View Single Post
  #41  
Old 29th November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Default Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan sore diprediksi betah pada teritori positif. Pasar euphoria atas penguatan Wall Street. Saham sektor konsumsi, CPO, dan batu bara jadi pilihan.Pada sesi pertama perdagangan Selasa (29/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 41,91 poin (1,15%) ke level 3.688,962. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 10,23 poin (1,59%) ke angka 653,3780.
Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,219 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,219 miliar. Sementara itu, nilai transaksi hanya mencapai Rp1,487 triliun di pasar regular dari total Rp1,515 triliun dan frekuensi 56.734 kali. Sebanyak 120 saham menguat, sedangkan 66 saham melemah dan 84 saham stagnan.
Penguatan indeks, juga diwarnai aksi beli dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp105,2 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp585,8 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp480,5 miliar.
Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Saham sektor aneka industri memimpin kenaikan 2,20%, disusul manufaktur 1,80%, konsumsi 1,64%, industri dasar 1,52%, keuangan 1,42%, infrastruktur 0,75%, perkebunan 0,71%, perdagangan 0,68% dan pertambangan 0,29%. Hanya sektor properti yang turun 0,19%.
Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik bakal bertahan pada teritori positif hingga penutupan sore nanti. “IHSG memiliki resistance 3.705 dan support 3.619,” di Jakarta, Selasa (29/11).
Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu oleh euphoria pasar atas kenaikan indeks Dow Jones di atas 2% semalam. Apalagi, jika pembukaan bursa Eropa siang ini positif. IHSG pun akan bertahan pada teritori positif. “Tapi, jika bursa Eropa dibuka negatif, IHSG pun akan terpengaruh negatif,” ujarnya.
Tapi, lanjut Alfiansyah, sentimen market sebenarnya masih variatif. Sebab, pasar masih dibayangi oleh perkembangan yang terjadi di eskternal. Menurutnya, sebelum penutupan Dow Jones, Fitch Rating justru memberikan outlook negatif pada peringkat kredit AS meskipun ratingnya masih dipertahankan di level ‘AAA’.
Kondisi ini, lanjutnya, dikhawatirkan akan berpengaruh negatif pada pergerakan bursa global. Di sisi lain, sentiment dari Eropa juga masih menimbulkan ketidakpastian. Pasar menantikan, hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Jumat, 9 Desember 2011.
Menurut Alfian, sentimen yang muncul sebelum KTT tersebut akan memicu ketidakpastian pasar. “KTT juga akan dihadiri oleh petinggi dari Amerika yang akan membahas penyelesaian krisis di Eropa,” ujarnya.
Pada saat yang sama, lanjutnya, Komisi Uni Eropa sudah mengajukan proposal kembali untuk lelang obligasi yang akan berpengaruh pada laju bursa global termasuk IHSG. Tujuan leleng tersebut adalah untuk memenuhi setoran kapasitas dana The European Financial Stability Facility (EFSF).
Sementara itu, Alfiansyah menambahkan, dari internal, kondisi makro ekonomi Indonesia cukup positif. Menurutnya, pasar akan mengantisipasi inflasi November ini. “Jika terkendali, BI rate diperkirakan bakal dipertahankan di level 6%. Jadi, dari internal tidak ada masalah bagi IHSG. Indeks hanya dibayangi oleh sentimen negatif yang bakal terjadi dari ekstrnal,” imbuhnya.
Di atas semua itu, ia merekomendasikan positif saham-saham consumer goods seiring ekspektasi naiknya demand pada Natal dan Tahun Baru. Saham-saham pilihannya adalah PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan PT Salim Ivomas Pratama (SIMP).
Lalu, sektor perkebunan Crude Palm Oil (CPO) yang harganya cenderung naik jelang akhir tahun dan faktor iklim. Saham pilihannya PT London Sumatera Plantation (LSIP), PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Sampoerna Agro (SGRO), dan PT BW Plantation (BWPT) yang pertumbuhannya cukup positif signifikan dari bottom lainnya.
Di sektor energy primer batu bara direkomendasikan PT Adaro Energy (ADRO) yang tumbuh di atas rata-rata industrinya. “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut untuk jangka panjang dan trading buy untuk jangka pendek,” imbuhnya.
Attached Images
File Type: jpg yp4.jpg (3.4 KB, 0 views)
Reply With Quote