[Gusnan]

Buat yang suka makan di luar rumah atau punya hobi wisata kuliner, lebih baik kamu lebih WASPADA dan TELITI milih tempat makan, karena bisa jadi makanan yang kamu makan itu mengandung "zat penglaris".


Walau tujuan si pemilik tempat makan itu supaya para pelanggan menggandrungi makanan yang dijual, tapi proses penglaris itu biasanya melibatkan Jin peludah yang tentu aja menjijikkan banget.




Jin Peludah adalah hantu yang dipakai sebagai sarana penglaris makanan. Nggak cuma warung-warung pinggir jalan aja yang menggunakan jasa makhluk jahat ini, malah sekarang mulai berkembang juga digunakan di mall-mall yang ada di kota-kota besar.

Kenapa disebut jin peludah?

Karena sebelum disajikan kepada pelanggan, makanan ini diludahi dulu sama jin peludah, supaya makanan jadi terasa nikmat dan pelanggan bisa ketagihan untuk datang ke warung makan itu.


Selain jin peludah, ada juga jin penjilat piring yang bakal digunakan oleh pelanggan. Proses tersebut ternyata mampu menambah lezatnya rasa makanan yang disajikan, Malah kadang kalau dirasa masih kurang, tindakan meludah itu bisa dilakukan sampai dua-tiga kali secara berturut-turut!

Efek dari tindakan hantu ini, di samping masakan yang disajikan jadi lebih enak, juga membuat energi negatif bisa masuk ke tubuh orang yang memakan masakan tersebut. Selain itu, kalau kebetulan orang yang memakannya adalah orang yang perilaku dan muatan spiritualnya baik, maka kadang setelah memakan makanan yang di ludahi, beberapa waktu kemudian dia akan merasa mual dan mungkin juga muntah-muntah.

Banyak orang yang telah mengalami hal tersebut. Salah satunya seperti yang dialami seorang Kyai yang diajak makan di sebuah restoran di Jakarta oleh temannya. Ketika ia duduk di kursi restoran, Pak Kyai mendadak sakit kepala dan buru-buru keluar, nggak jadi makan. Setelah ditanya, beliau memberikan selendang yang dia pakai kepada temennya itu. Tiba-tiba temennya itu bisa melihat beberapa sosok mahluk telanjang bulat yang mondar mandir meludahi setiap makanan yang dihidangkan kepada pengunjung.




Jin peludah itu cuma salah satu jenis penglaris. Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan pemilik rumah makan supaya makanannya laku.

Adapun ciri-ciri tempat/rumah makan, toko kue atau tempat kuliner lainnya yang menggunakan "Media Sihir" dalam usahanya yaitu:

1. Kalau warung besar semacam restoran, pasti ada toilet atau ruang dekat dapur yang nggak boleh dimasuki siapapun. Biasanya di dalamnya ada orang tua renta yang sakit kakinya dicelup ke air untuk kuah masakan.
2. Kalau warung pinggir jalan, perhatikan panci atau periuknya. Biasanya kalau pake penglaris hanya si tukang dagang yang boleh buka, jadi pembeli nggak boleh sembarangan ngambil kuah atau lihat-lihat isinya.
3. Biasanya ada buntelan kain putih di tempat nasi, gagang centong sayur, atau di peralatan masak lainnya.
4. Warung pinggir jalan yang menggunakan penglaris, tempat cuci piringnya terpisah jauh dan kegiatan cuci piringnya nngak keliatan.
5. Kalau dibawa pulang, rasanya berubah drastis berbeda dengan rasa kalau dimakan di tempat atau makanannya cepat basi sehingga nggak sempat dimakan.
6. Kalau dinetralkan dengan doa rasanya jadi standar.

Itu hanya salah satu trik nakal dari pengusaha warung makan, biar laris. Kita nggak bisa dan nggak boleh menghakimi semua warung dan tempat makan menggunakan penglaris, karena nggak semuanya memakai trik jahat kayak gini. Bersekutu dengan bangsa Jin dengan tujuan dan cara apapun itu bukan hal yang dibenarkan dalam ajaran agama.
Sebagai orang beriman jangan lupa berdoa sebelum makan, karena orang yang dekat dengan Tuhan akan dijauhkan dari segala yang jahat. Berdoalah dimana saja dan kapan saja ketika hendak dan sesudah makan. Bersyukurlah atas hidangan yang telah disediakan, karena nggak semua orang bisa makan seperti kita.

Terkait:

• Ini nih Ciri-Ciri Tempat Makan yang Ada Penglarisnya!
• Ada 9 Ciri-ciri Wanita yang Akan Membawa Rezeki Bagi Suaminya
• Ciri-ciri Suami Idaman..Apakah agan punya ciri-ciri ini?
• Ciri Ciri Pria yang Punya Masa Depan Cerah
• Ingin Tahu Ciri-ciri Pria yang Masih Perjaka?