|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() TEMPO Interaktif, Tokyo - Pemerintah Jepang tengah berusaha mendinginkan dua reaktor di pembangkit listrik nuklirnya. Dua reaktor itu tidak bisa didinginkan sehingga muncul kebocoran kecil. Perusahaan listrik Tokyo Electric Power Corp. (Tepco) berusaha keras mengurangi tekanan pada dua pembangkitnya di Fukushima yang terletak 240 kilometer di utara. Uap radioaktifnya dilepaskan dari pembangkit, namun Perdana Menteri Naoto Kan mengatakan kebocorannya kecil. Pakar nuklir dan pemerintah Jepang mengklaim tidak akan terjadi ancaman radiasi. "Tidak akan sampai terjadi bencana Chernobyl (bencana terbesar). Temperaturnya memang meningkat tetapi reaksi juga akan terhenti," kata Naoto Sekimura, profesor di Universitas Tokyo, Sabtu (12/3). Ribuan warga sekitar telah diungsikan untuk menghindari kontaminasi radioaktif. Meski demikian, ancaman bahaya belum berakhir dengan adanya peringatan dari Tepco yang menyatakan tabung bahan bakarnya merusak fasilitas air di pembangkit Daiichi. Tekanannya juga meningkat di seputar pembangkit Daiichi. Para pekerja masih berusaha mendinginkan reaktor nuklir. Tingkat radiasi di ruang kontrol 1.000 kali lebih tinggi dari biasanya, sedangkan di luar pembangkit delapan kali lebih besar dari keadaan normal. Para pekerja silih berganti terus bekerja. Tepco juga mengumumkan adanya masalah di pembangkit nomor dua, dan mengumumkan keadaan darurat. Sekretaris Kabinet Yukio Edano mengatakan tekanan dalam sistem kontrolnya tidak berfungsi. Namun Profesor Naoto Sekimura mengatakan bencana radiasi besar tidak akan terjadi. Naoto mengatakan dalam kondisi terburuknya adalah kebocoran bahan radio aktif dan kerusakan fasilitas, namun tidak akan menimbulkan ledakan. Jika ventilasi berhasil diperbaiki, kebocorannya akan kecil dan radiasinya tidak akan lebih dari radius 3 kilometer. TELEGRAPH | GUARDIAN | AQIDA |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|