View Single Post
  #47  
Old 17th May 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

Yen dan Dolar Unggul Akibat Peningkatan Risiko Politik


Dolar AS, Yen Jepang, dan Franc Swiss terapresiasi sebagai imbas dari peningkatan risiko politik di berbagai belahan dunia.

Mata uang-mata uang safe haven terapresiasi sebagai imbas dari peningkatan risiko politik di berbagai belahan dunia. Pasangan mata uang USD/JPY selip ke level terendah harian pada 109.55, sementara Indeks Dolar AS (DXY) mempertahankan posisi tertinggi dua pekan pada kisaran 97.80-an dalam akhir sesi Asia hari ini (17/5). USD/CHF pun mencetak penurunan tiga hari berturut-turut ke kisaran 1.0091.

Menjelang pemilu federal Australia esok hari, Dolar Aussie bertahan di level terendah tiga tahun. Depresiasi Aussie bersumber dari data ekonomi AS yang lebih kuat, eskalasi konflik perdagangan AS-China, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga Australia dalam waktu dekat. Ketiga faktor tersebut juga merantai NZD/USD di level terendah sejak bulan Februari.

Kemarin, Amerika Serikat resmi memasukkan Huawei ke dalam daftar hitamnya, dengan alasan demi keamanan negara. China balik menuding AS melakukan sabotase bisnis, dan berjanji akan melancarkan tindakan balasan. Eskalasi konflik dagang ini memupus prospek damai antara kedua negara, meskipun Presiden AS Donald Trump dikabarkan akan berjumpa dengan Presiden China Xi Jinping dalam ajang G20 bulan depan.

Sementara itu, penyelenggaraan pemilu parlemen Uni Eropa pada tanggal 23 dan 26 Mei mendatang juga menghadirkan risiko politik bagi Euro. Deputi Perdana Menteri Italia dan tokoh sayap kanan Matteo Salvini kembali melontarkan komentar kontroversial. Ia menyatakan siap mengobrak-abrik aturan fiskal Uni Eropa mengenai ambang utang publik, jika partainya berhasil memenangkan pemilu parlemen mendatang.

Quote:
"Risiko fiskal terkait Italia merupakan suatu topik yang memikat bagi spekulan. Sentimen 'risk-off' apapun yang dihasilkannya bisa menguntungkan Yen, bukan hanya terhadap Euro, tetai juga terhadap Dolar AS," kata Yukio Ishizuki, pakar strategi mata uang dari Daiwa Securities, kepada Reuters.
Dari Inggris, ketidakpastian politik semakin mendepresiasi Poundsterling, setelah PM Theresa May mengatakan bahwa ia siap mengumumkan jadwal pengunduran dirinya pada bulan Juni. Akibatnya, arus jual Sterling makin ramai. Saat berita ditulis, pasangan mata uang GBP/JPY masih melanjutkan penurunannya hingga lebih dari 0.3 persen ke bawah ambang 140.00, level terendahnya sejak 14 Januari 2019.

SUMBER :Berita, Artikel, Edukasi, Review Broker dan Analisa Seputar Forex


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
Reply With Quote