Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
ps3black's Avatar
ps3black ps3black is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,732
Rep Power: 21
ps3black mempunyai hidup yang Normal
Default [Urban Story] Kuburan Gantung Pesanggrahan Djojodigdan



Beberapa waktu yang lalu sebuah tayangan program TV Swasta yang bernama INSIDE mengangkat cerita dari lokasi ini, sebagai orang Blitar saya pun langsung meluncur ke lokasi yang sudah saya ketahui semenjak kecil untuk berbagi cerita langsung dengan Agan2 & Sista




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Presents:










Spoiler for open this:



Jam masih menunjukkan pukul 4 sore, saya dan istri saya yang baru saja dari Candi Simping untuk mencari bahan ikut postingan Travellista langsung menuju ke Pesanggrahan Djojodigdan atau oleh masyarakat Blitar lebih dikenal dengan Kuburan Gantung. Tidak seperti biasanya, pintu gerbang masuk Pesanggrahan yang biasanya terlihat selalu tertutup waktu itu sedikit terbuka dan sangat kebetulan sekali Mbah Ram dan Mbah Man juru kunci Pesanggrahan Djoodigdan ada di pintu gerbang belakang, lansung saya dan istri saya berbincang dan mengutarakan niat saya untuk melihat-lihat Pesanggrahan sekaligus soan ke Makam Eyang Djojodigdo. Dengan ramahnya, Mbah Ram mempersilahkan untuk masuk dan memarkir motor saya disamping rumah beliau yang terletak di sebelah barat bangunan utama dari Pesanggrahan.



Area Pesanggrahan ini cukup luas, terdapat sebuah bangunan rumah yang cukup besar dan hampir di sekeliling Pesanggrahan terdapat kebun yang cukup rindang. Saya pun bertemu dengan Mbah Man, suami dari Mbah Ram, dari beliau saya mendapat banyak info tentang Pesanggrahan ini dan dari beliau juga saya mengetahui bahwa Mbah Ram merupakan salah satu cucu dari Eyang Djojodigdo. Sebelum saya mengulas Pesanggrahan Djojodigdan lebih lanjut, saya akan sedikit membahas mengenai Eyang Djojodigdo. Menurut cerita yang beredar dan dari beberapa sumber informasi yang saya peroleh, beliau merupakan sahabat dekat Pangeran Diponegoro dan dia juga merupakan keturunan darah biru Mataram. Sepak terjang Eyang Djojodigdo berkaitan erat dengan Perang Diponegoro (melawan Belanda) selama masa peperangan lima tahun (1825-1830), beliau merupakan salah satu pengikut setia Pangeran Diponegoro.



Dari keterangan nisan yang saya baca di foto2 dinding dalam Rumah Mbah Djojodigdan, beliau lahir pada tanggal 29 Juli 1827, banyak orang percaya bahwa beliau mempunyai Ajian Pancasona. Aji Pancasona merupakan ilmu yang bila pemiliknya mati, dia akan hidup kembali dengan catatan tubuhnya menyentuh tanah. Dalam epos Ramayana, hanya ada satu orang yang dikenal memiliki Aji Pancasona. Dia adalah Subali, saudara kembar Sugriwa. Mereka berdua berasal dari bangsa kera. Namun, karena rayuan Rahwana, ajian ini jatuh ke tangan raja Alengka. Dengan kesaktiannya itu, konon Joyodigdo tak hanya sekali tertangkap dan dieksekusi mati oleh Belanda. Namun, karena mempunyai Aji Pancasona, begitu jasadnya dibuang (dan menyentuh tanah), dia hidup kembali tanpa sepengetahuan kompeni. Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda, Joyodigdo (yang usianya masih sekitar 30 tahun kala itu) masih meneruskan gerilya. Karena Yogyakarta dijaga terlalu banyak pasukan Belanda, Joyodigdo memilih bergerilya ke arah timur. Sepanjang perjalanan, dia menyerang tiap pos Belanda yang lengah.



Sesampainya di Blitar, Joyodigdo berhasil mengusir Belanda dari wilayah ini. Keberadaan Joyodigo pada akhirnya diketahui oleh Adipati Blitar. namun Joyodigo menolak saat Adipati memintanya datang dengan alasan sibuk melatih laskar untuk melawan Belanda. Dua tahun kemudian, utusan Adipati kembali datang dengan maksud meminta Joyodigdo untuk menggantikan patih Kadipaten Blitar yang mangkat. Joyodigdo pun menerima permintaan ini. Dia kemudian diberi tanah perdikan yang sekarang berada di Jln. Melati, Blitar. Di tanah ini Joyodigo mendirikan rumah besar untuk keluarganya yang diberi nama Pesanggrahan Joyodigdo yang hingga sekarang pun masih berdiri kokoh. Eyang Joyodigdo pun wafat pada 1905 di usia 100 tahun lebih. Bagi yang tertarik untuk menguasai Ajian ini, konon syarat utamamnya adalah melakukan puasa ngalong, yaitu bergelantungan di pohon dengan posisi kepala di bawah (seperti kalong) selama 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum. Ada yang bermininat?



Karena khawatir akan hidup lagi begitu menyentuh bumi, kemudian oleh para kerabat, makamnya diusahakan agar tidak menyentuh tanah. Jasad Joyodigo dimasukkan ke dalam peti besi, dan peti itu kemudian disangga dengan empat tiang yang juga terbuat dari besi seperti yang tampak sekarang ini.



�Di usia yang sudah lebih seratus tahun, kan kasihan kalau Eyang terus menerus hidup lagi setelah meninggal. Karena itu, makamnya dibuat menggantung agar tidak menyentuh tanah. Kalau asal-usulnya ya, seperti yang saya katakan tadi. Eyang Joyodigo merupakan keturunan darah biru dari Mataram dan pernah menjadi patih di Kadipaten Blitar sini. Kalau saudara beliau, mantan bupati Rembang yang juga suami dari RA. Kartini,� terang juru kunci yang telah menjaga makam Eyang Joyodigo lebih dari 20 tahun.



Sebagai makam seorang tokoh sakti pada zamannya, kini makam Eyang Joyodigo pada hari-hari tertentu banyak didatangi oleh para peziarah. Terutama yang datang dari kalangan spiritualis. Beda dengan para peziarah biasa, kaum spiritualis ini datang ke makam Eyang Joyodigo dengan maksud tertentu, yakni ingin berguru kepada Eyang Joyodigo dengan cara gaib. Tujuannya, agar mendapat titisan ilmu Aji Pancasona.



Menurut juru kunci, hingga kini, tak seorangpun spiritualis yang berhasil mendapatkan titisan ilmu Aji Pancasona dari Eyang Joyodigo. Jangankan diberi titisan ilmu Aji Pancasona, diberi ilmu yang kesaktiannya dibawah Aji Pancasona saja tidak. Bahkan tak jarang, para spiritualis yang sedang menjalani laku di makam Eyang Joyodigo, justru diusir dengan suara tanpa rupa.

�Apa dikira mudah belajar ilmu Pancasona. Karena salah satu syaratnya yaitu harus bertapa Ngalong, menggantung di pohon dengan kepala di bawah selama empat puluh hari empat puluh malam tanpa makan dan minum. Yang datang ke sini itu kan cuma spiritualis masa kini. Mereka bukannya mendapat ilmu, tapi justru diusir,� papar juru kunci sembari tertawa.



Bagi masyarakat Blitar, selain makam sang Proklamator, makam Eyang Joyodigo juga dikeramatkan. Sebagai makam yang dikeramatkan, menurut Boiran, makam Eyang Joyodigo dijaga dua sosok gaib berwujud dua binatang besar, yakni seekor ular sebesar batang pohon kelapa, serta seekor harimau loreng sebesar anak sapi.Menurut juru kunci lagi, tak hanya dirinya saja yang pernah melihat kemunculan dua sosok gaib berwujud binatang itu. Konon, tak sedikit para peziarah, khususnya kaum spiritualis, yang melihat kemunculan dua sosok gaib berwujud ular dan harimau itu.



Menurut Mbah Man, sebenarnya dua sosok gaib penjaga makam ini, dulunya merupakan pengawal pribadi Eyang Joyodigo semasa hidup yang berasal dari bangsa lelembut berwujud binatang. Karena kesetiaannya kepada majikan, hingga Eyang Joyodigo wafat, kedua sosok gaib itu masih setia menunggui makam majikannya






Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Pose TS:















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Foto Beliau Gan:















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Foto Ruang Dalam:















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Ruang Dalam Lagi:















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Ini dia makamnya:















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Dari samping gan:

















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Halaman Depan Rumah:















[spoiler=open this] for Selengkapnya lihat di Album FB ane:




https://www.facebook.com/media/set/?...8921128&type=3







BUDAYAKAN KOMEN YANG BAIK DAN TS JANGAN DIKASIH YA gAN....

1 SANGAT BERARTI UntuK NamBaH semangat TS, KaReNA TS Masih Abu-Abu Gan....



Terima Kasih sudah mampir di Trit saya.....




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:06 PM.


no new posts