|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Meskipun bukan penyebab kematian nomor satu, namun kanker tetap jadi penyakit yang sangat ditakuti. Beberapa jenis diantaranya sering ditemukan pada pasien muda usia.
Masih banyak orang yang tidak menyadari, penyakit kanker sebetulnya bisa disembuhkan. Keterlambatan pasien datang memeriksakan diri ke dokter, membuat banyak pasien kanker jadi tak terselamatkan. Terlambat ini bisa jadi disebabkan karena kebanyakan gejala penyakit kanker secara spesifik tidak bisa dirasakan dan diketahui. Berikut beberapa jenis kanker yang mengintai usia muda dan bagaimana cara mendeteksinya sejak dini : KANKER PAYUDARA Kanker payudara merupakan "pembunuh" nomor dua di dunia setelah kanker leher rahim. Angka penderita kanker ini setiap tahunnya terus bertambah. Menurut Yayasan Kanker Payudara Jakarta, di Indonesia 10 dari 10.000 penduduk terkena kanker jenis ini. 70 persen penderita kanker payudara datang ke dokter atau rumah sakit pada keadaan stadium lanjut. SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi selesai. Pada saat itu, payudara terasa lunak. Tujuan SADARI adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui. Mamogram dapat mendeteksi adanya kelainan pada payudara sebelum terasa oleh kita. Dari hasil mamogram, dokter dapat melihat adanya ketidaknormalan pada payudara dan juga mengetahui perubahan yang terjadi bila dibandingkan dengan hasil mamogram yang terdahulu. Jika ditemukan sesuatu yang mencurigakan, dokter akan menyarankan untuk melakukan biopsi atau pengambilan sedikit jaringan di wilayah yang dicurigai untuk diteliti apakah terdapat kanker atau tidak. Gejala dan tanda kanker payudara,berupa benjolan, penebalan kulit, nyeri, benjolan di ketiak, cairan pada puting susu, puting tertarik, dan kulit merah atau luka. Pengobatan kanker payudara dapat dilakukan dengan pembedahan, penyinaran/ radiasi, kemoterapi, terapi hormon, obat-obat baru, dan pengobatan suportif. KANKER KOLOREKTAL Kanker kolorektal menyerang kolon (usus besar) dan rektum (saluran di atas dubur). kebanyakan kanker kolorektal berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Kanker kolorektal paling banyak menyerang di usia 55-64 tahun. Namun saat ini cukup banyak juga usia 35-44 tahun yang telah menderita kanker usus besar dan rektum. Faktor risiko penyebab kanker kolorektal antara lain faktor diet, genetik, inflamasi (infeksi usus besar), risiko personal, dan polip usus besar. Risiko personal yang dimaksud adalah jika seseorang terkena kanker payudara, ovarium, uterus, dan radiasi perut bagian bawah, maka orang ini akan lebih berisiko terkena kanker kolorektal. Gejala kanker kolorektal, yaitu: " Perdarahan pada usus besar, ditandai dengan ditemukannya darah pada kotoran saat buang air besar. " Perubahan pada pembuangan air besar, misalnya diare atau sembelit, tanpa sebab yang jelas dan berlangsung lebih dari enam minggu. " Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. " Rasa sakit di perut atau bagian belakang. " Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar dan tidak ada rasa puas. " Kadang-kadang dapat diraba adanya massa atau tonjolan pada perut. Kanker kolorektal dapat dideteksi dengan kolonoskopi, yaitu memasukkan sejenis pipa ke dalam usus melalui dubur untuk melihat adanya polip atau tidak. Cara lainnya lewat tes darah pada feses. "Bila sebelumnya ada penyakit radang usus besar, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan atau biopsi berkala untuk mendeteksi dini adanya perubahan sel ke arah keganasan," ujar Benny. Pengobatan kanker kolorektal dapat dilakukan melalui operasi, kemoterapi dengan infus atau tablet, radiasi, dan menghambat pasokan darah ke tumor sampai tumor mengecil. KANKER LEHER RAHIM Dari seluruh jenis kanker, kanker leher rahim menduduki peringkat pertama. 60-70 persen penderita yang mendeteksi dirinya mengidap kanker leher rahim, sudah dalam stadium lanjut (di atas II B). Dengan demikian, tingkat kesembuhannya rendah dan tingkat kematian tinggi. Pada stadium awal biasanya tidak ada gejala dan rasa nyeri. Salah satu tanda yang signifikan adalah keluarnya darah pada saat berhubungan seks. Gejala lainnya menurut Laila, mengalami keputihan yang berlebihan, berbau busuk, dan tidak sembuh-sembuh. Pada stadium lebih lanjut, akan timbul pendarahan dan nyeri, antara lain pada panggul. Kanker leher rahim biasanya terjadi pada perempuan yang sudah menikah, dan tidak diturunkan. Selain itu, beberapa faktor yang dapat membuat seseorang berisiko terkena kanker ini, antara lain faktor usia, menikah muda, gonta-ganti pasangan seks, terkena penyakit menular seksual, banyak melahirkan, merokok, dan defisiensi vitamin A, C, dan E. Deteksi kanker leher rahim sejak dini dapat dilakukan dengan pap smear dan biopsi. Selain dapat mendeteksi kanker, deteksi ini juga dapat mengetahui adanya sel-sel abnormal dan luka prakanker di leher rahim. Bagi wanita usia di atas 21 tahun atau yang sudah melakukan hubungan seks, sangat dianjurkan melakukan pap smear setahun sekali. Yang di atas 30 tahun dan telah melakukan pap smear selama tiga kali berturut-turut dan hasilnya normal, dapat melakukan tes ini setiap dua atau tiga tahun sekali. Langkah pengobatan pada penderita kanker leher rahim bisa dilakukan melalui operasi, penyinaran, obat anti kanker dan imunoterapi. KANKER HATI Kanker hati menempati peringkat ke lima pada laki-laki dan ke sembilan pada perempuan sebagai kanker tersering di dunia. Faktor risiko kanker hati diantaranya virus hepatitis, aflatoksin, obesitas (kegemukan), alkohol, diabetes, dan senyawa kimia vinil klorida. Aflatoksin merupakan salah satu contoh mitotoksin atau jamur beracun yang dihasilkan pada beras, jagung, gandum, serta biji-bijian lainnya terutama kacang-kacangan, yang tersimpan dalam kondisi yang kurang memenuhi syarat. Sedangkan vinil klorida biasanya terdapat pada plastik kemasan tertentu. Awalnya kanker hati sama sekali tanpa gejala. Seringkali orang menduga dirinya mengalami sakit mag. Dalam fase lebih lanjut, penderita akan merasakan nyeri perut kanan atas atau ulu hati, pembengkakan perut dan gagal hati. Jika merasakan gejala ini, kita dapat melakukan screening ultrasonografi hati dan penanda tumor alfa-fetoprotein. Pengobatan kanker hati dapat dilakukan dengan operasi (reseksi), radiofrequency ablation (RFA), injeksi etanol per-kutan, transchatheter arterial embolization (TAE), radiasi, kemoterapi, dan simtomatik. TAE dilakukan dengan memasukkan kateter dan menyuntikkan gel foam melalui kateter tersebut. Sedangkan RFA adalah penggunaan energi radiofrekuensi untuk menghancurkan jaringan biologis. Masalahnya, sebagian besar penderita kanker datang dalam stadium lanjut, sehingga jarang mendapat terapi kuratif. Selain itu, kanker hati sering didasari oleh sirosis hati (pengerasan hati). Akibatnya fungsi hati sangat menurun, sehingga menurun pula toleransi terhadap tindakan buruk. Masalah lain, umumnya pengobatan bagi penderita kanker hati relatif mahal. Hanya sebagian kecil pasien yang sanggup menjangkaunya. Beberapa tindakan pencegahan adalah screening virus hepatitis B dan C, terapi anti virus bagi pengidap, vaksinasi hepatitis B bagi orang sehat, khususnya kelompok risiko tinggi, dan pemeriksaan ultrasonografi hati dan petanda tumor (AFP) secara berkala bagi pengidap hepatitis virus B dan C kronik. KANKER PADA ANAK Kanker dapat menyerang siapa saja, lelaki-perempuan, dewasa maupun anak-anak. Salah satu yang diduga menjadi penyebab adalah adanya penyimpangan pertumbuhan sel akibat cacat gen. "Cacat pada sel menyebabkan pertumbuhan sel jadi menyimpang dan tidak mau lagi dikendalikan." Pengaruh lingkungan yang berinteraksi (faktor ekogenetik) dan berbagai cacat atau kelainan bawaan juga ditengarai ikut meningkatkan risiko kanker anak. Kemungkinan lain adalah faktor prakonsepsi. Ini bisa terjadi pada ibu-ibu yang mempunyai risiko tinggi, misalnya bekerja pada area sinyal radiasi. Gejala kanker pada anak maupun bayi menjadi lebih susah diketahui, karena anak-anak tidak dapat merasakan atau menceritakan keluhannya. Leukemia merupakan jenis kanker darah yang paling banyak dijumpai pada anak-anak. Leukemia mempunyai harapan sembuh dengan pengobatan yang tepat dan benar. "Gejalanya wajah pucat, lesu, lemah, demam yang tidak jelas sebabnya, perdarahan yang tidak jelas sebabnya, nyeri tulang, dan pembengkakan perut |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|