuk kosmetik, makanan, minuman, perawatan kulit, shampo, melancarkan sistem pencernaan tubuh, obat (sembelit, Radang tenggorokan, Kolesterol, diabetes, bisul, perawatan usus dan lambung, batuk ) dan lain-lain. Tanaman lidah buaya biasanya dibudidayakan di beberapa daerah karena kegunaannya yang luar biasa kemudian mudahnya lidah buaya tumbuh khususnya di indonesia karena daerah tropis. Umumnya budidaya dilakukan dengan skala besar dengan membuat perkebunan atau tanah yang besar. Hal ini berhubungan dengan fungsi lidah buaya, seiring dengan kebutuhan manusia terhadap lidah buaya maka semakin tinggi pula usaha produksi lidah buaya.

Budidaya lidah buaya dilakukan secara skala besar karena kebutuhan dunia industri untuk mengolah lidah buaya menjadi barang, makanan, kosmetik, obat dan lain-lain. Oleh karena itu, budidaya lidah buaya menjadi solusi terhadap permasalahan lainnya yaitu kelaparan dan kemiskinan. Kelaparan dapat terpecahkan dengan memanfaatkan fungsi lidah buaya yaitu sebagai makanan. Kemiskinan berhubungan dengan pekerjaan seseorang.

Dengan membudidayakan lidah buaya seseorang dapat memproduksi lidah buaya kemudian diperdagangkan sehingga menjadi mata pencaharian baru. Selain itu, berpengaruh ke sektor perdagangan dan perekonomian, artinya ada sesuatu siklus ekonomi dan perdagangan, mengakibatkan adanya interaksi dan komunikasi antar manusia (distributor, agen , penjual, petani dan pembeli). Itu merupakan siklus dalam skala makro. Dalam skala mikro, hal ini juga bisa dilakukan, yaitu melakukan budidaya lidah buaya dirumah. Subjek yang berperan ialah ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga umumnya juga memiliki skill untuk bercocok tanam. Jikalau tidak memiliki bercocok tanam itu sangat mudah dipelajari. Jadi dalam skala mikro ini siklus ekonomi dan perdagangan terjadi kalau kegiatan yang sama dilakukan seperti skala makro (skala besar).

Oleh karena itu, penanaman dan produksi lidah buaya di lingkungan rumah merupakan salah satu kegiatan yang lebih bermanfaat untuk pribadi, bersama dan pemeliharaan lingkungan hidup. Tujuannya penanaman dilakukan di rumah perkomplekan. Penanaman dapat dilakukan di teras rumah atas atau bawah. Alat-alat yang diperlukan berupa: pot (sedang atau besar), tanah, pupuk, sekop kecil, air dan alat tanaman lainnya. Penanaman lidah buaya cukup cepat yaitu sekitar 2 bulan panen. Asumsikan setiap rumah besar memiliki 10 pot tanaman lidah buaya atau rumah sedang memiliki 5 pot tanaman lidah buaya.

Subjek yang dimaksud ialah ibu rumah tangga, subjek pembantu juga diperbolehkan seperti: pembantu, ayah, anak-anak, dan orang lain. Ibu rumah tangga memang memiliki peran dalam semua kegiatan di rumah, dan pengelolaan tanaman ini menjadi kegiatan rutin yang baik. Umumnya ibu rumah tangga memiliki skill bercocok tanam, jikalau tidak maka dapat dilakukan pembelajaran bercocok tanam. Bercocok tanam merupakan pembelajaran yang cukup mudah.Panen tanaman lidah buaya selama +_ 2 bulan. Waktu yang pelaksanaan penanaman mulai dari bibit ialah setiap +_ 2 bulan sekali. Hal ini akan menjadi rutinitas sehingga waktu pelaksanaan kegiatan ini bersifat berkesinambungan dan berkelanjutan.

Produksi lidah buaya dapat dilakukan ditempat mana saja termasuk di lingkungan rumah menggunakan pot-pot, sama halnya seperti penanaman lidah buaya di perkebunan. Produksi lidah buaya setidaknya minimal selama 2 bulan dan dilakukan pemeliharaan secara baik dan rutin, artinya minimal dalam 2 bulan dapat memanfaatkan atau menggunakan hasil lidah buaya tersebut. Selain itu hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini ialah :
1.Produksi lidah buaya dapat dimanfaatkan seperti dikonsumsi sendiri atau dijual kembali.
Hasil lidah buaya dapat dimanfaatkan sendiri dengan cara mengkonsumsinya sendiri sebagai makanan atau obat. Selain itu, dapat dijual kembali, karena harga penjualan lidah buaya cukup baik.

2.Penanaman lidah buaya menjadi tanaman hias sekaligus membuat keadaan rumah lebih sejuk dan asri. Tanaman lidah buaya menjadi penghias rumah dan memberikan keindahan di rumah.

3.Memberikan penghasilan tambahan kepada ibu rumah tangga atau orang lain dengan cara usaha lidah buaya mulai dari menanam, proses dan produksi (panen) dilakukan di lingkungan rumah. Memberikan penghasilan tambahan untuk ibu rumah tangga untuk kebutuhan keluarganya.

4.Mereduksi CO2 di bumi dan meningkatkan produksi O2. Dengan menanam lidah buaya, minimal dapat mereduksi CO2 di bumi dan produksi O2 meningkat.

Tujuan
*Melakukan Aktivitas positif kepada masyarakat.
*Memperkecil pengangguran (solusi kemiskinan).
*Menjadi solusi terhadap masalah kelaparan.
*Memanfaatkan hasil tanaman lidah buaya secara menyeluruh.
*Melakukan penanaman lidah buaya sebagai bentuk melawan pemanasan global dan peduli lingkungan hidup.
*Mengajak masyarakat untuk lebih dinamis.
*Membentuk siklus perdagangan dan ekonomi.
*Menstimulasi masyarakat untuk becocok tanam dan bersosialisasi
*Mengajak masyarakat untuk berinteraksi dan komunikasi
*Menyadarkan masyarakat untuk aktif dalam kegiatan
*Mengajak masyarakat untuk aktif dalam kegiatan

Penerima Manfaat
Kegiatan ini menjadi bermanfaat bila memberikan kontribusi menjadi sesuatu yang lebih baik terhadap manusia dan lingkungan. Penerima manfaat dari tanaman lidah buaya ini ialah :
*Subjek ibu rumah tangga artinya lidah buaya diolah sendiri dan dikonsumsi sendiri.
*Subjek lainnya : orang yang menganggur (tidak punya pekerjaan) sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan tetap.
*Subjek lainnya : orang miskin (kelaparan) , mengganti konsumsi primer dengan makanan olahan lidah buaya.
*Tanaman Lidah buaya memproduksi Oksigen sehingga targetnya melawan pemanasan global.
*Subjek dapat berperan sebagai pedagang (berwirausaha). Jadi hasil lidah buaya di jual ke industri pengolahan besar (Pabrik), menjual ke industri kecil (pasar) atau mengolah bahan mentah menjadi barang olahan (minuman lidah buaya, shampoo, obat) kemudian menjualnya.
*Subjek menjadikan tanaman lidah buaya Sebagai Tanaman Hias di teras Rumah.
Kegiatan ini akan melibatkan banyak subjek (elemen masyarakat) dan menjadi beberapa solusi terhadap permasalahan sosial di lingkungan masyarakat, maka manfaat yang pasti dirasakan ialah interaksi dan komunikasi antar sesama. Selain itu, siklus ekonomi dalam skala mikro dapat berjalan karena munculnya pewirausaha, penjual, dan pembeli.

Manfaat bagi lingkungan
*Dengan penanaman lidah buaya akan meningkatkan produksi O2 (oksigen) dan mengurangi kapasitas CO2 (karbon dioksida) dibumi.
*Tanaman lidah buaya ini juga sebagai tanaman hias dan memberikan udara yang lebih sejuk dan asri.

Manfaat bagi Ekonomi
*Produktifitas lidah buaya akan memberikan kesempatan masyarakat untuk berpenghasilan (sebagai mata pencaharian) di lingkungan rumah.
*Memunculkan peran penjual,agen, distributor dan pembeli sebagai pergerakan di bidang ekonomi.
*Merangsang masyarakat untuk berwirausaha
*Membuat siklus ekonomi dan perdagangan agar lebih dinamis dengan cara menghubungkan peran penjual dan pembeli.
*Memberikan solusi terhadap permasalahan kemiskinan

Manfaat Bagi Sosial
*Memberikan nilai kebersamaan dalam kegiatan ini karena bersifat berkelanjutan.
*Merangsang masyarakat untuk lebih dinamis dan bersosialisasi
*Memberikan solusi terhadap permasalahan kelaparan. (*)

Terkait:

Menu