Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Internasional

Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 25th January 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default ”American Sniper”, Pahlawan atau Pengecut?








Clint Eastwood mengungkap kisah tentang petembak jitu dalam perang Irak yang me
libatkan tentara Amerika. Film dengan judul ”American Sniper” ini menuai kontroversi. Justru inilah keberhasilan Eastwood yang mampu menguliti setiap lapis fakta dan juga dilema dalam perang Irak melalui mata seorang Chris Kyle.
American Sniper yang diproduksi dan disutradarai Eastwood ini berdasarkan kisah nyata yang ditulis oleh veteran perang Chris Kyle.
Kyle yang lahir dan besar di Texas menjadi tentara dan bergabung dengan Navy Seal yang bertugas di daratan. Dari pemain rodeo, ia beralih profesi menjadi petembak jitu (sniper) di zona perang Irak.
Kyle tercatat dalam sejarah Amerika sebagai petembak jitu paling mematikan. Ia adalah legenda. Selama bertugas pada 1999-2009, reputasi membunuhnya berada di urutan paling atas dibandingkan dengan petembak jitu Amerika yang lain.
Ia mencatat ”rekor” membunuh 255 musuh dan dari jumlah itu, 160 tembakan mematikan telah dikonfirmasi Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Bradley Cooper yang juga merangkap sebagai produser berperan sebagai Kyle. Adapun Taya Renae Kyle diperankan oleh artis Sienna Miller.
Dalam film, Eastwood menggambarkan bagaimana Kyle mampu merobohkan musuh hanya dengan satu jari di ujung pelatuk.
Kyle berpindah dari satu atap gedung ke atap gedung lain untuk bersembunyi, mengintip musuh melalui teropong dari kejauhan. Lalu, dor! Sekali tembak, musuh langsung roboh.
Di medan perang, Kyle bagaikan malaikat pencabut nyawa. Namun, sebagai manusia, yang juga punya nyawa, Kyle tidak lepas dari dilema.
Di satu sisi, ia harus menjalankan kewajiban, membunuh siapa pun yang membahayakan tentara Amerika.
Di sisi lain, mereka yang ia bunuh bagaikan cermin bagi dirinya sendiri. Mereka adalah perempuan, anak-anak, dan juga laki-laki yang mungkin adalah seorang ayah seperti dirinya.
Kyle terpaksa membunuh anak-anak yang membawa granat peledak untuk menghancurkan pasukan Amerika yang tengah berpatroli.
Ia juga menghabisi perempuan, ibu anak itu, yang melanjutkan misi melempar granat setelah anaknya tewas. Mata Kyle nanar.
Kehidupan pribadi Kyle juga tidak lepas dari trauma. Selama bertahun-tahun berada di medan perang, membunuh orang di saat ia sendiri sedang bersembunyi membuatnya tidak tenteram. Saat sedang cuti untuk pulang, pikiran Kyle justru tidak berada di rumah, tetapi di medan perang.
”Ketidakhadiran” Kyle di rumah ini semakin menjadi-jadi ketika ia tahu satu per satu temannya mati di medan perang. Ada rasa bersalah di sana karena ia bisa selamat berkat bersembunyi saat berperang.
Eastwood juga menggambarkan sisi manusiawi Kyle yang nasib perkawinannya di ujung pedang ketika Taya mengancam akan meninggalkan Kyle karena pria itu tidak lagi memperhatikan keluarganya akibat trauma.
Kyle dihinggapi dilema lain. Ia harus memilih antara keluarga dan karier militernya.
Masa kecil Kyle cukup keras karena ayahnya sering mendisiplinkan anak dengan kekerasan. Ia tidak ingin anaknya diperlakukan sama dengan masa lalunya jika ia tidak menghentikan trauma.
Kontroversi bermunculan ketika American Sniper pertama kali diputar di ajang American Film Institute Festival pada November 2014.
Satu bulan berikutnya, film tersebut diputar di bioskop terbatas di Amerika.
Di ajang Academy Awards ke-87, film ini masuk dalam enam nominasi Oscar kategori film terbaik, film adaptasi terbaik, dan aktor terbaik untuk Cooper.
Sebagian orang memuji keandalan Eastwood dalam mengupas keterlibatan tentara Amerika dan kebijakan luar negeri Amerika terkait konflik internal di Irak. Atas nama terorisme, Amerika menimbulkan teror baru bagi warga Irak.
Di sisi lain, sebagian orang mengkritik bahwa petembak jitu tidak layak diberi gelar pahlawan. Mereka adalah pengecut yang menghabisi lawan, bahkan perempuan, dari tempat persembunyian.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:57 PM.


no new posts