[jsdh]

Film dokumenter 'Cowboys in Paradise' terus menuai kontroversi. Film yang dibuat 2007 ini bercerita mengenai kehidupan para pria penghibur orang asing di Pantai Kuta, Bali.

Spoiler for GIGOLO AH AUH:

Kontroversial semakin mencuat saat para pelaku yang dicap 'gigolo' dalam film itu satu persatu angkat suara. Mereka membantah keras disebut gigolo.

Sejumlah pemeran dalam film itu mengaku tak sadar telah ditipu oleh sang sutradara asal Singapura, Armit Virmani.

"Pengakuan Armit, saat itu ia sedang berlibur bersama teman-temannya," ujar Argo salah seorang pemeran dalam film 'Cowboys in Paradise'. Argo dan pemeran lainnya mengira Armit tengah mendokumentasikan kegiatan mereka sebagai anak pantai, bukan gigolo.

Dalam laman twitchfilm.net edisi Maret lalu, Armit menceritakan panjang lebar mengenai proses pembuatan film ini. Berikut petikan wawancara Armit (AV) yang disaring dari laman twitchfilm (TF).

TF: Apa yang membuat anda memilih karir sebagai pembuat film? Juga memutuskan untuk membuat film dokumentasi sebagai film pertama?

AV: Dua kata, Austin, Texas. Tempat ini adalah kota film. Saya belajar hanya 30 mil dari kota ini. Saat itu, banyak terobosan yang muncul dari para pembuat film. Saya selalu mencintai film.

Soal film dokumentasi, anda tidak bisa memutuskan ide apa yang datang. Kadang, waktu adalah segalanya. Saat saya memulai riset "Cowboys", saya ada pada titik dimana saya memang harus membuat film. Film apa saja! Saya sudah terlalu lama berkata pada diri sendiri bahwa suatu saat nanti, saya akan membuat film.

Jadi, saya tidak peduli kalau film saya akan menjadi film dokumentasi. Saya tidak mau lagi menunggu.

TF: Mengenai film "Cowboys in Paradise," anda sempat melontarkan anekdot menarik bagaimana seorang anak laki-laki menginspirasi anda untuk mencari tahu eksistensi gigolo dan aktivitas mereka.

AV: Saya tahu soal gigolo dan fenomena serupa lainnya sejak lama. Tapi mereka hanya jadi fakta yang menyenangkan bagi saya. Perempuan berpesiar untuk seks? Pria menghasilkan uang dari itu? Big deal. Semua senang, tapi itu tidak cukup untuk sebuah film.

Lalu, saya bertemu dengan seorang anak di Bali yang ingin cepat dewasa. Ingin Dewasa agar bisa melayani kebutuhan seks perempuan-perempuan Jepang. Saya tahu, inilah cerita itu.

Di usia sedini itu, anak itu sudah ingin berkarir sebagai gigolo. Anda tidak akan pernah menemukan seperti itu kan. Apa yang dilakukan para gigolo sampai mereka jadi pahlawan bagi anak seusia itu.

Spoiler for SEMUR:

http://nasional.vivanews.com/news/read/147491-awal_mula_gigolo_di__cowboys_in_paradise_

kahwahkwhahaakkkk,
tapi apakah harus di angkat seperti itu?

bukannya itu dah menjadi mata pencaharian yang menjanjikan di sana?

Terkait:

• Penunggang Kuda [99% Ngakak]
• Dullahan, Legenda Penunggang Kuda Tanpa Kepala
• Penampakan Hantu Penunggang Kuda Putih diantara Demonstran Mesir (hoax ga nih gan?)
• Penunggang Kuda [ngakak nih ndan]
• Dullahan, Legenda penunggang Kuda tanpa Kepala

[aris]

Namanya jg mengais rejeki di pasir pantai, masalah halal ato haramnya biarlah kembali ke diri masing2 dengan Yang Kuasa... :araara:

[zer0]

udah diangkat baru heboh,padahal udah hal yang wajar disana mah,,ngapain dipantai aja di sorot,,di klub2 malam banyak thu gigolonya,,