Pole Dance kini mulai dicintai mayoritas wanita yang tinggal di kota-kota besar. Meski peminatnya belum banyak, sejumlah pusat kebugaran sudah menyediakan kesal Pole Dance.
Di studio kebugaran milik Yunto, di kawasan Kemang, hampir 99 persen peserta kelas Pole Dance adalah wanita. Meskipun, untuk mahir menaiki tiang butuh keberanian yang lebih.
"Pole Dance inikan bagaimana kita bisa membuat keseimbangan dan kelenturan tubuh dengan mengandalkan sebuah tiang. Jadinya, untuk melakukan olahraga ini harus punya nyali, kalau enggak punya nyali susah," kata Yunto, saaat berbincang santai dengan
merdeka.com, Jumat (23/1).
Dia menambahkan, untuk mereka yang pemula biasanya butuh waktu tiga bulan untuk mempelajari dasar-dasar olahraga Pole Dance. Selama tiga bulan itu pula, sebagian wanita sudah merasa cukup senang karena olahraga ini mampu membuat berat badan turun hingga 3-5 kilogram.
"Biasanya tiga bulan itu bisa manjat (tiang), angkat diri sendiri ke atas, angkat bahu, setelah itu meliuk-liuk, ya sudah lumayan membentuk tubuh. Tapi lagi-lagi itu semua bisa tercapai kalau berani," jelasnya.
Mungkin banyak yang heran, bagaimana olahraga ini bisa membuat tubuh menempel di tiang? Mau tau resepnya.
"Ada obatnya untuk melengketkan badan ke tiang, kaya krim pelengket," ucap Yunto tanpa menjelaskan obat apa yang dimaksud.
Kesulitan dalam olahraga ini rupanya menjadi kenikmatan tersendiri. "Jadi ini seperti menyiksa diri, karena makin sakit, makin pingin bisa, mereka paksain, demi membentuk tubuh, berani sakit-sakitan," tambahnya.
Lantas berapa lama seseorang bisa tahan di tiang? "Tergantung koreografer, tergantung kita kuat enggak. Yang penting siap kakinya hitam-hitam karena kan menekan tiang terus, meski udah lama-lama enggak," pungkasnya