Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Business

Business Segala topik apapun tentang bisnis di bahas di dalam sini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado GadoGado is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default Indonesia terbaik di ASEAN dan no2 di ASIA Pasifik

Loh, apanya yang terbaik?
Fresh news./no1

source:vivanews.com

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja terbaik di antara bursa-bursa kawasan Asean.



"Alhamdulillah, kita patut bersyukur, karena tahun ini bisa diselesaikan dengan baik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai menutup transaksi akhir tahun 2009 di gedung bursa efek, Jakarta, Rabu 30 Desember 2009.

Meski demikian, dia melanjutkan, untuk kawasan Asia Pasifik, pertumbuhan indeks tertinggi diraih bursa Shenzen. Namun, untuk kawasan Asean, IHSG menjadi yang terbaik. "Di Asean jelas terbaik. Tapi, harusnya kita bisa menang (dibanding Shenzen)," ujar dia.

Menurut dia, prestasi IHSG di BEI merupakan hasil kerja keras pelaku pasar, pemangku kepentingan (stakeholder). "Saya ingin memberi apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pelaku pasar dan regulator," kata dia.

Pada akhir perdagangan tahun ini, IHSG bertengger di level 2.534,35 atau menguat 15,36 poin (0,6 persen). Level IHSG tersebut merupakan yang tertinggi tahun ini.

Sementara itu, indeks bursa Singapura sepanjang 2009 naik 63,4 persen dari level 1.761,56 pada akhir 2008 menjadi 2.879,76. Indeks bursa Malaysia terangkat 44,9 persen

berita sumber lain
Spoiler for riaubisnis.com:

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja terbaik di antara bursa-bursa kawasan Asean. Pada akhir perdagangan tahun ini, IHSG bertengger di level 2.534,35 atau menguat 15,36 poin (0,6 persen). Level IHSG tersebut merupakan yang tertinggi tahun ini.
"Alhamdulillah, kita patut bersyukur, karena tahun ini bisa diselesaikan dengan baik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai menutup transaksi akhir tahun 2009 di gedung BEI, Jakarta, Rabu 30 Desember 2009, seperti dilansir Vivanews, Rabu (30/12/2009)..


Meski demikian, dia melanjutkan, untuk kawasan Asia Pasifik, pertumbuhan indeks tertinggi diraih bursa Shenzen. "Tapi, harusnya kita bisa menang (tumbuh tertinggi)," ujar dia.


Menurut dia, prestasi IHSG di BEI merupakan hasil kerja keras pelaku pasar, pemangku kepentingan (stakeholder). "Saya ingin memberi apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pelaku pasar dan regulator," kata dia.

Sementara itu laman Kompas Rabu (30/12/2009) sore melansir, suasana penutupan perdagangan bursa tahun 2009 ini lebih meriah dibandingkan tahun 2008. Nuansa emas menghiasai ruang trading tempat digelarnya acara penutupan bursa ini.

Acara kali ini dipandu dengan pembawa acara artis Sophie Novita. Berbeda dengan penutupan perdagangan bursa tahun lalu yang tidak mendatangkan artis sama sekali.

"Kayaknya penutupan sekarang senang sekali dibandingkan tahun lalu. Kita bersyukur meski tahun ini diawali dengan sangat sulit. Akhirnya bisa diakhiri dengan kinerja dengan hasil terbaik dibanding kan seluruh kawasan ASEAN," kata Menkeu Sri Mulyani.

Acara ini kemudian diikuti oleh lagu Padamu Negeri dan diiringi oleh tari-tariantradisional Aceh.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 15,362 poin atau (0,61 persen) pada 2.534,356. Sektor Miscellaneous industry, perbankan, manufaktur, dan perdagangan menjadi penopang utama di tengah negatifnya saham-saham komoditas.

Namun seperti dikuto inilah.com, Rabu (30/12/2009), sayangnya kenaikan tersebut tidak diiringi dengan gemilangnya nilai transaksi yang berada di bawah Rp 2 triliun yaitu sebesar Rp1.753.289.759.500 dan volume perdagangan sebesar 2.456.598.016.

Sedangkan untuk jumlah saham naik 102, jumlah saham turun 80, dan jumlah saham stagnan 84. Penguatan juga diikuti oleh LQ45 ke 498,29 atau naik 2,74 poin dan JII ke 417,18 atau naik 0,72 poin.

Sebelumnya pada 6 Oktober lalu, IHSG juga pernah menyentuh level 2500-an, tepatnya di 2.528. Sayangnya, 3 sektor pada penutupan perdagangan hari terakhir ini berada di zona merah, yaitu sektor pertanian turun 4,73 poin ke 1.753,09, sektor infrastruktur turun 1,33 poin ke 728,53, dan sektor pertambangan turun 18 poin ke 2.203,48.

Adapun saham-saham yang menguat diantaranya adalah saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp850 ke Rp21.550, saham PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp750 ke Rp34.700, saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) naik Rp500 ke Rp2.500, saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik Rp300 ke Rp13.700, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp150 ke Rp15.500, saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) naik Rp150 ke Rp3.150, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik Rp100 ke Rp4.700.

Sedangkan saham yang mengalami penuruna antara lain saham PT Indo Tambngraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp150 ke Rp31.800, saham PT Astra Ageo Lestari Tbk (AALI) turun Rp100 ke Rp22.750, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun Rp75 ke Rp2.425, saham PT Sampoerna Agro Lestari Tbk (SGRO) turun Rp75 ke Rp2.425, dan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp50 ke Rp2.200. (*)


Spoiler for dumaipos.com:

JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) menyudahi tahun 2009 dengan memori indah. Itu setelah dalam penutupan kemarin menguat 15,362 poin (0,61 persen) ke level 2.534,356. Artinya Indeks meroket sebesar 86,98 persen jika dibanding penutupan perdagangan tahun 2008 di posisi 1.355,408.

Praktis, pertumbuhan indeks hanya kalah Shenzhen Stock Exchange (SZSE) yang tumbuh 108,21 persen. SZSE pada penutupan perdagangan 31 Desember 2008 ditutup di level 6.485,514. Sementara pada penutupan akhir perdagangan 2009 (30/12), SZSE ditutup di level 13.503,987.


Selain itu, indeks juga berhasil menumbangkan dominasi salah satu indeks terbesar di emerging market, macam Bombay Stock Exchange (BSE 30). BES 30 hanya berhasil mencetak pertumbuhan sebesar 80,37 persen. ��Kinerja ini tercatat paling baik di ASEAN. Dan, itu terbaik kedua di kawasan Asia-Pasific setelah Bursa Shenzhen,�� papar Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan usai menutup perdagangan hari terakhir di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/12).

Sri Mulyani berpesan kepada pelaku pasar untuk tidak lupa membayar pajak. Hal tersebut penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah sangat membaik. Selain itu, dengan membayar pajak, berarti pelaku pasar telah ikut menciptakan pemerataan ekonomi di tengah masyarakat. �Kalau tahun lalu, ketika saya menutup perdagangan, wajah-wajah anda pada kusut, sekarang pada merekah. Tetapi, jangan lupa untuk membayar pajak,� imbau Sri Mulyani disambut tepuk tangan gemuruh.

Di samping itu, sambung Sri Mulyani, untuk bisa menciptkan dan merawat membaiknya ekonomi secara berkelanjutan, pelaku pasar harus transparan. Transparan dalam segala hal dengan tidak mengabaikan aspek kehati-hatian (prudent). Yang penting lagi sebut Ani sapaan akrap Sri Mulyani harus saling percaya. �Istilahnya dalam lagu itu tidak boleh ada dusta diantara kita,� ujarnya sambil tertawa kecil.

Menariknya, kedatangan Sri Mulyani kemarin, kurang mendapat sambutan positif dari saham-saham Bakrie. Itu tercermin dari saham-saham Group Bakrie atau yang sering disebut Bakrie 7, yang selama ini menyangga indeks tidak menampakkan taringnya. Bumi Resources (BUMI) misalnya ditutup turun 75 poin (3 persen) ke posisi Rp2425, Energy Persada (ENRG) turun 4 poin (2,03 persen) di posisi Rp193, Bakri Sumatera Plantations (UNSP) anjlok 10 poin (1,69 persen) di posisi Rp580, Bakrieland Divelopment (ELTY) turun 5 poin (2,52 persen) ke posisi Rp193, Bakrie N Brothers (BNBR) turun 2 poin (2,29 persen) ke posisi Rp85, Bakrie Telecom (BTEL) stagnan di posisi Rp147, dan hanya Dewa yang ditutup menguat 1 poin (0,74 persen) di posisi Rp136.

Sementara mengacu perjalanan indeks sepanjang 2009, Indeks ditutup terendah pada 2 Maret 2009 di level 1.256,109. Pada 31 Maret 2009, indeks berhasil naik ke level 1.434,074 seiring dengan kembali masuknya investor asing di lantai bursa dengan net buy tercatat sebesar Rp1,815 triliun sepanjang triwulan I 2009.

Selama triwulan II 2009, asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp5,322 triliun dengan total pembelian asing sebesar Rp81,894 triliun dan penjualan asing sebesar Rp76,572 triliun. Pembelian asing ini kembali memberikan angin segar pada level indeks. Pada akhir Juni 2009 indeks sukses menembus level 2000-an dengan ditutup naik 592,706 poin (41,33 persen) ke level 2.026,780 dari penutupan Maret 2009.

Berdasarkan data Bapepem-LK, sepanjang 2009, terdapat penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp8,7 triliun di 2009 yang dilakukan oleh 12 emiten. Sementara dari sisi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di BEI tahun 2009, Data BEI menunjukkan, dari 13 emiten yang menjadi tamu baru, nilai emisi total mencapai Rp3,853 triliun.(far/amf/jpnn)


Bangga Donk!><

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:06 PM.


no new posts