Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 12th August 2010
VHIENSKI VHIENSKI is offline
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 2,691
Rep Power: 0
VHIENSKI has disabled reputation
Default Ozon dan Pemanasan Global

Conference of Parties (COP) ke-13 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) 3-14 Desember 2007 di Denpasar, Bali, menjadi isu yang amat penting di kalangan pemerhati lingkungan karena terkait dengan fenomena pemanasan global akibat kerusakan ozon (O3) yang terus meningkat.

Kerusakan ozon yang dipicu kian tingginya konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer mengatrol temperatur bumi yang diprediksi mencapai satu sampai tiga derajat Celsius pada abad ini. Kerusakan ozon di atmosfer yang tinggi (stratosfer) berpotensi mengubah pola cuaca secara ekstrem dan perubahan iklim yang muncul secara signifikan dapat mengancam kehidupan petani.

Dampaknya, bencana kekeringan dan banjir yang memperburuk ketahanan pangan di negara-negara berkembang. Situasi kemiskinan dengan berbagai dimensinya akan semakin mencekam. "Selamatkan Lapisan Ozon", demikian slogan yang acap disuarakan sejumlah LSM lingkungan hidup saat menjelang UNFCCC.

Pesan ini ditujukan kepada masyarakat dunia untuk tetap proaktif mencegah pemanasan global dengan segala ancamannya. Diharapkan, setiap negara tidak punya alasan untuk mengabaikan kenaikan suhu bumi karena dampaknya akan mengganggu daya kompetitif ekonomi yang bisa memicu konflik, termasuk sengketa perbatasan dan akses atas makanan dan air.

Saringan Alam

Lapisan ozon yang berada di ketinggian sekira 20 km dari permukaan bumi berfungsi sebagai saringan alam untuk menahan sinar ultraviolet (UV) bergelombang pendek dari matahari. Radiasi UV matahari amat berbahaya bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lain karena dapat menimbulkan penyakit kanker kulit, katarak, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan menurunnya kesuburan hewan ternak.

Sayangnya, lapisan ozon dari waktu ke waktu memburuk yang disebabkan peningkatan emisi GRK seperti CO2, metana, dinitro oksida dan CFC (chlorofluorocarbons). Manusia dalam mencari kenikmatan lewat penggunaan alat penyejuk udara telah mencederai lapisan ozon. Alat penyejuk udara (AC) yang mengandung klorin (CFC) telah membolongi lapisan ozon secara dahsyat. Senyawa kimia perusak ozon selain digunakan sebagai bahan pendingin di lemari es dan AC, juga mudah ditemukan pada styrofoam dan perlengkapan kosmetika.

Penggunaan AC yang sudah menjadi kebutuhan baik di mobil, rumah, restoran, maupun rumah sakit kian memperburuk efek rumah kaca. Meningkatnya jumlah pemilik kendaraan pribadi seiring dengan makin membaiknya tingkat pendapatan masyarakat berimplikasi pada perilaku konsumtif. Mereka yang punya uang lebih suka naik mobil pribadi yang berudara sejuk ketimbang kendaraan umum yang pengap. Bahkan, subsidi BBM-yang konon retorikanya untuk rakyat miskin-menjadi penyumbang bahan pencemar udara yang acap menyengsarakan rakyat miskin.

Tak termungkiri, abad industrialisasi telah merusak keseimbangan atmosfer bumi. Miliaran ton gas karbon dioksida dimuntahkan ke udara oleh negaranegara industri dan berjuta-juta ton gas metana disemburkan dari eksplorasi gas bumi. Muaranya mengubah lapisan udara atmosfer menjadi perangkap panas yang bermetamorfosa menjadi selimut rumah kaca yang menyekap panas sinar matahari dan mendorong naiknya suhu bumi.

Jumlah pemilik mobil pribadi yang makin banyak di perkotaan mencerminkan perilaku "boros energi" sebagai simbol kemakmuran yang bisa dapat menjadi ancaman yang akhirnya menetaskan monster-monster ekologi yang memangsa kehidupan. Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2007 menyebutkan, dampak pemanasan global adalah meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun mendatang yang mengakibatkan gunung es di Amerika Latin mencair.

Selanjutnya, kegagalan panen, hingga 2050 mengakibatkan 130 juta penduduk dunia, terutama di Asia, mengalami kelaparan. Pertanian gandum di Afrika juga akan mengalami nasib yang sama.




sent CABE aja ndan, kirbal oN


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:43 PM.


no new posts